6 Pembelajaran benda dan sifatnya dengan model induktif

(1)

(2)

" #$

! #$% & &


(3)

Hak Cipta pada PPPTK IPA Dilindungi Undang-Undang

" '

( " & ' " !

!

" " " % )

* *

! " #$% & &


(4)

+,--DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR TABEL iv

Bab I. PENDAHULUAN

A. Rasional 1

B. Tujuan 2

C. Sistematika 2

Bab II. PEMBELAJARAN BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF

A. Pengantar 4

B. Deskripsi Singkat 5

C. Tujuan Pembelajaran 6

D. Langkah-langkah Pembelajaran 7

1. Alur Pembelajaran pertemuan pertama 2. Uraian Pembelajaran pertemuan pertama

3. Alur Pembelajaran pertemuan kedua 12

4. Uraian Pembelajaran pertemuan kedua

5. Alur Pembelajaran pertemuan ketiga 17

6. Uraian Pembelajaran pertemuan ketiga

E. Alat dan Bahan 18

F. Media Pembelajaran 18

G. Instrumen Evaluasi 19

Bab III. Informasi Untuk Guru

A. Model Pembelajaran Induktif 23

1. Pengertian Model Pembelajaran Induktif 23

2. Prosedur Pembelajaran 24

a. Pembentukan konsep b. Interpretasi data c. Penerapan prinsip

3. Kelebihan Model Pembelajaran Induktif. 27


(5)

B. Benda dan Sifatnya 29

1. Benda, Wujud Benda, dan Sifatnya 30

2. Perubahan Wujud 33

3. Hubungan antara sifat benda dengan kegunaannya 36

C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran 39

D. Bahan Bacaan yang disarankan dibaca 40

Bab IV. Evaluasi dan Tugas mandiri 41

Daftar Pustaka 42


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Sifat benda berdasarkan wujudnya 33

Tabel 3.2. Sifat beberapa bahan benda padat 38


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Dampak langsung dan Iringan model pembelajaran induktif 29

Gambar 3.2. Struktur partikel berdasarkan wujudnya (sumber Addison Wesley) 31

Gambar 3.3. Gas bertekanan ada di sekitar kita (sumber Google) 32

Gambar 3.4. Segala sesuatu yang ada di bumi adalah benda yang dapat dipilah

berdasarkan wujudnya (sumber Google) 33

Gambar 3.5. Wujjud air ada dalam 3 wujud yaitu padat cair dan gas yang dapat

saling berubah jika ada energi ( Sumber Google) 34

Gambar 3.6. Proses perubahan wujud 35

Gambar 3.7. Perubahan wujud benda ( sumber Google) (air) air 35


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasional

Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (pasal 2, Undang-undang Guru dan Dosen no.14 tahun 2005). Selanjutnya dikemukakan pula bahwa guru sebagai tenaga profesional wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 8,UUGD no 14/2005). Dalam Undang-undang Guru dan Dosen tersebut dinyatakan pula bahwa " Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Guru sebagai tenaga profesional memiliki konsekuensi-konsekuensi, salah satu konsekuensi tersebut adalah melakukan pengembangan keprofesian

berkelanjutan (PKB) atau Continuous Professional Development (CPD).

Kegiatan CPD ini merupakan salah satu outcome dari model belajar

BERMUTU yang dilaksanakan di kelompok kerja guru di kabupaten-kabupaten mitra program BERMUTU. Program BERMUTU difokuskan pada upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru.

Salah satu tugas PPPPTK IPA dalam melaksanakan program BERMUTU adalah mengembangkan modul. Untuk tahun ini modul yang dikembangkan lebih difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam dimensi kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Salah satu kompetensi inti guru dalam dimensi pedagogik adalah:

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik , sedangkan kompetensi guru yang terkait dengan kompetensi inti tersebut salah satunya adalah menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik


(9)

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI. Untuk membantu guru menerapkan teori belajar dalam perancangan pembelajaran digunakan model pembelajaran, oleh karena itu dalam modul ini akan dipaparkan contoh penerapan pembelajaran model induktif dalam pembelajaran.

B. Tujuan

Tujuan umum penulisan modul ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada guru tentang penerapan teori belajar konstruktivisme melalui model pembelajaran INDUKTIF sebagai salah satu perwujudan kompetensi pedagogik menerapkan berbagai pendekatan, strategi/model, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI, khususnya dalam mata pelajaran IPA.

Secara khusus, setelah mempelajari, berdiskusi dengan teman sejawat, dan berlatih menyusun RPP dengan model Induktif ini, Anda diharapkan dapat:

1. Menjelaskan landasan teori belajar yang mendasari model pembelajaran induktif;

2. Menjelaskan esensi setiap tahapan belajar dalam model pembelajaran induktif;

3. Menjelaskan hubungan antara tahapan belajar pada model induktif dengan perkembangan kognitif anak yang dikembangkan;

4. Mengidentifikasi konsep-konsep IPA dalam pembelajaran topik benda dan sifatnya dengan model pembelajaran induktif;

5. Mengidentifikasi keterampilan berpikir yang dilatihkan dalam model pembelajaran induktif;

6. Mengembangkan model pembelajaran induktif pada topik lain dalam bentuk RPP.

C. Sistematika

Materi Pembelajaran Topik Benda dan Sifatnya dengan Model pembelajaran Induktif yang ditulis dalam modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu bagian I Pendahuluan, bagian II Pembelajaran Topik Benda dan


(10)

sifatnya dengan model pembelajaran induktif , bagian III Informasi untuk Guru, dan bagian IV Evaluasi dan tugas mandiri.

Bagian I, pendahuluan berisikan paparan tentang rasional penulisan modul ini, tujuan umum penulisan modul dan tujuan khusus yang diharapkan setelah Anda mempelajari modul ini, dan sistematika penulisan modul.

Bagian II, Pembelajaran Benda dan Sifatnya dengan model pembelajaran induktif, pada bagian ini diuraikan mengenai relevansi penggunaan model pembelajaran induktif dengan pencapaian tujuan pembelajaran sains di SD yang ditulis sebagai pengantar. Selanjutnya deskripsi singkat berisikan esensi pembelajaran model pembelajaran induktif pada topik perubahan Benda dan Sifatnya, dan hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dasar yang harus dicapai siswa sesuai dengan standar isi mata pelajaran sains di SD kelas IV , tujuan pembelajaran berisikan pernyataan-pernyataan tujuan yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran benda dan sifatnya dengan model pembelajaran induktif. Bagian selanjutnya dalam bagian II ini berisikan langkah-langkah operasional pembelajaran benda dan sifatnya dengan model pembelajaran induktif, alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran, media yang digunakan, dan instrumen penilaian hasil belajar.

Bagian III, Informasi Untuk Guru. Bagian ini berisikan informasi-informasi yang dianggap penting yang terkait dengan isi yang dipelajari dalam modul ini, yaitu uraian tentang model pembelajaran induktif, aspek-aspek sains yang berhubungan dengan percobaan benda dan sifatnya, pelik-pelik percobaan yang harus diperhatikan guru, alternatif alat dan bahan yang dapat digunakan untuk percobaan perubahan sifat benda.

Bagian IV, bagian ini berisi evaluasi dan tugas mandiri untuk mengetahui sejauh mana pemahaman tentang model pembelajaran induktif.


(11)

BAB II.

PEMBELAJARAN BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF

A. Pengantar

Perkembangan kognitif siswa SD termasuk dalam tahapan perkembangan operasional konkrit. Tahapan ini ditandai dengan cara berpikir yang cenderung konkrit/nyata. Siswa mulai mampu berpikir logis, misalnya mengelompokkan, merangkai, dan menghubungkan satu dengan yang lain. Konsep reversibilitas mulai berkembang. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran IPA di SD yang perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi subjek.

Ada beberapa prinsip pembelajaran IPA untuk SD yang harus diperhatikan oleh guru. Prinsip tersebut antara lain:

1. Pemahaman tentang dunia sekitar di mulai melalui pengalaman dan pengamatan sehari-hari.

2. Pengetahuan siswa yang diperoleh dari pengalaman itu perlu diungkap di setiap awal pembelajaran.

3. Pengetahuan pengalaman mereka ini pada umumnya kurang konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan, atau dengan pengetahuan yang Anda miliki.

4. Setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan relasi dengan konsep yang lain. Guru mempunyai tugas mengajak siswa untuk mengelompokkan pengetahuan yang sedang dipelajarinya ke dalam fakta, data, konsep, simbol, dan hubungan dengan konsep yang lain.

5. Perlu diingat bahwa IPA berkembang dengan pesat, sehingga guru perlu mengenalkan proses dan produk walaupun hingga kini masih banyak guru yang lebih senang menekankan pada produk IPA saja.

Guru yang mengembangkan IPA sebagai proses, akan memasuki bidang yang disebut prosedur ilmiah. Guru perlu mengenalkan cara-cara mengumpulkan data, cara menyajikan data, cara mengolah data, serta cara-cara menarik kesimpulan. Keterampilan menggunakan prosedur ilmiah perlu dikembangkan oleh guru agar siswa menguasainya. Prossedur ilmiah sesuai


(12)

dengan keterampilan berpikir yang dituntut pada abad 21 yang penuh dengan persaingan global. Keterampilan berpikir abad 21 diperlukan secara global agar anak didik kita tidak kalah bersaing dengan berkembangnya IPTEK maupun persaingan global.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, salah satunya dengan melalui model pembelajaran induktif karena model pembelajaran induktif melalui beberapa tahap perkembangan kognitif yang menumbuhkan keterampilan berpikir karena dimulai dari tahap engagement, pembentukan konsep, interpretasi data, dan penerapan prinsip dalam kehidupan sahari-hari. Pembelajaran IPA SD pada umumnya dilakukan dengan cara informasi, metoda ceramah karena sarana tidak memadai. Berbagai Benda dan sifat-sifatnya dapat diamati oleh siswa secara langsung, guru tinggal memanfaatkan fenomena yang terjadi pada suatu benda ke dalam penyajian pembelajaran. Model pembelajaran induktif dapat mengatasi kendala tersebut karena siswa dibimbing melihat fakta-fakta tentang benda yang terdapat disekitarnya dan dibimbing pula sampai pada generalisasi.

