Gambaran Kebiasaan Hasil Penelitian

59

4.2.1 Gambaran Kebiasaan

Merokok Penerima Manfaat sebelum Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok Gambaran kebiasaan merokok yang dimiliki oleh penerima manfaat PM sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dapat dilihat melalui hasil perhitungan pre-test dengan menggunakan instrument angket kebiasaan merokok. Sebanyak 42 item yang terdapat dalam angket kebiasaan merokok diberikan kepada 30 orang penerima manfaat yang bertujuan untuk mencari subjek penelitian dan mengetahui kondisi kebiasaan merokok penerima manfaat. Hasil perhitungan angket kebiasaan merokok terhadap 30 responden dapat dillihat melalui tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Pre-test Angket Kebiasaan Merokok No Responden Kebiasaan Merokok ∑ Kriteria 1 R-1 127 76 Tinggi 2 R-2 102 61 Sedang 3 R-3 126 75 Tinggi 4 R-4 124 74 Tinggi 5 R-5 136 81 Tinggi 6 R-6 122 73 Tinggi 7 R-7 129 77 Tinggi 60 8 R-8 145 86 Sangat Tinggi 9 R-9 111 66 Sedang 10 R-10 114 68 Sedang 11 R-11 125 74 Tinggi 12 R-12 129 77 Tinggi 13 R-13 104 62 Sedang 14 R-14 125 74 Tinggi 15 R-15 126 75 Tinggi 16 R-16 109 65 Sedang 17 R-17 108 64 Sedang 18 R-18 124 74 Tinggi 19 R-19 121 72 Tinggi 20 R-20 139 83 Tinggi 21 R-21 132 79 Tinggi 22 R-22 131 80 Tinggi 23 R-23 132 79 Tinggi 24 R-24 94 56 Sedang 25 R-25 125 74 Tinggi 26 R-26 122 73 Tinggi 27 R-27 150 73 Tinggi 28 R-28 148 71 Tinggi 29 R-29 152 73 Tinggi 61 30 R-30 118 70 Tinggi Dari tabel 4.1 di atas dipaparkan hasil pre-test terhadap 30 responden. Berdasarkan kategorisasi terdapat tujuh anak yang termasuk dalam kategori sedang dengan persentase antara 52 - 68, dua puluh dua anak pada kategori tinggi yaitu persentase 68 - 84 , sementara satu anak dalam kategorisasi sangat tinggi 84-100. Layanan bimbingan kelompok lebih efektif jika anggota kelompok berkisar antara 8-10 orang, sehingga dalam penelitian ini peneliti memilih subjek penelitian yang terdiri dari 10 orang. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik proportional sampel, yakni sampel yang terdiri dari sub-sub sampel yang perimbangannya mengikuti sub-sub populasi Sutrisno Hadi,2004:90. Berdasarkan tujuan penelitian yakni untuk mengurangi kebiasaan merokok penerima manfaat melalui layanan bimbingan kelompok, maka diambil penerima manfaat yang memiliki kebiasaan merokok yang tinggi yakni meliputi tiga anggota kelompok yang memiliki kebiasan merokok yang sedang, tujuh anggota kelompok yang memiliki kebiasaan merokot kategori tinggi. Seluruh anggota kelompok yang terpilih sebagai subjek penelitian memiliki masa pendidikan di balai rehabilitasi mandiri yang sama, memiliki hak dan kewajiban yang sama dan dalam taraf perkembangan yang sama. Persamaan tersebut merupakan homogenitas yang diperlukan dalam kelompok. Setelah homogenitas terpenuhi hal yang perlu dipertimbangan dalam pengambilan subjek penelitian adalah heterogenitas kelompok. Kondisi heterogenitas ini terkait 62 dengan perbedaan tingkat kebiasaan merokok yang dimiliki oleh penerima manfaat. Prayitno 2004: 11 menambahkan bahwa setelah kondisi homogenitas terpenuhi, maka kondisi heterogenitas diupayakan, terutama terkait dengan permasalahan yang hendak dibahas dalam kelompok. Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ini membahas tentang kebiasaan merokok, sehingga diupayakan anggota kelompok memiliki tingkat kebiasaan merokok yang beragam. Tabel 4.2 Tingkat Kebiasaan Merokok Penerima Manfaat Sebelum Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok pre-test No Kode Responden Jumlah Persentase Kriteria 1 R-2 102 61 Sedang 2 R-8 131 80 Tinggi 3 R-11 125 74 Tinggi 4 R-13 104 62 Sedang 5 R-15 126 75 Tinggi 6 R-18 124 74 Tinggi 7 R-20 139 83 Tinggi 8 R-21 132 79 Tinggi 9 R-24 94 56 Sedang 10 R-25 125 74 Tinggi Jumlah 1245 74 Tinggi 63 Kesepuluh responden yang terpilih sebagai subjek penelitian memiliki perbedaan dalam kebiasaan merokok. Hal ini bertujuan untuk memperkaya sumber-sumber dalam pembahasan topik.

4.2.2 Tingkat Kebiasaan Merokok Penerima Manfaat Setelah Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok