Sistematika Penulisan Pengertian Beton

Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 13

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar isi setiap bab yang dibahas pada Tugas akhir ini. Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, batasan masalah, mekanisme pengujian, dan sistematika penulisan dari tugas akhir ini. BAB II. STUDI PUSTAKA Bab ini berisi uraian umum dan khusus tentang beton dan beton bertulang hollow yang akan diteliti berdasarkan referensi-referensi yang diperoleh oleh penulis. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang persiapan penelitian mencakup penyediaan bahan yang digunakan dalam penelitian, pekerjaan pertukangan hingga pelaksanaan penelitian. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisa dan hasil pengujian benda uji dalam penelitian di laboratorium yang meliputi : hasil pengujian kuat tarik balok bertulang dan balok beton bertulang yang dilubangi pada bagian tarik menggunakan gabus serta pembahasannya. Universitas Sumatera Utara Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 14 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh kegiatan tugas akhir ini dengan menitikberatkan pada perilakustruktur terkhusus kuat tarik pada balok beton dan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Beton

Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip-batuan. Jack C McCormac, 2004 Menurut Asroni Ali 2010, beton dibentuk oleh pengerasan campuran antara semen, air, agregat halus pasir, dan agregat kasar batu pecah atau kerikil. Kadang-kadang ditambahkan pula campuran bahan lain admixture untuk memperbaiki kualitas beton. Campuran dari bahan penyusun semen, pasir, kerikil, dan air yang masih plastis ini dicor ke dalam acuan dan dirawat untuk mempercepat reaksi hidrasi semen air, yang menyebabkan pengerasan beton. Bahan yang terbentuk ini mempunyai kuat tekan tinggi, tetapi ketahanan terhadap tarik rendah. Campuran antara semen dan air membentuk pasta semen, yang berfungsi sebagai bahan ikat. Sedangkan pasir dan kerikil merupakan bahan agregat yang berfungsi sebagai bahan pengisi, dan sekaligus sebagai bahan yang diikat oleh pasta semen. Ikatan antara pasta semen dengan agregat ini menjadi satu kesatuan yang kompak, dan akhirnya dengan berjalannya waktu akan keras serta padat yang disebut beton. Berikut adalah skema bahan penyusun beton: Universitas Sumatera Utara Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara 16 Gambar 2.1 Skema Bahan Penyusun Beton

2.2 Bahan-Bahan Campuran Beton