Gaya Pengasuhan Permisive Permisif

mempertahankan hubungan yang ramah dengan teman sebaya, bekerjasama dengan orang dewasa, menghargai dan menghormati orangtua, dan bisa mengatasi stress dengan baik. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Markum dalam Herlina, 2013: 58, bahwa orangtua yang menggunakan pola asuh demokratis akan mengajarkan anak untuk mampu mandiri, memberikan batasan serta mengontrol perilaku anak. Jadi, pola pengasuhan orangtua yang relatif stabil untuk jangka waktu yang cukup lama. Orangtua yang demokratis cenderung mempunyai anak yang bertanggung jawab, percaya diri, dan ramah.

2.2.2.3 Gaya Pengasuhan Permisive Permisif

Gaya pengasuahan ini, orangtua sangat terlibat dengan anak, namun tidak terlalu menuntut dan mengontrol mereka. Orangtua macam ini membiarkan anak melakukan apa yang ia inginkan. Hasilnya, anak tidak pernah belajar mengendalikan perilakunya sendiri dan selalu berharap mendapatkan keinginannya. Beberapa orangtua sengaja membesarkan anak mereka dengan cara ini karena mereka percaya bahwa kombinasi antara keterlibatan yang hangat dan sedikit batasan akan menghasilkan anak yang kreatif dan percaya diri Baumrind dalam Santrock, 2007: 167. Menurut Hurlock dalam Herlina, 2013: 59 ciri-ciri pola pengasuhan permisif adalah kontrol orangtua kurang, bersifat longgar atau bebas, anak kurang bimbingan dalam mengatur dirinya, hampir tidak semua menggunakan hukuman, anak diijinkan membuat keputusan sendiri dan dapat berbuat sekehendaknya sendiri. Anak yang memiliki orangtua dengan pola asuh yang selalu menurutinya, anak menjadi jarang belajar menghormati orang lain dan mengalami kesulitan dalam mengendalikan perilakunya. Anak yang diasuh orangtuanya dengan metode semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian, merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemapuan sosialisasi yang buruk, kontrol diri yang buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan lain sebaiknya baik ketika kecil maupun sudah dewasa. Selanjutnya menurut Papalia, dkk dalam Herlina, 2013: 59 ada beberapa karakteristik pola asuh dari orangtua yang dapat meningkatkan ataupun menghambat kemandirian anak, orangtua yang hangat, responsive respon, dan mempunyai harapan-harapan yang realistis terhadap anak akan dapat meningkatkan kemandirian anak, sedangkan orangtua yang terlalu perfeksionis, suka mengkritik anak, terlalu mengontrol atau melindungi anak, memanjakan dengan berbagai keinginan anak, mengabaikan, serta tidak memberikan batasan atau aturan yang jelas, hal ini akan berakibat dapat menghambat kemandirian anak.

2.2.3 Peran atau Fungsi Pengasuhan Orangtuaterhadap Anak