Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
28
Umur beton pada pembebanan. Lamanya pembebanan.
Besarnya tegangan. Perbandingan antara permukaan dan isi dari unsur.
Slump.
b. Susut Susut adalah kondisi dimana berkurangnya volume elemen beton jika
terjadi kehilangan uap air karena penguapan. Faktor-faktor yang mempengarugi besarnya susut adalah:
Agregat sebagai penahan susut pasta semen. Faktor air semen semakin besar faktor air semen semakin besar pula
efek susut. Ukuran elemen beton kelajuan dan besarnya susut akan berkurang
bila volume elemen betonnya semakin besar. Kondisi lingkungan.
Banyaknya penulangan. Bahan tambahan.
2.4 Kekuatan Baja Tulangan
a. Jenis baja tulangan. Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang dibatasi hanya pada baja
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
29
tulangan dan kawat baja saja. Baja tulangan yang tersedia di pasaran ada 2 jenis, yaitu:
− Baja tulangan polos BJTP , biasa digunakan untuk tulangan
geserbegelsengkang, dan mempunyai tegangan leleh fy minimal sebesar 240 Mpa disebut BJTP-24, dengan ukuran Ø6, Ø8, Ø10,
Ø12, Ø14, dan Ø16. −
Baja tulangan ulir atau deform BJTD, digunakan untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang, dan mempunyai tegangan
leleh fy minimal 300 Mpa disebut BJTD-30. Ukuran diameter nominal tulangan ulir yang umumnya tersedia di pasaran dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Tulangan Ulir dan Ukurannya Jenis Tulangan
Diameter Nominal mm
Berat per m kg
D10 10
0,617 D13
13 1,042
D16 16
1,578 D19
19 2,226
D22 22
2,984 D25
25 3,853
D29 29
5,185 D32
32 6,313
D36 36
7,990
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
30
Diameter nominal tulangan ulir adalah ukuran diameter dari tulangan tulangan ulir tersebut yang disamakan dengan diameter tulangan polos
dengan syarat kedua tulangan ulir dan polos mempunyai berat per satuan panjang sama.
b. Kuat tarik baja tulangan. Meskipun baja tulangan juga mempunyai sifat tahan terhadap tekan, tetapi harganya cukup mahal, maka baja
tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang, sedangkan beban tekan cukup ditahan oleh
betonnya. Asroni Ali, 2010 c. Berdasarkan SK SNI 03-2847-2002, ditetapkan nilai modulus
elastisitas baja adalah 200000 MPa.
2.5 Perilaku Regangan-Tegangan Beton
Tegangan yang terjadi pada beton dinyatakan dalam rumus:
σ
= Dimana:
= Tegangan beton MPa P
= Beban N A
= Luas penampang mm
2
Regangan yang terjadi pada beton dinyatakan dalam rumus:
ε
= Dimana:
= Regangan beton MPa = Beban N
L = Luas penampang mm
2
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
31
1 3
2
Tegangan
1 2
3
Regangan
Jika hubungan tegangan regangan dibuat dalam bentuk grafik, dimana setiap nilai tegangan dan regangan yang terjadi dipetakan dalam bentuk titik-titik,
maka titik-titik tersebut terletak dalam suatu garis lurus linier, seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Hubungan Tegangan-Regangan Linier
Yang dimaksud dengan hubungan tegangan-regangan liner yang terlihat seperti seperti gambar 2.3 adalah dimana regangan berbanding lurus dengan
tegangannya. Tetapi pada kenyataannya, jika nilai dari tegangan dan regangan dipetakan dalam bentuk titik-titik, maka tidak berbentuk hubungan linier di
dalamnya, seperti pada gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
32
1 3
2
Tegangan
1 2
3
Regangan
1 2
3
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
33
akan menimbulkan tegangan-tegangan yang harus ditahan oleh balok. Tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik di sebelah bawah.
2.6. Balok Beton Bertulang