2.6. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka di atas, maka dapat diketahui kerangka konsep penelitian ini adalah :
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Partisipasi :
Keikutsertaan wanita usia subur dalam upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim
Dukungan sosial:
a.
Emosional
b.
Instrumental
c.
Informatif
d.
Penilaianpenghargaan
e.
Kelompok Sosial
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap
partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dengan dasar pertimbangan karena tingkat kehadiran para wanita usia subur
dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim semakin lama semakin menurun.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dengan pengusulan judul penelitian, penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal penelitian, merancang kuesioner, konsultasi
dengan pembimbing, pelaksanaan penelitian sampai dengan laporan akhir membutuhkan waktu 8 bulan terhitung Maret 2011 – Oktober 2011.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai yang berjumlah 14.491 orang.
3.3.2. Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus Notoadmodjo, 1998:
2
d N
1 N
n +
=
dimana : n = Besar sampel
N = Populasi d = tingkat kepercayaan 0,1 = 90
sehingga :
orang 99
71 ,
98 91
, 145
491 .
14 0,1
14.491 1
14.491 n
2
≈ =
= +
=
Jadi, jumlah sampel sebesar 99 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling, yaitu penarikan sampel dari masing-
masing kelurahandesa dilakukan secara acak sederhana dengan tehnik undian. Jumlah sampel untuk setiap kelurahandesa dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Jumlah Wanita Usia Subur pada Setiap KelurahanDesa di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dan Jumlah
Sampel yang Diambil
No. Nama KelurahanDesa
Jumlah Populasi
Perhitungan Jumlah
Sampel 1.
Batang Terap 972
97214.491 x 99 7
2. Cinta Air
285 28514.491 x 99
2 3.
Citaman Jernih 1.620
1.62014.491 x 99 11
4. Deli Muda Hilir
212 21214.491 x 99
1 5.
Deli Muda Hulu 107
10714.491 x 99 1
6. Jambur Pulau
784 78414.491 x 99
5 7.
Kesatuan 458
45814.491 x 99 3
8. Kota Galuh
686 68614.491 x 99
5 9.
Lidah Tanah 810
81014.491 x 99 6
10. Lubuk Cemara
239 23914.491 x 99
2 11.
Lubuk Dendang 281
28114.491 x 99 2
12. Pasar Bengkel
871 87114.491 x 99
6 13.
Pematang Sijonam 713
71314.491 x 99 5
14. Pematang Tatal
409 40914.491 x 99
3 15.
Simpang III Pekan 2.781
2.78114.491 x 99 19
16. Suka Beras
131 13114.491 x 99
1 17.
Suka Jadi 765
76514.491 x 99 5
18. Tanah Merah
634 63414.491 x 99
4 19.
Tualang 1.732
1.73214.491 x 99 12
Total 14.491
99
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Alat Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan terdiri dari : 1.
Data Primer Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan menggunakan
kuesioner yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh dukungan sosial terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Universitas Sumatera Utara
2. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan untuk memperoleh data penderita kanker leher rahim dan data penduduk Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai tahun
2010, khususnya wanita yang mengikuti penyuluhan kanker leher rahim dan IVA test dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang. Data sekunder diperoleh dari
Puskesmas Perbaungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, serta literatur-literatur
penunjang penelitian lain.
3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kelayakan menggunakan instrumen yang dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dengan mengukur korelasi antar item
variable menggunakan rumus teknik Pearson Product Moment Corelation Coefficient r, dengan ketentuan nilai koefisien korelasi 0,3 valid Gozhali, 2005.
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Alpha
Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach . 0,6 dikatakan reliabel Gozhali, 2005. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai dengan sampel sebanyak 30 orang. Hasil pengujian instrumen yang dilakukan terhadap 30 responden diperoleh
bahwa instrumen yang dipakai untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen emosional terdiri dari 5 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien
korelasi r minimum 0,947, nilai r maksimum 0,967, dan nilai alpha cronbach=
Universitas Sumatera Utara
0,981. Instrumen instrumental terdiri dari 3 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,472, nilai r maksimum 0,748, dan nilai alpha
cronbach= 0,779. Instrumen informatif terdiri dari 5 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,641, r maksimum 0,865, dan nilai alpha
cronbach= 0,875. Instrumen penilaianpenghargaan terdiri dari 14 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,741, r maksimum 0,965, dan nilai
alpha cronbach= 0,981. Instrumen kelompok sosial terdiri dari 3 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,708, r maksimum 0,930, dan nilai
alpha cronbach= 0,907.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan sosial,
sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim di Kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai.
3.5.2. Definisi Operasional
a. Kanker leher rahim adalah penyakit neoplasma ganas pada leher rahim, letaknya
antara leher rahim dan vagina. b.
Upaya deteksi dini adalah upaya untuk menemukan secara dini tanda-tanda atau gejala yang terjadi pada wanita usia subur yang menderita penyakit kanker leher
rahim.
Universitas Sumatera Utara
c. Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang
diperoleh wanita usia subur dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan deteksi dini penyakit kanker leher rahim. Dalam penelitian ini
kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan tersebut difokuskan pada dukungan yang diperoleh dari keluarga. Dukungan ini dibagi dalam lima bentuk,
yaitu : −
Emosional, dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap individu, pada saat mengikuti kegiatan deteksi dini
penyakit kanker leher rahim. −
Instrumental, dukungan ini dikenal juga dengan istilah dukungan pertolongan, dukungan nyata atau dukungan material yang berhubungan dengan upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim. −
Informatif, aspek ini merupakan pemberian informasi kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
− Penilaianpenghargaan, aspek ini berupa penghargaan positif pada individu,
pemberian semangat, persetujuan pada pendapat individu, perbandingan yang positif dengan individu lain, terkait dengan kegiatan deteksi dini penyakit
kanker leher rahim. −
Kelompok sosial, sikap suami atau keluarga tentang adanya kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim, serta dukungan yang diberikan bagi wanita
usia subur dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit kanker leher rahim dan pemeriksaan IVA.
Universitas Sumatera Utara
d. Partisipasi masyarakat di dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim
berarti keikutsertaan dan keaktifan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pencegahan dini terhadap penyakit
kanker leher rahim. Indikator yang digunakan peneliti untuk menilai partisipasi wanita usia subur tersebut adalah : keikutsertaan wanita usia subur dalam upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengetahui nilai variabel dukungan sosial dan partisipasi wanita usia subur dalam
upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim sesuai dengan jumlah pertanyaan yang ada pada kuesioner. Responden diminta untuk mengisi pilihan jawaban a, b, c, d, e
pada setiap pertanyaan. Setiap butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut akan diberi nilai sebagai berikut :
a. Sangat setuju sekali, sangat mendukung sekali, sangat besar sekali, sangat baik sekali, sangat nyaman sekali, sangat bersedia sekali, sangat memengaruhi sekali,
sangat positif sekali, sangat kuat sekali, sangat rendah sekali, sangat tinggi sekali, sangat berminat sekali, sangat mengetahui sekali nilai 5.
b. Sangat Setuju, sangat mendukung, sangat besar, sangat baik, sangat nyaman, sangat bersedia, sangat memengaruhi, sangat positif, sangat kuat, sangat rendah,
sangat tinggi, sangat berminat, sangat mengetahui nilai 4
Universitas Sumatera Utara
c. Setuju, mendukung, besar, baik, nyaman, bersedia, memengaruhi, positif, kuat, rendah, tinggi, berminat, mengetahui nilai 3.
d. Kurang Setuju, kurang mendukung, kurang besar, kurang baik, kurang nyaman, kurang bersedia, kurang memengaruhi, kurang positif, kurang kuat, kurang
rendah, kurang tinggi, kurang berminat, kurang mengetahui nilai 2. e. Tidak Setuju, tidak mendukung, tidak besar, tidak baik, tidak nyaman, tidak
bersedia, tidak memengaruhi, tidak positif, tidak kuat, tidak rendah, tidak tinggi, tidak berminat, tidak mengetahui nilai 1.
Norma skor dukungan sosial dukungan emosional, instrumental, informatif, penilaianpenghargaan, kelompok sosial ditentukan berdasarkan distribusi frekuensi
dari skor-skor tes Anastasi dan Urbina, 1997:37, yaitu dengan mengetahui nilai skor terendah dan skor tertinggi dukungan sosial yang diperoleh responden.
Norma skor dukungan sosial terdiri dari dua kategori, yaitu : 1.
Baik : jika total nilai yang diperoleh responden di atas nilai tengah
diantara nilai skor terendah dan nilai skor tertinggi dukungan sosial yang diperoleh seluruh responden.
2. Tidak Baik
: jika total nilai yang diperoleh responden di bawah nilai tengah diantara nilai skor terendah dan nilai skor tertinggi dukungan
sosial yang diperoleh seluruh responden. Untuk pengukuran variabel dependen atau variabel partisipasi wanita usia
subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim di Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, diukur berdasarkan keikutsertaan wanita subur mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas
Aspek pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas No
Variabel Jumlah
Indikator Kategori
Skala Ukur
1. Emosional
X
1
5 Baik
≥ median Tidak Baik
median Ordinal
2. Instrumental
X
2
3
Baik ≥ median
Tidak Baik median
Ordinal
3 Informatif
X
3
5 Baik
≥ median Tidak Baik
median Ordinal
4. Penilaian
Penghargaan X
4
14 Baik
≥ median Tidak Baik
median Ordinal
5. Kelompok
Sosial X
5
3 Baik
≥ median Tidak Baik
median Ordinal
3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat
Untuk pengukuran variabel dependen atau variabel partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim di Kecamatan
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, diukur berdasarkan keikutsertaan wanita subur mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Universitas Sumatera Utara
Aspek pengukuran variabel terikat dukur berdasarkan kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim, yaitu :
1. Kegiatan penyuluhan tentang penyakit kanker leher rahim
2. Kegiatan pemeriksaan dini penyakit kanker leher rahim IVA
3. Pemeriksaan Pap Smear
Kategori partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim, yaitu:
1. Baik
: jika responden pernah mengikuti 2-3 kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
2. Tidak Baik : jika responden tidak pernah atau hanya mengikuti kegiatan
penyuluhan tentang penyakit kanker leher rahim 3.7. Metode Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini meliputi : a.
