b. Banyaknya pesaing Disamping menghadapi persaingan dengan perusahaan -
perusahaan lain pada segmen pasar yang sama, perusahaan juga harus bersaing dengan kain batik yang berasal dari Pekalongan,
Solo dan Yogyakarta. c. Adanya produk pengganti
Produk pengganti seperti batik cap dan batik printing merupakan ancaman yang sangat serius untuk pengembangan
pemasaran kain batik tulis. Hal ini karena batik cap atau batik printing
dap at diproduksi secara massal. Produk pengganti ini harganya jauh lebih murah dengan motif dan warna yang sangat
variatif. d. Kondisi pasar global
Perdagangan bebas regional maupun internasional mulai terasa dampaknya, hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi produk-
produk karya seni tinggi seperti batik. Pelestarian budaya ini diharapkan mampu menjadi aset bangsa.
F. PENETAPAN ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN
1. Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE : Internal Factor Evaluation
Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor internal perusahaan berupa kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses yang
berpengaruh terhadap pengembangan usaha batik garutan. Melalui
kuesioner yang telah diisi oleh pemilik dan bagian administrasi umum PBT Garutan RM yang dianggap pak ar dan memiliki kapasitas sebagai
pengambil keputusan dalam perusahaan, kemudian dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode paried comparison sehingga diperoleh
bobot dari masing-masing peubah internal perusahaan. Demikian pula dengan pemberian peringk at rating, penentuan peringkat dilakukan oleh
dua pakar yang sama dan data yang diambil adalah data rataan dari kedua pakar tersebut, sehingga didapatkan nilai terboboti dari faktor-faktor
tersebut. Dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan
sebagai faktor strategis internal, selanjutnya diberikan bobot serta rating untuk setiap faktor, maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel
11. Hasil evaluasi matriks ini selanjutnya digabungkan dengan hasil evaluasi matrik eksternal dan dengan menggunakan Matriks Internal-
Eksternal akan dipetakan posisi perusahaan dalam suatu diagram untuk mempermudah merumuskan formulasi alternatif strategi bisnisnya.
Berdasarkan hasil perhitungan di pada Tabel 11 terlihat bahwa mutu produk diakui sebagai faktor paling penting dalam kegiatan produksi
dengan nilai skor 0,374 dan merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen, hal ini terkait dengan
adanya keuletan manajer dalam mengelola usaha dengan menitik beratkan pada pengawasan mutu produk 0,309 dan jalur distribusi yang dapat
menjangkau konsumen atau pelanggan 0,307.
Tabel 11. Faktor Strategis Internal PBT Garutan Tahun 2004
Faktor Strategis Internal Bobot
a Rating
b Skor
c=ab Rangking
d A. Kekuatan
Produk bermutu 0,107
3,5 0.374
1 Tenaga kerja setempat
0,093 3
0.280 5
Keuletan manajer 0,077
4 0.309
2 Pelayanan yang baik
0,075 4
0.300 4
Jalur distribusi sederhana 0,102
3 0.307
3 Jumlah A
0,455 1,569
B. Kelemahan