Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian Terdahulu

4 Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan ialah faktor-faktor apa saja yang memengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi permintaan kredit pensiun di bank SUMUT

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini sebagai tambahan wawasan mengenai permintaan kredit pensiun di bank SUMUT dan untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan dalam hal penelitian bagi penulis, serta mengaplikasikan teori dan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dengan topik yang sama, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan pendukung penelitian. 3. Bagi Bank SUMUT hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam melakukan pelayanan kredit pensiun sehingga ke depannya mampu mengimbangi pesaing-pesaingnya di pasar kredit pensiun. Universitas Sumatera Utara 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Teori Permintaan

Permintaan ialah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dalam suatu periode tertentu. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi permintaan dari masyarakat terhadap suatu barang di antaranya ialah sebagai berikut : 1. Harga barang yang dimaksud 2. Tingkat pendapatan atau pendapatan rata-rata 3. Jumlah penduduk 4. Selera atau gengsi 5. Ramalan atau estimasi di masa yang akan datang 6. Harga barang lain atau barang substitusi 7. Distribusi dan lain-lain Apabila faktor-faktor pada point 2 dan seterusnya dianggap tetap ceteris paribus, maka permintaan hanya ditentukan oleh harga, artinya besar kecilnya perubahan permintaan dideterminasiditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga.Oleh sebab itu, dalam teori permintaan, yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.Tetapi bukan berarti asumsi ini mengabaikan faktor-faktor lain yang telah disebutkan di atas.Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dengan tingkat harga, maka selanjutnya boleh diasumsikan bahwa harga adalah Universitas Sumatera Utara 6 tetap dan kemudian m oleh berbagai faktor permintaan terhadap pendapatan atau harga Sebagaimana perbandingan terbalik permintaan yang men sebaliknya jika harga

2.1.2 Lembaga Keu

2.1.2.1 Pengertian dan

Menurut Surat Keput 1990 tentang “Lemba ialah semua badan penghimpunan dan pe investasi perusahaan. diutamakan untuk m Q 6 P 1 Q 1 n menganalisis bagaimana permintaan suatu bar or lainnya. Dengan demikian, dapatlah diketa p suatu barang akan berubah apabila, misalny rga berubah pula. na konsep asli dari penemunya, Alfred Ma lik antara harga terhadap permintaan disebut enyatakan bahwa jika harga turun, maka perm ga naik maka permintaan turun. Gambar 2.1 Kurva Permintaan euangan dan Ruang Lingkup Lembaga Keuangan putusan Menteri Keuangan Republik Indonesia baga Keuangan” yang dimaksud dengan lem an yang kegiatannya di bidang keuanga n penyaluran dana kepada masyarakat terutama g an. Meskipun dalam peraturan tersebut lem uk membiayai investasi perusahaan, namun per Q 2 Q 6 barang dipengaruhi ketahui bagaimana lnya, citarasa atau Marshall, maka but sebagai Hukum rmintaan naik dan sia No.792 Tahun embaga keuangan ngan, melakukan a guna membiayai embaga keuangan peraturan tersebut Q Universitas Sumatera Utara 7 tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga keuangan hanya untuk investasi perusahaan Sigit dan Totok,2008.Pada dasarnyalembaga keuangan merupakan lembaga yang menghubungkan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang mengalami surplus atau sering disebut lembaga intermediasi. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Dalam masyarakat sederhana, tidak adanya peran Bank dan lembaga keuangan, mungkin tidak terlalu menjadi masalah.Namun dalam masyarakat yang semakin berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga keuangan lainnya sangatlah penting. Secara umum, lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu bank dan bukan bank non-bank. Mengingat kegiatan utama dari lembaga keuangan ialah menghimpun dan menyalurkan dana, perbedaan antara bank dan lembaga keuangan non-bank dapat dilihat melalui kegiatan utama mereka tersebut. Perbedaan kedua bentuk lembaga keuangan tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut. Tabel 2.2 Perbandingan Bank dan Lembaga Keuangan Non-bank Universitas Sumatera Utara 8 Kegiatan Lembaga Keuangan Bank Non-bank Penghimpunan Dana • Secara langsung berupa simpanan dana masyarakat tabungan; giro; deposito • Secara tidak langsung dari masyarakat kertas berharga; penyertaan; pinjamankredit dari lembaga lain • Hanya secara tidak langsung dari masyarakat terutama melalui kertas berharga; dan bisa juga dari penyertaan, pinjamankredit dari lembaga lain Penyaluran Dana • Untuk tujuan modal kerja, investasi, konsumsi • Kepada badan usaha dan individu • Untuk jangka pendek, menengah dan panjang • Terutama untuk tujuan investasi • Terutama kepada badan usaha • Terutama untuk jangka menengah dan panjang

2.1.3 Bank

Universitas Sumatera Utara 9 Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi 2002: 68, definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Karena demikian eratnya kaitan antara bank dan uang, maka bank disebut juga sebagai suatu lembaga yang berniaga uang.Bank menerima simpanan uang dari masyarakat to receive deposits dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan.Kemudian uang tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit to make loans Sinungan, 2000.Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini dikenal dengan istilah spread based Kasmir, 2008. Secara lebih spesifik fungsi bank dapat sebagai agent of trust, agent ofdevelopment, dan agent of services Susilo, Triandaru, dan Santoso, 2006. 1. Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik lagi simpanan dananya di bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur Universitas Sumatera Utara 10 atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo. 2. Agent of Development Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil, tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, konsumsi selalu berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. 3. Agent of Services Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa - jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa - jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa - jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan. Ketiga fungsi bank di atas diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, Universitas Sumatera Utara 11 sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediary. Menurut Undang - Undang No. 10 tahun 1998 Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Ketiga fungsi bank di atas diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediary. Fungsi - fungsi bank umum dalam perekonomian modern adalah sebagaiberikut Manurung, Rahardja, 2004 : 1. Penciptaan uang Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran melalui mekanisme pemindahbukuan kliring. Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter, dimana bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral. 2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran Salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa - jasa yang berkaitandengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah : kliring, transfer uang, penerimaan setoran - setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas - fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik. Universitas Sumatera Utara 12 3. Penghimpunan dana simpanan masyarakat dan penyaluran kredit Dana yang paling banyak dihimpun bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikatdeposito, tabungan dan atau bentuk bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga - lembaga keuangan lainnya. Dana - dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak - pihak yang membutuhkan utamanya melalui penyaluran kredit. 4. Mendukung kelancaran transaksi internasional Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan ataumemperlancar transaksi internasional, baik transaksi barangjasa maupuntransaksi modal.Kesulitan - kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya, dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasidalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi - transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak - pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah. 5. Penyimpanan barang - barang berharga Penyimpanan barang - barang berharga adalah salah satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum.Masyarakat dapat menyimpan barang - barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak - kotak yang sengaja disediakan oleh bank umum untuk disewa safety box atau safe deposit box. Perkembangan ekonomi yang Universitas Sumatera Utara 13 semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat - surat berharga. 6. Pemberian jasa - jasa lainnya Di Indonesia pemberian jasa - jasa lainnya oleh bank umum juga semakinbanyak dan luas.Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon, membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui ATM, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa - jasa bank.Jasa ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang menggunakannya.

