KEPENTINGAN NONPENGENDALI NON-CONTROLLING INTEREST
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan
1 Januari 201131 Desember 2010 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT BISI INTERNATIONAL TBK
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011December 31, 2010
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
78
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO lanjutan 22. ADDITIONAL
PAID-IN CAPITAL
- NET
continued
Selisih Nilai
Transaksi dengan
Entitas Sepengendali lanjutan
Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control continued
Pada bulan Desember 2006, Perusahaan membeli dan
telah membayar
lunas atas
99,99 kepemilikan saham atau sebanyak 11.499.999
saham di PT Multi Sarana Indotani “MSI” dari PT Central Pertiwi, entitas sepengendali, dan
Jialipto Jiaravanon, pihak pengendali, dengan harga pengalihan sebesar Rp11.983. Nilai buku
aset neto sebesar MSI yang diakuisisi oleh Perusahaan sebesar Rp12.466.
In December 2006, the Company bought and settled 99.99 shares ownership or 11,499,999
shares in PT Multi Sarana Indotani “MSI” from PT Central Pertiwi, entity under common control,
and Jialipto Jiaravanon, party who controlled the Group, at the transfer price of Rp11,983. Book
value of net assets of MSI acquired by the Company amounted Rp12,466.
Seluruh transaksi tersebut di atas dicatat sesuai dengan PSAK 38 Revisi 2004 tentang “Akuntansi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Seluruh selisih antara harga pengalihan saham dengan nilai
buku aset neto yang diakuisisi sebesar Rp8.710 dicatat pada akun “Tambahan Modal Disetor -
Selisih
Nilai Transaksi
dengan Entitas
Sepengendali” dalam bagian ekuitas. All transactions stated above were accounted for in
accordance with SFAS 38 Revised 2004, “Accounting for Restructuring of Entities Under
Common Control”. All differences between the transfer prices and book value of net assets
acquired amounting to Rp8,710 is recorded in the “Additional Paid-In Capital - Difference in Value of
Transaction with Entities under Common Control” account in the equity section.
Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak Changes in Equity of Subsidiary
Pada tahun 2008, PT Tanindo Intertraco “TINCO”, Entitas Anak, melakukan pembelian aset tetap
tertentu sehubungan dengan perubahan kegiatan distribusi produk Perusahaan dan MSI, Entitas
Anak, dari TSP ke TINCO. In 2008, PT Tanindo Intertraco “TINCO”,
a Subsidiary, purchased certain property, plant and equipment related with changes in product
distribution activities of the Company and MSI, a Subsidiary, from TSP to TINCO.
Perubahan nilai ekuitas Entitas Anak yang berasal dari transaksi tersebut di atas sebesar Rp1.410
dicatat pada akun ”Tambahan Modal Disetor - Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak” pada
bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The change in the equity of Subsidiary arising from the transaction above amounted Rp1,410 recorded
to the ”Additional Paid-in Capital - Changes in Equity of Subsidiary” account as part of equity in
the consolidated statements of financial position.
23. SALDO LABA 23. RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 65 tanggal
28 Mei 2012, yang dibuat di hadapan SP. Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham
menyetujui, antara lain, penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2011 untuk pembagian
dividen tunai sebesar Rp10 Rupiah penuh setiap saham atau seluruhnya Rp30.000, penyisihan dana
cadangan
sebesar Rp6.000
dan sisanya
dimasukkan sebagai saldo laba. Based on the Minutes of Annual Shareholders’
General Meeting No. 65 held on May 28, 2012, which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H.,
Notary in Jakarta, the shareholders approved, among other things, the appropriation of the 2011
net income for distribution of cash dividends of Rp10 full amounts per share or Rp30,000,
entirely, and general reserves of Rp6,000 with the remaining
balance being
declared as
unappropriated retained earnings.