Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Upaya Pencegahan Kanker Leher Rahim

f. Nyeri di perut bawah menyebar g. Limfadenema Pada stadium lanjut ketika tumor telah menyebar keluar dari leher rahim dan melibatkan jaringan di rongga panggul dapat dijumpai tanda lain seperti nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki. Beberapa penderita mengeluhkan nyeri berkemih, hematuria, perdarahan rectum sampai sulit berkemih dan buang air besar. Penyebaran ke kelenjar getah bening tungkai bawah menimbulkan edema tungkai bawah, atau terjadi uremia bila telah terjadi penyumbatan kedua ureter. Standar pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan fisik yang merupakan dasar dalam menentukan stadium penyakit. Pemeriksaan tersebut terdiri dari inspeksi, palpasi, inspekulo dan pemeriksaan dalam. Dilanjutkan dengan biopsy, kolposkopi, kuret, foto thoraks, BNOIVP, Sitoskopi, Rectoskopi. Bila ada kecurigaan penyebaran ke vesika atau rectum maka dikonfirmasikan dengan biopsy dan pemeriksaan hispatologik.

2.1.6. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

a Tes PAP Pap smear tes pap adalah suatu tindakan medis yang mana mengambil sampel dari leher rahim kemudian dioleskan pada slide. Sel tersebut diperiksa dengan mikroskop untuk mencari lesi pra kanker atau perubahan keganasan. Pap smear sangat mudah, cepat dan tidak atau relatif kurang rasa nyerinya. Pemeriksaan ini spesifisitas dan sensitivitasnya tidak terlalu tinggi, sehingga ada Universitas Sumatera Utara wanita berkembang menjadi kanker leher rahim meskipun secara teratur melakukan pemeriksaan pap smear. Tes ini memerlukan prasarana yang lengkap dan kompleks yaitu : Materi slide, spatula, reagents, mikroskop, tehnisi sitologi, pengiriman slide yang handal ke lokasi pengujian dan pembacaan slide. Jika salah satu komponen tidak ada, seluruh program tidak berjalan. Program skala kecil akan mengalami biaya yang lebih besar Female Cancer Programme, et.al, 2007. b Kajian terhadap Berbagai Metode Pemeriksaan Alternatif Kanker Leher Rahim Beberapa metode pemeriksaan kanker leher rahim selain Tes Pap antara lain : Kolposkopi, Servikologi, Pap Net, Tes Molekul DNA HPV dan hingga metode skrining yang sederhana seperti inspeksi visual dengan asam asetat IVA dan inspeksi visual dengan asam asetat dan pembesaran gineskopi IVAB.

2.1.7. Upaya Pencegahan Kanker Leher Rahim

Menurut Busmar 1997, upaya untuk memberikan pengobatan secara khusus telah dilakukan dengan segala upaya namun hasil yang diperoleh belumlah sesuai dengan harapan. Karena itu upaya pengobatan secara sendirian tidaklah dapat diharapkan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat ini. Upaya pencegahan yang menyeluruh, mulai dari upaya pendidikan kesehatan masyarakat sampai upaya rehabilitasi, perlu diberikan secara porsinya masing-masing dalam mengatasi masalah kanker. Jelas belum ada satu tindakan tersendiri yang dianggap memadai. Gabungan berbagai upaya perlu dilakukan. Universitas Sumatera Utara 1. Pencegahan Tingkat I a. Promosi Kesehatan Masyarakat − Kampanye kesehatan masyarakat − Program pendidikan kesehatan masyarakat − Promosi kesehatan b. Pencegahan Khusus − Intervensi sumber keterpaparan 2. Pencegahan Tingkat II a. Diagnosis dini b. Pengobatan kemoterapi dan bedah 3. Pencegahan Tingkat III − Rehabilitasi

2.2. Partisipasi