41
Karakteristik dan keunggulan permainan tradisional, tampak bahwa permainan tradisional dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan atau meningkatkan
ketrampilan sosial anak. Permasalahannya, seiring dengan perkembangan jaman, pola permainan anak juga mengalami perubahan. Selain disebabkan perubahan teknologi,
hal tersebut juga disebabkan semakin sempitnya area umum. Permainan tradisional komboyan adalah permainan yang dilakukan oleh dua
buah kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 6 orang sampai 10 orang. Sehingga dalam permainan komboyan terdapat 12-20 orang. Keunggulan yang dapat
diambil dari permainan tradisional komboyan adalah anak bisa berinteraksi dengan temannya, adanya persaingan, kerjasama, serta ada tidaknya ketergantungan antar
teman.
2.5 Anak Usia Prasekolah
2.5.1 Pengertian Anak Usia Prasekolah
Menurut Piaget dalam Santrock 2002: 44 anak prasekolah adalah ”anak yang berada pada tahap perkembangan kognitif praoperasional”. Adapun tahap
perkembangan kognitif menurut Piaget adalah tahap sensori motorik 0-2 tahun, tahapan praoperasional 2-7 tahun, operasional konkret 7-11 tahun, dan operasional
formal 11-15 tahun.
2.5.2 Ciri Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yaitu periode awal kanak-
42
kanak dan akhir kanak-kanak. Periode awal kanak-kanak berlangsung dari usia dua sampai enam tahun, sedangkan periode akhir kanak-kanak berlangsung dari usia
enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual, kira-kira 12 tahun. Setiap tahap perkembangan mempunyai karakteristik yang berbeda. Dengan
demikian tahap perkembangan antara masa kanak-kanak awal dengan masa kanak- kanak akhir berbeda. Perbedaan ini antara lain terjadi pada fungsi perkembangan
kognitif dan perkembangan moralnya. Menurut Piaget masa kanak-kanak antara usia 2 tahun sampai 12 tahun,
berada pada tahap perkembangan kognitif praoperasional usia + 18 bulan – 7 tahun, tahap perkembangan operasional konkrit usia 7-11 tahun dan tahap operasional
formal mulai usia 11 tahun. Pada stadium praoperasional, anak mulai menguasai bahasa secara sistematik, permainan simbolis, imitasi tidak langsung serta bayangan
dalam mental Mönks, dkk., 2002: 221-232. Semua proses ini menunjukkan bahwa anak sudah mampu untuk melakukan tingkah laku simbolis. Anak tidak lagi bereaksi
begitu saja terhadap stimulus-stimulus melainkan tampak adanya suatu aktivitas internal. Pada tahap ini, anak masih memperlihatkan egosentrisnya dan sangat
memusat dalam melihat segala hal. Cara berpikirnya masih terarah, anak belum mampu untuk meniadakan suatu tindakan dengan memikirkan tindakan tersebut
dalam arah yang sebaliknya. Pada tahap operasional konkrit, cara berpikir anak kurang egosentris, anak
sudah mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga menghubungkan dimensi-dimensi ini satu sama lain. Anak juga memperhatikan aspek
43
dinamisnya dalam perubahan situasi, serta anak juga mampu untuk mengerti operasi logis reversibilitas memikirkan tindakan dengan arah terbalik. Meski demikian,
pemahaman anak masih terhadap hal-hal yang konkrit. Pada tahap operasi formal, anak mampu berpikir secara deduktif-hipotesis dan
berpikir kombinatoris. Berpikir secara deduktif-hipotesis adalah kemampuan untuk menganalisa suatu masalah secara teoritis dan mencari strateginya. Pada tahap ini
seseorang mempunyai tingkahlaku problem solving yang betul-betul ilmiah, serta memungkinkan untuk mengadakan pengujian hipotesis dengan variabel-variabel
tergantung.
2.5.3 Perkembangan Sosial Anak Prasekolah