Peluang Ancaman ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

3. Peluang

a. Meningkatnya permintaan batik Disamping disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, peningkatan permintaan kain batik juga disebabkan oleh meningkatnya kesadaran konsumen terhadap pentingnya penampilan dan kerapian dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Disamping itu, banyaknya perusahaan dan instansi yang membutuhkan kain batik baik untuk seragam kantor maupun untuk keperluan kantor membuat permintaan akan kain batik semakin meningkat. b. Terbukanya pasar ekspor Pangsa pasar ekspor masih sangat luas dengan kecenderungan permintaan yang terus meningkat, tentunya dengan memenuhi mutu dan model yang disyaratkan. Selama ini pasar ekspor yang dilayani baru ke beberapa negara tetangga, yaitu Malaysia, Singapura dan Australia. Pasar tersebut terbentuk dari hasil pameran yang diadakan di negara masing-masing. c. Pangsa pasar yang masih luas Secara geografis, pangsa pasar yang baru dilayani lebih banyak terkonsentrasi di Bandung dan Jakarta, Bogor, Tengerang dan Bekasi. Daerah-daerah lain masih belum, begitu pula dengan pangsa pasar ekspor yang masih terbuka. d. Hubungan baik dengan suplier Selama ini perusahaan selalu menjaga hubungan baik dengan suplier, baik dengan suplier bahan baku maupun suplier bahan-bahan penolong lainnya. Hubungan baik dijaga dengan cara menciptakan kondisi bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak e. Adanya materi pembinaan dan pelatihan dari dinas perindustrian Dinas perindustrian melaksanakan tugas pembinaannya, yaitu dengan cara memberikan peluang untuk melaksanakan pameran dan kemudahan dalam perijinan usaha. Pelatihan - pelatihan manajemen, teknis produksi dan administrasi keuangan sering dilakukan oleh dinas tersebut, sehingga menjadi kekuatan bagi PBT Garutan dalam menjalankan usahanya.

4. Ancaman

a. Kondisi ekonomi yang belum stabil Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997 sampai dengan 1998 dan mulai mengalami pemulihan sejak tahun 1999. Pada tahun-tahun berikutnya menujukkan pertumuhan ekonomi. Sebagai ilustrasi, pada tahun 2000-2003 pertumbuhan ekonomi rataan 3,86 per tahun BPS, 2004. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman ini tidak begitu besar. b. Banyaknya pesaing Disamping menghadapi persaingan dengan perusahaan - perusahaan lain pada segmen pasar yang sama, perusahaan juga harus bersaing dengan kain batik yang berasal dari Pekalongan, Solo dan Yogyakarta. c. Adanya produk pengganti Produk pengganti seperti batik cap dan batik printing merupakan ancaman yang sangat serius untuk pengembangan pemasaran kain batik tulis. Hal ini karena batik cap atau batik printing dap at diproduksi secara massal. Produk pengganti ini harganya jauh lebih murah dengan motif dan warna yang sangat variatif. d. Kondisi pasar global Perdagangan bebas regional maupun internasional mulai terasa dampaknya, hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi produk- produk karya seni tinggi seperti batik. Pelestarian budaya ini diharapkan mampu menjadi aset bangsa.

F. PENETAPAN ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN