Latar Belakang Bapak Drs. Rachmat Sumanjaya HSB, M.Si dan Ibu Dr. Murni Daulay, SE,

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas lembaga keuangan bank maupun non-bank sebagai penghimpun maupun penyalur dana dari dan kepada masyarakat merupakan salah satu aktivitas yang sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Salah satu peran lembaga keuangan bank dan non-bank yang sangat banyak dinikmati oleh masyarakat ialah memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan, baik itu kredit produktif maupun kredit konsumtif.Dari data yang diperoleh, permintaan kredit tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Tabel 1.1 Posisi Pinjaman Rupiah Berdasarkan Penggunaannya di wilayah Sumatera Utara Tahun 2010 – 2013 Juta Rp No Jenis Penggunaan 2010 2011 2012 2013 1 Modal Kerja 76.003.480 94.212.726 115.852.215 133.715.619 2 Investasi 36.184.069 44.185.777 54.911.241 61.476.954 3 Konsumsi 24.499.876 30.102.232 33.706.552 36.723.194 Sumber : BPS Sumatera Utara Salah satu jenis kredit yang terus mengalami peningkatan permintaan dari tahun ke tahun ialah kredit pensiun.Kredit pensiun merupakan salah satu kredit Universitas Sumatera Utara 2 yang memiliki pangsa pasar yang sangat jelas dan lebih terjamin keamanannya dibandingkan dengan jenis kredit lainnya. Hal ini dikarenakan angsuran kredit dipotong langsung dari gaji pensiun di mana pensiunan yang bersangkutan mengambil gaji dan merupakan bagian dari anggaran Pemerintah yang dimasukkan dalam APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan gaji pensiun tersebut berlaku selama pensiun tersebut masih hidup.Adapun pensiunan yang dimaksud di sini ialah pensiunan Pegawai Negeri Sipil yang gaji pensiunnya dikelola oleh PT TASPEN Tabungan dan Asuransi Pensiun dan pensiunan TNI AD, AL, AU dan Polisi yang gaji pensiunnya dikelola oleh PT ASABRIAsuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. PT TASPEN dan PT ASABRI akan menyalurkan pembagian gaji pensiun melalui lembaga-lembaga yang telah melakukan kerjasama dengan PT TASPEN ataupun PT ASABRI, seperti PT POS, BRI, Bank Mandiri, BTPN, BYB, Bank SUMUT dan lembaga lain setelah melakukan kerjasama. Dengan demikian, angsuran kredit pensiun tersebut akan dipotong langsung oleh lembaga yang melakukan pembayaran gaji pensiun sehingga menekan angka kredit macet. Jadi, tidak heran jika saat ini banyak lembaga keuangan bank maupun non-bank yang sangat tertarik untuk menggarap sektor kredit pensiun ini, mulai Koperasi, BPR bahkan bank-bank umum berskala kecil maupun besar. Di wilayah Medan, lembaga-lembaga bank dan non-bank yang aktif dan banyak diketahui oleh masyarakat dalam pelayanan kredit pensiun ini di antaranya ialah KSP Nasari, Kopnus, Koperasi Wamit, Bank SUMUT BPDSU, BRI, Bank Mandiri, BYB, Bank Bumi Arta, dan BTPN. Hal ini merupakan salah satu bukti yang menunjukkan betapa banyak pihak-pihak yang tertarik untuk menggarap sektor kredit pensiun ini. Bank SUMUT BPDSU sebagai bank milik Pemerintah Daerah Sumatera Utarayang memiliki banyak cabang bahkan sampai ke pelosok-pelosok daerah merupakan salah satu bank yang telah dikenal dan diketahui oleh masyarakat Universitas Sumatera Utara 3 Medan khususnya, dalam hal pelayanan kredit pensiun.Hal ini didukung oleh adanya kerjasama Bank SUMUT BPDSU dengan TASPEN Tabungan Asuransi Pegawai Negeri Sipil. Kerjasama tersebut menjadikan Bank SUMUT menjadi salah yang satu bank yang berperan sebagai kantor bayar gaji pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Hal ini merupakan posisi yang sangat strategis dalam memasarkan kredit pensiun kepada pensiunan yang membutuhkan kredit dan hal ini juga menjamin angsuran kredit terpotong setiap bulannya sehingga angka kredit macet Non Performing LoanNPL dapat ditekan seminimal mungkin. Dalam hal kredit pensiun ini, tentu saja ada banyak hal yang mempengaruhi permintaan pensiunan terhadap kredit pensiun yang diberikan oleh Bank SUMUT dan hal inilah yang perlu menjadi bahan perhatian dan pertimbanganbagi bank SUMUT dalam mengambil kebijakan mengenai produk kredit pensiun, sebab persaingan di pasar pensiun ini sudah semakin ketat dan tentu saja lembaga-lembaga lain yang juga menggarap pasar yang sama akan terus melakukan inovasi-inovasi, bahkan cukup agresif untuk memenangkan persaingan di pasar pensiunan ini. Sebab walaupun lembaga tersebut berperan sebagai kantor bayar gaji pensiun, bukan hal yang mustahil bagi seorang pensiunan untuk meminjam di lembaga lain yang juga memberikan kredit pensiun, bahkan melakukan pemindahan gaji ke lembaga lain yang juga berperan sebagai kantor bayar yang sanggup memenuhi kebutuhan Pensiunan. Hal-hal tersebut tentu saja memengaruhi permintaan pensiunanakan kredit pensiun di suatu lembaga tertentu. Oleh sebab itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dan menulis skripsi dengan judul “ Analisis Permintaan Kredit Pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan” 1.2Perumusan Masalah Universitas Sumatera Utara 4 Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan ialah faktor-faktor apa saja yang memengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama?

1.3 Tujuan Penelitian