Analisis Univariat : Tujuan analisis ini untuk menjelaskan distribusi frekwensi dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen.
b. Analisis Bivariat : Tujuan analisis ini untuk menjelaskan hubungan antara
variabel independen yang diduga kuat mempunyai hubungan bermakna dengan variabel dependen, dengan menggunakan uji Chi-Square.
c. Analisis Multivariat : Tujuan analisis ini untuk melihat faktor mana yang paling
dominan pada independen variabel dalam mempengaruhi variabel dependen,
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan Uji Regresi Linier Berganda. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
dimana : + e
Y = Partisipasi wanita usia subur a
= Konstanta X
1
X = Emosional
2
X = Instrumental
3
X = Informatif
4
X = PenilaianPenghargaan
5
b = Kelompok Sosial
1
b = koefisien regresi X1
2
b = koefisien regresi X2
3
b = koefisien regresi X3
4
b = koefisien regresi X4
5
e = variabel yang tidak terungkap Error of Term
= koefisien regresi X5
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau
α = 5. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara serempak simultan adalah sebagai berikut :
H = 0 : Dukungan sosial emosional, instrumental, informatif, penilaian
penghargaan, kelompok sosial tidak berpengaruh secara simultan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Universitas Sumatera Utara
Ha ≠ 0 : Dukungan sosial emosional, instrumental, informatif, penilaian
penghargaan, kelompok sosial berpengaruh secara simultan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Untuk menguji hipotesis secara simultan digunakan uji statistik F F test. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
Fh = diterima. Rumus yang digunakan untuk uji statistik F F test, yaitu :
1 1
2 2
− −
− k
n R
k R
Keterangan : R
2
k = jumlah variabel independen
= koefisien korelasi ganda
n = jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut :
H
Ha ≠ 0 : Dukungan sosial emosional, instrumental, informatif, penilaian
penghargaan, kelompok sosial berpengaruh secara parsial terhadap partisipasi wanita usia subur dalam deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
= 0 : Dukungan sosial emosional, instrumental, informatif, penilaian penghargaan, kelompok sosial tidak berpengaruh secara parsial terhadap
partisipasi wanita usia subur dalam deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji statistik t t test. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak
Universitas Sumatera Utara
dan H
a
t diterima. Rumus yang digunakan untuk uji statistik t t test adalah sebagai
berikut :
hitung 2
1 2
. r
n r
− −
= keterangan : r
p
n = jumlah sampel
= korelasi parsial yang ditemukan
t = t
hitung
yang selanjutnya dibandingkan dengan t
tabel
.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Lokasi Penelitian
4.1.1. Wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 20 57” Lintang Utara, 30 16” Lintang Selatan, 980 33” Bujur Barat, dengan ketinggian antara 0-500 meter dari
permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut:
− Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka,
− Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun,
− Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Simalungun,
− Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Luas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah 1.900.220 km
2
. Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 17 kecamatan, 237 desa, 6 kelurahan dan 1.130 dusun.
Berdasarkan Perda No. 6 Tahun 2006 dan Perda No. 10 Tahun 2006 Tanggal 17 Oktober 2006. Secara terperinci luas wilayah, jumlah penduduk, dan jumlah rumah
tangga dapat dilihat pada tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010
No. Kecamatan
Luas Wilayah km
Jumlah
2
Penduduk Jumlah
Rumah Tangga
1. Pantai Cermin
80.296 41.681
8.777 2.
Perbaungan 111.620
99.118 22.492
3. Teluk Mengkudu
66.950 42.192
9.754 4.
Sei Rampah 198.900
64.489 14.604
5. Tanjung Beringin
74.170 36.842
7.913 6.
Bandar Khalipah 116.000
25.940 5.709
7. Tebing Tinggi
182.291 47.345
10.312 8.
Sipispis 145.259
33.284 8.283
9. Dolok Merawan
120.600 18.064
4.628 10. Dolok Masihul
237.417 51.958
11.808 11. Kotarih
78.024 8.483
2.549 12. Pegajahan
93.120 28.415
6.449 13. Sei Bamban
72.260 42.397
9.815 14. Tebing Syah Bandar
120.297 25.940
5.709 15. Silinda
56.740 9.745
2.930 16. Bintang Bayu
95.586 12.528
3.758 17. Serba Jadi
50.690 22.058
5.010
Jumlah 1.900.220
613.656 142.220
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, 2010
4.1.2. Kondisi Penduduk
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan kabupaten baru yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang
Bedagai pada tahun 2010 berjumlah 613.656 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki 311.999 jiwa dan penduduk perempuan 306.658 jiwa. Jumlah RT
mencapai 142.220 RT dan rata-rata penduduk per rumah tangga sebanyak 4 orang. Kecamatan Perbaungan merupakan kecamatan yang terbanyak jumlah
penduduknya. Hal ini disebabkan Kecamatan Perbaungan adalah pusat perdagangan sekaligus sebagai pusat pemerintahan. Jenis pekerjaan penduduk di Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Perbaungan didominasi oleh sektor pertanian, di mana dari 17.203 orang jumlah penduduk usia kerja, yang bekerja di sektor pertanian 68; 7 dagang, 23
karyawanPNS, dan mata pencaharian lain-lain 3.
4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Dukungan Emosional
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban responden tentang dukungan emosional seperti yang diuraikan berikut.
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Emosional di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Emosional Jawaban
Jumlah Persentase
Sikap keluarga jika mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit
kanker leher rahim. a.
Sangat setuju sekali b.
Sangat setuju c.
Setuju d.
Kurang setuju e.
Tidak setuju 14
17 23
38 7
14.1 17.2
23.2 38.4
7.1
Total 99
100,0
Dukungan keluarga pada saat menyatakan akan mengikuti
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan deteksi dini
penyakit kanker leher rahim. a.
Sangat mendukung sekali
b. Sangat mendukung
c. Mendukung
d. Kurang mendukung
e. Tidak mendukung
9 16
27 38
9 9.1
16.1 27.3
38.4 9.1
Total 99
100,0
Perhatian suami keluarga atas keluhan yang disampaikan
sehubungan dengan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat besar sekali
b. Sangat besar
c. Besar
d. Kurang perhatian
e. Tidak perhatian
7 16
24 42
10 7.1
16.2 24.2
42.4 10.1
Total 99
100,0
Tanggapan keluarga pada saat menyatakan akan mengikuti
kegiatan-kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat baik sekali
b. Sangat baik
c. Baik
d. Kurang baik
e. Tidak baik
6 18
30 45
6.1 18.2
30.3 45.4
0.0
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Kepedulian keluarga pada saat menyatakan akan mengikuti
kegiatan-kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat baik sekali
b. Sangat baik
c. Baik
d. Kurang baik
e. Tidak baik
7 15
39 43
7.1 15.2
34.3 43.4
0.0
Total 99
100,0
Berdasarkan Tabel 4.2. diketahui bahwa sebesar 23,3 keluarga responden setuju untuk mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim, 27,3
keluarga mendukung pada saat responden menyatakan akan mengikuti kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan deteksi dini penyakit kanker leher rahim, 24,2
keluarga responden memberikan perhatian yang besar atas keluhan terkait deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Dari hasil juga diketahui sebesar 30,3 keluarga memberikan tanggapan yang baik pada saat responden menyatakan akan mengikuti kegiatan-kegiatan deteksi dini
penyakit kanker leher rahim, dan sebesar 34,3 keluarga memberikan kepedulian yang baik pada saat responden menyatakan akan mengikuti kegiatan-kegiatan deteksi
dini penyakit kanker leher rahim. Secara keseluruhan distribusi responden yang mendapatkan dukungan
emosional ditunjukkan pada Tabel 4.3. berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Emosional di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Emosional Frekuensi
Persentase
Baik 36
36.4 Tidak Baik
63 63.6
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mendapatkan dukungan emosional kategori tidak baik yaitu sebanyak 63 orang
63,6.
4.2.2. Dukungan Instrumental
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban responden tentang dukungan instrumental seperti yang diuraikan berikut.
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Instrumental Jawaban
Jumlah Persentase
Kenyamanan yang dirasakan jika mengikuti kegiatan deteksi dini
penyakit kanker leher rahim. a.
Sangat nyaman sekali
b. Sangat nyaman
c. Nyaman
d. Kurang nyaman
e. Tidak nyaman
5 16
33 40
5 5.1
16.1 33.3
40.4 5.1
Total 99
100,0
Bantuan yang diberikan oleh keluarga pada saat menyatakan
akan mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat baik sekali
b. Sangat baik
c. Baik
d. Kurang baik
e. Tidak baik
7 15
31 43
3 7.1
15.2 31.3
43.4 3.0
Total 99
100,0
Kebersediaan keluarga menemani pada saat akan mengikuti
kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat
bersedia sekali
b. Sangat bersedia
c. Bersedia
d. Kurang bersedia
e. Tidak bersedia
4 18
39 32
6 4.0
18.2 39.4
32.3 6.1
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.4. diketahui bahwa sebesar 33,3 responden merasa nyaman jika mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim, 31,3
keluarga memberikan bantuan yang baik pada saat responden menyatakan akan mengikuti deteksi dini penyakit kanker leher rahim, 39,4 keluarga bersedia
menemani pada saat responden menyatakan akan mengikuti kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Secara keseluruhan distribusi responden yang mendapatkan dukungan instrumental ditunjukkan pada Tabel 4.5. berikut:
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Instrumental di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Instrumental Frekuensi
Persentase
Baik 34
34.3 Tidak Baik
65 65.7
Total 99
100,0
Berdasarkan Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh dukungan instrumental kategori tidak baik yaitu sebanyak 65 orang
65,7.
4.2.3. Dukungan Informatif
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban responden tentang dukungan informatif seperti yang diuraikan berikut.
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informatif di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Informatif Jawaban
Jumlah Persentase
Pemberian informasi oleh keluarga yang berhubungan
dengan upaya deteksi dini a.
Sering sekali b.
Sering c.
Pernah 5
19 34
5.1 19.2
34.3
Universitas Sumatera Utara
penyakit kanker leher rahim. d.
Tidak pernah e.
Tidak mengetahui 41
41.4 0.0
Total 99
100,0
Pengarahan yang diterima dari keluarga sehubungan dengan
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat baik sekali
b. Sangat baik
c. Baik
d. Kurang baik
e. Tidak baik
2 21
32 44
2.0 21.2
32.3 44.5
0.0
Total 99
100,0
Pengaruh promosi-promosi upaya deteksi dini penyakit
kanker leher rahim terhadap pemahaman.
a. Sangat memengaruhi
sekali b.
Sangat memengaruhi c.
Memengaruhi d.
Kurang memengaruhi e.
Tidak memengaruhi 6
18 32
41 2
6.1 18.2
32.3 41.4
2.0
Total 99
100,0
Pengaruh informasi dari teman peserta deteksi dini penyakit
kanker leher rahim terhadap pemahaman.
a. Sangat memengaruhi
sekali b.
Sangat memengaruhi c.
Memengaruhi d.
Kurang memengaruhi e.
Tidak memengaruhi 3
20 36
40 3.0
20.2 36.4
40.4 0.0
Total 99
100,0
Cara penyampaian informasi upaya deteksi dini penyakit
kanker leher rahim yang dilakukan oleh keluarga.
a. Sangat baik sekali
b. Sangat baik
c. Baik
d. Kurang baik
e. Tidak baik
1 17
34 41
6 1.0
17.2 34.3
41.4 6.1
Total 99
100,0
Berdasarkan Tabel 4.6. diketahui bahwa sebesar 34,3 keluarga responden pernah memberikan informasi yang berhubungan dengan upaya deteksi dini penyakit
kanker leher rahim, 32,3 keluarga responden memberikan pengarahan dengan baik sehubungan dengan deteksi dini penyakit kanker leher rahim. Sebesar 32,3
responden merasa bahwa promosi-promosi upaya deteksi dini penyakit kanker leher
Universitas Sumatera Utara
rahim mempengaruhi pemahamannya, 36,4 responden merasa bahwa informasi dari peserta deteksi dini penyakit kanker leher rahim mempengaruhi pemahamannya, dan
sebesar 34,3 responden merasa bahwa cara penyampaian informasi upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim yang dilakukan oleh keluarga sudah baik.
Secara keseluruhan distribusi responden yang memperoleh dukungan informatif ditunjukkan pada Tabel 4.7. berikut:
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Informatif di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Informatif Frekuensi
Persentase
Baik 35
35.4 Tidak Baik
64 64.6
Total 99
100,0
Berdasarkan Tabel 4.7. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh dukungan informatif kategori tidak baik yaitu sebanyak 64 orang 64,6.
4.2.4. Dukungan PenilaianPenghargaan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban responden tentang dukungan penilaianpenghargaan seperti yang diuraikan berikut.
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan PenilaianPenghargaan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Penilaian Penghargaan
Jawaban Jumlah Persentase
Sikap keluarga tentang kegiatan-kegiatan yang ada
pada upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat setuju sekali
b. Sangat setuju
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
11 13
41 31
3 11,1
13,2 41,4
31,3
3,0
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dukungan keluarga terkait kegiatan-kegiatan yang ada
pada upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat mendukung
sekali b.
Sangat mendukung c.
Mendukung d.
Kurang mendukung e.
Tidak mendukung 11
19 23
46 11.1
19.2 23.2
46.5
0.0
Total 99
100,0
Pandangan keluarga tentang upaya deteksi dini penyakit
kanker leher rahim. a.
Sangat positif sekali b.
Sangat positif c.
Positif d.
Kurang positif e.
Tidak positif 3
21 31
44 3.1
21.2 31.3
44.4
0.0
Total 99
100,0
Kekuatan persetujuan keluarga terhadap upaya deteksi dini
penyakit kanker leher rahim. a.
Sangat Kuat sekali b.
Sangat kuat c.
Kuat d.
Kurang kuat e.
Tidak kuat 9
17 39
34 9.1
17.2 39.4
34.3
0.0
Total 99
100,0
Dukungan keluarga terhadap upaya deteksi dini penyakit
kanker leher rahim. a.
Sangat baik sekali b.
Sangat baik c.
Baik d.
Kurang baik e.
Tidak baik 8
14 30
47 8.1
14.1 30.3
47.5
0.0
Total 99
100,0
Kekuatan pandangan keluarga terhadap upaya deteksi dini
penyakit kanker leher rahim. a.
Sangat kuat sekali b.
Sangat kuat c.
kuat d.
Kurang kuat e.
Tidak kuat 4
17 29
42 7
4.0 17.2
29.3 42.4
7.1
Total 99
100,0
Tingkat kebimbangan keluarga terhadap manfaat dari upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat rendah sekali
b. Sangat rendah
c. Rendah
d. Kurang rendah
e. Tidak rendah
3 19
33 40
4 3.1
19.2 33.3
40.4
4.0
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tingkat ketetapan keluarga apabila ikut serta dalam upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat tinggi sekali
b. Sangat tinggi
c. Tinggi
d. Kurang tinggi
e. Tidak tinggi
7 14
31 47
7.1 14.1
31.3 47.5
0.0
Total 99
100,0
Tingkat paksaan desakan yang dirasakan agar ikut serta dalam
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat rendah sekali
b. Sangat rendah
c. Rendah
d. Kurang rendah
e. Tidak rendah
4 15
51 26
3 4.0
15.2 51.5
26.3 3.0
Total 99
100,0
Minat untuk ikut serta, setelah mengetahui tentang upaya deteksi
dini penyakit kanker leher rahim. a.
Sangat berminat sekali b.
Sangat berminat c.
Berminat d.
Kurang berminat e.
Tidak berminat 9
14 38
34 4
9.1 14.1
38.4 34.4
4.0
Total 99
100,0
Kebebasan yang dimiliki untuk menyatakan sikap dalam
pelaksanaan kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat tinggi sekali
b. Sangat tinggi
c. Tinggi
d. Kurang tinggi
e. Tidak tinggi
4 11
37 43
4 4.0
11.1 37.4
43.5 4.0
Total 99
100,0
Sikap terhadap keberadaan kegiatan penyuluhan pada upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat setuju sekali
b. Sangat setuju
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak Setuju
12 14
34 35
4 12.1
14.1 34.4
35.4
4.0
Total 99
100,0
Sikap terhadap keberadaan kegiatan pemeriksaan IVA pada
upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat setuju sekali
b. Sangat setuju
c. Setuju
d. Kurang Setuju
e. Tidak setuju
9 21
29 40
9.1 21.2
29.3 40.4
0.0
Total 99
100,0
Sikap terhadap semua kegiatan yang ada pada kegiatan deteksi
dini penyakit kanker leher rahim. a.
Sangat setuju sekali b.
Sangat setuju c.
Setuju d.
Kurang setuju e.
Tidak setuju 11
13 31
44 11.1
13.1 31.3
44.5
0.0
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.8. diperoleh jawaban responden terkait dengan kegiatan- kegiatan dalam deteksi dini penyakit kanker leher rahim, sebesar 41,4 keluarga
responden setuju dengan kegiatan yang ada, 23,2 keluarga responden mendukung kegiatan-kegiatan yang ada, 31,3 keluarga responden memandang bahwa deteksi
dini penyakit kanker leher rahim adalah positif. Sebesar 39,4 keluarga responden kuat dalam memberikan persetujuan terhadap kegiatan tersebut, 30,3 keluarga
responden memberikan dukungan yang baik terhadap kegiatan tersebut, 29,3 keluarga responden memiliki pandangan yang kuat terhadap kegiatan tersebut.
