Pengertian dan Ruang Lingkup Perdagangan Karbon

57

BAB III PENGATURAN PERDAGANGAN KARBON DUNIA DALAM RANGKA

MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Perdagangan Karbon

Pada awalnya konsep perdagangan karbon ini lahir secara resmi dalam Konvensi Perubahan Iklim UNFCCC, yang merupakan hasil Konferensi di Rio de Jeneiro, Brasil, 1992. Dalam konvensi ini dimuat kesediaan negara-negara di dunia untuk ikut serta dalam mengurangi jumlah atau kuota emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Sebagai tindak lanjut dari konvensi ini selanjutnya dibuatlah Protokol Kyoto 1997 yang mengatur pelaksanaan Konvensi Perubahan Iklim. Selanjutnya di dalam Protokol Kyoto 1997 diatur tiga 3 mekanisme dalam rangka mengurangi jumlah atau kuota emisi gas rumah kaca, yaitu Implementasi Bersama Joint Implementation, Mekanisme pembangunan bersih Clean Development Mechanism, dan Perdagangan Karbon Carbon Trading. Berdasarkan Mekanisme Kyoto inilah munculnya perdagangan karbon secara resmi. Memandang pengertian dan ruang lingkup perdagangan karbon yang ada, Penulis membagi pengertian ini menjadi dua 2 bagian, yaitu secara sempit dan luas. Secara sempit, Perdagangan Karbon dapat diartikan sebagai mekanisme berbasis pasar yang bertujuan untuk membantu membatasi peningkatan CO2 di atmosfer. Pasar perdagangan karbon terdiri dari para penjual dan pembeli yang mempunyai posisi sejajar dalam peraturan perdagangan yang sudah distandarisasi. Pembeli adalah pemilik industri yang menghasilkan CO2 ke atmosfer dan memiliki ketertarikan atau diwajibkan oleh hukum untuk menyeimbangkan emisi yang mereka keluarkan melalui mekanisme karbon, sedangkan penjual adalah pemilik yang mengelola hutan atau lahan pertanian bisa melakukan penjualan karbonnya berdasarkan akumulasi karbon yang terkandung dalam pepohonan di hutan mereka. Atau bisa juga pengelola industri yang mengurangi emisi karbon mereka dengan menjualnya kepada emitor. Selanjutnya, bila melihat lingkup yang lebih luas mekanisme perdagangan karbon ini dapat dapat pula dianggap sebagai mekanisme pendanaan yang di berikan oleh negara-negara maju kepada negara yang melestarikan hutannya atau negara yang memberikan jasa lingkungan dengan menjaga hutannya melalui sebuah mekanisme yang telah di atur. Dalam kesepakatan Protokol Kyoto yang dimaksud dengan negara-negara pembeli karbon adalah negara-negara yang masuk kedalam Annex 1 atau negara maju yang memiliki industri besar yang menghasilkan emisi dalam skala besar, sementara hutannya telah habis. Sedangkan yang dimaksud penjual karbon adalah negara-negara yang masih memiliki tutupan hutan atau negara ketiga yang berkomitmen untuk mempertahankan tutupan hutannya dari ancaman konversi. Saat ini mekanisme yang digunakan adalah mekanisme CDM Clean Development Mecanism atau Mekanisme Pembangunan Bersih yang merupakan product dari kesepakatan Kyoto tahun 1997. Tidak hanya menggunakan produk Protokol Kyoto 1977, sesuai dengan perkembangan zaman, maka mulai bermunculanlah mekanisme-mekanisme perdagangan karbon lainnya diluar Mekanisme Kyoto atau mekanisme Non-Kyoto, yang diantaranya adalah; Bio- Carbon Fund, Community Development Carbon Fund, Special Climate Change Fund, Adaptation Fund, Prototype Carbon Fund, CERUPT, GEF, Private Carbon Fund. Secara prinsip program-program tersebut digunakan untuk mencegah deforestrasi lahan yang menyebabkan lepasnya carbon di atmosfer. Untuk mekanisme non-kyoto atau dikenal dengan pasar sukarela karbon baru dapat diakses pasca berakhirnya kesepakatan Protokol Kyoto atau setelah tahun 2012, sehingga dapat disimpulkan bahwa, masuknya berbagai dana karbon non-kyoto kepada negara ketiga atau negara berkembang, termasuk Indonesia merupakan sebatas isu dan wacana. Sedangkan mekanisme CDM hanya dapat diakses oleh korporasi atau industri yang bersedia menurunkan emisinya. 37 Penafsiran lainnya mengenai perdagangan karbon dapat kita lihat dalam ketentuan nasional, seperti Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2008 tentang Dewan Nasional Perubahan Iklim DNPI. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2008 tentang Dewan Nasional Perubahan Iklim DNPI, Perdagangan Karbon diartikan sebagai kegiatan jual beli sertifikat pengurangan emisi karbon dari kegiatan mitigasi perubahan iklim. 38

B. Hal-Hal yang Melatarbelakangi Perdagangan Karbon