Strategi promosi agro outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta
STRATEGI PROMOSI AGRO OUTLET
PASAR INDUK KRAMAT JATI
JAKARTA
Oleh
ZAKEUS RUMPEDAI
H24077038
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2013
(2)
STRATEGI PROMOSI AGRO OUTLET
PASAR INDUK KRAMAT JATI
JAKARTA
Oleh
ZAKEUS RUMPEDAI
H24077038
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2013
(3)
Judul Skripsi : Strategi Promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta
Nama : Zakeus Rumpedai
NIM : H24077038
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Ir. Mimin Aminah, MM NIP 19660907 199103 2 002
Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM NIP 1979100 720091 0 001
Diketahui oleh Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. NIP 1961012 319860 1 002
(4)
ABSTRACT
ZAKEUS RUMPEDAI H24077038. Promotion Strategies Agro Market Outlet Kramat Jati Jakarta. Guided by : MIMIN AMINAH and DEDDY CAHYADY SUTARMAN.
Kramat Jati market is the largest market and the largest in Indonesia and Southeast Asia. Market occupies an area of 14.7 hectares located on Jalan Raya Bogor, East Jakarta. As fruit and vegetable wholesale market in order as the central fruit and vegetable market to other markets in Jakarta. To support the operation of PD Pasar Jaya would require building support facilities as well as facilities Agro Outlet as an information center devoted to the areas of food sources. The purpose of this study are; analyze forms of promotional activities undertaken by the Agro Outlet, analyze what factors are overlooked in promotional activities for Agro Outlet, formulate any alternative promotional strategies that should be applied to Agro Outlet. The primary data obtained through interviews, direct observation (Observation) and the distribution of questionnaires directly to the relevant parties. The questions posed to the relevant parties adapted to the scope and programs undertaken so far. Problems faced so complex that research requires the right decision. This study uses Analytical Hierarchy Process (AHP) as a method of decision-making by experts in question are those who are experts in their field.
Preparation of promotional mix strategies structures obtained through input among others; Jakarta Provincial Secretary, Commission of the economy Regional Representatives Council (Parliament) of Jakarta Regional Development Planning Agency (BAPPEDA) Jakarta Agro Outlet business management, Management Specialist / Agribusiness. Secondary data from various sources according to the research topic. Secondary data furnished by literature from a variety of sources; books, seminar and workshop proceedings, Journals, Central Bureau of Statistics, the data related to agricultural services, as well as the results of previous studies. Tracing the various secondary data is intended for information and basic theory related to the study investigators research topics are discussed. The method of data analysis using the Analytic Hierarchy Process using Expert Choice relief version 10 and Microsoft Excel. Expert Choice is a Software that is used in determining the choices in decision making with multi-criteria decision-making methodology based on that developed by Saaty. PHA used alternative selection method to capture the rational perception because PHA is capable of converting intangible factors (not measured) into the ordinary rules so that can be compared. Manager form of promotion done Agro Outlet, namely product, price, place, promotion, human resources, process, physical evidence, productivity and quality. Promotional activities that have been carried out such as advertising, sales promotion, public relations, personal selling and direct marketing. Recommended alternative promotional strategies appropriate priorities include: 1). Took part in promotional activities at the national level in the form of agricultural fairs, seminars and talk shows with a weight (0.396). 2). Designing promotional programs that vary according to the excellence and value of utilizing Agro Outlet (.316).
(5)
RINGKASAN
ZAKEUS RUMPEDAI H24077038. Strategi promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta. Dibimbing oleh MIMIN AMINAH dan DEDDY CAHYADY SUTARMAN.
Pasar Induk Kramat Jati merupakan pasar terbesar dan terluas di Indonesia dan Asia Tenggara. Pasar yang menempati areal seluas 14,7 Ha terletak di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur. Sebagai pasar induk sayur dan buah dengan tujuan sebagai pusat pasar sayur dan buah bagi pasar-pasar lainnya di Jakarta. Untuk mendukung operasional PD Pasar Jaya maka diperlukan fasilitas pendukung bangunan serta fasilitas Agro Outlet sebagai pusat informasi yang dikhususkan bagi daerah-daerah sumber pangan. Tujuan penelitian ini antara lain ; menganalisis bentuk kegiatan promosi yang dijalankan oleh Agro Outlet, menganalisis faktor-faktor apa saja yang dipentingkan dalam kegiatan promosi bagi Agro Outlet, merumuskan alternatif strategi promosi apa yang sebaiknya diterapkan untuk Agro Outlet. Data primer diperoleh melalui wawancara, pengamatan langsung (Observasi) dan penyebaran kuisioner langsung dengan pihak terkait. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pihak-pihak terkait disesuaikan dengan ruang lingkup dan program yang dikerjakan selama ini. Permasalahan yang dihadapi sangat kompleks sehingga penelitian ini membutuhkan keputusan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) sebagai metode pengambilan keputusan oleh para ahli yang dimaksud adalah mereka yang pakar dibidangnya.
Penyusunan struktur strategi bauran promosi diperoleh melalui masukan antara lain; Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Komisi perekonomian DPRD DKI Jakarta, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DKI Jakarta, Pengelola manajemen Agro Outlet, Pakar Manajemen/Agribisnis. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber sesuai dengan topik penelitian. Data-data sekunder dilengkapi dengan melakukan studi pustaka dari berbagai sumber ; buku-buku, prosiding hasil seminar dan lokakarya, Jurnal, data Badan Pusat Statistik, data dinas pertanian yang terkait, serta berbagai hasil penelitian terdahulu. Menelusuri berbagai data sekunder ini dimaksud untuk mendapatkan informasi serta landasan teori yang berhubungan dengan kajian topik penelitian yang dibahas peneliti. Metode analisis data menggunakan Proses Hierarki Analitik dengan menggunakan bantuan Expert Choice versi 10 dan Microsoft Excel. Expert Choice merupakan Sofware yang digunakan dalam menentukan pilihan-pilihan dalam pengambilan keputusan dengan multi-kriteria berdasarkan metodologi pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Saaty. Metode PHA digunakan pemilihan alternatif dengan menangkap secara rasional persepsi orang karena PHA mampu mengkonversi faktor-faktor intangible (yang tidak terukur) kedalam aturan yang biasa sehinga dapat dibandingkan. Bentuk promosi yang dilakukan pengelola Agro Outlet, yaitu produk, harga, tempat, promosi, sumber daya manusia, proses, bukti fisik, produktifitas dan kualitas. Kegiatan promosi yang telah dilakukan antara lain periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan perseorangan dan pemasaran langsung. Alternatif strategi promosi yang direkomendasikan sesuai skala prioritas antara lain ; 1). Ikut andil dalam kegiatan-kegiatan promosi pertanian tingkat nasional dalam bentuk pameran, seminar maupun talk show dengan bobot (0,396). 2). Merancang program-program promosi yang bervariasi sesuai dengan keunggulan dan nilai pemanfaatan Agro Outlet (0,316). Kata kunci : Promosi, Agro Outlet, PIKJ
(6)
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Strategi promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta adalah karya saya sendiri dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi lain. Sumber informasi yang berasal dan dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir penulisan skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2013.
Zakeus Rumpedai NIM H24077038
(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kampung Korombobi, wilayah terpencil diselatan Kepulauan Yapen Distrik Yapen Timur Kabupaten Kepulauan Yapen Tanah Papua, tepat pada tanggal 13 Juni 1981. Penulis merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara pasangan Permenas Rumpedai dan Yuliana Woriassy.
Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Korombobi pada tahun 1994. Tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Dawai Distrik Yapen Timur dan lulus pada tahun 1997. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMK Negeri 1 Pertanian di Kabupaten Nabire Papua pada tahun 1997. Tahun 1999 saat dikelas dua penulis mendapatkan kesempatan magang dari Dikmenjur tingkat 1 Provinsi Papua ke Pusat Pengembangan Penataran Guru Pertanian (P3G) Cianjur Jawa Barat. Penulis melanjutkan pendidikan kelas tiga di SMK Negeri 3 Pertanian Cianjur dan di nyatakan lulus pada tahun 2000.
Tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan Diploma III pada Bidang Studi Teknisi Usaha Ternak Unggas (TUTU) Program Studi Teknisi Peternakan Fakultas Peternakan melalui undangan seleksi masuk Institut Pertanian Bogor. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan ke Program Studi Sarjana Ahli Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Selama mengikuti pendidikan, penulis aktif sebagai Sekretaris Eksekutif Yayasan Karya Kasih Darmaga dan bekerja sebagai tenaga Supervisi pada PT Nandhita Graha Tata. Penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi sebagai Ketua umum Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) wilayah Bogor periode 2007-2011. Penulis sebagai Koordinator umum Koalisi Mahasiswa Papua Bersatu (KMPB) untuk gerakan pemberantasan korupsi. Penulis aktif sebagai Pengurus Pusat pada Departemen Penataan Organisasi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) periode 2008-2010. Sekretaris Eksekutif Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Daerah Kabupaten dan Kota Bogor periode 2009-2013.
(8)
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan perlindungan dan menjadi sandaran motivasi penulis, sehingga proses pendidikan penulis telah berjalan dengan baik walaupun banyak tantangan dan cobaan yang datang silih berganti. Proses penulisan skrpisi yang berjudul “Strategi Promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta” adalah pertanda penulis telah melewati proses pendidikan. Penulisan skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Dalam penyususnan skripsi ini, tercatat banyak pihak yang membantu secara moril dan materil. Karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Kedua orang tua penulis yang telah banyak memberikan curahan kasih
sayang, dukungan doa serta menunggu kabar kapan anaknya lulus kuliah dan semua keluarga di Tanah Papua Kel Bpk. Jepta R, Arthus R, Marthinus W, Ledrik R, Hanas R, Wempy R, Didimus R, S. Warmetan serta keponakan-keponakan yang selalu menanyakan keberadaan penulis.
2. Ir. Mimin Aminah, MM sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis.
3. Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM sebagai dosen pembimbing yang begitu banyak waktu yang tersedia bagi penulis untuk bimbingan, dan memberikan motivasi sehingga proses penulisan skripsi secara bertahap hingga selesai dan Lindawati Kartika, SE, M.Si atas kesediaan meluangkan waktu mengoreksi dan bersedia sebagai dosen penguji.
4. Bapak Wawan Ridwan beserta staf pegawai Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Bapak Achmad Chudhori beserta staf pegawai SEKDA DKI Jakarta, Ibu Tezza Nur Gina Rashika staf BAPPEDA DKI Jakarta yang telah bersedia sebagai nara sumber dan memberikan informasi data-data yang diperlukan.
5. Bapak H.T. Suminto, Bapak Sugiono dan Bapak Trisuseno beserta seluruh staf karyawan Pasar Induk Kramat Jati yang telah meluangkan waktu dan
(9)
tenaga untuk memberikan data, informasi serta sebagai nara sumber pada penelitian ini.
6. Seluruh staf pengajar dan pegawai program Sarjana Ahli Jenis Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
7. Seluruh sponsorship selama penulis mengikuti pendidikan terkhusus kepada Laksda (Purn) Freddy Numberi, Drs. SP. Morin, PT BP Indonesia, PT Freeport Indonesia, Yayasan Binterbusih, Pemda Kabupaten Keerom serta Pemda Kabupaten Kepulauan Yapen dan Pemda Provinsi Papua yang telah mensponsori kegiatan penelitian.
8. Sebagai sandaran motivasi penulis Bapak Drs. Theophilus Waimuri, Kel Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec, Kel. Ir. Frans BM. Dabukke, M.Si, Kel. Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng, MF, Kel. dr. Bona Simanungkalit, Kel. Jonni Jonathan Numberi, ST, MT dan Kel. Bapak Musyadi.
9. Rekan-rekan diskusi di IMAPA Bogor, Rekan-rekan Yayasan Kekal Indonesia, KNPI Bogor, Rekan-rekan media, aktivis Sejabodetabek yang slalu sebagai teman diskusi dan telah membantu penulis dalam kegiatan-kegiatan advokasi.
10.Sahabat-sahabat diskusi Yusuf Machrum, Sabar P. Simbolon, Natalis Kolop dan kang Agung Nugraha yang telah bersama penulis sama-sama berjuang menyelesaikan penulisan skripsi, Achel dan Saida yang telah bersedia mengoreksi dan memberikan komentar terhadap draf skripsi serta tak lupa adik Himna tersayang yang telah mendukung semua tugas dan aktifitas penulis.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis yakin masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam pembahasan, interpretasi. Untuk itu, penulis mohon saran dan kritik sebagai perbaikan penyempurnaan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2013
(10)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
RINGKASAN ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
PRAKATA ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1.2. Perumusan Masalah ... 1.3. Tujuan Penelitian ... 1.4. Manfaat Penelitian ... 1.5. Batasan Penelitian ... 1 4 4 4 5 II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1.Definisi Agribisnis ... 2.1.1 Sistem Agribisnis ………... 2.1.2 Terminal Agribisnis ………... 2.1.3 Gambaran Umum Terminal Agribisnis ……….. 2.2. Pasar ...
2.2.1 Pasar Tradisional ………...
2.2.2 Pasar Modern ……….
2.2.3 Pasar Menurut Jenis barang …... 2.3. Operasional PD Pasar Jaya dan Pasar Induk Kramat Jati ... 2.3.1 Operasional PD Pasar Jaya ... 2.3.2 Operasional Pasar Induk Kramat Jati ... 2.4. Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati ... 2.4.1 Sebagai Fungsi Informasi bagi Pemasok ………... 2.4.2 Sebagai Fungsi Informasi bagi Pedagang ……….. 2.5. Definisi Pemasaran ... 2.6. Manajemen Strategis ………...
2.6.1 Perumusan Strategis ………. 2.6.2 Implementasi Strategis ………. 2.6.3 Evaluasi Strategis ………. 2.7. Konsep Bauran Pemasaran ...
2.7.1 Produk (Product) ... 2.7.2 Harga (Price) ……….. 2.7.3 Tempat (Place) ... 2.7.4 Promosi (Promotion) ...
6 6 7 8 10 12 12 12 12 13 14 14 15 15 16 17 18 19 19 20 20 20 21 21
(11)
2.7.5 Sumber daya manusia (People) ... 2.7.6 Proses (Process) ... 2.7.7 Bukti fisik (Phisical Evidence) ... 2.7.8 Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality) ... 2.8. Konsep Promosi ...
2.8.1 Fungsi Promosi ... 2.8.2 Tujuan Promosi ... 2.8.3 Anggaran Promosi ...
2.9. Bauran Promosi ………...
2.9.1 Periklanan ……….
2.9.2 Promosi penjualan ……….
2.9.3 Hubungan masyarakat ………...
2.9.4 Penjualan perseorangan ……… 2.10. Konsep Segmentasi, Targeting dan Positioning ... 2.10.1 Segmentasi ... 2.10.2 Targeting ... 2.10.3 Positioning ... 2.11. Metode Proses Hierarki Analitik (PHA) ... 2.12. Penelitian Terdahulu ...
21 22 22 22 23 23 24 25 26 26 26 27 27 28 28 30 31 32 33 III. METODE PENELITIAN ... 36
3.1. Kerangka Pemikiran ... 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 3.3. Sumber dan Metode Pengambilan Data ... 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 3.4.1 Prinsip kerja Proses Hierarki Analitik (PHA) ... 3.4.2 Langkah-Langkah Proses Hierarki Analitik (PHA) ... 3.4.3 Keuntungan Proses Hierarki Analitik (PHA) ...
36 38 38 39 42 43 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49 4.1. Gambaran Umum Agro Outlet PKJ ... 49
4.1.1 Letak Lokasi Agro Outlet PKJ ... 4.1.2 Visi Misi Agro Outlet PIKJ ... 4.1.3 Struktur Organisasi Agro Outlet PIKJ ...
50 51 52 4.2. Analisis Strategi Bauran Pemasaran ... 52
4.2.1 Produk (Product) ...
4.2.2 Harga (Price) ……….
4.2.3 Tempat (Place) ... 4.2.4 Promosi (Promotion) ... 4.2.5 Sumber daya manusia (People) ... 4.2.6 Proses (Process) ... 4.2.7 Bukti fisik (Phisical Evidence) ... 4.2.8 Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality) ...
53 56 57 57 58 59 59 60 4.3. Analisis Kegiatan Promosi Agro Outlet PIKJ ... 60
4.3.1 Analisis Periklanan ... 4.3.2 Analisis Promosi Penjualan ... 4.3.3 Analisis Hubungan Masyarakat ………
61 61 62
(12)
4.3.4 Analisis Penjualan Pribadi ... 4.3.5 Analisis Pemasan Langsung ...
62 62 4.4. Analisis Segmentasi, Targeting dan Positioning ...
4.4.1 Segmentasi ... 4.4.2 Targeting ... 4.4.3 Positioning ...
63 63 64 64 4.5. Analisis Pengambilan Keputusan Menggunakan PHA ...
4.5.1 Faktor penyusun strategi promosi Agro Outlet PIKJ ... 4.5.2 Aktor berpengaruh dalam pemilihan strategi promosi Agro
Outlet PIKJ... 4.5.3 Tujuan strategi promosi Agro Outlet PIKJ ………... 4.5.4 Alternatif strategi promosi Agro Outlet PIKJ... 4.5.5 Analisis pemilihan strategi promosi Agro Outlet PIKJ……
64 65 66 67 69 69 4.5.6 Analisis Pemilihan Alternatif Strategi Promosi ...
1. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal ... 2. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal ...
72 72 83 4.6. Implikasi Manajerial ... 89 KESIMPULAN DAN SARAN ... 91 1. Kesimpulan ... 2. Saran ...
91 92 DAFTAR PUSTAKA ... 93 LAMPIRAN ... 96
(13)
DAFTAR TABEL
No Halaman
1 Estimasi pengunjung PIKJ………... 2
2 Nilai skala banding berpasangan ... 44
3 Matriks pendapat individu ... 45
4 Matriks pendapat gabungan ... 45
5 Indeks Acak ... 49
6 Harga stand Agro Outlet PIKJ ………... 57
7 Ukuran Agro Outlet PIKJ ………... 57
8 Bobot dan prioritas faktor penyusun strategi promosi pengembangan Agro Outlet PIKJ …………... 74
9 Unsur aktor dalam strategi promosi Agro Outlet PIKJ ……..…… 76
10 Unsur tujuan dalam strategi promosi Agro Outlet PIKJ ... 80
11 Bobot dan prioritas (Unsur Alternatif strategi promosi Agro Outlet PIKJ …... 82
12 Susunan bobot dan prioritas aktor yang berkepentingan dalam strategi promosi Agro Outlet PIKJ ………. 84
13 Susunan bobot dan prioritas tujuan yang berkepentingan dalam strategi promosi Agro Outlet PIKJ ... 85
14 Bobot dan prioritas alternatif yang direkomendasikan dalam penentuan keputusan strategi promosi ……… 87
. DAFTAR GAMBAR No Halaman 1 Alur kerangka pemikiran penelitian ... 37
2 Contoh model struktur Proses Hirarki Analitik ………... 41
3 Letak lokasi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati ……….... 51
4 Struktur organisasi Agro Outlet Pasar Induk Kramat ……… 52
5 Struktur hirarki pemilihan strategi promosi Agro Outlet ………... 70
DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1 Kuisioner penelitian PHA Pada Agro Outlet PIKJ ……….... 96
2 Daftar pertanyaan wawancara mendalam ………... 109
3 Hasil pengolahan data dengan Expert Choice dan MS. Excell ….. 110
(14)
I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terluas dikawasan Asia Tenggara. Sebagai negara berpotensi, Indonesia memiliki sumberdaya alam beranekaragam terbesar ketiga di dunia setelah negara Brasil dan Zaire (Behleer, B. 2006). Indonesia diramalkan mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Sebagai faktor penentu kemajuan Indonesia dibandingkan negara-negara dikawasan Asia Tenggara. Faktor jumlah penduduk sebanyak 245 juta jiwa (BPS 2010), diproyeksikan Indonesia masuk lima besar perekonomian dunia dengan PDB sebesar U$$ 9,3 triliun pada tahun 2030. Pemicunya adalah perdagangan di pasar-pasar negara berkembang, industrialisasi yang pesat, suplai tenaga kerja murah, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah, serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi, rata-rata 5,2 persen di Asia dalam dua dekade mendatang. Ramalan ini berimplikasi pada permintaan domestik yang besar dan
tersedianya tenaga kerja dalam jumlah besar.
