Kerangka Konsep Pengaruh Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota di Sumatera Utara. Berikut ini merupakan kerangka konsep pemikiran yang menggambarkan model penelitian dan hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1: Kerangka Konseptual Dalam kerangka konsep di atas peneliti menggambarkan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Gambar arah tanda panah ke variabel dependen menunjukkan bahwa baik variabel belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk diduga ada pengaruh secara langsung BELANJA PEGAWAI X 1 PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH Y BELANJA BARANG X 2 BELANJA MODAL X 3 JUMLAH PENDUDUK X 4 Universitas Sumatera Utara baik secara simultan maupun parsial. Berikut penjelasan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen: 1. Belanja pegawai Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Sumatera Utara 2008 – 2009 belanja pegawai adalah belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan perundang-undangan. Gaji Pegawai menurut Perdirjen Perbendaharaan No PER- 37PB2009 yaitu gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji yang diterima oleh PNS yang telah diangkat oleh pejabat yang berwenang dengan surat keputusan sesuai ketentuan yang berlaku. Kelompok belanja langsung menurut Permendagri 13 tahun 2006 pasal 50 terdiri dari 3 jenis, 1 diantaranya yaitu belanja pegawai yang merupakan pengeluaran honorariumupah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah Oleh karena itu naik turunnya jumlah realisasi belanja pegawai di daerah seharusnya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam mengukur pengaruh realisasi belanja pegawai tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maka digunakan alat bantu program pengolahan data software Eviews 5.1 untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruhnya, signifikan atau tidak signifikan pengaruhnya baik secara simultan maupun secara parsial. 2. Belanja barang Belanja barang yang sering juga disebut belanja barang dan jasa adalah bagian dari pengeluaran konsumsi pemerintah. Dalam belanja barang disini, Universitas Sumatera Utara termasuk juga belanja perjalanan dinas pegawai, biaya perbaikan kenderaan dinas, perbaikan kantor dan rumah dinas dan pengeluaran rutin lainnya. Pembelian terhadap barang-barang modal dengan maksud untuk dihibahkan atau dijadikan bantuan sosial juga termasuk belanja barang. Belanja barang digunakan pemerintah sebagai alat pendukung kelancaran tugas dalam memberi pelayanan kepada masyarakat sehingga semakin tinggi realisasi belanja barang pemerintah daerah akan meningkatkan aktivitas perekonomian daerah tersebut yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh realiasi belanja barang terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maka digunakan alat bantu program pengolahan data Software Eviews 5.1 untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan pengaruhnya baik secara simultan maupun secara parsial. 3. Belanja modal Belanja Modal merupakan pengeluaran pemerintah yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi dengan nilai kapitalisasi tertentu termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas asset tersebut. Belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah untuk tujuan investasi karena manfaatnya dapat dinikmati masyarakat dalam jangka panjang sehingga semakin tinggi realisasi belanja modal pemerintah daerah akan meningkatkan roda Universitas Sumatera Utara perekonomian daerah tersebut yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dalam jangka panjang. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh realiasasi belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan pengaruhnya baik secara simultan maupun secara parsial maka digunakan alat bantu pengolahan data program Eviews 5.1. 4. Jumlah penduduk Jumlah penduduk Sumatera Utara yang cukup besar dapat menentukan percepatan laju pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja yang tersedia dan kualitas tenaga kerja yang digunakan akan menentukan proses pembangunan ekonomi dengan pengertian bahwa tenaga kerja merupakan sumber daya untuk menjalankan proses produksi dan juga sebagai pasar barang dan jasa. Dalam hal ini, kebutuhan tenaga kerja tergantung dari kesempatan kerja yang tersedia dalam suatu perekonomian . Untuk mengukur seberapa besar pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan pengaruhnya baik secara simultan maupun secara parsial maka digunakan alat bantu pengolahan data program Eviews 5.1.

3.2. Hipotesis