26
Sumatera Utara menurut KabupatenKota untuk tahun 2008 sampai dengan 2011 dapat dilihat di lampiran 1 dan 2.
Dari jumlah penduduk Sumatera Utara tersebut yang paling dominan menggerakkan pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja. Menurut Purba 2006,
tenaga kerja dalam pembangunan nasional merupakan faktor dinamika penting yang menentukan laju pertumbuhan perekonomian baik dalam kedudukannya
sebagai tenaga kerja produktif maupun sebagai konsumen. Tenaga kerja
merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam proses produksi disamping sumber daya alam, teknologi dan keahlian kewirausahaan.
2.2. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Pegawai,
Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk
Belanja daerah diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi jenis belanja, organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan
belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal sama-sama merupakan
belanja untuk aktivitas ekonomi yang tentunya sangat berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Belanja pegawai, belanja barang dan terutama belanja
modal dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang. Semakin tinggi jumlah belanja pegawai seharusnya berbanding lurus
dengan tingkat kinerja pegawai. Pelayanan publik semakin baik dan korupsi semakin berkurang akan menciptakan iklim investasi yang baik sehingga
meningkatkan kegiatan perekonomian dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga pegawai tersebut. Dengan meningkatnya
Universitas Sumatera Utara
27
kesejahteraan masyarakat dan pegawai tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Demikian juga dengan jumlah penduduk yang merupakan subjek dan sekaligus sebagai objek dari kegiatan ekonomi juga sangat berkaitan dengan
percepatan pertumbuhan ekonomi. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal yang cukup besar untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan juga
sebaliknya jika tidak diimbangi dengan kualitas penduduknya. Peningkatan jumlah penduduk harus diimbangi dengan ketersediaan barang dan jasa serta
kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan penduduk tersebut sehingga peningkatan pertumbuhan ekonomi tercapai.
2.3. Review Peneliti Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini antara lain adalah
Anasmen 2009, Pengaruh Belanja Modal Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Barat, variabel-variabel
yang digunakan adalah Pertumbuhan ekonomi Y, Belanja Modal Pemerintah X
1
, Investasi swasta X
2
dan Jumlah penduduk X
3
. Metode analisis yang digunakan dalam mengolah data adalah metode regresi data panel. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa belanja modal pemerintah, investasi swasta, jumlah penduduk dan dummy secara bersama-sama berpengaruh terhadap
perubahan PDRB riil KabupatenKota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2000- 2006.
Secara parsial Belanja Modal Pemerintah tidak signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Barat, sedangkan
investasi swasta dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan dan positif
Universitas Sumatera Utara
28
Bati 2009, Pengaruh Belanja Modal dan PAD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara. Variabel-variabel
yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi Y, belanja modal X
1
dan PAD X
2
, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa belanja modal dan PAD
berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di KabupatenKota di Sumatera Utara dan secara parsial PAD berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di KabupatenKota di Sumatera Utara. Chrisanty 2009, Analisis determinan pertumbuhan ekonomi Kota Medan
dari tahun 1984 – 2006 dengan variabel yang digunakan adalah Jumlah penduduk X
1
, infrastruktur X
2
, regional government expenditure RGE X
3
, pendapatan lain yang sah PLS X
4
sedangkan variabel PAD tidak disertakan lagi karena terjadi multikolinieritas. Metode Penelitian yang dipergunakan adalah Ordinary
Least Square OLS dengan menggunakan model logaritma-linier Log-Lin dengan system pengolahan data program eviews. Hasil penelitian ini adalah
secara simultan jumlah penduduk, infrastruktur, RGE dan PLS berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara parsial jumlah
penduduk, RGE dan PLS berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan infrastruktur tidak.
Hidayah 2011, Pengaruh pendapatan asli daerah, belanja modal dan belanja pegawai terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada Pemerintah
KabupatenKota di Provinsi Kalimantan Timur. Variabel yang digunakan adalah PAD X
1
, Belanja Modal X
2
, dan Belanja Pegawai X
3
. Penelitian ini bertujuan
Universitas Sumatera Utara
29
untuk menguji dan menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial pendapatan asli daerah, belanja modal dan belanja pegawai terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Kalimantan Timur. Populasi dan sampel penelitian ini adalah 13 tiga belas pemerintah kabupatenkota di
Provinsi Kalimantan Timur. Alat analisis data menggunakan pendekatan Regresi Linear Berganda. Untuk pengolahan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan software SPSS Statistics 17.0. Hasil kesimpulan Penelitian ini adalah secara simultan pendapatan asli daerah, belanja modal dan belanja pegawai
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada pemerintah kabupatenkota di Provinsi Kalimantan Timur. Secara parsial variabel
belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sedangkan pendapatan asli daerah dan belanja pegawai secara parsial tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Review atas peneliti-peneliti terdahulu di atas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 2.5. Review Peneliti Terdahulu
NamaTahun Judul
Nama Variabel Hasil yang Diperoleh
Anasmen 2009
Pengaruh Belanja
Modal Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Di
Provinsi Sumatera Barat :
2000-2006 -
Pertumbuhan ekonomi Y
- Belanja
Modal Pemerintah X
1
- Investasi
swasta X
2
- Jumlah Penduduk
X
3
Secara simultan
belanja modal pemerintah, investasi
swasta, jumlah
penduduk berpengaruh terhadap Pertum-
buhan Ekonomi KabKota di Provinsi
Sumatera Barat
tahun 2000-2006. Secara parsial Belanja Modal
Pemerintah tidak signifikan berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan
Ekonomi di
Provinsi Sumatera
Barat, sedangkan investasi swasta
dan jumlah penduduk berpe- ngaruh signifikan dan positif
Bati 2009 Pengaruh
Belanja Modal
Dan Pendapatan
Asli Daerah
Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Studi
pada kabupaten dan Kota di Sumatera
Utara -
Pertumbuhan Ekonomi Y
- Belanja Modal X
1
- Pendapatan
Asli Daerah X
2
Secara simultan
belanja modal dan PAD berpengaruh
terhadap pertumbuhan eko- nomi daerah di kabkota di
Sumut. Secara partial PAD berpengaruh terhadap pertum-
buhan ekonomi sedangkan belanja modal tidak berpeng-
aruh secara signifikan ter- hadap pertumbuhan ekonomi
Chrisanty 2009
Analisis Determinan
Pertumbuhan Ekonomi
Kota Medan
- Pertumbuhan
ekonomi Y -
Jumlah penduduk
X
1
- Infrastruktur X
2
- Regional Govern-
ment Expenditure RGE X
3
- Penerimaan
Lain yang Sah
PLS X
4
Secara simultan
jumlah penduduk, infrastruktur, RGE
dan PLS berpengaruh positif dan signifikan. Secara partsial
jumlah penduduk, RGE dan PLS berpengaruh positif dan
signifikan, sedangkan infra- struktur tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Maruf Hidayah
2011 Analisis Pengaruh
Pendapatan Asli
Daerah, Belanja
Modal dan Belanja Pegawai Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Pada Pemerintah
KabupatenKota Di Provinsi
Kalimantan Timur -
Pertumbuhan ekonomi Y
- Pendapatan
asli daerah X
1
- Belanja modal X
2
- Belanja
pegawai X3
Secara simultan PAD, belanja modal dan belanja pegawai
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertum-
buhan ekonomi pada peme- rintah kabkota di Provinsi
Kalimantan Timur. Secara parsial belanja modal berpe-
ngaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekono-
mi,
Sedangkan PAD
dan belanja pegawai secara parsial
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep