Deskripsi Kerjasama Posttest Kelompok Eksperimen

Gambar 4. 10 Diagram Persentase Kerjasama Indikator Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima Kelompok Kontrol Sebelum Permainan

4.4.1.3 Deskripsi Kerjasama Posttest Kelompok Eksperimen

Data mengenai kerjasama anak TK diambil dengan menggunakan daftar cheklist kerjasama sebanyak 65 aitem dengan skor tertinggi 3 dan skor terendah 1. Untuk mengetahui gambaran Tingkat kerjasama dapat dibuat kategorisasi untuk mendeskripsikan data hasil penelitian mengenai kerjasama anak TK. Tingkat kerjasama subjek yang termasuk pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4. 20 Distribusi Frekuensi Kerjasama Kelompok Eksperimen Setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 72 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 72 ≤ X 120 Baik 2 12,50 μ +1,0 σ ≤ X 120 ≤ X Sangat Baik 14 87,50 Total 16 100 10 20 30 40 50 60 Kurang Baik Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel 4. 20 di atas diperoleh informasi bahwa sebagian besar subjek memiliki kerjasama dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan tingkat kerjasama anak TK setelah diberikan permainan tradisional komboyan semakin meningkat. Hal ini berarti hampir semua subjek pada kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, penyesuaian diri serta kemampuan saling memberi dan menerima. Dari sebelum diberikan perlakuan ada 3 dengan kategori tingkat kerjasama baik bertambah menjadi 14 subjek yang memiliki tingkat kerjasama dengan kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan komboyan berpengaruh terhadap peningkatan kerjasama. Berikut ini disajikan secara deskriptif tingkat kerjasama anak TK per indikator: 1 Indikator Mengenal Kemampuan Diri Pada tahap ini seseorang memerlukan waktu dan proses untuk mengenal dirinya sendiri. Siapa dia, bagaimana potensinya, apa yang mampu dilakukan dan bagaimana kecepatan melakukan sesuatu. Pemahaman terhadap diri sendiri akan membantu penentuan dengan siapa dapat bekerjasama, pada bidang apa, berapa lama dan dalam kondisi yang bagaimana. Tingkat kerjasama subjek pada perilaku Mengenal Kemampuan Diri dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Tingkat Kerjasama Indikator Mengenal Kemampuan Diri Kelompok Eksperimen setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 27 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 27 ≤ X 45 Baik 1 6,25 μ +1,0 σ ≤ X 45 ≤ X Sangat Baik 15 93,75 Total 16 100 Berdasarkan tabel 4. 21 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama pada indikator Mengenal Kemampuan Diri sebagian besar berada dalam kategori baik. Dapat dilihat pada gambar diagram persentase tingkat kerjasama berikut ini: Gambar 4. 11 Diagram Persentase Kerjasama pada Indikator Mengenal Kemampuan Diri Kelompok Eksperimen setelah Permainan 2 Indikator Mengamati dan Mengenal Lingkungan Pada tahap ini adalah bagaimana kemampuan subjek dalam mengamati dan mengenali lingkungan tempat kerjasama akan terjadi sehingga dapat membantu seseorang menentukan sikap untuk terlibat atau tidak terlibat dengan mengacu pada pemahaman potensi diri. Tingkat kerjasama subjek dalam mengamati dan mengenal lingkungan dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: 20 40 60 80 100 Kurang Baik Baik Sangat Baik Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Tingkat Kerjasama Indikator Mengamati dan Mengenal Lingkungan Kelompok Eksperimen setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 31 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 31 ≤ X 53 Baik 12 75,00 μ +1,0 σ ≤ X 53 ≤ X Sangat Baik 4 25,00 Total 16 100 Berdasarkan tabel 4. 22 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama indikator mengamati dan mengenal lingkungan berada dalam kategori baik. Akan tetapi subjek yang berada pada kategori sangat baik jumlahnya bertambah dari sebelum diberikan perlakuan yaitu ada satu subjek, setelah diberikan perlakuan bertambah menjadi empat subjek. Hal ini berarti subjek yang memiliki kemampuan untuk mengenal lingkingan semakin bertambah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase tingkat kerjasama indikator mengamati dan mengenal lingkungan kelompok eksperimen berikut ini: Gambar 4. 12 Diagram Persentase Kerjasama Indikator Mengamati dan Mengenal Lingkungan Kelompok Eksperimen setelah Permainan 10 20 30 40 50 60 70 80 Kurang Baik Baik Sangat Baik 3 Indikator Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri Perilaku yang dimaksud mencakup analisis pada poin 1 dan 2, ketertarikan untuk terlibat pada suatu kerjasama perlu diikuti dengan upaya penyesuaian. Hal ini penting, mengingat manusia yang terlibat dalam kerjasama yang akan terjadi terdiri dari orang yang heterogen dalam hal kepribadian, kemampuan intelektual, dan akses terhadap sumberdaya. Tingkat kerjasama subjek dalam perilaku merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Tingkat kerjasama Indikator Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri Kelompok Eksperimen setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 7 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 7 ≤ X 13 Baik 3 18,75 μ +1,0 σ ≤ X 13 ≤ X Sangat Baik 13 81,25 Total 16 100 Berdasarkan tabel 4. 23 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama indikator merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri berada dalam kategori sangat baik. Dengan demikian ada peningkatan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Dengan demikian subjek yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri semakin bertambah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase tingkat kerjasama indikator merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri kelompok eksperimen sesudah perlakuan berikut ini: Gambar 4. 13 Diagram Persentase Kerjasama Indikator Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri Kelompok Eksperimen setelah Permainan 4 Indikator Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima Terbuka untuk memberi dan menerima adalah kemampuan menyesuaikan diri yang merupakan suatu langkah menuju keterbukaan sikap. Orang yang terlibat dalam suatu kerjasama harus mau dan mampu untuk saling memberi dan menerima. Keakuan diri harus dikikis, atau dikurangi sehingga proses keterbukaan dapat berlangsung. Tingkat kerjasama dengan indikator terbuka untuk saling memberi dan menerima dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Tingkat kerjasama Indikator Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima Kelompok Eksperimen setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 6 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 6 ≤ X 10 Baik 0,00 μ +1,0 σ ≤ X 10 ≤ X Sangat Baik 16 100,0 Total 16 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Kurang baik Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel 4. 24 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama indikator terbuka untuk saling memberi dan menerima berada dalam kategori sangat baik untuk semua subjek. Artinya ada peningkatan kemampuan subjek dalam sikap saling memberi dan menerima antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase berikut ini: Gambar 4. 14 Diagram Persentase Kerjasama Indikator Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima Kelompok Eksperimen setelah Permainan 4.4.1.4 Deskripsi Kerjasama Posttest Kelompok Kontrol Data mengenai kerjasama anak TK diambil dengan menggunakan daftar cheklist kerjasama sebanyak 65 aitem dengan skor tertinggi 3 dan skor terendah 1. Tingkat kerjasama dapat dibuat kategorisasi untuk mendeskripsikan data hasil penelitian mengenai kerjasama anak TK. Tingkat kerjasama subjek yang termasuk pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: 20 40 60 80 100 120 Kurang Baik Baik Sangat Baik Tabel 4. 25 Distribusi Frekuensi Kerjasama Kelompok Kontrol setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 72 Rendah μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 72 ≤ X 120 Sedang 11 68,75 μ +1,0 σ ≤ X 120 ≤ X Tinggi 5 31,25 Total 16 100 Berdasarkan tabel 4. 25 di atas diperoleh informasi bahwa sebagian besar subjek memiliki kecenderungan kerjasama dalam kategori sedang. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Pada dasarnya untuk kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah permainan. Berikut ini disajikan secara deskriptif tingkat kerjasama anak TK per indikator: 1 Indikator Mengenal Kemampuan Diri Pada tahap ini seseorang memerlukan waktu dan proses untuk mengenal dirinya sendiri. Siapa dia, bagaimana potensinya, apa yang mampu dilakukan dan bagaimana kecepatan melakukan sesuatu. Pemahaman terhadap diri sendiri akan membantu penentuan dengan siapa dapat bekerjasama, pada bidang apa, berapa lama dan dalam kondisi yang bagaimana. Tingkat kerjasama subjek pada perilaku Mengenal Kemampuan Diri dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Tingkat Kerjasama Indikator Mengenal Kemampuan Diri Kelompok Kontrol setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 27 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 27 ≤ X 45 Baik 12 75,00 μ +1,0 σ ≤ X 45 ≤ X Sangat Baik 4 25,00 Total 16 100 Berdasarkan tabel 4. 26 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama pada indikator Mengenal Kemampuan Diri sebagian besar berada dalam kategori sedang. Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase tingkat kerjasama pada indikator Mengenal Kemampuan Diri kelompok kontrol berikut ini: Gambar 4.15 Diagram Persentase Kerjasama pada Indikator Mengenal Kemampuan Diri Kelompok Kontrol setelah Permainan 10 20 30 40 50 60 70 80 Kurang Baik Baik Sangat Baik 2 Indikator Mengamati dan Mengenal Lingkungan Pada tahap ini adalah bagaimana kemampuan subjek dalam mengamati dan mengenali lingkungan tempat kerjasama akan terjadi sehingga dapat membantu seseorang menentukan sikap untuk terlibat atau tidak terlibat dengan mengacu pada pemahaman potensi diri. Tingkat kerjasama subjek dalam mengamati dan mengenal lingkungan dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Tingkat Kerjasama Indikator Mengamati dan Mengenal Lingkungan Kelompok Kontrol setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 31 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 31 ≤ X 53 Baik 12 75,00 μ +1,0 σ ≤ X 53 ≤ X Sangat Baik 4 25,00 Total 16 100 Berdasarkan tabel 4. 27 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama indikator mengamati dan mengenal lingkungan berada dalam kategori sedang. Ada perbedaan antara jumla subjek kategori rendah sebelum dan sesudah perlakuan, akan tetapi perbedaan ini tidak signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase berikut ini: Gambar 4. 16 Diagram Persentase Kerjasama Indikator Mengamati dan Mengenal Lingkungan Kelompok Kontrol setelah Permainan 3 Indikator Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri Perilaku yang dimaksud mencakup analisis pada poin 1 dan 2, ketertarikan untuk terlibat pada suatu kerjasama perlu diikuti dengan upaya penyesuaian. Hal ini penting, mengingat manusia yang terlibat dalam kerjasama yang akan terjadi terdiri dari orang yang heterogen dalam hal kepribadian, kemampuan intelektual, dan akses terhadap sumberdaya. Tingkat kerjasama subjek dalam perilaku merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Tingkat kerjasama Indikator Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri Kelompok Kontrol setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 7 Kurang Baik 1 6,25 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 7 ≤ X 13 Baik 10 62,50 μ +1,0 σ ≤ X 13 ≤ X Sangat Baik 5 31,25 Total 16 100 10 20 30 40 50 60 70 80 Kurang Baik Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel 4. 28 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama indikator merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri berada dalam kategori sedang dan kategori tinggi. Tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase tingkat kerjasama indikator merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri kelompok kontrol berikut ini: Gambar 4. 17 Diagram Persentase Kerjasama Indikator Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri Kelompok Kontrol setelah Permainan 4 Indikator Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima Terbuka untuk memberi dan menerima adalah kemampuan menyesuaikan diri yang merupakan suatu langkah menuju keterbukaan sikap. Orang yang terlibat dalam suatu kerjasama harus mau dan mampu untuk saling memberi dan menerima. Keakuan diri harus dikikis, atau dikurangi sehingga proses keterbukaan dapat berlangsung. Tingkat kerjasama dengan indikator terbuka untuk saling memberi dan menerima dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut: 10 20 30 40 50 60 70 Kurang Baik Baik Sangat Baik Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Tingkat kerjasama Indikator Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima Kelompok Kontrol Setelah Permainan Interval Interval Kategori f X μ – 1,0 σ X 6 Kurang Baik 0,00 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 6 ≤ X 10 Baik 8 50,00 μ +1,0 σ ≤ X 10 ≤ X Sangat Baik 8 50,00 Total 16 100 Berdasarkan tabel 4. 29 di atas diperoleh informasi bahwa tingkat kerjasama indikator terbuka untuk saling memberi dan menerima berada dalam kategori sedang dan kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase tingkat kerjasama indikator terbuka untuk saling memberi dan menerima kelompok kontrol berikut ini: Gambar 4. 18 Diagram Persentase Kerjasama Indikator Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima Kelompok Kontrol setelah Permainan 10 20 30 40 50 60 Kurang Baik Baik Sangat Baik Berikut ini disajikan tabel secara keseluruhan berupa persentase yang merupakan rangkuman dari data deskriptif tingkat kerjasama kelompok eksperimen dan kontrol sebelum dan sesudah diberikan permainan tradisional komboyan sebagai berikut: Tabel 4. 30 Kategori Kerjasama Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No. Kelompok Kerjasama Indikator Kerjasama Kategori Rendah Sedang Tinggi Pre Post Pre Post Pre Post 1. Eksperimen Kerjasama a. Mengenal Kemampuan Diri b. Mengamati dan Mengenal Lingkungan c. Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri d. Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima 0,00 6,25 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 81,25 56,25 93,75 50,00 43,75 12,50 6,25 75,00 18,75 0,00 18,75 37,50 6,25 50,00 56,25 87,50 93,75 25,00 81,25 100,0 2. Kontrol Kerjasama a. Mengenal Kemampuan Diri b. Mengamati dan Mengenal Lingkungan c. Merasa Tertarik dan Mengadakan Penyesuaian Diri d. Terbuka untuk Saling Memberi dan Menerima 0,00 0,00 0,00 6,25 0,00 0,00 0,00 0,00 6,25 0,00 75,00 75,00 93,75 62,50 0,50 68,75 75,00 75,00 62,50 0,50 25,00 25,00 6,25 31,25 0,50 31,25 25,00 25,00 31,25 0,50

