Menurut Supranto dan Limakrisna, Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan memakai,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk barang dan jasa termasuk proses yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
2.1.5.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi 2003:16 proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut :
Lima Tahap Proses pembelian :
Gambar 2.1 Tahap proses pembelian
Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah
memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja Pengenalan
masalah Pencarian
informasi Evaluasi
Alternatif Keputusan
membeli
Perilaku pasca pembelian
Universitas Sumatera Utara
pada tahap-tahap itu. Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.Kebutuhan ini
dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang.
b. Pencarian Informasi
Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci
bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-
masing sumber terhadap keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 empat
kelompok yaitu : - Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga,dan kenalan
- Sumber Komersil : Iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran
- Sumber Umum : Media massa, organisasi konsumen -Sumber Pengalaman: Pernah menangani, menguji, menggunakan
produk c.
Evaluasi Alternatif
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif,
yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan
rasional. d. Keputusan Membeli
Ada 2 dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian
orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada 2 dua hal yaitu :
-Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen.
- Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi.
Konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar faktor- faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapakan, harga yang
diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi
mungkin terjadi unutk mengubah maksud pembelian tersebut.
d. Perilaku Pasca Pembelian Pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen
Universitas Sumatera Utara
tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat
pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah
pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekatharapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang
dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk produk tersebut dibawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa
dikecewakan. Tetapi, jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka pelanggan
tersebut akan merasa sangat puas.
2.2 Penelitian Terdahulu
Budi parlindungan 2011 judul penelitian : pengaruh Diferensiasi Produk terhadap minat beli konsumen pada Produk Extra joss. Penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel diferensiasi produk X memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel minat beli konsumen Y yang
ditunjukkan melalui pengolahan data yang memaparkan nilai t hitung yang lebih besar dari pada t t hitung sebesar 7,485 dan t tabel sebesar 2,011.
Hasil dari analisis data berdasarkan koefisien determinan R
2
menunjukkan variabel diferensiasi produk mampu menjelaskan pembentukan minat beli konsumen dengan hubungan antar variabel sebesar 0,539 sisanya
0,461 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara