Sintaks Pengertian Model Pembelajaran
25 berdasarkan teori konstruktivisme yang membutuhkan guru terampil
bertanya. Berdasarkan pertanyaan yang dikembangkan guru siswa akan terbimbing dalam membangun pemahaman konsep materi yang
diajarkan. Menurut Bruner pemahaman konsep siswa terhadap materi melalui tahapan perkembangan intelektual, yang meliputi enaktif, yaitu
berpikir dengan cara manipulasi secara kongkrit; ikonik, dapat membayangkan melalui suatu gambar; dan simbolik, yaitu berpikir
secara abstrak. Berdasarkan hal ini, maka Bruner melihat bahwa pebelajar siswa dapat memperluas pengetahuannya melalui proses
pengembangan dan pengujian hipotesis. Sistem sosial model pembelajaran induktif ini sangat mudah disusun
karena bersifat kooperatif tetapi guru tetap menjadi inisiator dan pengawas semua kegiatan. Efektifitas model pembelajaran induktif
sangat tergantung kepada keterampilan guru dalam bertanya dan
mengarahkan pembelajaran sehingga membuat anak berpikir. Disini peran guru adalah menyesuaikan tugas-tugas dengan tingkat aktivitas
kognitif siswa dan menentukan kesiapan siswa. Model pembelajaran induktif mensyaratkan sebuah lingkungan belajar dimana siswa merasa
bebas dan terlepas dari resiko takut maupun malu saat memberikan pendapat, bertanya, dan membuat kesimpulan, serta jawaban. Mereka
harus bebas dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar. Model pembelajaran induktif dikembangkan berdasar beberapa
postulat sebagai berikut. a Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
b Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data. Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana
bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu. Dalam seting tersebut siswa belajar mengorganisasikan fakta ke dalam
suatu sistem konsep, yaitu: 1 saling menghubung-hubungkan data yang diperoleh satu sama
lain serta membuat kesimpulan berdasarkan hubungan tersebut; 2 menarik
kesimpulan berdasarkan
fakta-fakta yang
telah diketahuinya dalam rangka membangun hipotesis, dan;
26 3 memprediksi serta menjelaskan suatu fenomena tertentu. Guru,
dalam hal ini, dapat membantu proses internalisasi dan konseptualisasi berdasarkan informasi tersebut.
c Proses berpikir merupakan suatu tahapan yang beraturan, artinya agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat
tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini
memerlukan strategi mengajar tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.