BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistematika dan Morfologi Glauconome virens
Sistematika Kijing Glauconome virens menurut Carpenter Niem 1998 adalah sebagai berikut:
Phylum : Mollusca
Class : Bivalva
Subclass : Heterodonta
Ordo : Veneroida
Superfamily : Cyrenoidea Family
: Glauconomidae Genus
: Glauconome Species
: Glauconome virens Linnaeus, 1767
Gambar 2.1. Morfologi kijing G.virens Carpenter Niem 1998 mendeskripsikan, G.virens memiliki cangkang
yang simetris, tipis, oval memanjang, dan agak renggang pada bagian posterior. Bagian anterior berbentuk bulat lebar dan agak pendek, sedangkan bagian
posteriornya memanjang dan agak tajam. Pada bagian luar cangkang terdapat garis membentuk alur yang tidak teratur. Warna cangkang bagian luar krim
kehijauan, sedangkan bagian dalamnya putih halus. Panjang maksimum cangkang 7 cm, sedangkan umumnya dijumpai 5 cm.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Habitat dan Distribusi
Kerang G.virens hidup pada dasar lumpur di daerah kawasan hutan mangrove. Hidup pada perairan payau dan sering dijumpai pada daerah dengan
vegetasi nipa Nypa fruticans. Kerang ini juga sering dijumpai hidup bersama Pharella sp dan Geloina sp. Kerang ini tersebar didaerah tropis, bagian Selatan
tropis Pasifik, Philipina, Kamboja, Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia dan bagian Utara Australia Tropis Australia Carpenter
Niem, 1998. Daerah penyebaran spesies ini seperti terlihat pada gambar 2.2.
Keterangan : Daerah penyebaran kijing
------- Zona Polynesia Gambar 2.2
Daerah penyebaran kijing G.virens Carpenter Niem, 1998.
2.3 Kebiasaan Makan dan Pencernaan
Bivalva umumnya dikenal sebagai hewan yang menyaring makanannya Filter feeder, tidak terkecuali kijing G.virens. Menurut Efriyeldi 2012
umumnya bivalva yang makan secara menyaring filter feeder akan memakan material organik yang terdapat pada kolom air sesuai ukuran yang bisa masuk ke
mulutnya. Natan 2008 menjelaskan saluran pencernaan terdiri atas mulut,
oesophagus yang pendek, lambung yang dikelilingi kelenjar pencernaan, usus, rectum dan anus. Usus biasanya panjang dan melingkar-lingkar melalui bagian
dalam kaki dan gonad. Usus dan rektum berfungsi menjadikan sisa percernaan feses ke dalam bentuk pelet, dan pada dindingnya tidak terjadi absorbs makanan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis isi saluran pencernaan beberapa jenis kerang yang hidup di kawasan pesisir seperti kerang sepetang P.acutidens yang dilakukan oleh
Efriyeldi 2012, diperoleh detritus atau hancuran material bahan organik dalam jumlah besar, yang diperkirakan mencapai 90. Selain detritus, ditemukan juga
plankton, khususnya berupa fitoplankton. Plankton yang ditemukan dalam saluran pencernaan sepetang terdiri dari kelompok Bacillariophycea 11 genera dan
Cyanophyceae 2 genera, namun kelompok zooplankton tidak ditemukan. Sebagian besar plankton yang ditemukan dalam saluran pencernaan sepetang
berasal dari kelompok Bacillariophyceae, yang berkisar antara 92.31-100. Selain itu Kelompok Bacillariophyceae juga ditemukan sebagai makanan yang
disukai nilai IE positif pada kerang tahu Meretrix meretrix dan pada kerang Gafarium divaricatum dan Ostrea cucullata Rudi, 1999; Hari, 1999.
2.4 Ekosistem Mangrove