2.1.4 Kredit

Menurut Kasmir 2008 kata kredit berasal dari kata Yunani “Credere” yangberarti kepercayaan, atau berasal dari Bahasa Latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Pengertian tersebut kemudian dibakukan oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967 bab 1 pasal 1, 2 yang merumuskan pengertian kredit sebagai berikut : “Kredit adalah penyediaan uang atau yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan”. Selanjutnya pengertian kredit tersebut disempurnakan lagi dalam Undang Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998, yang mendefinisikan pengertian kredit adalah“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga”. Proses perkreditan dilakukan secara hati - hati oleh bank dengan maksuduntuk mencapai sasaran dan tujuan pemberian kredit. Universitas Sumatera Utara 14 Ketika bank menetapkan keputusan pemberian kredit maka sasaran yang hendak dicapai adalah aman, terarah, dan menghasilkan pendapatan. Aman dalam arti bahwa bank akan dapat menerima kembali nilai ekonomi yang telah diserahkan, terarah maksudnya adalah bahwa penggunaan kredit harus sesuai dengan perencanaan kredit yang telah ditetapkan, dan menghasilkan berarti pemberian kredit tersebut harus memberikan kontribusi pendapatan bagi bank, perusahaan debitur, dan masyarakat umumnya Taswan, 2006. Singkatnya, kredit dalam arti luas didasarkan atas komponen-komponen kepercayaan, risiko dan pertukaran ekonomi di masa mendatang Simorangkir, 2000

2.1.4.1 Jenis Kredit Atas Dasar Tujuan Penggunaan

Atas dasar tujuan penggunaannya dananya oleh debitor, kredit dapat dibedakan : a Kredit Modal Kerja KMK KMK adalah kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja nasabah.Sebagai contoh, apabila nasabah bergerak dalam bidang perdagangan bahan bangunan panglong, KMK dapat digunakan untuk pembelian bahan bangunan, biaya operasional, gaji karyawan dan lain-lain.KMK biasanya berjangka pendek dan disesuikan dengan jangka waktu perputaran modal kerja nasabah. Ditinjau dari jangka waktunya, KMK terdiri atas 2 dua macam, yaitu: 1. KMK revolving Apabila kegiatan usaha debitur dapat diharapkan berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan pihak bank cukup memercayai kemampuan dan kemauan nasabah, maka fasilitas KMK nasabah dapat diperpanjang setiap periodenya tanpa harus mengajukan permohonan kredit baru.KMK semacam ini disebut KMK- Universitas Sumatera Utara 15 Revolving.Bank hanya perlu secara berkala meninjau kinerja nasabah berdasarkan laporan kegiatan usaha yang wajib diserahkan nasabah secara rutin.Hanya apabila pihak bank mulai meragukan kinerja nasabah, maka bank dapat saja meninjau kembali pemberian fasilitas KMK-Revolving. 2. KMK-Einmaleg Apabila volume kegiatan usaha debitur sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu dan atau pihak bank kurang memercayai kemampuan dan kemauan nasabah, maka pihak bank merasa lebih aman kalau memberikan KMK- Einmaleg. Fasilitas KMK ini hanya diberikan sebatas satu kali putaran usaha nasabah, dan apabila pada periode selanjutnya nasabah menghendaki KMK lagi, maka nasabah harus mengajukan permohonan kredit baru.KMK ini juga dapat diberikan kepada debitur yang kegiatan usahanya sangat tergantung pada proyek yang diperoleh. b Kredit Investasi KI Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah.Apabila nasabah bergerak di bidang panglong misalnya, KI dapat digunakan untuk membeli tanah, tempat usaha, truk untuk distribusi barang dan lain- lain. KI biasanya berjangka menengah atau panjang karena nilainya relative besar dan cara pelunasan oleh nasabah melalui angsuran. c Kredit Konsumsi Universitas Sumatera Utara 16 Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan usaha nasabah. Penggunaan kredit ini misalnya untuk pembelian mobil, rumah, dan barang-barang konsumsi yang lain. Kredit ini seringkali diberi nama kredit multiguna yang berarti bisa digunakan untuk berbagai tujuan oleh nasabah.

