Penjelasan tersebut dapat digambarkan dalam bagan kerangka berpikir sebagai berikut.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut “Apabila dalam pembelajaran menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe Time Token dengan langkah-langkah yang tepat, maka hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Purwodadi
dapat meningkat”.
Hasil belajar siswa rendah.
Menggunakan model cooperative learning tipe time token dengan
langkah sebagai berikut.
1.
Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar.
2.
Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi
klasikal.
3.
Guru memberi tugas pada siswa.
4.
Guru memberi
sejumlah kupon bicara dengan waktu ±
30 detik perkupon pada setiap siswa.
5. Guru
meminta siswa
menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum bicara atau
memberi komentar. 6.
Guru memberi sejumlah nilai berdasarkan
waktu yang
digunakan tiap siswa dalam berbicara.
Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dikenal dengan Classroom Action Research. Aqib
2010: 3 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Sependapat dengan hal tersebut Arikunto 2013: 130 mendefinisikan penelitian
tindakan kelas sebagai suatu pengamatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas dengan tujuan untuk memperbaiki mutu
praktik pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui proses pengkajian
berdaur siklus, yang terdiri dari 4 tahap sebagaimana dikemukakan oleh Kurt Lewin dalam Kunandar 2009: 42 bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu
rangkaian yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan planning,
pelaksanaan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting.