pemberian, yaitu pada 0 hari segera setelah lahir dan DPT + Hepatitis B pada 2, 3, dan 4 bulan usia bayi.
Tabel 2. Jadwal pemberian imunisasi hepatitis B IMUNISASI JUMLAH
PEMBERIAN JADWAL
Regimen tunggal 3 kali
Usia 0 hari segera setelah lahir Usia 1 bulan
Usia 6 bulan Regimen
kombinasi 4 kali
Usia 0 hari segera setelah lahir Usia 2 bulan
Usia 3 bulan DPT + Hepatitis B
Usia 4 bulan
Namun, dalam penulisan karya tulis ini penulis mengambil tindakan bidan dalam pencegahan hipotermi bayi baru lahir, yang akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Hipotermi
Hipotermi merupakan penurunan suhu tubuh bayi di bawah 36 C
Johariyah, 2012. Hipotermia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh berada dibawah 35ºC.
Gejala awal hipotermia adalah suhu 36ºC atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan
termometer ukuran rendah low reading sampai 25ºC. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir
dengan kematian.
Universitas Sumatera Utara
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh hipotermia. Akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipotermia yaitu:
1 Hipoglikemia, asidosis metabolik, karena vasokontriksi perifer dengan metabolisme anaerob.
2 Kebutuhan oksigen yang meningkat hipoksia. 3 Metabolisme meningkat sehingga pertumbuhan terganggu.
4 Gangguan pembekuan sehingga mengakibatkan perdarahan pulmonal yang menyertai hipotermi berat.
5 Shock. 6 Apnea.
7 Perdarahan intra ventriculer. 8 Meningkatnya intake kalori.
Penyebab dari hipotermi yaitu : a. Pusat pengaturan suhu tubuh bayi belum berfungsi dengan sempurna.
b. Jaringan lemak subkutan tipis. c. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
d. Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas. e. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas.
f. Bayi belum mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak kedinginan. g. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko
tinggi mengalami hipotermi. Hipotermi dapat saja terjadi apabila suhu disekeliling bayi rendah dan upaya
mempertahankan suhu tubuh tidak diterapkan secara tepat, terutama pada stabilisasi yaitu 6- 12 jam pertama setelah lahir.
Universitas Sumatera Utara
Gejala dari hipotermi : 1 Dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis,
hipotonus, tidak kuat menghisap ASI dan menangis lemah, 2 Pernapasan megap-megap dan lambat, denyut jantung menurun.
3 Timbul sklerema : kulit mengeras kemerahan terutama dibagian punggung, tungkai dan lengan.
4 Muka bayi berwarna merah terang. 5 Menggigil
Tanda-tanda klinis hipotermia: a. Hipotermia Sedang
Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang suhu 32ºC- 36ºC.
1 Kaki teraba dingin 2 Kemampuan menghisap lemah.
3 Tangisan lemah. 4 Kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata.
b. Hipotermia berat 1 Suhu tubuh 32ºC
2 Sama dengan hipotermia. 3 Pernapasan lambat tidak teratur.
4 Bunyi jantung lambat. 5 Mungkin timbul hipogikemia dan asidosi metabolik.
c. Stadium lanjut hipotermia. 1 Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang.
2 Bagian tubuh lainnya pucat.
Universitas Sumatera Utara
3 Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki, dan tangan sklerema.
b. Upaya mencegah terjadinya hipotermi