9
2.1.1 Penelitian tentang upaya menghentikan kebiasaan tentang upaya menghentikan kebiasaan merokok melalui konseling behaviour
Dalam penelitian ini peneliti mempunyai tiga siswa yang kecanduan merokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketiga siswa ini untuk merokok rata-
rata sama yaitu lingkungan pergaulannya yang merokok, ayah yang merokok dan awal mereka merokok didasari oleh rasa ingin tahu bagaimana rasanya merokok
itu. Dalam penelitian ini menggunakan konseling behaviour dengan teknik pengelolaan diri, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para siswa tersebut
belum sepenuhnya bisa menghentikan kebiasaan merokok tapi hanya mengurangi jumlah konsumsi merokok dalam sehari. Yeni Fitriana, 2010: 116
2.1.2 Penelitian tentang hubungan antara sikap terhadap dengan kebiasaan merokok pada remaja
Penelitian ini meniliti tentang hubungan antara sikap terhadap merokok dengan kebiasaan merokok pada remaja. Secara umum para siswa merasa
memperoleh kepuasan fisik dan psikis dari kegiatan merokok yang mereka lakukan. Para siswa juga mengkonsumsi rokok dalm jumlah yang banyak dan
sering. Mereka melakukan kebiasaan merokok bukan karena mereka setuju atau suka terhadap rokok, tetapi dorongan lingkungan atau pergaulan mereka.
Kesimpulannya bahwa tidak ada hubungan antara sikap remaja terhadap merokok dengan kebiasaan merokok pada remaja. Iqbal Soamole, 2005: 105
2.1.3 Penelitian tentang kebiasaan merokok remaja putri
Dalam penelitian ini ia menyatakan bahwa remaja putri merokok karena faktor keluarga. Perasaan tertekan akibat sikap ibu yang otoriter, ketidak
10
harmonisan hubungan orang tua, ketidak berdayaan orang tua dalam memfasilitasi kebutuhan, karena coba-coba, rasa ingin tahu, pergaulan, kebebasan tinggal
dikost, ketergantungan fisiologis, keluarga ada yang merokok, sebagai alternatif menurunkan berat badan, agar terlihat wibawa dan keren, serta agar ditakuti oleh
adik kelas maupun orang lain. Sementara berbagai aktivitas baru yang dijalani setelah terbiasa merokok
antara lain adalah mengkonsumsi obat-obatan, mendatangi diskotik, dugem, mengkonsumsi minuman beralkohol, menyukai kehidupan bebas tanpa aturan
serta bebas berpenampilan sesuai dengan keinginan hati. Dian Puspitasari, 2008: 89
2.1.4 Penelitian tentang program berhenti merokok
Penelitian ini meneliti tentang program-program menghentikan kebiasaan merokok. dalam penelitian ini diungkapkan bahwa tahun 2002 menurut data
WHO Indonesia berada diurutan kelima teratas dalam menghabiskan rokok. Faktor-faktor yang mengakibatkan naiknya jumlah konsumsi rokok adalah
pengaruh dari social acceptance, ingin tahu, untuk kesenangan, mengatasi ketegangan, demi pergaulan dan tradisi.
Program-program yang bisa diterapkan untuk mengurangi konsumsi rokok adalah pelarangan iklan rokok, pencantuman peringatan pada kemasan
rokok, pendekatan fiskal; meninggikan cukai rokok, pendekatan hukum; mulai dari larangan menjual rokok ada anak-anak atau larangan merokok di ruang
umum. Zunlida Djanun Sadikin, Melva Louisa, 2006: 28
11
2.1.5 Penelitian tentang Stop Smoking