Hasil Analisis Pengaruh Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

57

5.3. Hasil Analisis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh positif belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota di Sumatera Utara baik secara simultan maupun parsial. Untuk membuktikan ketepatan hipotesis dalam penelitian ini maka kelayakan model regresi data panel yang terbentuk harus dilakukan uji kesesuaian dan menganalisis hasilnya. Adapun hasil pengujian data panel ini dapat dilihat pada Tabel 5.4 di bawah ini. Tabel 5.4. Hasil Estimasi Estimation Output Dependent Variable: Y_PEKONOMI? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects Date: 071113 Time: 06:42 Sample: 2008 2011 Included observations: 4 Cross-sections included: 17 Total pool balanced observations: 68 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2689.590 374.2801 -7.186036 0.0000 X1_BPEGAWAI? 5.232652 0.564153 9.275239 0.0000 X2_BBARANG? 8.019218 1.865394 4.298940 0.0001 X3_BMODAL? 1.752405 1.006437 1.741196 0.0865 X4_JPENDUK? 0.008129 0.000378 21.49447 0.0000 Random Effects Cross _ASAHAN—C -810.3810 _DELISERDANG—C -3918.989 _KARO—C 448.4228 _LABUHANBATU—C -623.7116 _LANGKAT—C -3025.511 _MADINA—C -1560.022 _SIMALUNGUN—C -3043.844 _TAPSEL—C -141.7132 _TAPTENG—C -850.7854 Universitas Sumatera Utara 58 _TOBASAMOSIR—C 958.0589 _BINJAI—C 426.2926 _MEDAN—C 9703.160 _PSIANTAR—C 337.8875 _SIBOLGA—C 1153.606 _TANJUNGBALAI—C 1219.645 _HUMBAHAS—C 477.0189 _SERGEI—C -749.1330 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 1147.659 0.9453 Idiosyncratic random 276.0962 0.0547 Weighted Statistics R-squared 0.894079 Mean dependent var 650.5815 Adjusted R-squared 0.887354 S.D. dependent var 1315.751 S.E. of regression 441.6025 Sum squared resid 12285806 F-statistic 132.9460 Durbin-Watson stat 0.763343 ProbF-statistic 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.870793 Mean dependent var 5447.578 Sum squared resid 5.69E+08 Durbin-Watson stat 0.016484 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Program Eviews Dari tabel di atas, hasil analisis data dengan metode random effect didapat bahwa nilai Prob F-statistic sebesar 0,000000 yang kurang dari  =1, 5 dan 10 sebagai Overall test bahwa dengan tingkat keyakinan 99, 95 dan 90, minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Variabel yang signifikan ditandai dengan prob t- statistik sebagai partial test yang kurang dari 0,05 sehingga dengan tingkat keyakinan 95 setiap variabel berpengaruh terhadap variabel Y Variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 berpengaruh terhadap Y. Dari hasil pengolahan data dari model ini diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0.887354 atau 88,74. Hal ini Universitas Sumatera Utara 59 menunjukkan bahwa 88,74 variabel dependen Y yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dapat dijelaskan oleh variabel independen X 1 belanja pegawai, X 2 belanja barang, X 3 belanja modal dan X 4 jumlah penduduk sedangkan sisanya sebesar 11,26 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Berdasarkan hasil regresi dari table di atas maka dapat dibentuk persamaan regressi sebagai berikut: Y_Pertumbuhan Ekonomi Daerah = - 2689,590 + 5,232652 Belanja Pegawai + 8,019218 Belanja Barang + 1,752405 Belanja Modal + 0,008129 Jumlah Penduduk yang artinya: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 2.689,590 milyar. - Variabel Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai F test yang menjelaskan keempat variabel tersebut secara bersama-sama yaitu signifikan dengan tingkat keyakinan 99 dengan F-Statistik 132,9460 dan Prob F- Statistik 0,000000. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar Universitas Sumatera Utara 60 akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan tidak signifikan dengan tingkat keyakinan 95 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 1,752405. Namun dengan tingkat keyakinan 90 dengan nilai prob sebesar 0,0865 lebih kecil dari 10 nilai  maka variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Ini berarti bahwa 90 Belanja Modal di Kabupatenkota di Sumatera Utara berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Jadi jika belanja modal mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 0,008129 dan prob sebesar 0,0000, ini menunjukkan bahwa 100 variabel jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap PDRB. Dengan demikian hal ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk akan meningkatkan pertumbuhan Universitas Sumatera Utara 61 ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. - Secara parsial dengan taraf signifikansi  = 5 variabel Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jumlah Penduduk berpengaruh postif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB, sedangkan variabel belanja modal dengan taraf signifikansi  = 10 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan Tabel 5.4 di atas juga dapat dibentuk persamaan regresi dari setiap kabupatenkota sehingga dapat diketahui dengan mudah tingkat pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota pada tahun tertentu dalam 4 tahun amatan, sebagai berikut: Y_PEKONOMI_ASAHAN = - 810,3809548 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_ASAHAN + 8,019217533 X 2 _BBARANG_ASAHAN + 1,752404961 X 3 _BMODAL_ASAHAN + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK _ASAHAN Dari persamaan regressi tersebut dapat dilihat bahwa ada 2 dua slop atau konstanta yaitu - 2.689,590484 dan -810,3809548. Untuk keperluan perhitungan pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB terhadap populasi KabupatenKota se-Sumatera Utara maka nilai slop atau konstanta yang digunakan adalah – 2.689,590484 , sedangkan untuk 1 satu kabupatenkota dalam hal ini Kabupaten Asahan maka slop yang digunakan untuk pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB adalah nilai -810,3809548. Untuk itu dari persamaan regresi untuk Kabupaten Asahan tersebut dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 62 - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Asahan bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 810,3809548 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Asahan dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Asahan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Asahan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang kabupaten Asahan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Asahan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Asahan dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Asahan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Asahan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 63 - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Asahan dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Asahan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Asahan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_DELISERDANG = -3918,989096 - 2689.590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_DELISERDANG + 8,019217533 X 2 _BBARANG_DELI SERDANG + 1,752404961 X 3 _BMODAL_DELISERDANG + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_DELISERDANG Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Deli Serdang tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Deli Serdang bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 3.918,989 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Deli Serdang dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Deli Serdang mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Deli Serdang yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang kabupaten Deli Serdang mengalami Universitas Sumatera Utara 64 pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Deli Serdang yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Deli Serdang dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Deli Serdang mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Deli Serdang yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Deli Serdang dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Deli Serdang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Deli Serdang yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_KARO = 448,4227673 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_KARO + 8,019217533 X 2 _BBARANG_KARO + 1,752404961 X 3 _BMODAL_KARO + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_KARO Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Karo tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Karo bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami peningkatan sebesar Rp. 448,4227673 milyar. Universitas Sumatera Utara 65 - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Karo dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Karo mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Karo yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang kabupaten Karo mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Karo yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Karo dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Karo mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Karo yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Karo dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Karo akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Karo yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 66 Y_PEKONOMI_LABUHANBATU = -623,7116322 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_LABUHANBATU + 8,019217533 X 2 _BBARANG_LABUHANBATU + 1,752404961 X 3 _BMODAL_LABUHAN BATU + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_LABUHANBATU Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Labuhan Batu tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Labuhan Batu bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 623,7116 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Labuhan Batu dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Labuhan Batu mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Labuhan Batu yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang kabupaten Labuhan Batu mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Labuhan Batu yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Universitas Sumatera Utara 67 Labuhan Batu dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Labuhan Batu mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Labuhan Batu yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Labuhan Batu dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Labuhan Batu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Labuhan Batu yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_LANGKAT = -3025,511475 - 2689.590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_LANGKAT + 8,019217533 X 2 _BBARANG_LANGKAT + 1,752404961 X 3 _BMODAL_LANGKAT + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK _LANGKAT Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Langkat tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Langkat bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 3.025,511475 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Langkat dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Langkat mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel Universitas Sumatera Utara 68 pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Langkat yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang kabupaten Langkat mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Langkat yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Langkat dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Langkat mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Langkat yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Langkat dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Langkat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Langkat yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_MADINA = -1560,02243 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_ MADINA + 8,019217533 X 2 _BBARANG _MADINA + 1,752404961 X 3 _BMODAL_MADINA + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_MADINA Universitas Sumatera Utara 69 Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Mandailing Natal tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Mandailing Natal bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 1.560.02243 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Mandailing Natal dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Mandailing Natal mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Mandailing Natal yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang kabupaten Mandailing Natal mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Mandailing Natal yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Mandailing Natal dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Mandailing Natal mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Universitas Sumatera Utara 70 Mandailing Natal yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Mandailing Natal dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Mandailing Natal akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Mandailing Natal yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_SIMALUNGUN = -3043,844 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_SIMALUNGUN + 8,019217533 X 2 _BBARANG_SIMALUNGUN + 1,752404961 X 3 _BMODAL_SIMALUNGUN + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_SIMALUNGUN Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Simalungun tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 3.043,844 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Simalungun dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Simalungun mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Simalungun yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 71 - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kabupaten Simalungun mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Simalungun yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Simalungun dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Simalungun mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Simalungun yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Simalungun dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Simalungun akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Simalungun yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_TAPSEL = -141,7132159 - 2689.590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_TAPSEL + 8,019217533 X 2 _BBARANG_TAPSEL + 1,752404961 X 3 _BMODAL_TAPSEL + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_TAPSEL Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 72 - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 141,7132159 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Tapanuli Selatan dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Universitas Sumatera Utara 73 Tapanuli Selatan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Tapanuli Selatan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_TAPTENG = -850,785429 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_TAPTENG + 8,019217533 X 2 _BBARANG_TAPTENG + 1,752404961 X 3 _BMODAL_TAPTENG + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_TAPTENG Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Tapanuli Tengah tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. 850,785429 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Tengah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 74 - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Tengah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Tengah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Tapanuli Tengah yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_TOBASAMOSIR = 958,0589066 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_TOBASAMOSIR + 8,019217533 X 2 _BBARANG_ TOBASAMOSIR + 1,752404961 X 3 _BMODAL_TOBASAMOSIR + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_TOBASAMOSIR Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Toba Samosir tersebut dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 75 - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Toba Samosir bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami pertambahan sebesar Rp. 958.0589066 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Toba Samosir dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Toba Samosir mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Toba Samosir yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kabupaten Toba Samosir mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Toba Samosir yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Toba Samosir dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Toba Samosir mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Toba Samosir yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 76 - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Toba Samosir dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Toba Samosir akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Toba Samosir yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_BINJAI = 426,2926485 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_BINJAI + 8,019217533 X 2 _BBARANG_BINJAI + 1,752404961 X 3 _BMODAL_BINJAI + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_BINJAI Dari persamaan regressi untuk Kota Binjai tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kota Binjai bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami peningkatan sebesar Rp. 426,2926485 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Binjai dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kota Binjai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Binjai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kota Binjai mengalami pertambahan Rp. 1 Universitas Sumatera Utara 77 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Binjai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Binjai dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kota Binjai mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Binjai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Binjai dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Binjai akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kota Binjai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_MEDAN = 9703,159771 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_MEDAN + 8,019217533 X 2 _BBARANG_MEDAN + 1,752404961 X 3 _BMODAL_MEDAN + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_ MEDAN Dari persamaan regressi untuk Kota Medan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kota Medan bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami peningkatan sebesar Rp. 9.703,159771 milyar. Universitas Sumatera Utara 78 - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Medan dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kota Medan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Medan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kota Medan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Medan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Medan dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kota Medan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Medan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Medan dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Medan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kota Medan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 79 Y_PEKONOMI_PSIANTAR = 337,8875344 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_PSIANTAR + 8,019217533 X 2 _BBARANG_PSIANTAR + 1,752404961 X 3 _BMODAL_PSIANTAR + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_PSIANTAR Dari persamaan regressi untuk Kota Pematang Siantar tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kota Pematang Siantar bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami peningkatan sebesar Rp. 337,8875 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pematang Siantar dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kota Pematang Siantar mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pematang Siantar yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kota Pematang Siantar mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pematang Siantar yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pematang Siantar dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kota Universitas Sumatera Utara 80 Pematang Siantar mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pematang Siantar yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pematang Siantar dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Pematang Siantar akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pematang Siantar yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_SIBOLGA = 1153,605713 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_SIBOLGA + 8,019217533 X 2 _BBARANG_SIBOLGA + 1,752404961 X 3 _BMODAL_SIBOLGA + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_SIBOLGA Dari persamaan regressi untuk Kota Sibolga tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kota Sibolga bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.153,605713 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Sibolga dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kota Sibolga mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Sibolga yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 81 - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kota Sibolga mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Sibolga yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Sibolga dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kota Sibolga mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Sibolga yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Sibolga dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Sibolga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kota Sibolga yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_TANJUNGBALAI = 1219,64498 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_TANJUNGBALAI + 8,019217533 X 2 _BBARANG_ TANJUNGBALAI + 1,752404961 X 3 _BMODAL _TANJUNGBALAI + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_TANJUNGBALAI Dari persamaan regressi untuk Kota Tanjung Balai tersebut dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 82 - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kota Tanjung Balai bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.219,64498 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Tanjung Balai dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kota Tanjung Balai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Tanjung Balai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kota Tanjung Balai mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Tanjung Balai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Tanjung Balai dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kota Tanjung Balai mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kota Tanjung Balai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 83 - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Tanjung Balai dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kota Tanjung Balai akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kota Tanjung Balai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_HUMBAHAS = 477,0189293 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_HUMBAHAS + 8,019217533 X 2 _BBARANG _HUMBAHAS + 1,752404961 X 3 _BMODAL_HUMBAHAS + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_ HUMBAHAS Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Humbang Hasundutan tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami peningkatan sebesar Rp. 477,0189293 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Humbang Hasundutan mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti Universitas Sumatera Utara 84 ketika variabel belanja barang Kabupaten Humbang Hasundutan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Humbang Hasundutan mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Humbang Hasundutan yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus. Y_PEKONOMI_SERGEI = -749,1330178 – 2689,590484 + 5,232651874 X 1 _BPEGAWAI_SERGEI + 8,019217533 X 2 _BBARANG_SERGEI + 1,752404961 X 3 _BMODAL_SERGEI + 0,008129254254 X 4 _JPENDUK_ SERGEI Dari persamaan regressi untuk Kabupaten Serdang Bedagai tersebut dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 85 - Ketika variabel bebas yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan jumlah penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai bernilai nol maka pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy dengan PDRB mengalami penurunan sebesar Rp. -749,1330178 milyar. - Variabel Belanja Pegawai X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan nilai koefisien 5,232652 yang berarti ketika variabel belanja pegawai Kabupaten Serdang Bedagai mengalami pertambahan sebesar Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 5.232.652.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Barang X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai koefisien 8,019218, yang berarti ketika variabel belanja barang Kabupaten Serdang Bedagai mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp 8.019.218.000,- cateris paribus. - Variabel Belanja Modal X 3 berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan nilai koefisien 1,752405. Ini berarti jika belanja modal Kabupaten Serdang Bedagai mengalami pertambahan Rp. 1 milyar akan meningkatkan variabel pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Serdang Universitas Sumatera Utara 86 Bedagai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 1.752.405.000 ,- cateris paribus. - Variabel Jumlah Penduduk X 4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan nilai koefisien 0,008129, ini berarti bahwa setiap pertambahan 1 jiwa penduduk Kabupaten Serdang Bedagai akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang diproxy dengan PDRB sebesar Rp. 0,008129 milyar atau sebesar Rp. 8.129.000,- cateris paribus.

5.3.1. Pengujian Signifikansi Simultan Uji - F

Dengan Uji-F maka dapat dilihat bahwa variable Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Jumlah Penduduk berpengaruh atau tidak terhadap Pertumbuhan Ekonomi daerah di KabupatenKota di Sumatera Utara. Indikator parameter yang digunakan yaitu adjusted R 2 apakah signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dan bantuan metode Uji Fisher Uji F. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik metode Fisher Uji F dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95 persen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah: jika F hitung F tabel maka H ditolak jika F hitung ≤ F tabel maka H diterima. Dari tabel 5.4 di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 8,349767 sedangkan F tabel pada tingkat keyakinan 95 persen  = 0,05 adalah 2,60. Dengan demikian berarti nilai F hitung F tabel atau 8,349767 2,60. Disamping itu nilai prob F- statistic sebesar 0,00000 lebih kecil dari  = 5, hal ini berarti bahwa secara Universitas Sumatera Utara 87 simultan ada pengaruh positif variabel Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah KabupatenKota di Sumatera Utara yang diproxy dengan PDRB. Dengan demikian maka H ditolak. Hasil ini sejalan dengan hipotesis penelitian ini.

5.3.2. Pengujian Signifikansi Parsial Uji - t

Adapun secara parsial pengaruh hubungan Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, serta Jumlah Penduduk terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi daerah KabupatenKota di Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 5.4. Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa nilai t hitung variabel Belanja Pegawai X 1 bernilai positif yaitu 9,275239 sehingga t hitung dari t tabel yaitu 9,275239 1,960. Disamping itu nilai prob belanja pegawai sebesar 0,0000 5 sehingga ini berarti dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Belanja Pegawai ada pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupatenkota di Sumatera Utara yang diproxy ke PDRB. Dengan demikian menolak hipotesis H dan menerima H a . Nilai t hitung Variabel Belanja Barang X 2 bernilai positif yaitu 4,298940 sehingga t hitung dari t tabel yaitu nilai statistik t hitung 4,298940 1,960. Disamping itu nilai prob Belanja Barang sebesar 0,0001 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Belanja Barang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota di Sumatera Utara yang diproxy ke PDRB. Dengan demikian menolak hipotesis H dan menerima H a . Universitas Sumatera Utara 88 Nilai t statistik hitung Variabel Belanja Modal X 3 bernilai positif yaitu 1,741196, sehingga nilai statistik t hitung dari t tabel yaitu 1,741196 1,960. Disamping itu nilai prob Belanja Modal sebesar 0,0865 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Belanja Modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota di Sumatera Utara dengan tingkat keyakinan 95. Dengan demikian menolak hipotesis H a dan menerima H . Namun demikian untuk tingkat keyakinan 90 nilai prob Belanja Modal sebesar 0,0865 10. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan tingkat keyakinan 90 Belanja Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang diproxy ke PDRB. Nilai t statistik hitung Variabel Jumlah Penduduk X 4 bernilai positif yaitu 21,49447 sehingga t hitung dari t tabel yaitu 21,49447 1,960. Disamping itu nilai prob Jumlah Penduduk sebesar 0,0000 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah KabupatenKota di Sumatera Utara yang diproxy ke PDRB. Dengan demikian menolak hipotesis H dan menerima H a .

5.3.3. Koefisien Determinasi R

2 Uji Koefisien Determinasi R 2 atau adjusted R 2 dilakukan untuk mengetahui kemampuan variabel Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk untuk menjelaskan variabel Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang diproxy ke PDRB dan dinyatakan dalam persentase. Dari penelitian ini diperoleh nilai R 2 sebesar 0,894079 persen dan adjusted R 2 sebesar Universitas Sumatera Utara 89 0,887354. Dalam hal ini kemampuan model regresi data panel dalam penelitian ini adalah 88,7354 persen Pertumbuhan Ekonomi Daerah KabupatenKota di Sumatera Utara yang diproxy ke PDRB dapat dijelaskan oleh variabel Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk. Sisanya sebesar 11,2646 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.

5.4. Pembahasan