Metode Analisis Data Pengaruh Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

42 Tabel: 4.2. Operasionalisasi Variabel Nama Variabel Defenisi Variabel Parameter Skala Variabel Independen Belanja Pegawai X 1 Total realiasasi anggaran belanja pegawai yang bersumber dari APBD kelompok belanja langsung dan belanja tidak langsung. Realisasi anggaran belanja pegawai TA 2008 – 2011 Rasio Belanja Barang X 2 Total realisasi anggaran belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan Realisasi anggaran belanja barang TA 2008 – 2011 Rasio Belanja Modal X 3 Total realisasi anggaran belanja yang diinvestasikan kedalam asset tetap, belanja pemeliharaan yang dikapitali- sasi dan belanja asset tetap lainnya yang bersumber dari belanja langsung Realisasi anggaran belanja modal TA 2008 - 2011 Rasio Jumlah Penduduk X 4 Jumlah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Sumatera Utara selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Jumlah Penduduk dari tahun 2008 - 2011 Rasio Variabel Dependen Pertumbuhan Ekonomi Daerah Y Ukuran kuantitatif yang menggambar- kan perkembangan perekonomian suatu daerah dalam satu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan dengan persentase dan diproxy ke PDRB dalam satuan rupiah. PDRB berdasarkan harga konstan 2000 dari tahun 2008 – 2011 Rasio

4.6. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan perangkat lunak program Eviews dan Microsoft Excel 2007 sebagai alat bantu dalam mengolah data. Data dianalisis dengan menggunakan model panel data program Eviews 5.1. Eviews merupakan Universitas Sumatera Utara 43 program yang disajikan untuk analisis statistika dan ekonometrika. Eviews menyajikan perangkat analisis data, regresi dan peramalan.”

