D. Jenis- Jenis Kematian Yang Ditanggung Pihak Asuransi
Kematian merupakan hal yang menimbulkan kekhawatiran yang besar bagi manusia. Kekhawatiran tersebut muncul ketika manusia memikirkan
bagaimana nasib orang yang ditinggal. Masalah juga timbul ketika orang yang meninggal merupakan tulang punggung keluarga. Kekhawatiran Untuk mencegah
kekhawatiran ini, manusia mengasuransikan jiwanya. Asuransi jiwa adalah perlindungan secara finansial dari pihak penanggung
atau perusahaan asuransi, yang diberikan kepada keluarga pihak tertanggung atau pemegang polis. Asuransi jiwa memberikan proteksi untuk keluarga atau orang.
Adapun manfaat asuransi jiwa yaitu:
63
1. Meminimalisasi risiko yang tak terduga.
Tidak ada yang bisa mengantisipasi atau menduga terjadinya suatu bencana dalam suatu keluarga. Dengan asuransi, perlindungan bisa didapat
sehingga akan terasa meringankan.
2. Kehidupan keluarga akan lebih terjamin.
Apabila terjadi sesuatu pada kepala keluarga maka terdapat dana cadangan yaitu klaim asuransi yang bisa digunakan untuk membantu keluarga.
3. Kebutuhan dapat dipersapkan dengan baik.
Pendidikan anak, pengeluaran keluarga bulanan, hingga berbagai kebutuhan yang sifatnya rutin, bisa terbantu dengan dana talangan yang
sudah disiapkan dari skema asuransi jiwa.
4. Terdapat fasilitas memudahkan kehidupan masyarakat.
Asuransi jiwa banyak digabung dengan berbagai perencanaan lain yang bisa membantu saat-saat sulit di masa depan.
5. Menenteramkan pikiran akan masa mendatang.
Sebagai antisipasi bagi kepala keluarga bila terjadi sesuatu kelak. Dalam Pasal 302 KUHD menyatakan bahwa jiwa seseorang dapat guna
keperluan seorang yang berkepentingan, dipertanggungkan, baik untuk selama hidupnya jiwa itu, baik untuk suatu waktu yang ditetapkan dalam perjanjian. Dari
63
http:www.mediaartikel.com5-manfaat-asuransi-jiwa
Universitas Sumatera Utara
pasal tersebut dapat disimpulkan asuransi jiwa terdiri dari asuransi jiwa yang berjangka waktu untuk selama hidupnya dan asuransi jiwa yang hanya untuk
waktu tertentu. Dalam asuransi jiwa, apabila dalam jangka waktu yang telah diperjanjikan
terjadi peristiwa meninggalnya tertanggung, maka penanggung berkewajiban membayarkan uang santunan kepada penikmat yang ditunjuk oleh tertanggung
atau kepada ahli warisnya. Sejak penanggung melunasi pembayaran uang santunan, sejak itu pula asuransi jiwa berakhir. Menurut hukum perjanjian suatu
perjanjian yang dibuat oleh para pihak dinyatakan berakhir apabila masing- masing pihak telah memenuhi prestasinya, bukan hanya pada saat sejak
meninggalnya si tertanggung.
64
Tidak selalu kematian yang menjadi beban tertanggung itu terjadi bahkan sampai berakhirnya jangka waktu asuransi. Apabila jangka waktu berlakunya
asuransi berakhir tetapi tertanggung belum meninggal, maka asuransi dapat berakhir apabila diikuti dengan pengembalian sejumlah uang kepada tertanggung.
Asuransi berperan sebagai tabungan karena terdapat perlindungan ganda yaitu dalam hal terjadinya meninggal dunia dan dalam hal masih hidup pada akhir masa
asuransi. Bentuk asuransi seperti ini disebut juga sebagai asuransi dwi guna gemengde verzekering, endowment insurance .
65
Jenis- jenis kematian yang ditanggung pihak asuransi meliputi semua jenis kematian baik yang terjadi secara naturalia ataupun aksidentalia. Namun
64
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hlm. 175.
65
Abdul Muis, Hukum Asuransi dan Bentuk- Bentuk Perasuransian, Medan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2005, hlm. 38.
Universitas Sumatera Utara
demikian, adapun pengaturan sebagaimana diungkapkan dalam Pasal 307 KUHD yakni bilamana orang yang mempertanggungjawabkan jiwanya menghabisi
jiwanya atau dijatuhi pidana mati, maka gugurlah pertanggungan itu. Hal bunuh diri atau menghabisi jiwanya sendiri adalah mirip dengan keadaan dimana
tertanggung dalam pertanggungan atas pertanggunganjawab, dengan sengaja mengakibatkan kerugian orang lain. Dalam hal ini, penanggung bebas untuk
membayar uang pertanggungan, sebab memang tujuan dari Pasal 307 KUHD adalah untuk memberi perlindungan kepada penanggung. Dalam hal dihukum
mati tidak dapat dipahami apabila asuransi itu menjadi gugur. Menurut Wirjono Prodjodikoro, bahwa dihukum mati sebetulnya merupakan suatu peristiwa yang
tidak dapat dikira- kirakan akan terjadi onzeker voorval sehingga disarankan agar dalam hal dihukum mati ahli warisnya tetap menerima uang asuransi dari
penanggung.
66
66
Man S. Sastrawidjaja, Bunga Rampai Hukum Dagang, Bandung, PT Alumni, 2005, hlm. 57.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYELESAIAN KREDIT PADA PT. BANK PANIN, TBK CABANG
Kategori