Dari hasil penelitian juga diketahui sebesar 33,3 keluarga responden memiliki tingkat kebimbangan yang rendah terhadap manfaatnya, 31,3 keluarga
responden memiliki tingkat ketetapan yang tinggi jika ikut serta dalam kegaiatan tersebut, 51,5 keluarga responden memiliki tingkat paksaan desakan yang rendah
untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut, 38,3 responden berminat untuk ikut serta dalam kegiatan setelah mengetahui hal tersebut. Sebesar 37,4 responden memiliki
kebebasan yang tinggi untuk menyatakan sikap dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, 34,3 responden setuju adanya kegiatan penyuluhan tentang penyakit kanker leher
rahim, 29,3 responden setuju adanya pemeriksaan IVA, dan sebesar 31,3 responden setuju dengan semua kegiatan yang ada pada kegiatan deteksi dini
penyakit kanker leher rahim. Secara keseluruhan distribusi dukungan penilaianpenghargaan yang diperoleh
responden ditunjukkan pada Tabel 4.9. berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Penilaian Penghargaan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Penilaian Penghargaan Frekuensi
Persentase
Baik 34
34.3 Tidak Baik
65 65.7
Total 99
100,0
Berdasarkan Tabel 4.9. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh dukungan penilaianpenghargaan kategori tiak baik yaitu sebanyak 65
orang 65,7.
4.2.5. Dukungan Kelompok Sosial
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban responden tentang dukungan kelompok sosial seperti yang diuraikan berikut.
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Kelompok Sosial di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Kelompok Sosial Jawaban
Jumlah Persentase
Suami dan keluarga mengetahui informasi tentang adanya kegiatan
deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
a. Sangat mengetahui
sekali b.
Sangat mengetahui c.
Mengetahui d.
Kurang mengetahui e.
Tidak mengetahui 14
32 43
10 0.0
14.2 32.3
43.4 10.1
Total 99
100,0
Sikap suami dan keluarga terhdapa kegiatan deteksi dini penyakit
kanker leher rahim ini penting untuk diikuti.
a. Sangat setuju sekali
b. Sangat setuju
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
8 10
47 30
4 8,1
10,1 47,5
30,3
4,0
Total 99
100,0
Keluarga mengetahui dan setuju terhadap kegiatan deteksi dini
penyakit kanker leher rahim ini penting untuk diikuti.
a. Sangat setuju sekali
b. Sangat setuju
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
2 14
33 39
11 2.0
14.2 33.3
39.4 11.1
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.10. diperoleh bahwa sebesar 32,3 keluarga responden mengetahui informasi tentang adanya kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher
rahim, 47.5 keluarga responden setuju bahwa kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim ini penting untuk diikuti, dan sebesar 33,3 keluarga responden
mengetahui dan setuju bahwa kegiatan deteksi dini penyakit kanker leher rahim ini penting untuk diikuti.
Secara keseluruhan distribusi responden yang menerima dukungan kelompok sosial ditunjukkan pada Tabel 4.11. berikut:
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Kelompok Sosial di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Dukungan Kelompok Sosial Frekuensi
Persentase
Baik 24
24.2 Tidak Baik
75 75.8
Total 99
100,0
Berdasarkan Tabel 4.11. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh dukungan kelompok sosial kategori tidak baik yaitu sebanyak 75 orang
75,8.
4.2.6. Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban responden tentang keikutsertaannya dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim seperti yang
diuraikan berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim di
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Partisipasi Jawaban
Jumlah Persentase
Keikutsertaan mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit
kanker leher rahim. a.
Pernah b.
Tidak Pernah 64
35 64.6
35.4
Total 99
100,0
Keikutsertaan mengikuti kegiatan pemeriksaan dini penyakit kanker
leher rahim IVA. a.
Pernah b.
Tidak Pernah 25
74 25.3
74.7
Total 99
100,0
Keikutsertaan melakukan pemeriksaan Pap Smear.
a. Pernah
b. Tidak Pernah
8 91
8.1 91.9
Total 99
100,0
Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa sebesar 64,6 responden pernah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit kanker leher rahim. Namun dilihat
dari jumlah responden yang mengikuti kegiatan pemeriksaan dini penyakit kanker leher rahim, hanya sebesar 25,3 responden yang pernah mengikutinya. Demikian
juga dengan pemeriksaan Pap Smear, hanya sebesar 8,1 responden yang pernah melakukannya.
Secara keseluruhan distribusi responden berdasarkan partisipasi dalam upaya
deteksi dini penyakit kanker leher rahim ditunjukkan pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Partisipasi dalam
Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Partisipasi Frekuensi
Persentase
Baik 25
25.3 Tidak Baik
74 74.7
Total 99
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.13. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki partisipasi tidak baik dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim
yaitu sebesar 74,7. Hal ini dikarenakan pada umumnya responden hanya mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit kanker leher rahim, sementara kegiatan
pemeriksaan dini penyakit kanker leher rahim dan pemeriksaan pap smear tidak pernah dilakukan.
