The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan
1 Januari 201131 Desember 2010 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT BISI INTERNATIONAL TBK
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011December 31, 2010
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
o. Perpajakan lanjutan o. Taxation continued
Pajak Pertambahan Nilai lanjutan Value Added Tax continued
PPN masukan dan PPN keluaran saling hapus jika terdapat hak secara hukum untuk
melakukan saling hapus atas PPN pada entitas yang sama.
VAT in and VAT out is offset when a legally enforceable right exists to offset VAT on the
same taxable entity.
p. Laba per Saham p. Earnings per Share
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 Revisi
2011, “Laba Per Saham”. Starting January 1, 2012, the Group adopted
SFAS No. 56 Revised 2011, “Earnings Per Share”.
Penerapan PSAK No. 56 Revisi 2011 tidak menimbulkan
pengaruh yang
signifikan terhadap
pelaporan keuangan
dan pengungkapan
dalam laporan keuangan
konsolidasian. The adoption of SFAS No. 56 Revised 2011
has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated
financial statements.
Laba per saham dihitung berdasarkan rata- rata tertimbang jumlah saham yang beredar
selama tahun yang bersangkutan dikurangi perolehan kembali saham beredar.
Earnings per share is computed from the weighted average number of issued and fully
paid shares during the year less treasury stock.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, dan oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan
disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31,
2012 and 2011, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented
in
the consolidated
statements of
comprehensive income.
q. Segmen Operasi q. Operating Segments
Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam
menyediakan produk tertentu segmen usaha, maupun dalam menyediakan produk dalam
lingkungan ekonomi
tertentu segmen
geografis, yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing
certain products business segment, or in providing products within a particular economic
environment geographical segment, which is subject to risks and rewards that are different
from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk komponen yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan
dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antarperusahaan dieliminasi, sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that
segment. Segment is determined before intra- group balances and intra-group transactions
are eliminated, as part of the process of consolidation.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan
1 Januari 201131 Desember 2010 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT BISI INTERNATIONAL TBK
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011December 31, 2010
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan