9 Strategi penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dilakukan dengan merancang penelitian dalam beberapa sub kajian sebagai berikut :
a. Kajian ekologis pola usahatani akar wangi untuk melihat pertumbuhan vegetatif dan generatif dari ketiga pola usahatani dan membandingkan mana
pola usahatani yang dapat menekan laju erosi. b. Kajian ekonomi pola usahatani akar wangi, untuk melihat kelayakan finansial
dan efesiensi usahatani. c. Analisis respon petani, untuk melihat faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi petani untuk dapat merespon pola usahatani konservasi apakah pendapatan, tenaga kerja, pendidikan dan keikutsertaan dalam pelatihan.
1.4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola usahatani akar wangi yang mampu melestarikan lingkungan dan memberikan keuntungan yang layak bagi
petani, yaitu: 1. Mendapatkan pola usahatani akar wangi pola petani, pola introduksi dan pola
konservasi yang mampu menekan erosi tanah berwawasan konservasi dan serangan hama, dan dapat meningkatkan produktivitas tanaman akar wangi.
2. Mengkaji bentuk fungsi produksi dan analisis ekonomi serta finansial dari ketiga pola usahatani.
3. Mengetahui respon petani terhadap pola usahatani akar wangi yang berwawasan konservasi dan lingkungan.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yaitu : a. Petani akar wangi dapat mengadopsi pola usahatani konservasi untuk
melestarikan lingkungan di wilayahnya. b. Petani akar wangi dapat meningkatkan produktivitas dan nilai ekonomi yang
lebih tinggi c. Para peneliti dan masyarakat luas sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dalam
hal konservasi lingkungan dan ekonomis usahatani akar wangi.
10
1.6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :
a. Diduga pola konservasi usahatani akar wangi dapat menekan laju erosi dan tingkat serangan hama serta memberikan tingkat produktifitas yang lebih
tinggi. b. Diduga pendapatan petani akar wangi yang menggunakan pola konservasi
lebih besar bila dibandingkan dengan pendapatan usahatani akar wangi pada pola petani maupun introduksi.
c. Diduga respon petani akar wangi pada pola konservasi lebih tinggi dibandingkan dengan pola petani dan introduksi.
1.7. Novelty Penelitian
Penelitian ini memberikan suatu yang baru dalam hal: 1 Introduksi penanaman penutup tanah vegetasi secara permanen melalui
sistem tanaman lorong dan pembuatan guludan yang ditanami serai wangi dan rumput ternak dimana yang dilakukan hanya pemangkasan daun vegetatif
tanpa pembongkaran akar tanaman. Disamping itu juga cara panen akar wangi bertahap artinya panen akar wangi diatur secara bergilir sehingga
keadaan vegetasi tanaman di dalam satu hamparan yang berlereng dapat dipertahankan. Pembuatan guludan yaitu melakukan penimbunan tanah pada
bibir-bibir lereng selebar ± 1 – 2 meter akan mengurangi tekanan aliran
permukaan run off apabila musim hujan. Pertanaman pada daerah guludan dengan mengikuti garis kontur akan memberikan dampak positif terhadap
pengurangan tingkat erosi. 2 Pendekatan model fungsi produksi translog, tidak pernah diaplikasikan dalam
melakukan analisis produksi akar wangi. 3 Pengenalan introduksi pola usahatani konservasi tanaman akar wangi yang
ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik dan bibit lokal yang dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus meningkatkan pendapatan
petani.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA