indikator  keberhasilan. Hasil  analisis  digunakan  sebagai  bahan  kajian untuk tindakan pada siklus berikutnya.
I. Indikator Keberhasilan
Penggunaan model cooperative  learning tipe listening  team dalam pembelajaran IPS pada penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila:
1. Adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada setiap siklusnya. 2. Pada akhir pembelajaran siswa tuntas belajar meningkat hingga ≥75 dari
jumlah siswa 34 orang yang ada di kelas tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  tindakan  kelas  yang  telah  dilaksanakan melalui penggunaan model cooperative learning tipe listening  team untuk
meningkatkan  aktivitas  dan  hasil  belajar IPS siswa  kelas V  SD  Negeri  3 Metro Barat dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada  siklus  I  nilai  rata-rata  aktivitas  belajar siswa  secara  klasikal mencapai 55,75 dengan kategori “Cukup Aktif”, kemudian nilai aktivitas
belajar  siswa  mengalami  peningkatan pada  siklus  II    meningkat  11,00 sehingga pada siklus II nilai aktivitas belajar siswa menjadi 66,75 dengan
kategori  “Aktif”.  Selain  itu,dari  tiga  aspek  yang  diamati  keseluruhan aspek mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
2. Pada  siklus  I  nilai  rata-rata  hasil  belajar siswa  secara  klasikal mencapai 68,38 dengan  kategori  “Baik”  meningkat  sebesar  7,20
pada siklus  II menjadi  75,58 dengan  kategori  “Baik”. Persentase  ketuntasan  belajar
siswa siklus I adalah 50,00 dengan kategori “ Belum tuntas” meningkat pada siklus II menjadi 79,41 dengan kategori “Tuntas”.
B. Saran
Berdasarkan  kesimpulan  yang  telah  dipaparkan  di  atas,  maka  peneliti memberikan  saran  dalam menggunakan model cooperative learning tipe
listening team untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Metro antara lain:
1. Siswa Membiasakan  diri  dapat  bekerja  sama  dengan  siswa  lainnya  dalam
berdiskusi  kelompok,  aktif  dalam  kegiatan  pembelajaran  seperti  bertanya dan mengemukakan pendapat sehingga akan menambah informasi dan ilmu
pengetahuan. 2. Guru
Pembagian  waktu  pada  setiap  tahapan  pembelajaran  dengan menerapkan  model cooperative  learning tipe listening  team sebaiknya
diperhatikan  dan  diimplementasikan  dengan  baik  agar  pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
3. Sekolah Menambah  sarana  dan  prasarana  yang  menunjang  kegiatan
pembelajaran  di  kelas  untuk  mengembangkan cooperative  learning tipe listening  team.  Hal  ini  akan  memberikan  dampak  positif  bagi  guru  yaitu
meningkatkan  kreativitas  dan  wawasan.  Selain  itu  penambahan  sarana  dan prasarana  juga  dapat  meningkatkan  minat  siswa  dalam  belajar  sehingga
hasil belajar pun akan menjadi lebih baik.