Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin
concretus yang berarti tumbuh bersama atau menggabungkan menjadi satu.
Dalam bahasa Jepang digunakan kata kotau-zai, yang arti harfiahnya material- material seperti tulang
; mungkin karena agregat mirip tulang-tulang hewan. Nugraha Paul dan Antoni, 2007
Beton merupakan campuran dari beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari campuran agregat kasar dan
halus, semen, air dengan perbandingan tertentu. Bahan air dan semen disatukan akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat, sedangkan
agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi. Pedoman Pengerjaan Beton, 1993. Beton dapat pula ditambah dengan campuran tertentu apabila
dianggap perlu, biasanya berupa zat kimia, yang digunakan untuk kecocokan beton pada pekerjaan konstruksi tertentuuntuk meningkatkan workability,
durability, dan waktu pengerasan. Sebagai bahan konstruksi, beton mempunyai keunggulan dan kelemahan,
keunggulan beton antara lain: 1. Harga relatif murah.
2. Mampu memikul beban yang berat.
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
2
3. Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi. 4. Biaya pemeliharaanperawatannya kecil.
5. Material campuran beton relatif mudah ditemukan, dan biaya tidak terlalu mahal.
Selain memiliki keunggulan, beton juga memiliki kekurangan, antara lain: 1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak.
2. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang mengandung garam dapat merusak beton.
3. Daya pantul suara yang besar. 4. Memiliki berat sendiri yang besar.
5. Kualitas beton tergantung pada pelaksanannya di lapangan.
Beton memiliki kekuatan tarik yang cukup besar sehingga dapat menyebabkan keretakan pada balok beton apabila diberi beban, maka digunakan
tulangan pada bagian bawah untuk menahan tegangan tarik pada balok beton, sehingga dikatakan “Beton Bertulang”. Sifat beton yang kuat terhadap tekan dapat
berfungsi menahan tekan, sedangkan tulangan berfungsi menahan tarik pada struktur beton bertulang.
Kuat tekan beton merupakan sifat yang paling penting dalam beton keras. Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan per satuan
luas. Kuat tekan beton mengidentifikasi mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang
dihasilkan. Nugraha Paul dan Antoni, 2007
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Univer
3
Kuat tekan be satuan Nmm
2
atau MP biasanya nilai kuat te
hari setelah pengecor pengujian standar, m
bertingkat dengan ke beton diameter 150 m
umumnya dipakai a Materials
C39-86.
Lentur murni lintang nol dan mome
+
-
+
+ -
PL6
+
versitas Sumatera Utara
3
n beton diawali oleh tegangan tekan maksim u MPa. Nilai kuat beton beragam sesuai dengan
tekan ditentukan pada waktu umur beton me coran. Nilai kuat tekan beton diperoleh me
, menggunakan mesin dengan cara memberik kecepatan peningkatan beban tertentu atas be
150 mm, tinggi 300 m sampai hancur. Tata cara adalah standar ASTM American Socie
86.
ni adalah kondisi dimana balok beton bertulang omen konstan apabila diberi beban sebesar P2 l
+
-
+
+ -
PL6
+
3
ksimum f’c dengan ngan umurnya, dan
encapai umur 28 melalui tata cara
rikan beban tekan benda uji silinder
ra pengujian yang Society for Testing
ang memiliki gaya 2 lihat gambar.
+
-
+
+ -
PL6
+
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Univer
4
Penampang S, Ketika diberikan beb
tegangan tekan yang t atas balok, sedangkan
secara teoritis, untuk berbentuk persegi, dim
a yang terjadi di atas ga ditahan oleh tulangan ba
Berdasarkan a untuk membuktikan
melakukan percobaan hollow dengan mengg
yang dilakukan di la
versitas Sumatera Utara
4
S, yang berada di tengah bentang, mengalam beban hingga mencapai batas runtuhnya, maka
g terjadi bervariasi sepanjang c dari garis netral kan tegangan tarik akan ditahan oleh tulangan
untuk mempermudah perhitungan tegangan t dimana tegangan tekan yang terjadi sebesar 0,85
as garis netral hingga serat atas balok, tegangan an baja.
n asumsi diagram tegangan tersebut, perludilakuka kan dan membandingkan tegangan yang te
an pada balok beton bertulang biasa dan balok ggunakan styrofoamdi daerah tarik dalam kondi
laboratorium dengan perhitungan lenturmurni
4
lami lentur murni. aka secara aktual
ral hingga ke serat ngan baja. Namun,
n tekan dianggap 0,85 f’c sepanjang
an tarik juga akan
lakukan penelitian terjadi
dengan ok beton bertulang
kondisi lentur murni urni yang didapat
Universitas Sumatera Utara
Teknik Sipil – Universitas Sumatera Utara
5
secara analitis. Penelitian ini juga akan membuktikan dan membandingkan bagaimana jika pengaruh beton di daerah tarik balok beton bertulang diabaikan.
1.2 Perumusan Masalah