produksi, komunikasi,
dan transportasi
serta pengalaman
menggunakannya. Materi tersebut termasuk dalam ruang lingkup IPS yaitu ruang lingkup waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
2. Strategi Penyampaian IPS di SD
Strategi penyampaian pembelajaran IPS, sebagian besar adalah didasarkan pada
suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak diri sendiri, keluarga, masyarakattetangga, kota, region, negara, dan dunia.
Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama- tama dikenalkan atau diberikan konsep yang berhubungan dengan
lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran
tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur dunia yang lebih luas Hidayati, 2008: 1-27.
Kegiatan pembelajaran IPS sebaiknya dilakukan dengan pendekatan yang memungkinkan seorang siswa memperoleh pengalaman langsung
agar para siswa dapat memahami bahwa pengetahuan sebagai bekal dalam menghadapi hidup bermasyarakat.
2.1.5 Model Kooperatif
2.1.5.1 Pengertian Model Kooperatif
Suprijono 2012: 54 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Sementara itu Panizt dalam Suprijono, 2012: 54 mengemukakan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Roger dalam Huda, 2014: 29 pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran
harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok- kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas
pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.
Berdasarkan uraian
diatas, pembelajaran
kooperatif merupakan
pembelajaran secara berkelompok sehingga terjadi interaksi di antara siswa dalam satu kelompok maupun dengan kelompok lain untuk mendiskusikan suatu
permasalahan yang diberikan serta diarahkan oleh guru. 2.1.5.2
Karakteristik Model Kooperatif Beberapa ciri pembelajaran kooperatif menurut Hamdani 2011: 31
adalah: 1 setiap anggota memiliki peran; 2 terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa; 3 setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara
belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya; 4 guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok; 5 guru
hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Sejalan dengan hal tersebut, Rusman 2014: 207 memaparkan
karakteristik pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1 Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan suatu tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tim harus
mampu membuat siswa untuk belajar. setiap anggota tim harus saling membantu dan memotivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2 Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen mempunyai tiga fungsi, yaitu: a sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan serta langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan; b sebagai organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif; c sebagai kontrol menujukkan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif perlu ditentukan kriteria atau indikator keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes.
3 Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karena itu prinsip kebersamaan dan kerja sama perlu
ditekankan dalam pembelajaran kooperatif agar tercapai hasil yang maksimal. 4
Keterampilan bekerja sama Kemampuan kerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian siswa didorong untuk sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
2.1.5.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah atau tahapan dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif dalam Rusman, 2014: 211.
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada kegiatan
pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2: Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau melalui bahan bacaan. Tahap 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif
dan efisien. Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas mereka
Tahap 5: Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Tahap 6: Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar siswa baik secara individu maupun kelompok.
2.1.6 Model Kooperatif Tipe Think Pair and Share