4.3. Analisis Bivariat
Mengidentifikasi variabel dukungan emosional, instrumental, informatif, penilaianpenghargaan, dan dukungan kelompok sosial berhubungan atau tidak
dengan partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim, maka dapat dilihat sebagai berikut:
4.3.1. Hubungan Dukungan Emosional dengan Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 19 52,8 dari 36 responden yang mendapat dukungan emosional dengan baik dari keluarga memiliki
partisipasi baik. Sementara responden yang mendapat dukungan emosional dari keluarga tidak baik, memiliki partisipasi baik sebanyak 6 9,5 dari 63 responden.
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p sebesar 0,000 p0,05, yang berarti dukungan emosional berhubungan dengan partisipasi wanita
usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Hubungan Dukungan Emosional dengan Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim
Dukungan Emosional
Partisipasi Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
Baik 19
52.8 17
47.2 36
100,0 0,000
Tidak Baik 6
9.5 57
90.5 63
100,0 4.3.2. Hubungan Dukungan Instrumental dengan Partisipasi Wanita Usia
Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim
Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas responden yang mendapatkan dukungan instrumental dari keluarga dengan baik, memiliki partisipasi
yang baik sebanyak 17 50,0 dari 34 responden. Sementara responden yang mendapatkan dukungan instrumental yang tidak baik dari keluarga, sebanyak 8
12,3 dari 65 responden partisipasinya baik. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p sebesar 0,000
p0,05, yang berarti dukungan instrumental berhubungan dengan partisipasi wanita
usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim. Tabel 4.15. Hubungan Dukungan Instrumental dengan Partisipasi Wanita Usia
Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim Dukungan
Instrumental Partisipasi
Total p
Baik Tidak Baik
n n
n
Baik 17
50.0 17
50.0 34
100,0 0,000
Tidak Baik 8
12.3 57
87.7 65
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Hubungan Dukungan Informatif dengan Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden yang mendapatkan dukungan informatif dari keluarga dengan baik, memiliki partisipasi
baik sebanyak 18 51,4 dari 35 responden. Sementara dukungan informatif yang tidak baik dari keluarga, sebanyak 7 10,9 dari 64 responden partisipasinya baik.
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p sebesar 0,000 p0,05, yang berarti dukungan informatif berhubungan dengan partisipasi wanita
usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Tabel 4.16. Hubungan Dukungan Informatif dengan Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim
Dukungan Informatif
Partisipasi Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
Baik 18
51.4 17
48.6 35
100,0 0,000
Tidak Baik 7
10.9 57
89.1 64
100,0
4.3.4. Hubungan Dukungan PenilaianPenghargaan dengan Partisipasi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mendapatkan dukungan penilaian penghargaan yang baik dari keluarga, memiliki partisipasi yang
baik sebanyak 17 50 dari 34 responden. Sementara dukungan penilaian penghargaan yang tidak baik dari keluarga, sebanyak 8 12,3 dari 65 responden
memiliki partisipasi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p sebesar 0,000 p0,05, yang berarti dukungan penilaian penghargaan berhubungan dengan
partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Tabel 4.17. Hubungan Dukungan PenilaianPenghargaan dengan Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker
Leher Rahim
Dukungan Penilaian
Partisipasi Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
Baik 17
50.0 17
50.0 34
100,0 0,000
Tidak Baik 8
12.3 57
87.7 65
100,0 4.3.5. Hubungan Dukungan Kelompok Sosial dengan Partisipasi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden yang mendapatkan dukungan kelompok sosial dengan baik, memiliki partisipasi baik
dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim yaitu sebanyak 19 79,2 dari 24 responden. Sementara responden yang mendapatkan dukungan kelompok sosial
yang tidak baik, memiliki partisipasi baik sebanyak 6 8,0 dari 75 responden. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p sebesar 0,000
p0,05, yang berarti dukungan kelompok sosial berhubungan dengan partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18. Hubungan Dukungan Kelompok Sosial dengan Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher
Rahim
Dukungan Kelompok Sosial
Partisipasi Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
Baik 19
79.2 5
20.8 24
100,0 0,000
Tidak Baik 6
8.0 69
92.0 75
100,0
4.4. Analisis Multivariat 4.4.1. Uji Signifikan Simultan Uji – F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel dukungan emosional X
1
, instrumental X
2
, informatif X
3
, penilaianpenghargaan X
4
, dan dukungan kelompok sosial X
5
ANOVAb
secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit
kanker leher rahim Y.
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
42.136 5
8.427 46.503
.000a Residual
16.853 93
.181 Total
58.990 98
a Predictors: Constant, Kelompok Sosial, Informatif, Instrumentasi,
PenilaianPenghargaan, Emosional b
Dependent Variable: Partisipasi Dari hasil diketahui bahwa tingkat signifikansi = 0,000 p0,05, maka H
ditolak. Artinya variabel emosional X
1
, instrumental X
2
, informatif X
3
, penilaianpenghargaan X
4
, dan kelompok sosial X
5
secara bersama-sama atau
Universitas Sumatera Utara
serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim Y.
4.4.2. Uji Signifikan Parsial Uji – t
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel dukungan emosional X
1
, instrumental X
2
, informatif X
3
, penilaianpenghargaan X
4
, dan dukungan kelompok sosial X
5
Coefficientsa
secara parsial atau masing-masing mempunyai pengaruh terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit
kanker leher rahim Y.
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficient
s t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant -.460
.178 -2.584
.011 Emosional
.267 .094
.258 2.846
.005 Instrumental
.200 .079
.194 2.528
.013 Informatif
.213 .083
.163 2.558
.012 PenilaianPengharga
an .218
.097 .200
2.248 .027
Kelompok Sosial .285
.092 .239
3.093 .003
a Dependent Variable: Partisipasi 1 Variabel Dukungan Emosional X
1
Variabel dukungan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim,
dengan nilai sig. = 0,005 p0.05. 2 Variabel Dukungan Instrumental X
2
Universitas Sumatera Utara
Variabel dukungan instrumental berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim,
dengan nilai sig. = 0,013 p0.05. 3 Variabel Dukungan Informatif X
3
Variabel dukungan informatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim,
dengan nilai sig. = 0,012 p0.05. 4 Variabel Dukungan PenilaianPenghargaan X4
Variabel dukungan penilaianpenghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher
rahim, dengan nilai sig. = 0,027 p0.05. 5 Variabel Dukungan Kelompok Sosial X5
Variabel dukungan kelompok sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher
rahim, dengan nilai sig. = 0,003 p0.05.
4.4.3. Koefisien Determinasi
Determinan R² atau R-Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain
koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel emosional X
1
, instrumental X
2
, informatif X
3
, penilaianpenghargaan X
4
, dan kelompok
Universitas Sumatera Utara
sosial X
5
Model Summaryb
dapat menjelaskan variabel partisipasi wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim Y.
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.845a .714
.699 .426
a. Predictors: Constant, Kelompok Sosial, Informatif, Instrumentasi, Penilaian
Penghargaan, Emosional b.
Dependent Variable: Partisipasi Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,845 yang
berarti bahwa korelasihubungan antara dukungan emosional, instrumental, informatif, penilaianpenghargaan, dan dukungan kelompok sosial dengan partisipasi
wanita usia subur dalam upaya deteksi dini penyakit kanker leher rahim mempunyai hubungan yang sangat kuat sebesar 84,5. Sedangkan nilai R Square atau nilai
koefisien determinasi sebesar 0,714 yang berarti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 71,4.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Prosedur Diagnosis IVA
IVA merupakan salah satu cara melakukan tes kanker leher rahim. Kelebihan dari tes ini adalah kesederhanaan teknik dan kemampuan untuk memberikan hasil
yang segera kepada wanita usia subur. Seperti tindakan medis lainnya, diperlukan pelatihan dengan bimbingan praktek sebelum dapat melakukan tes IVA secara
kompeten. Pelatihan tersebut dapat diberikan dengan mudah kepada hampir semua tenaga kesehatan.
Menjalani tes kanker atau pra-kanker dianjurkan bagi semua wanita usia subur. Kanker leher rahim menempati angka tertinggi diantara wanita berusia 40
sampai 50 tahun, sehingga tes harus dilakukan pada usia dimana lesi pra-kanker lebih terdeteksi, biasanya 10 sampai 20 tahun lebih awal. Sejumlah faktor risiko yang
berhubungan dengan perkembangan kanker leher rahim, diantaranya: a.
Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual usia 20 tahun b.
Memiliki banyak pasangan seksual wanita atau pasangannya c.
Riwayat pernah mengalami IMS, seperti Chlamydia atau gonorrhea, dan khusus HIVAIDS
d. Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker leher rahim.
e. Hasil Pap Smear sebelumnya yang tidak normal
f. Merokok
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, wanita usia subur yang mengalami masalah penurunan kekebalan tubuh misalanya HIVAIDS atau menggunakan corticosteroid secara kronis
misalnya pengobatan asma atau lupus berisiko lebih tinggi terjadinya kanker leher rahim jika mereka memiliki HPV Rubin, 1999.
Wanita yang mempunyai faktor risiko adalah kelompok yang paling penting untuk mendapatkan pelayanan tes dan pengobatan di fasilitas dengan sarana terbatas.
Bahkan, dengan memfokuskan pada pelayanan tes dan pengobatan untuk wanita usia subur atau memiliki faktor risiko seperti risiko tinggi IMS akan dapat meningkatkan
nilai prediksi positif dari IVA. Selain itu, karena angka penyakit lebih tinggi pada kelompok usia tersebut, lebih besar kemungkinan untuk mendeteksi lesi pra-kanker,
sehingga meningkatkan efektifitas biaya dari program pengujian dan mengurangi kemungkinan pengobatan yang tidak perlu.
Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat menstruasi, pada masa kehamilan dan saat asuhan nifas atau paska keguguran. Tes
tersebut dapat dilakukan pada wanita yang dicurigai atau diketahui memiliki IMS atau HIVAIDS. Bimbingan diberikan untuk tiap hasil tes, termasuk ketika konseling
dibutuhkan. Untuk masing-masing hasil akan diberikan beberapa instruksi baik yang sederhana untuk wanita usia subur tersebut misalnya kunjungan ulang untuk tes IVA
setiap 5 tahun atau isu-isu khusus yang harus dibahas bersama, seperti kapan dan dimana pengobatan dapat diberikan, risiko potensial dan manfaat pengobatan, serta
kapan perlu merujuk untuk tes atau pengobatan yang lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
Pengujiantes untuk kanker leher rahim biasanya dilakukan sebagai bagian dari program penapisan kesehatan reproduksi atau pelayanan kesehatan primer,
seperti: kunjungan prenatal atau postpartumnifas, pemakaian awal atau lanjutan KB, asuhan pasca keguguran, kontap atau asesmen IMS. Oleh karena itu, riwayat singkat
dan pemeriksaan terbatas harus disajikan dalam konteks pelayanan kesehatan reproduksi yang diberikan. Riwayat singkat kesehatan reproduksi yang ditanyakan,
antara lain: riwayat menstruasi, pola pendarahan misalnya menstruasi tidak teratur, paritas, usia pertama kali berhubungan seksual, dan penggunaan alat kontrasepsi.
5.2. Pemeriksaan Pap Smear