32 khususnya pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 3 Metro Barat dengan
menerapkan model cooperative learning tipe listening team. Secara sederhana kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 2.1 Kerangka pikir penggunaan model cooperative tipe listening team
1. Kurang  aktifnya  siswa  dalam  pembelajaran IPS.
2. Sebagian  besar  siswa  lebih  asik  mengobrol dengan temannya.
3. Guru  kurang  percaya  diri  baik  bertanya maupun  mengemukakan  pendapat  dalam
diskusi kelas. 4. Guru  belum  maksimal  menggunakan  model
cooperative learning tipe listening team. 5. Guru  lebih sering  membiasakan  siswa  untuk
mencatat dan menghafal materi. 6. Hasil  belajar IPS  siswa  kelas  V  SD  Negeri  3
Metro  Barat  tergolong  rendah,  rata-rata  kelas hanya 58,73  masih jauh di bawah KKM.
Kondisi Awal
Penggunaan model cooperative learning tipe listening team
1. Bagilah  siswa  menjadi  empat  tim  dan  berilah tim-tim ini dengan tugas-tugas sebagai berikut:
Tim  A  sebagai  tim  penanya, tim  B  sebagai  tim pendukung,  tim  C  sebagai  tim penentang,  dan
tim D sebagai tim penarik kesimpulan.
2. Guru menyajikan  materi  menggunakan  metode ceramah, setelah  selesai  beri  waktu  kepada  tiap
kelompok  untuk  menyelesaikan  tugas  sesuai dengan perannya masing-masing.
Tindakan
a. Adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa.
b. ≥75 dari 34 jumlah siswa yang telah mencapai KKM 66.
Kondisi Akhir
33
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan  kerangka  pikir  di  atas,  dirumuskan  hipotesis  penelitian tindakan  kelas  sebagai  berikut:  “Apabila  dalam  pembelajaran
IPS dilaksanakan dengan  memperhatikan  langkah-langkah penggunaan model
cooperative learning tipe listening team secara  tepat, maka  akan  dapat meningkatkan  aktivitas  dan  hasil  belajar IPS siswa kelas V  SD  Negeri  3
Metro Barat”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  yang  dilaksanakan menggunakan  jenis penelitian  tindakan kelas yang  difokuskan  pada  situasi  kelas  yang  dikenal  dengan classroom
action  research. Arikunto  2013:  130  mendefinisikan penelitian  tindakan kelas sebagai suatu pengamatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan
dalam  sebuah kelas  dengan  tujuan untuk memperbaiki  mutu  praktik pembelajaran. Pendapat  serupa dikemukakan Aqib,  dkk. 2010: 3 bahwa
tindakan kelas adalah penelitian  yang dilakukan  oleh guru di dalam kelasnya sendiri  melalui  refleksi  diri,  dengan  tujuan  untuk  memperbaiki  kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Berdasarkan  penjelasan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk  memperbaiki  kinerjanya  sebagai  guru  sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
B. Prosedur Penelitian
Terdapat beberapa siklus dalam PTK, Kurt Lewin dalam Arikunto 2013: 131 mengemukakan  bahwa setiap  siklus  terdiri  atas  tahap  perencanaan
planning, tindakan  acting,  pengamatan  observing,  dan  refleksi
reflecting. Pada  tahap  awal,  peneliti  bekerja sama  dengan  guru  kelas  V menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran IPS. Setelah penyusunan tersebut
selesai, kegiatan selanjutnya yaitu penggunaan model cooperative learning tipe listening  team dalam  pembelajaran  IPS  tahap  selanjutnya  ialah  pengamatan
menggunakan lembar observasi atas kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Tahap terakhir yaitu merespon kegiatan melalui kegiatan refleksi.
Adapun gambaran siklus tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
Gambar 3.1 Alur siklus penelitian tindakan kelas. Sumber: Modifikasi Arikunto, 2013: 137
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Metro Barat yang terletak di  Jalan  Soekarno-Hatta  Kelurahan  Mulyojati  Kecamatan  Metro  Barat
Kota Metro.
Perencanaan I SIKLUS I
Pengamatan I Pelaksanaan I
Refleksi I
Perencanaan II SIKLUS II
Pengamatan II Pelaksanaan II
Refleksi II
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan  pada  tahun  pelajaran  2015 2016  selama kurang  lebih 5 bulan,  terhitung dari  bulan Desember 2015
sampai dengan bulan April 2016.
D. Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  tindakan  kelas  ini  adalah  guru wali  kelas dan  siswa kelas V SD Negeri 3 Metro Barat. Jumlah siswa dalam kelas tersebut adalah 34
orang siswa  yang  terdiri  dari  19 orang siswa  laki-laki  dan  15 orang siswa perempuan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang  berkaitan  dengan  penelitian  ini dikumpulkan  melalui dua teknik, yaitu non-tes dan tes.
1. Teknik non-tes Teknik non-tes  merupakan  suatu  teknik  atau  cara  yang digunakan
untuk mengumpulkan  data yang  bersifat  kualitatif.  Teknik non-tes digunakan  untuk  mengumpulkan  data  berupa  aktivitas  siswa  dan kinerja
guru, melalui observasi. 2. Teknik tes
Teknik tes merupakan suatu teknik atau cara  yang digunakan untuk menjaring  data  kuantitatif.  Teknik  tes  digunakan  untuk  mengukur  hasil
belajar  kognitif  siswa  melalui soal  tes. Teknik  tes  dalam  penelitian  ini digunakan  untuk  mengumpulkan  data  siswa  berupa  nilai  hasil  belajar
siswa. Gunanya untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa