Semen Air Bahan Kimia Pembantu

Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 17 1. Bersifat padat dan keras, tidak berpori. 2. Harus bersih, tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1. Jika kandungan lumpur lebih dari 1 maka kerikilbatu pecah tersebut harus dicuci. 3. Pada keadaan terpaksa, dapat dipakai kerikil bulat.

2.2.1.2 Agregat Halus

Pasir merupakan agregat halus yang mempunyai ukuran diameter 1 mm – 5 mm. Pasir yang digunakan sebagai bahan beton, harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Berbutir tajam dan keras. 2. Bersifat kekal, yaitu tidak mudah lapukhancur oleh perubahan cuaca, seperti terik matahari dan hujan. 3. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 dari berat keringnya. Jika kandungan lumpur lebih dari 5, maka pasir tersebut harus dicuci. 4. Tidak boleh digunakan pasir laut kecuali dengan petunjuk staf ahli, karena pasir laut ini banyak mengandung garam yang dapat merusak betonbaja tulangan.

2.2.2 Semen

Arti kata semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesif dan kohesif, yaitu bahan pengikat. Paul Nugraha dan Antoni, 2007. Semen portland yang digunakan untuk pembuatan beton, yaitu semen yang berbutir halus. Kehalusan Universitas Sumatera Utara Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 18 butir semen ini dapat dirabadirasakan dengan tangan. Semen yang tercampurmengandung gumpalan-gumpalan meskipun kecil, tidak baik untuk pembuatan beton. Asroni Ali, 2010. Menurut SII 0031-81, semen yang dipakai di Indonesia dibagi menjadi 5 jenis, yaitu: 1. Jenis I : Semen portland untuk penggunaan umum, tidak memerlukan persyaratan khusus. 2. Jenis II : Semen portland untuk beton tahan sulfat dan mempunyai panas hidrasi sedang. 3. Jenis III : Semen portland untuk beton dengan kekuatan awal tinggi cepat mengeras. 4. Jenis IV : Semen portland untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah. 5. Jenis V : Semen portland untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat.

2.2.3 Air

Air pada pembuatan adukan beton berfungsi untuk mempermudah sifat pengerjaan beton atau meningkatkan kinerja workabilty beton. Air untuk pembuatan beton sebaiknya digunakan air bersih yang dapat diminum. Air yang diambil dari dalam tanah misalnya air sumur atau air yang berasal dari Perusahaan Air Minum, pada umumnya cukup baik bila dipakai untuk pembuatan beton. Asroni Ali, 2010 Universitas Sumatera Utara Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 19 Menurut Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971 PBI-1971, air yang digunakan untuk pembuatan dan perawatan beton tersebut harus tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton danatau baja tulangan.

2.2.4 Bahan Kimia Pembantu

ChemicalAdmixtures Menurut ASTM, bahan kimia pembantu adalah material di samping agregat dan semen hidraulis yang ditambahkan ke dalam adukan beton sebelum atau selama proses pengecoran. Jenis-jenis bahan kimia pembantu menurut ASTM adalah: a. Jenis A – Mengurangi Air Water Reducer b. Jenis B – Memperlambat pengikatan Retarder c. Jenis C – Mempercepat pengikatan Accelerator d. Jenis D – A+B Water Reducer Retarder e. Jenis E – A+C Water Reducer Accelerator f. Jenis F – Superplasticizier Water Reducer High Range g. Jenis G – Water Reducer High Range Retarder Selain jenis-jenis yang diatas ada juga: a. Menambahkan buih udara Air Entrainment b. Membuat kedap air Waterproofing Universitas Sumatera Utara Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 20

2.2.5 Styrofoam