4.6.1 Metode Analisis Data Panel

Untuk menganalisis pengaruh belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di KabupatenKota di Sumatera Utara maka digunakan model data panel. Di dalam ekonometrika, data panel adalah hasil gabungan dari data deret waktu time series dan data silang cross section, maka modelnya dapat ditulis sebagai berikut: Y it = + X it + it Dimana: i = 1, 2, …, N dan t = 1, 2, …, T N = banyaknya observasi T = banyaknya waktu N x T = banyaknya data panel. Data deret waktu adalah data yang dihimpun dari beberapa periode. Dalam penelitian ini data yang dihimpun adalah dari tahun 2008 sampai dengan 2011. Data silang adalah data yang dihimpun dari satu periode atas beberapa objek atau individu yang dalam penelitian ini adalah 17 KabupatenKota di Sumatera Utara. Dengan data panel, jumlah observasi sebanyak 68 pengamatan yaitu 4 tahun amatan dikalikan 17 sampel Kabupatenkota dan jumlah data panel menjadi lebih banyak yaitu 272 data yaitu jumlah observasi 68 dikali 4 variabel independen. Universitas Sumatera Utara 44 Karena merupakan hasil gabungan dari data deret waktu dan data silang maka panel data ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain Gujarati, 2004 : 1. Mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section murni atau data time series murni. 2. Mampu mengontrol heterogenitas individu atau unit cross section. 3. Memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antar peubah serta meningkatkan derajat kebebasan sehingga data menjadi lebih efisien. 4. Data panel lebih baik digunakan untuk studi dynamics of adjusment karena terkait dengan observasi pada cross section yang sama secara berulang. 5. Mampu menguji dan mengembangkan model perilaku yang lebih kompleks. Estimasi model dengan menggunakan data panel dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode kuadrat terkecil pooled least square, metode efek tetap fixed effect, dan metode efek random random effect. 4.6.1.1 Metode kuadrat terkecil Pooled Least Square Metode kuadrat terkecil yaitu mengestimasi data panel dengan metode ordinary least square OLS. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dalam pengolahan data panel yaitu dengan menggabungkan seluruh data time series dan data silang. Dengan N sebagai jumlah unit cross section individu dan T adalah jumlah periode waktunya. Dengan mengansumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa, kita dapat melakukan proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross section. Bila kita berasumsi bahwa dan akan sama konstan untuk setiap data time series dan cross section, maka dan dapat diestimasi dengan menggunakan N x T pengamatan maka bentuk modelnya adalah: Universitas Sumatera Utara 45 Y it = + X it + it Dengan asumsi bahwa dan konstan akan jauh dari kenyataan sebenarnya. 4.6.1.2 Metode efek tetap Fixed Effect Kesulitan terbesar dalam pendekatan metode kuadrat terkecil adalah adanya asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan, baik antar daerah maupun antar waktu yang kurang sesuai dengan tujuan penggunaan data panel. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan pendekatan model efek tetap fixed effect yaitu dengan menambahkan model dummy pada data panel. Metode efek tetap memper-hitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah omitted variables, yang mungkin membawa perubahan pada intercept time series atau cross-section Model efek tetap atau Least Square Dummy Variable atau disebut juga Covarians Model adalah model yang dapat digunakan dengan mempertimbangkan bahwa perubah-perubah yang dihilangkan dapat mengakibatkan perubahan dalam intersep-intersep cross section dan time series. Untuk memungkinkan perubahan- perubahan intersep ini, dapat ditambahkan variabel dummy ke dalam model yang selanjutnya akan diduga dengan model OLS Ordinary Least Square. Pada metode efek tetap estimasi dapat dilakukan dengan tanpa pembobot no weighted atau Least Square Dummy LSDV dan dengan pembobot cross section weight atau General Least Square GLS. Tujuan dilakukan pembobotan ini adalah untuk mengurangi heterogenitas antar unit cross section Gujarati, 2003. Universitas Sumatera Utara 46 4.6.1.3 Metode efek acak Random Effect Pendekatan Metode efek acak memperbaiki efisiensi proses least square dengan memperhitungkan error dan cross-section dan time series. Model efek acak adalah variasi dari estimasi generalized least square GLS. Keputusan untuk memasukkan variabel dummy ke dalam model akan mengakibatkan berkurangnya jumlah derajat kebebasan yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi hal ini adalah model efek acak. Model efek acak disebut juga sebagai error component model karena dalam model ini, parameter yang berbeda antar individu maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah error secara individual tidak saling berkorelasi, begitu pula dengan error kombinasinya. Penggunaan model efek acak dapat menghemat derajat kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti pada model fixed effect. Hal ini berimplikasi kepada parameter hasil estimasi akan menjadi efisien. Semakin efisien maka model yang akan didapat semakin baik. Dengan demikian adanya gangguan asumsi klasik dalam model ini telah terdistribusi secara normal sehingga tidak diperlukan lagi treatmen terhadap model bagi pelanggaran asumsi klasik yaitu asumsi adanya autokorelasi, multikoliniearitas dan heterokedastisitas.

4.6.2 Pengujian Model Data Panel

Model mana yang akan dipilih dari 3 pendekatan model yang ada maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu agar diperoleh pendekatan model yang Universitas Sumatera Utara 47 paling sesuai terhadap hasil penelitian ini. Ada tiga pengujian statistik yang digunakan dalam data panel yaitu: 1. Uji Langrange Multiplier LM test Uji ini digunakan untuk memilih antara Ordinary Least Square OLS tanpa variabel dummy atau model efek random. 2. Uji Chow Chow test Uji Chow atau yang sering juga disebut dengan uji F statistik merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk memilih apakah lebih baik menggunakan model Kuadrat Terkecil atau Efek Tetap. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan model Efek Tetap lebih baik dari teknik regresi data panel tanpa variabel dummy dengan melihat residual sum of squares RSS. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesa berikut : H : Model Kuadrat Terkecil H a : Model Efek Tetap Dasar penolakan terhadap hipotesis nol adalah dengan menggunakan F statistik atau Uji Chow yang dirumuskan dalam bentuk persamaan berikut ini: RSS 1 -RSS 2 N – 1 F = RSS 2 NT – N – K Dimana: RSS 1 = residual sum square hasil pendugaan model Efek Tetap RSS 2 = residual sum square hasil pendugaan model PLS Universitas Sumatera Utara 48 N = jumlah data cross section T = jumlah data time series K = jumlah variabel bebas Jika nilai chow statistics F-stat hasil pengujian lebih besar dari F-tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H sehingga model yang digunakan adalah Model Efek Tetap dan sebaliknya. 3. Uji Hausman Uji Hausman adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan dalam memilih apakah menggunakan model Efek Tetap atau menggunakan model Efek Random. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai = 5 maka H o ditolak dan model yang dipilih adalah Fixed Effect. Menurut beberapa ahli ekonometri yang telah membuktikan secara matematis dikatakan bahwa untuk memilih apakah model Efek Tetap atau Model Efek Random yang digunakan dapat dilakukan dengan melihat: ¯ Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu T lebih besar dibandingkan dengan jumlah individu N maka disarankan menggunakan model efek tetap. T N maka digunakan model effek tetap. ¯ Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu T lebih kecil dibandingkan dengan jumlah individu N maka disarankan untuk Universitas Sumatera Utara 49 menggunakan model efek random. T N maka digunakan model efek random Nachrowi, 2006:318.

