4. Prestasi
Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang atau jasa. Namun, karena kehidupan ekonomi
modern sekarang ini didasarkan pada uang, maka transaksi- transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktik
perkreditan.
B. Jenis- Jenis Kredit Bank
Kredit pada awal perkembangannya mengarahkan fungsinya untuk merangsang kedua belah pihak untuk saling menolong untuk mencapai suatu
tujuan yakni pencapaian kebutuhan, baik dalam bidang usaha maupun kehidupan sehari- hari. Pihak yang mendapat kredit harus dapat menunjukkan prestasi yang
lebih tinggi berupa kemajuan- kemajuan pada usahanya atau mendapatkan pemenuhan atas kebutuhannya. Adapun bagi pihak yang memberi kredit harus
memberlakukan perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan objek kredit dan secara spiritual mendapatkan kepuasan dengan dapat membantu pihak lain
untuk mencapai kemajuan.
21
Suatu kredit dapat dikatakan mencapai fungsinya secara sosial ekonomis, baik bagi debitur, kreditur, maupun masyarakat jika
membawa pengaruh pada tahapan yang lebih baik, misalnya debitur mengalami peningkatan kesejahteraan dan negara mengalami suatu penambahan dari
penerimaan pajak, juga kemajuan ekonomi, baik yang bersifat makro maupun mikro.
Dalam pemenuhan fungsi kredit kredit bank menawarkan beberapa jenis kredit dalam kegiatan usahanya. Adapun jenis kredit bank dapat mengacu pada
kriteria tertentu. Pengklasifikasian jenis- jenis kredit tersebut bermula dari
21
Ruddy Tri Santoso, Kredit Usaha Perbankan, Yogyakarta, Andi, 1996, hlm. 3.
Universitas Sumatera Utara
klasifikasi yang dijalankan oleh bank dalam rangka mengontrol portofolio kredit secara efektif. Dari kegiatan pengklasifikasian tersebut maka saat ini dikenal
jenis- jenis kredit yang didasarkan pada:
22
1. Jenis Kredit Menurut Kelembagaan
Pihak yang terkait sebagai pihak pemberi dan pihak penerima kredit terutama menyangkut struktur kelembagaan pelaksana kredit itu sendiri.
Jenis kredit menurut kelembagaan ini terdiri atas: a.
Kredit Perbankan Kredit perbankan yang diberikan oleh bank milik negara atau bank
swasta kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan atau konsumsi. Kredit ini diberikan kepada dunia usaha untuk ikut membiayai
sebagian kebutuhan permodalan, danatau kepada individu untuk membiayai sebagian kebutuhan permodalan, danatau kepada individu
untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup, baik yang berupa barang maupu jasa.
b. Kredit likuiditas
Kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank- bank yang ada dan beroperasi di Indonesia, yang selajutnya digunakan sebagai
dana untuk membiayai kegiatan perkreditannya. Kredit likuiditas ini lahir karena adanya ketidaksesuaian antara arus dana masuk yang lebih
kecil dibandingkan arus dana keluar mismatch yang diperkirakan dapat mengakibatkan terjadinya saldo giro negatif.
c. Kredit langsung
Kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga pemerintah atau semipemerintah, misalnya Bank Indonesia memberikan kredit
langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan program pengadaan pangan, pemberian kredit langsung kepada Pertamina, atau kepada
pihak ketiga lainnya.
d. Kredit pinjaman antarbank
Kredit ini diberikan oleh bank yang kelebihan dana kepada bank yang kekurangan dana. Peminjaman model ini merupakan sarana yang
paling gampang dilakukan oleh bank yang memerlukan tambahan dana, baik dalam keadaan darurat maupun dalam keadaan biasa dalam
arti sekadar memerlukan tambahan dana untuk dapat diputar kembali.
2. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu
a. Kredit jangka pendek short term loan
Merupakan kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun. Bentuknya dapat berupa kredit rekening koran, kredit penjualan, kredit
pembeli, dan kredit wesel, ataupun kredit modal kerja.
b. Kredit jangka menengah medium term loan
22
Muhamad Djumhana ,Op.Cit., hlm. 424.
Universitas Sumatera Utara
Merupakan kredit berjangka waktu antara 1 tahun sampai 3 tahun. Bentuknya dapat berupa kredit investasi jangka menengah.
c. Kredit jangka panjang long term loan
Kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Kredit jangka panjang ini pada umumnya yaitu kredit investasi yang bertujuan menambah
modal perusahaan dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi, ekspansi perluasan, dan pendirian proyek baru.
3. Jenis Kredit Menurut Penggunaannya
a. Kredit konsumtif
Kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta yang diberikan kepada perseorangan untuk membiayai keperluan
konsumsinya untuk kebutuhan sehari- hari. Dengan kata lain, kredit konsumtif merupakan kredit perorangan untuk tujuan non bisnis,
termasuk kredit kepemilikan rumah, pembelian mobil ataupun barang konsumtif tahan lama lainnya.
23
b. Kredit produktif, baik kredit investasi maupun kredit eksploitasi
Kredit investasi merupakan kredit yang ditujukan untuk penggunaan sebagai pembiayaan modal tetap, yaitu peralatan produksi, gedung, dan
mesin-mesin, juga untuk membiayai rehabilitasi, ekspansi, relokasi proyek, atau pendirian proyek baru. Sedangkan kredit eksploitasi
merupakan kredit yang ditujukan untuk penggunaan pembiayaan kebutuhan dunia usaha modal kerja berupa persediaan bahan baku,
persediaan produk akhir, barang dalam proses produksi, serta piutang, sedangkan jangka waktunya berlakunya berlaku pendek.
4. Jenis Kredit Menurut Keterikatannya dengan Dokumen
a. Kredit ekspor
Merupakan kredit yang menjadi sumber pembiayaan bagi usaha ekspor. Kredit ekspor adalah kredit untuk membiayai kegiatan
investasi dan modal kerja yang diberikan dalam rupiah dan atau valuta asing kepada eksportir atau pemasok.
24
b. Kredit impor
Unsur dan ruang lingkup dari kredit impor pada dasarnya hampir sama dengan kredit ekspor karena jenis kredit tersebut merupakan kredit
berdokumen.
5. Jenis Kredit Menurut Aktivitas Perputaran Usaha
Berupa kredit modal kerja yang diberikan baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk memenuhi modal kerja. Kredit ini dibagi lagi atas:
a. Kredit kecil
Kredit kecil adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha kecil. Kredit Usaha Kecil yaitu kredit
investasi dan atau kredit modal kerja, yang diberikan dalam rupiah atau valuta asing kepada nasabah usaha kecil dengan plafon kredit
23
Hermansyah, Op.Cit., hlm. 61.
24
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 29 192 Kep Dir Tahun 1997 tentang Pedoman Penerimaan Pinjaman Komersial Luar Negeri Bank.
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan maksimum Rp.350juta untuk membiayai usaha yang produktif.
25
b. Kredit menengah
Kredit menengah adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha yang asetnya lebih besar daripada pengusaha kecil, misalnya juga dalam
kredit investasi. Adapun ciri- cirinya sebagai berikut:
26
1. Umumnya berjangka waktu menengah atau panjang.
2. Kebutuhan kredit investasi itu dihitung dari barang modal yang
diperlukan, rehabilisasi dan modernisasi. 3.
Kebutuhan kredit juga diperhitungkan kemampuan debitur menyediakan biaya sendiri.
4. Penetapan jangka waktu umumnya disesuaikan dengan jadwal
mulai menghasilkan dengan diberikan tentang waktu untuk mulai mengangsur pokok atau bunga.
c. Kredit besar
Kredit besar pada dasarnya ditinjau dari segi jumlah kredit yang diterima oleh debitur. Dalam pelaksanaan pemberian kredit yang besar
ini bank dengan melihat resiko yang besar pula biasanya memberikannya secara kredit sindikasi ataupun konsorsium. Hal ini
dilakukan guna menekan resiko serta dana yang tersedia dapat disebar tidak hanya pada satu perusahaan sehingga guna pemberian kredit
yang besar dilakukan dengan cara pembiayaan bersama co financing joint financing. Cara pembiayaan bersama ini dapat dilakukan antar
bank milik negara, antar bank milik negara dan bank milik pemerintah daerah, serta antara bank milik negara dan bank miik swasta atau bank
asing.
6. Jenis Kredit Menurut Jaminannya
a. Kredit tanpa jaminan atau kredit blanko unsecured loan
Kredit tanpa jaminan merupakan pemberian kredit tanpa jaminan materiil agunan fisik , pemberiannya sangatlah selektif dan ditujukan
kepada nasabah besar yang telah teruji bonafiditas, kejujuran, dan ketaatannya, baik dalam transaksi perbankan maupun kegiatan
usahanya, melainkan karena unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN.
b. Kredit dengan jaminan secured loan
Kredit model ini diberikan kepada debitur selain didasarkan adanya keyakinan atas kemampuan debitur, juga disandarkan pada adanya
agunan atau jaminan yang berupa fisik collateral sebagai jaminan tambahan, misalnya berupa tanah, bangunan, alat- alat produksi dan
sebagainya.
7. Jenis Kredit Menurut Sektor yang Dibiayai
25
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 304KepDir Tahun 1997 tentang Pemberian Usaha Kecil.
26
Zainal Asikin, Pokok- Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1997, hlm. 59.
Universitas Sumatera Utara
Disamping macam- macam kredit yang telah diuraikan, masih terdapat beberapa macam kredit yang diberikan nasabah dipandang dari sektor
yang dibiayai oleh bank sebagai berikut: kredit perdagangan, kredit pemborongan, kredit pertanian, kredit peternakan, kredit perhotelan, kredit
percetakan, kredit pengangkutan, kredit perindustrian.
27
C. Landasan Pengaturan Kredit Bank