2.1.4.2 Kredit Menurut Cara Pemakaian

1 Kredit rekening Koran bebas Debitur menerima seluruh kreditnya dalam bentuk rekening koran kepadanya diberikan blangko cheque dan rekening koran pinjamannya diisi menurut besarnya kredit yang diberikan, debitur bebas melakukan penarikan selama kredit berjalan. 2 Kredit rekening Koran terbatas Sistem ini adanya perbatasan tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang rekeningya, seperti pemberian kredit dengan uang giral dan perubahannya menjadi uang chartal dilakukan berangsur – angsur. 3 Kredit rekening Koran aflopend Universitas Sumatera Utara 17 Penarikan kredit dilakukan dalam arti maksimum kredit pada waktu penarikan pertamalah sepeuhnya dipergunakan oleh nasabah. 4 Revolving credit Sistem penarikan kredit sama dengan cara rekening Koran bebas dengan masa penggunaan satu tahun, akan tetapi cara pemakaiannya berbeda. 5 Term Loans Dalam sistem ini penggunaan dan pemakaian kredit sangat fleksibel artinya nasabah bebas menggunakan uang kredit untuk keperluan apa saja dan bank tidak mau tentang hal itu.

2.1.4.3 Kredit Menurut Jaminan

Kredit ini pada umumnya ada dua yaitu : 1. Unsecured Loans kredit tanpa jaminan sering juga disebut Kreditblangko. 2. Secured Loans Jenis inilah yang digunakan oleh kebanyakan bank di Indonesia yaitu memberikan kredit jaminan. Jaminan kredit dapat berupa tanah, rumah, pabrik dan atau mesin – mesin pabrik, perusahaan serta surat berharga.

2.1.4.4 Jangka Waktu Kredit

Universitas Sumatera Utara 18 Perbedaan jangka waktu kredit menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama – lamanya satu tahun. Jadi pemakaiannya tidak melebihi satu tahun. 2. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun. 3. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.

2.1.4.5 Fungsi Kredit

Menurut Simorangkir 2000 fungsi kredit adalah: 1. Kredit akan meningkatkan daya guna equity uang. Kredit dapat dijadikan modal usaha atau tambahan modal usaha yang bermanfaat bagi kelancaran produksi suatu usaha, baik yang diberikan secara langsung oleh pemilik modal maupun melalui pihak perbankan. 2. Kredit mampu meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Sesuai fungsinya, jika kredit yang diberikan melalui rekening giro, maka akan meningkatkan peredaran uang giral, sebaliknya jika kredit yang diberikan secara tunai maka akan meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang. Universitas Sumatera Utara 19 3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Kredit dapat digunakan sebagai tambahan modal usaha bagi suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan berproduksi atau mengolah suatu bahan baku dari bahan mentah menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut meningkat. 4. Kredit merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi. Menurut Suyatnoet al 1991, pada tahun 1996, kebijakan pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi melalui kredit telah berhasil dengan baik. Pemerintah melakukan kebijakan uang ketat melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah. Arus kredit diarahkan untuk sektor yang produktif dengan pembatasan kualitatif dan produktif. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri agar bisa diekspor. 5. Kredit mampu meningkatkan semangat dalam berusaha. Kredit adalah salah satu insentif yang diharapkan mampu meningkatkan volume usaha. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan berguna bagi perusahaan untuk mengatasi kekurangan modal, sehingga volume usaha dapat ditingkatkan. 6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. Bantuan kredit dapat dijadikan sarana bagi perusahaan untuk memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Pendirian dan peningkatan proyek baru memerlukan tenaga kerja sehingga mereka memperoleh pendapatan, dalam hal ini, adanya kredit membuat aliran kredit ke tenaga kerja menjadi merata. 7. Kredit merupakan alat untuk meningkatkan hubungan internasional. Bank-bank asing di luar negeri dapat memberikan kredit kepada sektor usaha di Indonesia baik secara langsung Universitas Sumatera Utara 20 maupun tidak langsung. Begitu pula dengan negara-negara maju, mereka dapat juga memberikan bantuan kredit kepada sektor dunia usaha di Indonesia. Dengan demikian, berarti terjalin hubungan ekonomi dan internasional antar negara. Sedangkan menurut Bank Indonesia dalam Ismail Hadikusumah, fungsi kredit adalah: 1. Bagi dunia usaha kredit berfungsi sebagai permodalan untuk menjagakelangsungan atau meningkatkan usahanyan dan sebagai pengembalian kredit wajib dilakukan tepat waktu, diharapkan dapat diperoleh dari keuntungan usahanya. 2. Bagi lembaga keuangan kredit berfungsi untuk menyalurkan dana masyarakat deposito, tabungan, giro dalam bentuk kredit pada dunia usaha.

2.1.4.6 Prinsip Kredit

Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu : a. Character kepribadian Watak Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan Universitas Sumatera Utara 21 keluarga. b. Capacity kemampuan Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati. c. Capital modal Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka mengajukan permohonan kredit pada bank. d. Collateral jaminan Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan.Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko. e. Condition of Economic kondisi ekonomi Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit. Universitas Sumatera Utara 22 f. Constrain batasan atau hambatan Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat. Disamping formula 6 C di atas, masih ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu : a. Personality Personality yaitu penilaian bank tentang kepribadian peminjam seperti riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga istri anak , social standing pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si peminjam dan sebagainya . b. Purpose Bank dalam menilai si peminjam mencari dara tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan. c. Payment Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman.Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentan prospek kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya. Universitas Sumatera Utara 23 d. Prospect Prospect yaitu harapan usaha di masa yang akan datang dari calon debitur. Ini dapat diketahui dari perkembangan usaha si peminjam selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan – perkembangan keadaan ekonomi atau usaha perdagangan sektor usaha debitor, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat dari earning power kekuatan pendapatan keuntungan di masalalu dan perkiraan masa akan datang.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sejauh penelusuran penulis, belum ada ditemukan tulisan baik jurnal maupun skripsi yang benar-benar fokus membahas permintaan kredit pensiun. Oleh sebab itu, penulis menggunakan tulisan lain yang juga membahas tentang permintaan kredit. Beberapa tulisan yang digunakan penulis sebagai referensi ialah penelitian Daryanti Ningsih dan Idah Zuhroh 2010 dalam jurnal mereka yang berjudul “Analisis Permintaan Kredit Investasi pada Bank Swasta Nasional di Jawa Timur” Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit dan inflasi pada bank swasta nasional di Jawa Timur periode Juli 2006- Agustus 2009. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh beberapakesimpulan , yaitu inflasi tidak berpengaruh pada permintaan kredit investasi sebab kenaikan inflasi relative sangat kecil. Akan tetapi, kenaikan satu poin inflasi akan menurunkan atau mengurangi permintaan kredit investasi di Jawa TImur. Universitas Sumatera Utara 24 Berikutnya ialah penelitian Yustiana Ratna Nuraini 2008 dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Perum Pegadaian” . Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit yang dilakukan oleh Perum Pegadaian. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan metode Regresi Berganda untuk mengolah datanya. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa variabel jumlah kantor cabangPerum Pegadaian, suku bunga SBI, dan standar taksiran logam emas berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kredit Perum Pegadaian. Variabel inflasi, pendapatan nasional PDB dan jumlah uang beredar tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap permintaan kredit Perum Pegadaian. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit Perum Pegadaian oleh masyarakat adalah jumlah kantor cabang Perum Pegadaian, suku bunga SBI, dan standar taksiran logam emas. Dimana, faktor-faktor tersebut berpengaruh secara positif terhadap permintaan kredit Perum Pegadaian. Artinya, setiap terjadi kenaikan pada faktor-faktor tersebut, akan meningkatkan permintaan kredit Perum Pegadaian. Persamaan penelitian penulis dengan penelitian terdahulu baik penelitian pertama maupun kedua ialah sama-sama menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan kredit, tapi dengan menggunakan metode yang berbeda, peneliti pertama dan kedua menggunakan metode Regresi Berganda, sedangkan Penulis menggunakan metode deskriptif dan merupakan analisis data kualitatif.Perbedaan berikutnyanya ialah pada jenis data yang digunakan, dimana penulis menggunakan data primer, sementara penelitian terdahulu menggunakan data sekunder. Universitas Sumatera Utara 25

2.3 Kerangka Konseptual