4.6.3 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel dengan model regresi berganda multiple regression analysis, karena terdiri dari satu variabel dependen dan empat variabel independen. Model persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut: Y = β + β it X 1 + β it X 2 + β it X 3 + β it X 4 + є it Dimana : Y = Pertumbuhan ekonomi daerah X 1 = Belanja pegawai X 2 = Belanja barang X 3 = Belanja modal X 4 = Jumlah penduduk β = Konstanta β it, β it, β it dan β it = Koefisien variabel = Error Term i = 1, 2, …, N banyaknya sampel dan t = 1, 2, …, T banyaknya waktu

4.6.4. Kriteria Pengujian

Setelah mendapatkan paramater estimasi yang dianggap sesuai maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap parameter estimasi tersebut. Pengujian dilakukan untuk menentukan baik tidaknya sebuah model yang telah dipilih. Universitas Sumatera Utara 50 4.6.4.1 Uji signifikansi simultan uji - F Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama secara serentak simultan mempengaruhi variabel dependen. Caranya adalah dengan membandingkan F- hitung dan F- tabel . Jika F- hitung F- tabel maka dapat dikatakan bahwa belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini : H : β 1 = β 2 = ... = β t = 0, artinya belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk secara simultan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. H a : β t ≠ 0, artinya belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Pengujian tersebut juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas F-Statistics dengan nilai signifikansi . Jika nilai probabilitas F- Statistics lebih kecil dari nilai yang dipilih maka H ditolak atau menerima H a . 4.6.4.2 Uji signifikansi parsial uji - t Uji t merupakan pengujian yang dilakukan terhadap variabel bebas. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Jika t- hitung t- tabel maka dapat disimpulkan bahwa artinya belanja Universitas Sumatera Utara 51 pegawai atau belanja barang atau belanja modal atau jumlah penduduk secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Cara pengujian lain adalah dengan membandingkan nilai probabilitas p dengan nilai signifikansi . Jika nilai probabilitas p lebih kecil dari nilai yang dipilih maka H ditolak atau menerima H a . Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini. H : b = 0 artinya belanja pegawai, belanja barang, belanja modal atau jumlah penduduk secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupatenkota di Sumatera Utara. H a : b ≠ 0 artinya belanja pegawai, belanja barang, belanja modal atau jumlah penduduk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota di Sumatera Utara. 4.6.4.3 Koefisien determinasi R 2 Pengujian Koefisien determinasi R 2 atau adjusted R 2 ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk R 2 yang nilainya antara 0 sampai dengan 1, semakin dekat nilainya ke angka 1 semakin baik hasil penelitian tersebut. Jika nilai R 2 atau adjusted R 2 = 90 berarti bahwa artinya belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk dapat memberikan informasi atau menjawab persoalan sebesar 90 tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dan selebihnya 10 dapat dijelaskan dari variabel lain di luar model. Universitas Sumatera Utara 52 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data Penelitian