(Sumber:http://ngobrolpanas.blogspot.com/2012/12/inilah-5-negara-penguasa-ekonomi-dunia-tahun-2030.html.2012)
Bidang pertanian merupakan sektor andalan dalam penerimaan Negara. Pertanian menjadi satu sektor yang dapat memberikan kontribusi sangat besar karena pertanian adalah sektor yang bersentuhan langsung dengan kehidupan mayoritas publik masyarakat Indonesia. Hal ini lazim bagi Negara berkembang yang memiliki potensi sumberdaya alam melimpah serta sumber daya tenaga kerja murah. Indonesia dengan potensi alam dan jumlah penduduk terbanyak ke 4 dunia patut diperhitungkan oleh negara-negara dikawasan Asia bahkan dunia karena secara langsung Indonesia mampu mempengaruhi pasar dunia. Peran semua pihak dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian sangat penting karena melibatkan kerjasama berbagai pihak pada semua tahapan kegiatan bisnis.
Pasar Induk Kramat Jati masih sebagai daerah tujuan pemasaran terbesar produk pertanian yang mencakup wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB dan produk import. Terlihat dari jenis komoditi sayur-sayuran dan
(15)
buah-buahan yang dipasok dari pulau Jawa, pulau Sumatera dan sebagian pulau Kalimantan serta impor dalam memenuhi permintaan yang tiap saat mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa rata-rata permintaan tiap hari di PIKJ untuk sayur sebanyak 1.100 – 1.230 ton dan buah-buahan 550 – 700 ton. Estimasi pengunjung PIKJ tahun 2011 selama 24 jam yang terdiri dari pekerja formal dan informal dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini (PD Pasar Jaya, 2012).
Tabel 1. Estimasi pengunjung Pasar Induk Kramat Jati/hari dengan rincian
No Uraian Jumlah Satuan
1 Karyawan Pasar Induk = 50 Orang
2 Pedagang* = 2,020 Orang
3 Pembantu Pedagang = 4,040 Orang
4 Pengunjung/Pembelanja = 10,347 Orang
5 Badan Pekerja Bongkar/Muat = 1,500 Orang
6 Koperasi Pedagang Pasar = 40 Orang
7 Koperasi Angkutan Barang dan Industri = 167 Orang 8 PT Saguaro (outsorsing) keamanan = 65 Orang
9 PT Puncak Galunggung = 94 Orang
10 PT CPL (outsorsing)** = 106 Orang
11 Anggota Polisi = 11 Orang
12 Karyawan Bank = 115 Orang
13 PT Kramat Jati Abadi = 68 Orang
14 Lain-lain*** = 164 Orang
Jumlah = 18,785 Orang
*) Jumlah pedagang sebanyak 2,020 berdasarkan kepemilikan tempat usaha. **) Jumlah personel kebersihan (PT CPL) berdasarkan data bulan Nop 2011 ***) Pekerja non formal yang beraktivitas di Pasar Induk secara tidak tetap
Sumber : PD Pasar Jaya, 2012.
Harga bahan baku komoditas sayur dan buah di PIKJ, selama ini ditentukan bersama oleh pedagang dan pemasok. Walaupun dalam implementasinya dominan dipengaruhi oleh para pedagang di PIKJ, proses transaksi yang terjadi belum bisa diakses penuh dan dilakukan secara terbuka oleh petani produsen. Hal ini disebabkan oleh minimnya transparansi informasi harga pada tingkat pedagang dalam upaya monopoli untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kecenderungan mafia perdagangan dapat mengakibatkan timbulnya resiko permintaan jenis komoditi sayur dan buah. Selain itu dapat menyulitkan petani produsen dalam mengakses harga.
(16)
Pengembangan agribisnis hulu dan hilir bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan yang efektif, efisien, sinergi dan saling menguntungkan pihak-pihak yang berkepentingan terutama daerah dan pemerintah DKI Jakarta. Demi memperpendek mata rantai distribusi pangan, maka kehadiran agro outlet selain sebagai pusat informasi harga komoditas dan sistem perdagangan juga untuk keefektifan mata rantai perdagangan yang selama ini menjadi kendala bahkan sebagai masalah krusial ketika aktifitas permintaan meningkat terutama pada hari raya yang menuntut adanya kestabilan harga komoditas dipasar.
Upaya yang dilakukan pemerintah DKI Jakata untuk mengatasi persoalan ketersediaan pangan yaitu menyikapi dengan adanya langkah startegis dalam mengoptimalkan pelayanan pemenuhan pangan. Dalam pelayanan tersebut, pemerintah DKI Jakarta membangun kerjasama dengan berbagai mitra yang diharapkan berdampak positif. Berbagai pihak yang dilibatkan untuk menjawab permintaan pangan diharapkan sebagai mitra strategis yang juga ikut mensukseskan permintaan kebutuhan pangan yang tersedia secara kontinyu.
Dalam meningkatkan kerjasama bidang pertanian, pemerintah DKI Jakarta merumuskan langkah solusi dalam penanganan kebutuhan komoditas pertanian. Sehingga pada forum Mitra Praja Utama (MPU) yang dihadiri Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung dan Nusa Tenggara Barat. Hasil kesepakatan bahwa pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan counter/stand sebagai tempat informasi produk komoditas unggulan daerah atau distribusi bahan pangan asal daerah yang selama ini sebagai sumber komoditas pangan (Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian Pemda DKI Jakarta, 2012).
Hasil tersebut, kemudian ditindaklanjuti oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta yang bertindak sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan mengirimkan surat kepada Direktur PD. Pasar Jaya dalam hal penyediaan counter/stand agro outlet di PIKJ. Pembangunan berhasil dilakukan sebanyak 29 counter agro outlet yang siap digunakan pada Desember 2004. Agro outlet di Pasar Induk
(17)
Kramat Jati diharapkan merupakan fasilitas strategis bagi semua pihak agar ikut terlibat terutama daerah-daerah penghasil sumber pangan.
Agro outlet sebanyak 29 counter belum terlihat pemanfaatannya dalam menjawab persoalan ketersediaan pangan yang dirancang pemerintah DKI Jakarta. Melihat begitu penting dan strategisnya pemanfaatan agro outlet sebagai pusat informasi dan perdagangan, maka perlu dilakukan pengkajian mendalam terkait dengan upaya promosi agro outlet dan ketidakminat pemerintah daerah yang diharapkan sebagai pasar sasaran dari program pengembangan agro outlet.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana bentuk kegiatan promosi yang dijalankan oleh Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta ?
2) Faktor-faktor apa saja yang dipentingkan dalam kegiatan promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta ?
3) Alternatif strategi promosi apa yang sebaiknya diterapkan untuk pengembangan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Menganalisis bentuk kegiatan promosi yang dijalankan oleh Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
2) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang dipentingkan dalam kegiatan promosi bagi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
3) Merumuskan alternatif strategi promosi apa yang sebaiknya diterapkan untuk pengembangan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1) Bagi Pengelola stand Agro Outlet,
(18)
Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pemikiran kepada manajemen dalam rangka menata sistem tatalaksana pengelolaan yang efektif dalam menunjang promosi pemasaran Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
2) Bagi Peneliti,
Penelitian ini bermanfaat sebagai landasan pengembangan pemikiran dalam implementasi teori manajemen pemasaran dan untuk kelanjutan penelitian.
3) Bagi Pemerintah DKI Jakarta,
Diharapakan memberikan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan strategis pengembangan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta. 4) Bagi DPRD DKI Jakarta,
Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat dalam merumuskan penganggaran yang menunjang promosi pengembangan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
5) Bagi pembaca,
Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi masukan sekaligus referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang memerlukan informasi tentang analisis strategi pengembangan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
1.5. Batasan Penelitian
Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menpengaruhi penyusunan strategi promosi dan merumuskan alternatif strategi promosi berdasarkan kendala yang dihadapi. Hasil akhir yang dapat direkomendasikan adalah sebatas prioritas alternatif strategi pengembangan berdasarkan pengolahan proses hirarki analitik dan tidak disertai dengan analisis mengenai perbandingan antara biaya dan manfaat. Batasan metode penelitian, pada aspek manajemen usaha yang difokuskan pada kegiatan promosi, gambaran umum agro outlet, struktur organisasi serta kegiatan strategi promosi. Diharapkan muncul suatu gambaran yang sesunguhnya sehingga dapat di tetapkan indikator yang tepat dalam melakukan suatu analisis strategi promosi agro outlet Pasar Induk Kramat Jati.
(19)
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Agribisnis
Menurut John Davis and Ray Goldberg, 1957 dalam Setiawan (2012), bahwa “Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture; and storage, processing and distribution of farm commodities and items“ (Agribisnis adalah keseluruhan dari serangkaian operasi yang terlibat dalam produksi dan distribusi input pertanian, operasi produksi dilahan pertanian, penyimpanan, pengolahan dan distribusi komoditas pertanian dan item-itemnya). Dimensi agribinis adalah konsep pembangunan pertanian kedepan, dilihat sangat strategis untuk menjawab berbagai tantangan pengelolaan usaha-usaha bisnis dalam mendukung sistem pemasaran dan promosi komoditas pertanian. Fakta bahwa agribisnis merupakan sektor andalan yang sangat mendukung pembangunan Indonesia kedepan. Menurut Rachmat Pambudi dalam Widjaya dkk (2005) bahwa dengan membangun sistem agribisnis beserta usaha-usha agribisnis secara terencana, maka sebenarnya kita sedang membangun perekonomian bangsa.
