Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi dan sektor ekonomi pesat mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya dunia usaha serta pertumbuhan bisnis yang secara tidak langsung memacu perkembangan industri di tanah air. Dalam dunia usaha yang semakin maju dan berkembang itu tentu banyak pula perusahaan yang didirikan. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini kekayaan utama yang paling berharga dalam suatu negara sesungguhnya adalah sumber daya manusia. Karena itu SDM dijadikan subyek pembangunan bukan objek pembangunan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mengelola dan memanfaatkan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain agar mampu bersaing secara sehat. Hal ini membuat persaingan antara perusahaan berusaha meningkatkan kinerjanya semaksimal mungkin agar dapat memenangkan persaingan. Hal ini merupakan tantangan yang sangat menarik sekaligus merupakan sumber stress yang cukup berat. Sehingga bisa dikatakan tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was, lemas ketegangan atau stress yang sering terjadi dalam lingkungan perusahaan pekerjaan, pergaulan sosial bahkan dalam kehidupan rumah tangga. PT. SMART Tbk, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pengelolaan kelapa sawit. PT. SMART Tbk, memiliki beberapa cabang perusahaan di beberapa wilayah yaitu diantaranya: sumatera utara, sumatera barat, Universitas Sumatera Utara 12 sumatera selatan, jawa barat, jawa tengah, DKI jakarta, kalimantan timur, Sulawesi utara dan irian jaya. Sedangkan pusatnya berada di jawa tengah. Didalam satu kota cabang perusahaan terdapat karyawan yang bisa dikatakan sangat banyak yang bertugas didalam kantor atau dilapangan. Dimana setiap bagian atau disetiap daerah tertentu masih dibagi lagi menjadi beberapa team atau kelompok yang akan diberikan tugas pekerjaan yang harus ditangani oleh karyawan – karyawan yang berpotensi. Dalam pencapaian target, perusahaan member ketentuan bahwa perusahaan akan meningkatkan target penjualan dalam setiap tahunnya. Namun jika dilihat dari target yang sudah dilakukan oleh perusahaan ada beberapa realisasi yang tidak sesuai dengan harapan perusahaan dalam mendapatkan target penjualan yang seimbang setiap tahunnya. Dengan demikian diketahui bahwa realisasi penjualan bisa mengalami kenaikan atau penurunan. Kenaikan ataupun penurunan realisasi penjualan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor kendala yang timbul dari luar ataupun dari dalam perusahaan. Beberapa faktor kendala yang berasal dari luar perusahaan yaitu cuaca, hama, pendistribusian yang tersendat dari kebun kelapa sawit ke tempat pengolahan, dan sebagainya. Stress Kerja Didalam pemasaran, juga terdapat banyak kendala dalam mencapai realisasi dari target penjualan seperti yang ditentukan oleh perusahaan. Apabila terjadi kendala didalam pemasaran, karyawan pemasar atau penjual tidak akan mendapat insentive Universitas Sumatera Utara 13 dan hanya mendapat gaji pokok perbulan saja, ditambah lagi dengan rasa khawatir dan was-was jika menghadapi amarah pimpinan atau manajer apabila mengetahui bahwa realisasi penjualan yang masuk atau yang diperoleh tidak sesuai dan jauh dari target penjualan yang telah ditentukan. Permasalahan-permasalahan yang seperti itulah yang dapat menimbukan atau mengakibatkan adanya stress. Stress adalah suatu keadaan atau tanggapan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor baik didalam maupun diluar pekerjaannya. Dalam kondisi dunia usaha semacam ini, maka banyak tekanan dari dalam maupun luar perusahaan, dimana kondisi karyawan rentan terhadap stress . di lain pihak, perusahaan juga sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional untuk tetap bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Hal-hal seperti itulah yang seringkali menyebabkan karyawan-karyawan merasa malas atau jenuh dengan keadaan yang ada sehingga karyawan tersebut sering absen dengan berbagai alasan. Hal ini dikarenakan adanya tekanan-tekanan yang menuntut karyawan untuk merealisasikan target penjualan yang telah ditentukan oleh perusahaan, sebagai imbalan-imbalan baik dalam bentuk kompensasi ataupun kebijakan yang mereka peroleh dari perusahaan dianggap belum sesuai dengan kertas kerja yang mereka lakukan. Sehingga pada akhirnya para karyawan tersebut menjadi sering absen atau Universitas Sumatera Utara 14 tidak hadir, dan kebanyakan karyawan tersebut mempunyai kegiatan lain sebagai pekerjaan sampingan dan mendapat pendapatan tambahan. Dalam keadaan stress banyak orang yang tidak mampu membuat prioritas dan mengambil keputusan, mereka mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan tidak yakin dan banyak membuat kesalahan, bahkan beban stress yang berlebihan dapat membuat kondisi tubuh seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Oleh karena itu masalah stress kerja dan kesehatan mental karyawan perlu mendapat perhatian yang cukup serius dari pihak perusahaan. Selain itu juga dengan didasari adanya perbedaan kepribadian, persepsi dan tujuan dari masing-masing individu yang menjadi karyawan dalam sebuah perusahaan tersebut sehingga reaksi yang timbul apabila terjadi masalah stress juga akan berbeda. Motivasi Kerja Motivasi kerja sangat penting bagi dunia usaha, karena dengan motivasi kerja yang tinggi maka produktivitas yang tinggi dapat dicapai. Motivasi dapat diciptakan atau ditingkatkan dengan kemampuan manajemen dalam memenuhi kebutuhan pegawai, memberikan perhatian terhadap bawahannya dan menganggap pegawai sebagai insan yang tidak semata-mata sebagai karyawan. Faktor yang mempengaruhi banyak yang beragam, semakin banyak faktor kerja yang mempengaruhi motivasi kerja terpenuhi, maka semakin tinggi semangat kerja karyawan yang bersangkutan Universitas Sumatera Utara 15 Karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan adalah salah satu faktor motivasi dari faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi seseorang. Karakteristik individu mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dan perilaku untuk memuaskan kebutuhannya, sedangkan karakteristik pekerjaan merupakan suatu kontributor penting bagi kepuasan kerja melalui penilaian karyawan tentang seberapa jauh pekerjaan dapat memuaskan kebutuhan individu. Menurut Porter dan Miles dalam Sucipto, 1997 menjelaskan bahwa karakteristik individu adalah minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seseorang dalam situasi kerja. Selanjutnya dikatakan bahwa karakteristik pekerjaan adalah sifat dari tugas karyawan dan meliputi jumlah tanggung jawab, macam tugas dan tingkat kepuasaan yang orang peroleh dari karakteristik pekerjaan itu sendiri. Sebuah pekerjaan yang secara interistik memuaskan akan lebih memotivasi bagi kebanyakan orang dari pada sebuah pekerjaan yang tidak memuaskan. Dengan adanya latar belakang atau fenomena yang telah dijelaskan maka peneliti ingin mengulas mengenai apa sebenarnyayang menyebabkan atau mengakibatkan timbulnya stress kerja di dalam diri karyawan, yaitu dengan mengulasnya dalam judul : “Pengaruh Stress Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. SMART Tbk Sumatera Utara”. Dan untuk selanjutnya diharapkan akan tercipta hubungan timbal balik yang mesra antara karyawan dengan perusahaan sebagai suatu kebersamaan yang akan Universitas Sumatera Utara 16 menimbulkan rasa memiliki tanggung jawab dan loyalitas yang bagus terhadap kinerja karyawan dan perusahaan.

1.2 Perumusan masalah