Konsep Pembangunan Rendah Karbon

1 Joint Implementation JI diuraikan dalam Pasal 6, 2 Clean Development Mechanism, CDM Mekanisme Pembangunan Besih, diuraikan dalam pasal 12, 3 Perdagangan Emisi Emission Trading, ET,diuraikan dalam Pasal 17. 6 2. Konsep Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Rendah Karbon A. Konsep Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang beorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana, efisien, dan juga memperhatikan keberlangsungan pemanfaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting, yaitu: a Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, di sini yang diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin. b Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang.

B. Konsep Pembangunan Rendah Karbon

Konsep Pembangunan Rendah Karbon merupakan suatu konsep pembangunan yang berusaha menurunkan penggunaan emisi gas karbon di dalam proses pelaksanaan pembangunan. Terdapat beberapa tindakan atau upaya yang dapat dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan rendah karbon. Salah satu contoh konkrit dari potensi 6 Prof. H.Syamsul Arifin, S.H., M.H., Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia, P.T. Sofmedia, Jakarta, 2012, hal.37 yang ada dalam mendukung terlaksananya pembangunan rendah karbon ini adalah dengan mengganti penggunaan sumber tenaga fosil ke non-fosil, seperti tenaga angin, air, maupun panas bumi. Dengan jalur peralihan sumber tenaga ini menjadi sumber tenaga non-fosil, maka secara otomatis akan mengurangi penggunaan fosil yang dapat menghasilkan gas karbon. Selain itu, dalam pelaksanaan konsep pembangunan rendah karbon ini akan diusahakan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, sehingga hasil dari proses pembangunan tersebut dapat bekerja dengan baik, tanpa menghasilkan suatu emisi atau hanya menghasilkan sedikit emisi karbon saja. Hal ini kerap dilakukan pada masa sekarang ini yang dapat dilihat dari banyaknya proyek-proyek pembangunan yang dilakukan pada masa sekarang, yang ikut serta dalam tujuan penurunan tingkat emisi karbon, sebagai upaya pembangunan rendah karbon. Di Indonesia sendiri, dalam upaya menuju pembangunan rendah karbon, kegiatan pembangunan bukan semata kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca sebaagi upaya mitigasi perubahan iklim. Akan tetapi perlu juga memperhatikan ketersediaan sumber daya dan biaya. Untuk itu, Dewan Nasional Perubahan Iklim menyusun Skema Karbon Nusantara SKN yang bertujuan untuk memfasilitasi tumbuhnya pasar karbon di Indonesia dalam membantu kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca. 7 Disamping peranan pemerintah, peranan masyarakat dalam prlaksanaan pembangunan rendah karbon juga merupakan hal yang amat penting. Di dalam mencapai tujuan pembangunan rendah karbon dibutuhkan kerja sama dari masyarakat untuk mewujudkannya. Masyarakat dapat membantu pelaksanaan pembangunan rendah karbon dengan cara mengehemat penggunaan energi, seperti energi listrik, yang tidak diperlukan, 7 Artikel Dewan Nasional Perubahan Iklim, Skema Karbon Nusantara: Informasi Terkait Persyaratan penggunaan transportasi sesuai kebutuhan, penggunaan produk-produk yang ramah lingkungan, dan lain sebagainya. Dalam pembangunan rendah karbon dibutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Di satu sisi, pemerintah bertugas mengupayakan penurunan tingkat emisi karbon dengan berbagai upaya yang dapat dilakukannya di tiap-tiap tahapan pembangunan, disamping tugasnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan rendah karbon. Di sisi lain, peranan masyarakat untuk secara aktif dan sadar ikut serta dalam penurunan emisi amatlah dibutuhkan, melalui tindakan- tindakan nyatanya, seperti contoh-contoh yang telah disebutkan di atas.

C. Perdagangan Karbon