2.1.1. Sistem Agribisnis
Menurut Rachmat Pambudi dalam Widjaya dkk (2005), bahwa sistem agribisnis adalah bisnis pertanian secara komprehensif yang merupakan sinergi antara pertanian, agroindustri dan jasa-jasa yang menunjang pertanian. Pembangunan pertanian yang terencana secara baik dan efektif diyakini dapat memecahkan masalah tenaga kerja, kemiskinan dan stabilitas ekonomi nasional sebagai fokus pertanian sebagai salah satu sub-sistem agribisnis yaitu on-farm. Membangun sistem agribisnis dan usaha-usaha agribisnis yang kokoh berarti kita sedang membangun pertumbuhan sekaligus pemerataan yang berdampak pada keseimbangan pembangunan dari berbagai sektor. Membangun sistem agribisnis beserta usaha-usaha agribisnis merupakan pekerjaan besar sebab agribisnis merupakan sektor yang melibatkan banyak pihak dengan tingkat keterlibatannya dari hulu hingga pada hilir.
(20)
2.1.2. Terminal Agribisnis
Menurut Badan Promosi dan Pengembangan Agribisnis Indonesia (1999), bahwa Terminal Agribisnis adalah suatu bentuk tempat transaksi jual beli antara produsen dengan pedagang hasil-hasil komoditas pertanian dalam skala bisnis dan harga bersaing. Terminal Agribisnis merupakan bentuk pasar induk yang modern. Pasar induk yang ada di Indonesia sekarang merupakan bentuk pasar besar yang melayani berbagai bentuk transaksi eceran hingga grosir. Terminal Agribisnis secara fisik merupakan suatu kawasan perdagangan modern produk-produk agribisnis atau agroindustri dengan berbagai fasilitas pendukung untuk menunjang transaksi pasar skala lokal maupun pasar ekspor.
Terminal Agribisnis adalah suatu sistem yang terintegrasi dalam sistem agribisnis, dimana petani produsen dapat terlibat secara langsung pada proses transaksi di terminal agribisnis melalui koperasi petani. Fasilitas yang diperlukan oleh terminal agribisnis berdasarkan kajian MMA-IPB adalah :
1. Sub terminal agribisnis, sebagai fasilitas pemasok bagi terminal agribisnis melalui asosiasi/organisasi sub sistem budidya di lahan. 2. Lembaga keuangan, misal bank dan asuransi, bukan hanya dalam
penyediaan keuangan dalam rangka produksi dan tidak kalah pentingnya dalam hal pemasaran.
3. Agroindustri, merupakan salah satu sasaran pasar dari terminal agribisnis untuk memberikan nilai tambah bagi produk-produk agribisnis.
4. Pasar lokal maupun ekspor, dalam kaitannya dengan pemasaran terminal agribisnis memiliki peranan yang sangat strategis terutama terkait dengan adanya ruang pamer bagi produk-produk agribisnis serta dukungan teknologi yang memungkinkan pembeli potensial melihat produk agribisnis dari sisi kualitas, kuantitas serta harga secara langsung maupun on-line system.
5. Lembaga pendidikan, merupakan lembaga penunjang bagi terminal agribisnis yang memiliki fungsi-fungsi seperti ;
(21)
a) Penelitian
b) Sumber pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas
c) Pelatihan fungsi-fungsi manajemen bagi terminal agribisnis dan pendukungnya.
d) Sarana alih teknologi
6. Bursa komoditas, memiliki peranan yang sangat strategis terutama terkait dengan future market. Dukungan teknologi informasi merupakan sarana utama dalam kaitannya dengan bursa komoditas.
2.1.3. Gambaran Umum Terminal Agribisnis
Fungsi utama perencanaan terminal agribisnis adalah untuk memaksimalkan volume perdagangan, memberikan akses dan sirkulasi yang efisien serta meminimalkan biaya operasional terminal agribisnis. Aspek-aspek yang wajib diperhatikan dalam penyediaan Terminal Agribisnis yaitu :
a. Aspek manusia, bangunan harus menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli dengan tersedia fasilitas perdagangan utama dan pendukung lainya.
b. Aspek lingkungan, rencana tapak atau lokasi harus sesuai dengan rencana tata ruang yang ada.
c. Aspek bangunan, harus mempertimbangkan penyesuaian letak dan massa bangunan terhadap kondisi lingkungannya, jenis dan bahan struktur yang sesuai dengan kondisi lahan serta pengaturan sistem sirkulasi dan hubungan ruang atau pusat kegiatan agar tercipta pola sirkulasi yan baik dan nyaman.
Faktor positif dari penyediaan terminal agribisnis yaitu adanya pengaruh positif terhadap sistem penjualan buah dan sayur yang dapat meningkatkan hasil produksi dan menstabilkan harga yang sangat berdampak pada pendapatan produsen dan konsumen. Sistem informasi harga pasar akan berpengaruh positif pada mekanisme
(22)
pembentukan harga yang lebih baik dan transparan untuk mendukung tumbuhnya pedagang pengecer dan grosir baru.
Metode dan sistem operasi pasar pada Terminal Agribisnis yaitu : 1. Sistem penjualan
a) Penjualan lelang, memerlukan tata cara lelang serta tempat areal lelang untuk pembeli dapat melihat dan mengikuti kegiatan lelang. Ruang lelang harus cukup besar dan dapat menampung seluruh calon pembeli dalam satu waktu serta tempat barang yang dilelang diperlihatkan kepada calon pembeli. Diperlukan juga ruang tempat mengumpulkan produk sebelum dilelang dan pemeriksaan terhadap kualitas produk karena diperlukan satu standar mutu untuk setiap barang yang akan dilelang.
Komoditas yang telah dilelang dibawah keruang pengkemasan untuk diambil oleh pembeli yang akan langsung membawa produk yang dibelinya. Untuk menunjang prosedur, maka diperlukan tempat parkir yang lebih luas untuk dapat menampung kendaraan karena kendaraan penjual dan pembeli datang dalam waktu yang bersamaan. Keuntungannya, tidak diperlukan lagi kios untuk pedagang karena seluruh produk yang diperdagangkan akan langsung dilelang dan transaksi perdagangan berlangsung sangat cepat, hanya dalam beberapa jam seluruh proses transaksi selesai.
b)Penjualan tawar menawar
Penjualan tawar menawar pada Terminal Agribisnis dilakukan di kios tempat penjual antara calon pembeli dan penjual sehingga jumlah kios yang diperlukan sebanyak penjual yang ada. Penjual di Terminal Agribisnis menjual produknya secara grosir kepada pedagang pengecer, pemasok supermarket dll.
2. Produk yang dijual
Produk-produk yang dijual pada Terminal Agribisnis bila telah memiliki standar ukuran dan mutu yang telah ditetapkan, maka langsung menggunakan kemasan dos, peti kayu dan peti plastik
(23)
sebagai kemasan. Tujuan pengkemasan untuk meningkatkan efisiensi, produk dengan kemasan ini memerlukan paralatan angkut khusus seperti troli.
3. Jenis kendaraan angkutan
Pemilihan penggunaan angkutan adalah satu faktor yang mempengaruhi bentuk kemasan, karena semakin besar jenis kendaraan angkutan maka luas lokasi untuk parkir dan sirkulasi akan bertambah.
4. Tempat penjualan
Transaksi penjualan dilakukan langsung diatas truk angkutan yang berada dalam Terminal Agribisnis. Terminal Agribisnis di Thailand mengijinkan transaksi berlangsung diatas truk di areal parkir yang dilakukan oleh petani yang menjual produknya kepada pembeli. Transaksi dilokasi areal parkir memerlukan lahan yang lebih luas dari pada tempat parkir biasa. Melbourne Market menyediakan lokasi didalam bangunan bagi petani untuk menjual langsung produk dari atas truk yang disebut farmers market.
5. Bentuk bangunan
Pasar Induk Kramat Jati adalah Terminal Agribisnis terbuka, dimana atap hanya ada untuk kios, hasil survei menujukkan bahwa hampir mayoritas pembeli berada disepanjang kios ditepi jalan tanpa penutup atap. Oleh karena itu, mutu produk yang dimasukkan ke PIKJ akan sangat dipengaruhi oleh cuaca, sebab kegiatan bongkar muat yang dilakukan bisa mengakibatkan pada kualitas produk akibat terkena panas maupun hujan. Pasar tertutup walaupun membutuhkan luas bangunan yang lebih besar untuk tempat berjalan dan bongkar muat, tetapi memberikan tingkat kenyamanan bagi pembeli.
2.2. Pasar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga (2003), bahwa pasar adalah tempat orang berjual beli; tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang
(24)
atau jasa. Induk pasar utama yang merupakan pusat penyalur barang kebutuhan untuk pasar lain. Pasar an yang merupakan daerah (lingkungan) tempat suatu barang dagangan diperjualbelikan. Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.
Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan diantara kedua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi, jenis komoditas dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang /jasa uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga-nya.
Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang (Sumber; http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar. Jumat, 10 Agusus 2012).
2.1.1. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok. Jenis pasar tradisional yang dimaksud ini, masih banyak ditemukan dihampir seluruh wilayah Indonesia. Pasar tradisional dicirikan dengan petani produsen, bertindak sebagai penjual langsung
(25)
kepada konsumen akhir. Mayoritas sumberdaya yang berkecimpung didalamnya masih sangat terbatas, bila dilihat dari sumberdaya manusia maupun fasilitas yang tersedia dalam mendukung aktifitas perdagangan yang terjadi.
2.1.2. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya. Kesan pasar modern yang menjadi trend sekarang adalah para pelaku pasar lebih didominasi sumberdaya yang sangat cukup dan kebanyakan profesional dalam pengelolaannya.
2.1.3. Pasar Menurut Jenis Barang
Menurut Suyonto (2012) menyatakan bahwa pasar adalah suatu daerah yang didalamnya bertemu kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Selanjutnya Assauri (2007), menyatakan bahwa Besarnya pasar suatu produk ditentukan oleh permintaan dan penawaran produk tersebut. Karena besarnya permintaan dan penawaran atas suatu produk dipengaruhi oleh variabel sebagai contoh, besarnya pasar batu baterai. Untuk memilah pasar menurut jenis komoditasnya maka beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu, misalnya pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan serta pasar daging dll. Pasar yang dikategorikan khusus untuk menjual jenis barang maupun jasa, menjadi trend tersendiri bagi konsumen ketika ingin mencari kepasar dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhannya.
2.3. Operasional PD Pasar Jaya dan Pasar Induk Kramat Jati
Perusahaan daerah yang disingkat PD Pasar Jaya adalah perusahaan milik Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang bergerak dalam bidang pelayanan umum perpasaran, pengurusan serta pengelolaan pasar-pasar di wilayah DKI Jakarta. Maksud pendirian PD Pasar Jaya adalah dalam rangka peningkatan efisiensi umum dibidang perpasaran guna mendukung pergerakan perekonomian diwilayah DKI Jakarta karena merupakan satu-satunya unit pasar mandiri yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat
(26)
sekaligus mendorong peningkatan pendapatan asli daerah wilayah DKI Jakarta.
Pasar Induk Kramat Jati Jakarta adalah salah satu pasar rakyat modern terbesar di kawasan Asia Tenggara. Faktor utama bahwa Pasar Induk Kramat Jati sebagai pasar rakyat modern adalah dengan luas areal 14,7 Ha serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung lain seperti parkiran luas, bongkar muat praktis, pusat jajanan terlengkap, perbankan ternama, area pameran luas, sarana ibadah megah serta keamanan 24 jam dan tata letak pasar yang strategis diujung timur Ibu Kota DKI Jakarta sehingga mudah terjangkau dari berbagai wilayah. Selain itu, sebagai pusat transaksi perdagangan dengan tingkat jumlah komoditi hasil pertanian yang diterima khususnya komoditi sayur-sayuran dan buah-buahan yang masuk ke pedagang produsen dan pedagang konsumen yang meningkat dari daerah produsen pangan dan impor secara kontinyu. (Sumber : PD Pasar Jaya, 2012).
2.3.1. Operasional PD Pasar Jaya
PD Pasar Jaya sebagai badan usaha milik pemerintah daerah (BUMD) Khusus Ibu Kota Jakarta dalam kewenangannya bertugas mengelola pasar-pasar eceran yang berjumlah 152 buah pasar-pasar diseluruh wilayah DKI Jakarta. Dalam pengelolaannya, terdapat banyak masalah seiring dengan berkembang pembangunan diberbagai sektor yang butuh ekstra kebijakan penataan pembangunan. Khusus untuk penyediaan sarana dan prasarana pendukung penyediaan pasar sayur dan buah segar, maka pemerintah DKI Jakarta sebagai pengelola langsung dibawah PD Pasar Jaya, memprogramkan berbagai solusi penyelesaian penangganan yang membutuhkan kerjasama berbagai pihak.
Jenis-jenis pasar yang dikelola, dapat diklasifikasikan yaitu ;
a. Pasar eceran ; Merupakan pasar yang menjual produk eceran secara langsung kepada konsumen.
b. Pasar grosir ; Pasar yang menjual produk secara grosir, dimana konsumen yang membeli adalah yang terkategorikan sebagai pedagang grosir yang akan menjual lagi ke konsumen akhir.
(27)
c. Pasar induk ; Pasar Induk yang dimaksud adalah pasar yang dikhususkan untuk menjual sayur dan buah bagi pasar-pasar lain di Jakarta.
d. Pasar khusus ; Adalah jenis pasar yang dikhususkan untuk menjual komoditas tertentu seperti pasar ikan, pasar bunga dan pasar beras. 2.3.2. Operasional Pasar Induk Kramat Jati
Pasar induk Kramat Jati terbagi dalam 4 bagian blok, dimana setiap blok terbagi menjadi stand yang merupakan gabungan kios-kios. Terdapat 3879 kios dengan jumlah pedagang 1908. Blok A dan D diperuntukkan untuk pedagang eceran dan Blok B dan C untuk pedagang grosir. Kenyataan dilapangan bahwa pedagang grosir dan eceran bercampur dalam penggunaan fasilitas pasar, terutama di blok A terdapat banyak pedagang grosir yang menempati beberapa kios. Kenyataan lain adalah terdapat begitu banyak pedagang kaki lima yang berjualan hampir disetiap areal kosong lokasi parkiran sehingga diasumsikan bisa dapat menyulitkan sirkulasi orang dan kegiatan bongkar muat barang. Faktor lain yang masih menjadi tantangan adalah kegiatan pembersihan dan sortasi yang masih dilakukan didalam areal pasar yaitu dikios masing-masing pedagang, yang diakibatkan oleh barang yang dikirim belum dilakukan pembersihan, sortasi maupun kegiatan grading.
2.4. Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati
Agro Outlet merupakan salah satu program pemerintah DKI Jakarta dalam rangka pengembangan kegiatan agribisnis dalam menjawab masalah ketahanan pangan yang sering terjadi yaitu sebagai solusi informasi produksi komoditas sayur dan buah dari wilayah produksi dan yang terkategorikan sebagai daerah sumber pangan dalam memberikan informasi yang ter-update bagi permintaan dan penawaran serta memperpendek mata rantai distribusi komoditi-komoditi pertanian yang dibutuhkan pedagang produsen dan pedagang konsumen di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta. Langkah ini dilakukan pemerintah DKI Jakarta dengan membangun fasilitas stand (counter) untuk mengajak pemerintah daerah sebagai mitra penyediaan produsen pangan dengan harapan agar efektif, efisien, saling bersinergi dan
(28)
menguntungkan pihak-pihak yang bekerjasama. (Sumber : PD Pasar Jaya, 2012).
Mempertimbangkan berbagai faktor yang menjadi kendala selama ini, pemerintah DKI Jakarta sebagai inisiator awal mengembangkan sistem pelayanan terhadap informasi permintaan dan pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, dengan menyediakan fasilitas Agro Outlet di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta sebagai sarana bagi daerah produsen pangan untuk memanfaatkan sebagai pusat informasi daerah terkait dalam mengikuti perkembangan harga komoditas serta mengetahui permintaan pasar dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Memasuki era globalisasi yang semakin kompetitif, para pelaku pasar dituntut untuk terus berkreasi dalam menyediakan informasi yang cepat, muda dan terpercaya dengan berbagai fasilitas media yang mampu menjangkau pelaku pasar melalui media cetak majalah, buletin, spanduk, reklame, koran dan lainnya serta media elektronik website, iklan TV maupun CD dan sejenisnya.
Berdasarkan laporan akhir tim konsultan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2011 bahwa tujuan Agro Outlet yang diharapkan :
2.4.1. Sebagai Fungsi Informasi Bagi Pemasok :
a) Pusat informasi komoditas hasil pertanian (Buah, Sayur, Herbal) yang diperlukan DKI Jakarta dan pasar eksport. Meliputi informasi ; jenis komoditas harga harian, volume, kualitas, asal barang.
b)Pusat informasi jalur distribusi dan pengangkutan ke PIKJ. c) Informasi prosedur perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati.
d)Informasi sistem pemasaran (lelang spot, lelang forward, konsinyasi)
e) Informasi Jaminan keuangan dan transaksi, perbankan. f) Informasi pengelolaan bongkar-muat barang.
2.4.2. Sebagai Fungsi Informasi Bagi Pedagang :
a) Daerah sebagai sumber informasi komoditas yang akan dipasok ke DKI Jakarta (jumlah, jenis, kemampuan pasokan, jaminan kontinuitas, harga, waktu, mutu, dll).
(29)
b)Pusat informasi bagi pelaku usaha di PIKJ (profil pedagang). c) Daerah sebagai sumber informasi para pelaku usaha (pelaku usaha). d)Daerah sebagai sumber informasi tentang pengangkutan dan
pengemasan komoditas.
2.5. Definisi Pemasaran.
Menurut Koroh (2008), bahwa marketing adalah suatu proses perencanaan terhadap penentuan harga, distribusi ide, barang, maupun jasa dari seorang marketer untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang akan memenuhi kebutuhan individu dan organisasi. Hanya saja dalam kehidupan keseharian, kita menemukan dua kata yang umum digunakan dan mengandung satu makna atau tujuan dari maksud yang diinginkan yaitu pemasaran dan penjualan. Pemasaran dan penjualan walaupun selalu didefinisikan dengan istilah yang hampir sama, namun sebenarnya ada perbedaan sehingga perlu penegasan perbedaan atau maksud agar lebih memaknai dalam tindakan aplikasi dan kegiatan perdagangan yang terjadi di masyarakat pada umumnya untuk memberikan penjelasan yang benar dan tepat.
Istilah penjualan didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh orang secara langsung kepada konsumen atau kelompok sasaran untuk mendapatkan kepuasaan sendiri. Kepuasaan dari usaha dan kerja yang dilakukan bersifat langsung dan bebas serta tidak terikat pada suatu perjanjian yang mengikat. Secara khusus ditegaskan dalam kamus istilah manajemen (2003) bahwa penjualan langsung dapat juga diartikan secara luas oleh produsen kepada konsumen. Untuk memudahkan kita dalam mendefinisikan dua kata tersebut, maka dalam Rangkuti (2005) mengatakan bahwa pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.
Tingkat pengaruh berbagai faktor tadi, kemudian setiap orang maupun sekelompok orang akan berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dengan menciptakan berbagai peluang, menawarkan serta menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas yang berguna. Selain itu, menurut Kotler (2005) bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dari seorang individu dan sekelompok orang untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dengan
(30)
menciptakan suatu peluang, menawarkan suatu produk, dan secara bebas mereka mempertukarkan produk dan nilai jasa yang terukur dengan pihak lain. Dalam the American Marketing Association (AMA) juga bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rencana, penerapan harga, promosi dan distribusi dari ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan tujuan organisasi.
2.6. Manajemen Strategis
Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyeknya. Fokus manajemen strategis terletak pada memadukan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi dalam David (1998).
Manajemen strategis terdiri dari analisis, keputusan, dan tindakan organisasi dalam rangka menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Definisi ini menangkap dua elemen utama yaitu pertama, manajemen strategis merupakan suatu organisasi yang memerlukan tiga proses yang sedang berlangsung: analisis, keputusan, dan tindakan. Artinya, manajemen strategis berkaitan dengan analisis strategis tujuan (visi, misi, dan tujuan strategis) bersama dengan analisis internal dan lingkungan eksternal organisasi. Selanjutnya, pemimpin harus membuat keputusan strategis.
Perusahaan harus mengambil tindakan untuk menerapkan keputusan strategi. Hal ini menuntut para pemimpin untuk mengalokasikan, diperlukan sumber daya dan untuk merancang organisasi membawa strategi yang dimaksudkan dengan realitas. Sebagaimana akan kita lihat pada bagian berikutnya, ini adalah proses, yang sedang berlangsung yang membutuhkan banyak interaksi antara ketiga proses. Kedua, inti dari manajemen strategis adalah studi tentang beberapa perusahaan mengungguli orang lain.
Pearce dan Robinson, (1988) dalam Triton PB, 1997 berpendapat bahwa Manajemen strategis merupakan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan penerapan strategi yang didesain untuk mencapai sasaran
(31)
organisasi. Dengan demikian, manajer perlu menentukan strategi bersaing sehingga dapat memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang, artinya “bagaimana harus bersaing untuk menciptakan keunggulan kompetitif misalnya pasar” (DESS, Gregory G, dkk 2005).
Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, (1997) dalam Triton PB, (1997) bahwa sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan disebut sebagai manajemen strategis. Kinkead-Winokur (1992), mendefinisikan manajemen strategis sebagai suatu proses yang memungkinkan setiap organisasi-perusahaan, asosiasi, lembaga non profit maupun pemerintah mengenal peluang dan ancaman jangka panjang, memobilisasi seluruh asset untuk menangkap peluang dan menghadapi tantangan, serta menerapkan satu strategi pelaksanaan yang berhasil.
Berpikir strategis meliputi tindakan memperkirahkan atau membangun tujuan masa depan yang diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu yang akan menghalangi tercapainya tujuan, merumuskan rencana untuk mencapai keadaan yang diinginkan. Menurut David (1998), mengatakan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan yaitu ; perumusan strategis, implementasi strategis dan evaluasi strategis.
2.6.1. Perumusan Strategis
Perumusan strategis yang dilakukan termasuk mengembangkan misi, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menerapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyek jangka panjang, menetapkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Mulyadi dkk (2001), menyatakan bahwa perumusan strategi merupakan serangkaian strategic decisions yang dilakukan oleh tim perumus strategi dalam memilih pola tindakan utama untuk mewujudkan visi organisasi. Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi sangat menentukan kemampuan suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan untuk memperebutkan perhatian customer.
(32)
2.6.2. Implementasi Strategis
Menuntut perusahaan untuk menetapkan obyek tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan; implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi pegawai dengan prestasi karyawan.
Dalam tahapan implementasi strategis, pihak manajemen/karyawan harus menerjemahkan program yang tercantum dalam nilai anggaran kedalam kegiatan nyata. Untuk itu, perlu diwujudkan sasaran strategis, serta inisiatif strategis dipilih sebagai penerjemahan strategis yang dirumuskan maka dalam implementasi rencana, manajemen dan karyawan harus senatiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi anggaran, program, inisiatif strategis, sasaran strategis dan strategis. 2.6.3. Evaluasi Strategis
Evaluasi strategis merupakan tahapan terakhir yang dilakukan dalam manajemen strategis, terutama usaha untuk memperoleh informasi. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah (1). Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi sekarang. (2). Mengukur prestasi, (3). Mengambil tindakan kooparatif . Evaluasi strategis diperlukan karena kerberhasilan hari ini bukan merupakan jaminan keberhasilan dimasa depan.
Peter Drucker mengatakan bahwa tugas utama manajemen strategis adalah memikirkan secara menyeluruh misi dari suatu bisnis. Artinya ; “Bagaimana kondisi Agro Outlet saat ini?” pertayaan ini menggiring pada penetapan obyektif, pengembangan strategi, dan membuat keputusan sekarang untuk hasil dimasa depan. Hal ini harus dilakukan dengan jelas oleh sebagian dari organisasi yang dapat melihat bisnis secara keseluruhan; yang dapat menyeimbangkan obyektif dan keperluan
(33)
sekarang dibandingkan keperluan dimasa depan; serta yang dapat mengalokasikan sumberdaya manusia dan uang untuk hasil akhir.”
2.7. Konsep Bauran Pemasaran
Pemasaran yang terukur dan fokus pada pasar sasaran merupakan tugas seorang pemasar yang merencanakan aktifitas-aktifitasnya dengan memprogramkan semua kegiatan pemasaran yang telah ada kepada calon pelanggang. Aktifitas pemasaran perlu diklasifikasikan sebagai sarana bauran pemasaran dari empat (4) point mendasar dalam pemasaran yaitu ; produk, harga, tempat dan promosi. Empat komponen ini yang kemudian disebut sebagai bauran pemasaran. Menurut Kotler (2008), bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Pada perkembangannya saat ini telah ditentukan delapan (8) bauran pemasaran sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar yaitu ;
2.7.1. Produk(Product)
Produk adalah hasil barang/jasa yang diharapkan oleh pelanggang sebagai konsumen pengguna. Bentuk wujud yang ingin dimiliki meliputi kualitas barang, bentuk, merek maupun kemasan dari barang/jasa yang ditawarkan pemasar. Selain bentuk wujud barang/jasa itu, konsumen juga membutuhkan tambahan informasi lain terkait nilai manfaat, maupun dampak ketika menggunakan produk yang akan menjadi miliknya.
2.7.2. Harga(Price)
Syarat penentuan harga suatu barang/jasa oleh pemasar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Satu faktor mendasar yang selalu menjadi pertimbangan adalah terkait kualitas produk yang menjadi nilai jual. Sehingga untuk menentukan harga dasar yang tepat bagi produk barang/jasa harus mengatur strategi potongan harga dengan menawarkan sejumlah diskon/bonus yang tepat bagi pelanggan dengan memperhatikan semua variabel utama.
(34)
2.7.3. Tempat(Place)
Pemilihan lokasi bagi produsen merupakan satu faktor penting dalam mengatur proses produksi maupun mengatur waktu pendistribusian suatu barang/jasa yang dipasarkan. Proses penentuan metode distribusi suatu barang/jasa kadang menjadi suatu faktor yang mudah namun tidak kemudian mempermudah semua kriteria dan syarat yang ditetapkan. Sehingga bagi seorang produsen/pemasar akan sangat berhati-hati untuk menentukan mitra/rekanan dalam pendistribusian produk karena ingin menjaga kualitas dan waktu serta dampak lain yang tidak diinginkan dari konsumen/pelanggang.
2.7.4. Promosi(Promotion)
Agar suatu produk barang/jasa dikenal oleh konsumen sebagai sasaran pengguna produk yang ditawarkan, maka para pemasar perlu melakukan berbagai kiat-kiat maupun suatu strategi yang tepat dalam memperkenalkan produk. Suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar sasaran tentang produk barang/jasa yang baru melalui suatu iklan, (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Umar (2003), bahwa untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi yang terdiri dari empat komponen utama, yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan perorangan. 2.7.5. Sumber Daya Manusia(People)
Mengorganisasikan kegiatan produksi produk barang/jasa agar sesuai dengan harapan dan kepuasaan konsumen dibutuhkan peran dan ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik dan professional. Dalam kegiatan memproduksi produk barang dan jasa peran sumber daya manusia adalah salah satu faktor strategis. Untuk mengawali semua proses dengan baik, maka SDM perusahaan maupun suatu lembaga bisnis haruslah selalu menjaga kedisiplinan para karyawan sebagai satu-satunya ujung tombak dalam penyediaan pelayanan yang baik dan berkualitas.
(35)
2.7.6. Proses(Process)
Menjaga agar produk barang/jasa yang diproduksi sesuai dengan harapan konsumen sasaran, maka selama pengerjaan/proses produksi berlangsung para produsen harus memperhatikan dan menjaga agar produk tersebut disiapkan sesuai dengan standar yang telah di buat. Dengan demikian harapan terhadap kualitas dan kenyamanan produk itu, akan sesuai dan ketika didistribusikan ke konsumen pun akan terjamin. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa banyak faktor yang bisa mempengaruhi ketika setelah produk tersebut didistribusikan, oleh karena itu diperlukan pengawasan yang ketat dari produsen maupun pihak lain yang bertindak sebagai distributor.
2.7.7. Bukti fisik(Phisical Evidence)
Memberikan kesan bagi calon pembeli/konsumen sasaran adalah satu variabel yang sangat sederhana, namun selalu berdampak nyata bagi kelanjutan dari suatu proses permintaan/pemesanan produk barang/jasa yang ditawarkan. Untuk itu, diperlukan suatu pola bagi lembaga/produsen dalam membentuk budaya atau kebiasaan yang harus dipahami dan dipraktekan selama bekerja. Penampilan dapat ditonjolkan dengan berbagai metode, yaitu penampilan staf, penataan ruangan, cara menyapa pelanggan maupun bentuk lain yang memberikan kesan pada produk yang ditawarkan.
2.7.8. Produktivitas dan Kualitas(Productivity and Quality)
Untuk mengetahui produktifitas suatu produk diperlukan variabel-variabel yang menunjukkan nilai kepuasaan dari konsumen sasaran sebagai kelompok pelanggan yang memanfaatkan produk yang ditawarkan. Agar diketahui nilai efisiensi input terhadap output produk, maka produsen harus selalu melakukan penelitian secara berkala bagi produk-produk yang dipasarkan. Sedangkan untuk menjaga kualitas produk sangat penting diperhatikan karena dengan tingkat kedisiplinan itu, maka produsen dengan muda akan mengetahui sejauh mana suatu produk dapat memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan maupun harapan pelanggan yang dituju.
(36)
2.8. Konsep Promosi.
Promosi merupakan suatu aktifitas atau kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan, memberitahukan serta mengingatkan kembali manfaat suatu barang atau komoditas dengan harapan timbul suatu kemauan dari konsumen untuk membeli barang atau produk yang diinginkan agar menjadi miliknya. Sehingga bagi lembaga profit maupun non profit harus memiliki langkah-langkah yang tepat dalam memilih alat promosi yang akan digunakan sebagai fasilitas yang memudahkan dalam kegiatan promosi secara tepat dan efisien untuk mencapai keberhasilan yang didapat dalam penjualan.
Kegiatan promosi selalu merujuk pada sasaran akhir dengan harapan adanya kemauan dari konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Harapan itu terlihat dari produk yang dibeli oleh konsumen, dengan demikian dasar kegiatan promosi yang dilakukan dapat terukur dari komunikasi untuk mendorong terciptanya penjualan produk.
2.8. 1. Fungsi Promosi.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu lembaga memiliki target-target tertentu sesuai dengan sasaran konsumen yang telah ditetapkan. Pada fungsi promosi yang dilakukan juga harus terukur dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor utama yang harus diperhatikan adalah usaha dalam menarik perhatian calon pembeli. Ketika perhatian dan minat dari calon pembeli telah kita raih, maka titik awal proses pengambilan keputusan dari calon pembeli terhadap barang dan jasa yang ditawarkan menjadi mudah dan gampang terealisasi. Selanjutnya agar kegiatan penjualan dimininati calon pembeli terus-menerus maka usaha yang perlu dilakukan yaitu menciptakan dan menumbuhkan kepercayaan yang tinggi pada diri calon pembeli.
Tahap selanjutnya yang perlu dijaga adalah para calon pembeli biasanya berusaha untuk rasa ingin mengetahui lebih jauh tentang barang/komoditi yang akan menjadi miliknya. Untuk itu, pada tahapan ini perlu kedisiplinan dari pemasar untuk mengawal proses komuniksi yang intens dan terukur dengan menawarkan jasa-jasa lain yang membangun rasa aman terhadap kepercayaan tahap awal tadi. Ketika
(37)
proses komunikasi terbangun, maka sebagai seorang pemasar harus memaksimalkan pelayanan yang prima dengan menjelaskan fungsi dan cara-cara pengoperasian jika itu sebuah alat. Tetapi jika itu sebuah produk konsumsi maka seorang pemasar pun perlu memberikan beberapa informasi yang seimbang kepada calon pembeli.
2.8. 2. Tujuan Promosi.
Komunikasi yang dilakukan untuk mempromosikan suatu barang atau produk dan jasa harus memiliki tujuan penerima. Kelompok sasaran tujuan promosi adalah konsumen pengguna yang membutuhkan informasi yang lengkap tentang produk baru disertai dengan nilai pemanfaatannya. Ketika proses penyampaian tujuan memperkenalkan barang dan jasa yang ditawarkan, para pemasar harus taat dan disiplin dalam memperkenalkan semua yang ditawarkan secara baik dan lengkap. Selama proses komunikasi ini berlangsung, diharapkan pemasar memanfaatkan sebaik-baik mungkin kesempatan ini dengan menjelaskan manfaat produk/jasa, menginformasikan tentang perubahan harga, menjelaskan secara baik dan bertahap bagaimana sebuah produk bekerja/beroperasi, memberikan informasi gambaran tentang jasa yang dibutuhkan sewaktu-waktu produk tersebut dengan mempromosikan merek produk untuk menjaga citra perusahaan.
Menarik perhatian calon pembeli tidak hanya dengan memperkenalkan keunggulan dan pemanfaatan dari produk barang/jasa yang ditawarkan pemasar. Untuk itu, agar para calon pembeli merasa sangat membutuhkan perlu peran ekstra dari para pemasar untuk mengajak calon pembeli dengan harapan proses komunikasi yang telah dilakukan dapat mengubah persepsi tentang atribut produk barang/jasa bisa diterima oleh calon pembeli. Didalam proses komunikasi itupun bagi pemasar perlu menggunakan slogan dan merek produk sebagai metode komunikasi yang mudah diingat oleh calon pembeli sehingga ketika calon pembeli ditempat lain akan selalu mengingat dan dalam proses itu maka akan terbangun kepercayaan yang tinggi tehadap produk yang dikonsumsi.
(38)
2.8.3.Anggaran Promosi
Anggaran promosi adalah sejumlah biaya yang dibutuhkan untuk mendanai kegiatan promosi suatu barang produk/jasa oleh pemasar kepada calon pembeli. Tjiptono (1997), menyatakan bahwa jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar maka peluangnya untuk menggunakan bauran promosi yang bersifat nasional diperkirahkan juga besar. Sebaliknya bahwa jika dana yang terbatas maka perusahaan memilih penjualan personal, promosi penjualan maupun iklan dilakukan di tingkat wilayah lokal dan regional.
Kegiatan promosi terhadap suatu barang produk/jasa membutuhkan sejumlah sumberdaya yang cukup dan terukur. Untuk mengamankan kegiatan promosi yang telah diatur agar terlaksana tepat waktu dan sasaran, maka sangat diperlukan anggaran promosi yang wajib disediakan perusahaan/lembaga dalam membiayai suatu momen kegiatan promosi. Keputusan dalam membiayai kegiatan promosi diperlukan kebijakan yang tegas dan cepat karena kegiatan promosi membutuhkan biaya yang cukup besar dan diprediksi melebihi biaya produksi suatu produk. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, maka pihak promosi dalam serangkaian kegiatan promosi perlu memanajemenkan semua kegiatan dengan baik dan efisien.
Dalam memutuskan sejumlah biaya promosi yang diperlukan agar sesuai dengan harapan maka diperlukan metode penentuan anggaran promosi yang menjadi acuan adalah :
a) Menurut kemampuan
Dapat dilakukan dengan cara menetapkan besarnya anggaran promosi berdasarkan kemampuan keuangan perusahaan atau dengan besarnya dana yang dimiliki perusahaan.
b) Menurut persentase
Cara lain yang sering digunakan adalah dengan menetapkan sejumlah anggaran promosi berdasarkan persentasi tertentu dari besarnya penjualan baik yang terjadi sekarang maupun yang terjadi
(39)
kemudian atau akan datang berdasarkan persentasi dari harga penjualan.
c) Proposional
Para produsen/pemasar juga sering menetapkan anggaran promosi untuk mencapai paritas share-of-voice dengan para pesaing. Artinya bahwa besarnya pengeluaran biaya untuk kegiatan promosi harus sama atau proporsional dengan pengeluaran produsen/pesaing lain. d) Objektif
Dalam penentuan besarnya anggaran promosi, para produsen juga perlu mempertimbangkan objektifitas dari kegiatan promosi itu sendiri. Sehingga dalam penentuan besarnya anggaran yang diperlukan memerlukan langkah-langkah sistematis untuk menentukan tujuan yang spesifik dalam mengarahkan pada tugas-tugas yang segera dilakukan untuk mewujudkan tujuan promosi. 2.9. Bauran Promosi
Menurut Kotler (2005), promosi bertujuan untuk membangun kesadaran konsumen tentang produk yang ditawarkan sehingga konsumen akan mengetahui keberadaan suatu produk. Preferensi yang dibangun melalui promosi meliputi mutu, nilai, kinerja dan keistimewaan mengenai produk yang ditawarkan. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran Pemasaran yang terdiri atas 4 komponen utama, yaitu ;
2.9.1. Periklanan
Bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi. Contoh dari periklanan seperti iklan pada televisi, radio, koran, film, brosur dan leaflet. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan kepada konsumen agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan pada promosi.
2.9.2. Promosi penjualan
Insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan dilakukan
(40)
sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan adalah seperti pemberian kupon, obral, kontes, pameran dan lain-lain. 2.9.3. Hubungan masyarakat
Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu citra perusahaan yang baik, menanggani atau melenyapkan desas-desus, cerita dan peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas merupakan suatu konsep yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publisitas produk, komunikasi perusahaan, lobbying atau penyuluhan.
2.9.4. Penjualan perseorangan
Interaksi langsung dengan atau calon pembeli untuk melakukan presentasi, menjawab pertayaan atau menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling efektif dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli.
Dalam mengembangkan bauran promosi, terdapat tiga faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan, yakni;
a) Jenis pasar produk
Alokasi promosi berbeda-beda antara pasar konsumen dan bisnis. Walaupun iklan lebih sedikit digunakan dalam pasar konsumen dari pada kunjungan penjualan dalam pasar bisnis, namun dalam pasar konsumen iklan dapat menjadi sarana perkenalan tentang perusahaan dan produknya. Jika produknya memiliki ciri baru maka iklan dapat menjelaskannya. Iklan akan mengingatkan dengan lebih hemat daripada kunjungan penjualan.
b) Kesiapan konsumen
Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai dengan tahap kesiapan pembeli yang juga berbeda. Iklan dan pemberitaan memegang peranan penting dalam tahap pembangunan kesadaran. Keyakinan pelanggang sangat dipengaruhi oleh penjualan perorangan. Sedangkan penutupan dipengaruhi oleh penjualan perorangan dan promosi penjualan.
(41)
c) Siklus hidup produk
Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai dengan tahap siklus hidup yang berbeda. Pada tahap pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya tertinggi disusul penjualan perseorangan untuk memperoleh jangkauan distribusi dan promosi penjualan untuk mencoba. Pada tahap pertumbuhan, permintaan mempunyai momentum sendiri dengan cara mouth to mouth. Pada tahap kematangan, secara berturut-turut promosi penjualan, iklan dan penjualan perseorangan semuanya memiliki peranan penting. Pada tahap penurunan, promosi penjualan tetap berperan kuat, sedangkan iklan dan pemberitaan berkurang.
2.10. Konsep Segmentasi, Targeting dan Positioning
Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, para marketer dituntut untuk memahami kondisi rill yang menjadi keingginan dan kebutuhan yang diharapkan para konsumen. Kondisi persaingan ini, tak bisa ditutupi oleh para pelaku pasar karena hampir semua situasi pasar, dominan ditentukan oleh mekanisme pasar yang berlangsung. Untuk itu, para marketer tertuntut untuk memiliki kearifan dan kompetensi dalam mensiasati kondisi pasar itu. 2.10.1. Segmentasi
Menentukan pasar sasaran yang diharapkan oleh seorang pemasar, tidak mudah dan cepat ketika keingginan calon pembeli belum diketahui apa yang menjadi kebutuhan, keinginan maupun gaya hidup. Untuk itu, seorang pemasar perlu mengetahui berbagai faktor untuk dijadikan dasar melakukan suatu kegiatan promosi. Dengan calon pembeli yang begitu banyak dan berbeda kebutuhan, maka para pemasar diharapkan lebih banyak memiliki kiat-kiat yang tepat dalam menentukan berbagai segmen karena tidak ada cara tunggal dalam menentukan segmen pasar. Seorang pemasar perlu melakukan identifikasi dan profil untuk membedakan kelompok-kelompok calon pembeli.
Seorang marketer yang bertindak sebagai pemasar perlu memutuskan segmen pasar mana yang memberikan peluang bagi
(42)
produk barang maupun jasa. Menurut (Umar, 2003) bahwa dalam penentuan segmen pasar, dapat dilihat dari beberapa faktor adalah : a) Komponen Geografis
Komponen-komponen yang termasuk adalah komponen bangsa, negara, provinsi, kabupaten/kota madya dan lain-lain. Contohnya adalah PT. PELNI yang memiliki segmen penumpang yang berlayar antara pulau di Indonesia dari pelabuhan laut Tanjung Priok Jakarta di Indonesia bagian barat sampai ke pelabuhan Jaya pura Papua Indonesia bagian timur.
b)Komponen Demografis
Ketika menentukan segmen mana yang menjadi kelompok sasaran, produsen juga harus mengetahui para pengguna dari fasilitas yang ditawarkan seperti pada PT PELNI yang berkomitmen melayani pelayaran antara pulau di Indonesia. Faktor yang perlu diketahui dari segmen komponen demografis adalah faktor usia, jenis kelamin maupun kemampuan penumpang membayar fasilitas yang ditawarkan pihak PELNI. Variabel ini perlu diketahui oleh pemasar karena dengan informasi tersebut maka para pemasar akan mensiasatinya dengan penyediaan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan penumpang.
c) Komponen Psikografis
Ketika ingin memastikan semua variabel yang menjadi kebutuhan, maka sangat perlu diketahui juga adalah kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen/penumpang menjadi penting dipertimbangkan untuk semua status sosial penumpang. Pada umumnya Kapal Muatan Penumpang menyediakan fasilitas yang sangat memadai untuk semua penumpang. Fasilitas yang disiapkan adalah dengan adanya kelas penumpang umum, satu, dua, dan tiga. Selain itu, fasilitas penunjang lainnya adalah cafetaria, bioskop mini dan permainan games.
(1)
LANJUTAN LAMPIRAN : 1
Terdapat tujuan utama yang ingin dicapai melalui analisis strategi promosi untuk meningkatkan kinerja dari Agro Outlet, yaitu :
MMK = Menginformasikan manfaat kehadiran Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati
MBK = Memperkuat brand dan keunggulan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati
MMP = Mendukung dan menarik calon peminat khusus pasar sasaran pemerintah daerah terhadap Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati
A Nilai perbandingan B
MMK 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MBK MMK 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MMP MBK 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MMP Keterangan :
1 = Sama penting
3 = Sedikit lebih penting;jelas penting 5 = Jelas lebih penting
7 = Sangat jelas lebih penting 9 = Mutlak lebih penting
2,4,6,8 = Nilai-nilai diantara nilai diatas
11. Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara alternatif satu dengan alternatif lainnya dalam mencapai tujuan Menginformasikan manfaat kehadiran Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati (MMK) untuk pemilihan strategi promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
Terdapat enam alternatif strategi promosi yang akan dinilai bobot prioritasnya yang akan dipilih, yaitu :
A = Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain dalam bentuk sponsorship guna mendukung kegiatan promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati
B = Merancang program-program promosi yang bervariasi sesuai dengan keunggulan dan nilai pemanfaatan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati C = Ikut andil dalam kegiatan-kegiatan promosi pertanian tingkat nasional
dalam bentuk pameran, seminar maupun Talk Show dll
A Nilai perbandingan B A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C
(2)
LANJUTAN LAMPIRAN : 1 Keterangan :
1 = Sama penting
3 = Sedikit lebih penting;jelas penting 5 = Jelas lebih penting
7 = Sangat jelas lebih penting 9 = Mutlak lebih penting
2,4,6,8 = Nilai-nilai diantara nilai diatas
12. Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara alternatif satu dengan alternatif lainnya dalam mencapai tujuan Memperkuat brand dan keunggulan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati (MBK) untuk pemilihan strategi promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta. Terdapat enam alternatif strategi promosi yang akan dinilai bobot prioritasnya yang akan dipilih, yaitu :
A = Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain dalam bentuk sponsorship guna mendukung kegiatan promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati
B = Merancang program-program promosi yang bervariasi sesuai dengan keunggulan dan nilai pemanfaatan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati C = Ikut andil dalam kegiatan-kegiatan promosi pertanian tingkat nasional
dalam bentuk pameran, seminar maupun Talk Show dll
A Nilai perbandingan B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C Keterangan :
1 = Sama penting
3 = Sedikit lebih penting;jelas penting 5 = Jelas lebih penting
7 = Sangat jelas lebih penting 9 = Mutlak lebih penting
2,4,6,8 = Nilai-nilai diantara nilai diatas
13. Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara alternatif satu dengan alternatif lainnya dalam mencapai tujuan Mendukung dan menarik calon peminat khusus pasar sasaran pemerintah daerah terhadap Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati (MMP) untuk pemilihan strategi promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.
(3)
LANJUTAN LAMPIRAN : 1
Terdapat enam alternatif strategi promosi yang akan dinilai bobot prioritasnya yang akan dipilih, yaitu :
A = Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain dalam bentuk sponsorship guna mendukung kegiatan promosi Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati
B = Merancang program-program promosi yang bervariasi sesuai dengan keunggulan dan nilai pemanfaatan Agro Outlet Pasar Induk Kramat Jati C = Ikut andil dalam kegiatan-kegiatan promosi pertanian tingkat nasional dalam
bentuk pameran, seminar maupun Talk Show dll
A Nilai perbandingan B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C Keterangan :
1 = Sama penting
3 = Sedikit lebih penting;jelas penting 5 = Jelas lebih penting
7 = Sangat jelas lebih penting 9 = Mutlak lebih penting
2,4,6,8 = Nilai-nilai diantara nilai diatas SARAN DAN KOMENTAR ANDA :
Saran dan komentar Anda untuk meningkatkan strategi promosi Agro Outlet
... ………
(4)
LAMPIRAN : 2
DAFTAR PERTAYAAN WAWANCARA STRATEGI PROMOSI AGRO OUTLET PASAR INDUK KRAMAT JATI JAKARTA (METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS)
Nama : Zakeus Rumpedai
NIM : H24077038
Departemen : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Manajemen Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Pertayaan :
1) Bagaimana sejarah dan perkembangan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta? 2) Apa visi, misi dan tujuan kehadiran Agro outlet di PIKJ?
3) Bagaimana struktur organisasi Agro Outlet di PIKJ?
4) Apa saja gambaran produk yang dibutuhkan untuk dipasarkan di PIKJ?
5) Mengapa strategi bauran pemasaran sebagai acuan dasar dalam menerima produk? 6) Bagaimana gambaran tentang jumlah konsumen akhir-akhir ini di PIKJ?
7) Bagaimana promosi agro outlet PIKJ?
8) Bagaimana anggaraan promosi dan usaha kerjasama dengan pemda? 9) Berapakah target penerimaan produk dan besarnya biaya promosi di PIKJ?
10)Apa saja strategi bauran pemasaran (Periklanan, promosi, penjualaan, hubungan dengan penjualan, maupun dengan pemda) yang dilakukan oleh PIKJ?
11)Bagaimana intensitas pelaksanaan promosi ke pemda-pemda?
12)Bagaimana cara promosi yang dilakukan kepada pemda-pemda sebagai calon pembeli/sewa stand agro outlet PIKJ?
13)Bagaimana promosi yang dilakukan saat ini?
14)Promosi yang dilakukan saat ini, sudah kepada pihak mana saja?
15)Bagaimana respon dari pemda-pemda terhadap promosi yang telah dilakukan? 16)Apa yang bisa dilakukan saat ini agar promosi ke pemda tepat sasaran?
(5)
LAMPIRAN : 2
Hasil Pengolahan data dengan Expert Choice dan MS. Excell
Koefisien Faktor
Berdasarkan hasil di atas dari level Kriteria/Faktor, diperoleh bahwa Faktor STP memberikan pengaruh paling tinggi. Tingkat Inconsistency-nya = 0.05, menunjukkan bahwa hasil ini masih berada di dalam batas toleransi kekonsistenan.
Koesien Aktor
AKTOR SDM STP LAO AP Priority
SEKDA 0.267 0.276 0.251 0.305 0.279
KP DPRD 0.129 0.136 0.113 0.269 0.169
BAPPEDA 0.183 0.199 0.238 0.193 0.198
PAO 0.289 0.254 0.263 0.178 0.244
PAM 0.131 0.135 0.135 0.056 0.111
Bobot 0.287 0.303 0.125 0.285 1.000
PK PP HM
(6)
LANJUTAN LAMPIRAN : 4
Koefisien Tujuan
SDM SEKDA KP DPRD BAPPEDA PA AAI Priority
MMK 0.448 0.382 0.399 0.331 0.345 0.386
MBK 0.277 0.394 0.336 0.383 0.385 0.346
MMP 0.275 0.224 0.265 0.285 0.271 0.268
Bobot 0.276 0.136 0.199 0.254 0.135 1.000
Koefisien Alternative
Berdasarkan hasil di atas dari level Alternatif/Strategi, diperoleh bahwa
Alternative C memberikan pengaruh paling tinggi. Tingkat Inconsistency-nya = 0.05, menunjukkan bahwa hasil ini masih berada di dalam batas toleransi
kekonsistenan. A
B C