sendiri. Anak yang memiliki orangtua dengan pola asuh yang selalu menurutinya, anak menjadi jarang belajar menghormati orang lain dan mengalami kesulitan
dalam mengendalikan perilakunya. Anak yang diasuh orangtuanya dengan metode semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian,
merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemapuan sosialisasi yang buruk, kontrol diri yang buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan
lain sebaiknya baik ketika kecil maupun sudah dewasa. Selanjutnya menurut Papalia, dkk dalam Herlina, 2013: 59 ada beberapa
karakteristik pola asuh dari orangtua yang dapat meningkatkan ataupun menghambat kemandirian anak, orangtua yang hangat, responsive respon, dan
mempunyai harapan-harapan yang realistis terhadap anak akan dapat meningkatkan kemandirian anak, sedangkan orangtua yang terlalu perfeksionis,
suka mengkritik anak, terlalu mengontrol atau melindungi anak, memanjakan dengan berbagai keinginan anak, mengabaikan, serta tidak memberikan batasan
atau aturan yang jelas, hal ini akan berakibat dapat menghambat kemandirian anak.
2.2.3 Peran atau Fungsi Pengasuhan Orangtuaterhadap Anak
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa orangtua merupakan komponen dalam keluarga, dan merupakan lembaga sosial yang paling terkecil, yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Salah satu cara untuk mengkonseptualisasikan peran orangtua adalah memandang orangtua sebagai manjerial kehidupan anak. Menurut
Parke, dkk dalam Santrock, 2007: 164 sebagai manjer, orangtua boleh mengatur
kesempatan anak untuk melakukan kontak sosial dengan teman sebaya, teman dan orang dewasa. Sedangkan menurut Santrock 2007: 164 orangtua memainkan
peran penting dalam membantu perkembangan anak dengan memulai kontak antara anak dengan teman bermainnya yang potensial.
Menurut Edward Liu dalam Santrock, 2007: 165 interaksi orangtua dengan anak selama awal masa kanak-kanak berfokus pada hal-hal seperti
kerendahan hati, aturan tidur, pengendalian amarah, perkelahian dengan saudara dan teman sebaya, perilaku dan tata cara makan, kebebasan dalam berpakaian, dan
mencari perhatian. Dengan melihat unsur-unsur yang terkandung di dalam pengasuhan orangtua dalam keluarga, maka keluarga akan memiliki fungsi-fungsi
pokok yaitu fungsi yang sulit dirubah dan digantikan oleh oranglain. Fungsi- fungsi pokok tersebut antara lain Khairuddin, 2008: 48:
2.2.3.1 Fungsi Biologis Keluarga atau orangtua merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi
biologis orangtua adalah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun fungsi ini pun juga mengalami
perubahan, karena keluarga sekarang kepada jumlah anak yang sedikit. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor: perubahan tempat tinggal
keluarga dari desa ke kota, makin sulitnya fasilitas perumahan, banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai sukses material keluarga,
meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat kurangnya fertilitasnya, berubahnya dorongan dari agama agar keluarga mempunyai banyak anak,
semakin banyaknya ibu-ibu yang bekerja di luar rumah.
2.2.3.2 Fungsi Afeksi Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan afeksi dan
kemesraan. Hubungan afeksi ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. Dari hubungan ini lahirlah hubungan persaudaraan,
persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pandangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta kasih dan hubungan afeksi ini merupakan faktor penting bagi
pekembangan pribadi anak Khairuddin, 2008: 48. 2.2.3.3 Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Mulai interaksi sosial dalam keluarga, anak mempelajari pola-
pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya Khairuddin, 2008: 48.
Sedangkan menurut Latiana 2007: 83 pengasuhan memiliki beberapa pola yang menunjukkan adanya hubungan aspek tertentu, mengikuti kebutuhan
anak akan kebutuhan fisik dan non fisik, agar dapat hidup normal dan mandiri di masa mendatang. Pola pengasuhan tersebut meliputi: pengasuhan makan, hidup
sehat, akademik, sosial emosi, serta pengasuhan moral disiplin. Selanjutnya secara psikososiologis terdapat beberapa fungsi atau peran
orangtua dalam keluarga, antara lain Yusuf, 2009: 38: a.
Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya b.
Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis c.
Sumber kasih sayang dan penerimaan
d. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk beajar menjadi anggota
masyarakat yang baik e.
Pemberi bimbingan bagi perkembangan perilaku sosial yang dianggap tepat f.
Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam rangka menyesuaikan dirinyaterhadap kehidupan
g. Pemberi bimbingan belajar dalam keterampilan motorik, verbal dan sosial
yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri h.
Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi baik di sekolah maupun di masyarakat
i. Pembimbing dalam pemberian aspirasi, dan
j. Sumber persahabatanteman bermain bagi anak sampai cukup usia untuk
mendapatkan teman di luar rumah.
2.2.4 Faktor yang mempengaruhi Pola Pengasuhan Orangtua