4.5 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI RA NURUL FADHILAH MEDAN T.A 2013/2014.

0 1 23

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK Pengaruh Permainan Tradisional Congklak Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Di Tk Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 17

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH Pengaruh Permainan Tradisional Anjang-Anjangan Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah Gedongan 1 Colomadu Tahun Pela

0 1 11

PENGARUH PERMAINAN OUTBOUND TERHADAP Pengaruh Permainan Outbound Terhadap Kemampuan Kerjasama Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah 20 Pajang Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENGARUH PERMAINAN OUTBOUND TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA PADA ANAK KELOMPOK B Pengaruh Permainan Outbound Terhadap Kemampuan Kerjasama Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah 20 Pajang Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENGARUH AKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KERJASAMA SISWA.

0 0 11

PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS: (Penelitian Deskriptif pada TK Al-Ikhlas Jalan Negla Gang Al-Ikhlas Tahun 2014/ 2015).

0 1 36

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LEMPAR KARET DI TK AL-IKHLAS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Pendidikan Anak Usia Dini TK Al-ikhlas Tahun Pelajaran 2014/2015.

5 13 34

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL (ENGKLEK) DI RA AL-HIDAYAH BALEENDAH.

0 4 37

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PERILAKU TEMPER TANTRUM PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AL IKHLAS NGLEMPONGSARI NGAGLIK SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Senam Otak terhadap Perilaku Temper Tantrum pada Anak Usia Prasekolah di TK Al Ikhlas Nglempongsari Nga

0 0 18