Audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Hal ini memacu penelitian serupa dengan memadukan penggunaan Model Think Pair Share
dengan Audiovisual berupa Video demi menguatkan hasil temuan yang telah ada. Oleh karena itu peneliti menggunakan Model Think Pair Share berbantuan
Audiovisual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IV
SD Negeri Bringin 02 Kota Semarang.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPS kelas IV di SD Negeri Bringin 02 masih kurang optimal. Hal ini terbukti dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 32 siswa, terdapat 23 siswa
atau sekitar 71,88 siswa nilainya tidak tuntas dalam pembelajaran IPS yaitu dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan. KKM untuk mata
pelajaran IPS di SD Negeri Bringin 02 yaitu 65. Permasalahan rendahya hasil belajar IPS tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu: 1 guru
belum menggunakan model yang variatif; 2 guru belum menggunakan media yang inovatif; 3 guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran; 4 guru
mendominasi pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Sedangkan permasalahan yang muncul dan dialami oleh siswa dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 siswa kurang berani dalam mengemukakan pendapat mereka dan hanya mendengar penjelasan dari guru; 2
kurang aktif dalam pembelajaran; 3 siswa mudah merasa bosan. Peneliti
menetapkan suatu
tindakan perbaikan
untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan Model Kooperatif tipe Think Pair Share dengan media Audiovisual. Dengan penerapan
Model Think Pair and share berbantuan Audiovisual pada pembelajaran IPS KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dapat meningkat.
KERANGKA BERPIKIR
Bagan 2.1 kerangka berpikir
Kondisi Awal Keterampilan Guru
1. guru belum menggunakan Model yang inovatif;
2. guru belum menggunakan media yang interaktif;
3. guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran;
4. guru mendominasi pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi membosankan.
Aktivitas Siswa
5. siswa kurang dapat mengungkapkan pendapat dan hanya mendengar penjelasan guru saja
6. siswa tidak aktif dalam pembelajaran
7. siswa sering merasa bosan.
Hasi Belajar
8. Hasil belajar siswa rendah dengan KKM 65 hanya 28,12 siswa yang tuntas sedangkan 71,88
siswa tidak tuntas.
Tindakan Penerapan Model TPS
berbantuan Audiovisual
1. Siswa mengamati tayangan audiovisual yang ditayangkan oleh guru.
2. Siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami dalam audiovisual
yang telah ditayangkan. Think
3.
Siswa berkelompok dengan teman sebangku. Pair
4. Siswa mengerjakan LKK yang diberikan guru secara diskusi dan mengemukakan pendapat
masing-masing. 5.
Siswa menyatukan pendapat terkait jawaban dari pertanyaan pada LKK. 6.
Siswa menyampaikan hasil diskusi ke depan kelas sesuai kelompok. Share
7. Siswa menyimpulkan hasil diskusi bersama guru.
Kondisi Akhir Keterampilan Guru
1. guru menggunakan Model yang inovatif yaitu think pair and share ;
2. guru menggunakan media yang interaktif berupa video pembelajaran
3. guru melibatkan siswa dalam pembelajaran;
4. guru melakukan komunikasi dengan siswa dalm pembelajaran
Aktivitas Siswa
5. siswa mampu mengungkapkan pendapat
6. siswa aktif dalam pembelajaran
7. siswa merasa antusias pada pembelajaran
Hasil Belajar
8. Hasil belajar meningkat dengan nilai ≥ KKM 65
2.4 Hipotesis Tindakan