Syarat-syarat Partisipasi Dasar-Dasar Filosofi Partisipasi Masyarakat

2.2.2. Syarat-syarat Partisipasi

Menurut Tannenbaum 1992, sukses partisipasi langsung berhubungan dengan syarat-syarat tertentu. Kondisi semacam itu terjadi pada partisipan yang ada dalam lingkungannya. Syarat pertama adalah diperlukan banyak waktu untuk berpartisipasi sebelum bertindak. Partisipasi tidak akan terjadi dalam keadaan mendadak. Kedua, biaya partisipasi tidak boleh melebihi nilai-nilai ekonomi dan sebagainya. Ketiga, subyek partisipasi harus relevan dengan organisasi partisipasi sesuatu yang akan menarik perhatian partisipan atau akan dianggapnya sebagai pekerjaan yang sibuk. Keempat, partisipasi harus mempunyai kemampuan, kecerdasan, dan pengetahuan untuk berpartisipasi secara efektif. Kelima, partisipan harus mampu berkomunikasi untuk saling menukar gagasan. Keenam, tidak seorangpun baik karyawan atau manajer akan merasakan bahwa posisinya diancam dengan partisipasi. Ketujuh, partisipasi untuk memutuskan arah tindakan pada sebuah organisasi hanya dapat menempati lingkungan kebebasan kerja kelompok. Tingkat pembatasan sub unit diperlukan pada berbagai organisasi untuk mempertahankan stabilitas intern; sub unit tidak dapat membuat keputusan yang melanggar kebijaksanaan perusahaan, agreement penawaran kolektif, atau rintangan serupa. Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Dasar-Dasar Filosofi Partisipasi Masyarakat

Dalam hubungannya dengan fasilitas dan tenaga kesehatan, partisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk mencukupi kelangkaan tersebut. Dengan kata lain, partisipasi masyarakat dapat menciptakan fasilitas dan tenaga kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diciptakan dengan adanya partisipasi masyarakat didasarkan kepada idealisme Notoatmodjo, 2007. 1 Community felt need. Apabila pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri, ini berarti bahwa masyarakat itu memerlukan pelayanan tersebut. Sehingga adanya pelayanan kesehatan bukan karena diturunkan dari atas, yang belum dirasakan perlunya, tetapi tumbuh dari bawah yang diperlukan masyarakat dan untuk masyarakat. 2 Organisasi pelayanan kesehatan masyarakat yang berdasarkan partisipasi masyarakat adalah salah satu bentuk pengorganisasian masyarakat. Hal ini berarti bahwa fasilitas pelayanan kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri. 3 Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri. Artinya tenaganya dan penyelenggaraannya akan ditangani oleh anggota masyarakat itu sendiri yang dasarnya sukarela. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa filosofi partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan masyarakat adalah terciptanya suatu pelayanan untuk masyarakat, dari masyarakat dan oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Pendekatan Partisipasi Masyarakat