B. Deskripsi singkat

"Modul" ini berisikan contoh pembelajaran topik Benda dan sifatnya dengan menggunakan model pembelajaran Induktif sebagai implementasi dari teori belajar pemrosesan informasi dan implementasi pembelajaran sains berbasis konstruktivisme. Dalam pembelajaran dengan model ini, siswa melakukan pembentukan konsep melalui interpretasi data dan penerapan prinsip yang menggambarkan benda dan sifatnya. Setelah siswa melakukan eksplorasi awal, guru mengembangkan pertanyaan pertanyaan sebab akibat dan siswa memberi jawaban jawaban alternatif untuk menjelaskan pengertian benda dan sifatnya. Dalam modul ini juga dijelaskan tentang materi benda dan sifatnya serta model pembelajaran induktif sebagai materi penguatan atau informasi tambahan bagi guru.


(13)

Materi ini disampaikan dalam 3 pertemuan ( 3 x 2 jam pelajaran)sebagai berikut.

Benda, wujud benda, dan sifatnya, disampaikan pada pertemuan pertama. Jenis benda padat dan benda cair berdasarkan sifatnya (benda padat yang ringan dan berat, sedangkan benda cair ada yang kental dan tidak kental), disampaikan pada pertemuan kedua.

Pada pertemuan ketiga disampaikan perubahan wujud, dan hubungan sifat benda dengan kegunaanya serta mereview keseluruhan materi dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga.

SK dan KD yang akan dibahas sesuai dengan satndar isi untuk kelas IV

semester 1 dengan topik benda dan sifatnya, sebagi berikut.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat

dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan

wujud cair padat cair; cair gas

cair; padat gas

6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya

Prasyarat yang harus dikuasai siswa adalah dapat mengelompokkan benda hidup dan tak hidup, .volume dan massa

C. Tujuan pembelajaran a. Kognitif

Produk

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian benda setelah melakukan percobaan

2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan benda padat, cair, dan gas melalui pengamatan

3. Siswa mampu menjelaskan sifat benda padat, cair dan gas melalui percobaan

4. Siswa mampu menjelaskan perubahan wujud benda melalui pengamatan 5. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya perubahan wujud 6. Siswa mampu menghubungkan sifat benda dengan kegunaannya


(14)

Proses

7. Siswa mampu mengelompokkan benda padat, cair dan gas berdasarkan sifat benda

8. Siswa mampu menggolongkan jenis benda padat berdasartkan beratnya

9. Siswa mampu menggolongkan jenis benda cair berdasarkan

kekentalannya, b. Psikomotor

10. Diberikan timbangan kue siswa mampu mengukur massa benda padat dan benda cair

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Alur pembelajaran pertemuan pertama Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian benda setelah melakukan percobaan (TP 1)

2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan benda padat, cair, dan gas melalui pengamatan (TP 2)

3. Siswa mampu menjelaskan sifat benda padat, cair dan gas melalui percobaan (TP 3)

4. Siswa mampu mengelompokkan benda padat, cair dan gas berdasarkan sifat benda (TP 7)

5. Diberikan timbangan kue siswa mampu mengukur massa benda padat dan benda cair (TP no 10)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Pendahuluan

Engagement

Pemusatan perhatian siswa dengan melakukan motivasi dan apersepsi tentang benda dengan mengajukan pertanyaan, misalnya : benda apa saja yang ada disekitarmu? Adakah perbedaan sifat diantara benda-benda tersebut? dan menyampaikan tujuan pertemuan hari ini


(15)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pembentukan

konsep

Guru menunjukkan berbagai macam benda padat, cair dan gas yang ada disekitar lingkungan sekolah atau lingkungan kehidupan sehari-hari. Kemudian Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang benda, wujud benda, dan sifatnya untuk menggiring pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.

10 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Interpretasi

Data

Siswa mengelompokkan benda-benda yang ditunjukkan oleh guru kedalam kelompok benda padat, cair dan gas

Siswa menentukan sifat benda padat, cair dan gas (30.menit)

Siswa menyimpulkan hasil pengamatan (5 menit)

30 menit

5 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang

sifat-sifat benda padat, cair dan gas

5 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Penerapan

prinsip

Guru mengajukan pertanyaan tentang benda, wujud benda, dan sifatnya dengan

menunjukkan benda lain atau mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan sifat benda padat, cair dan gas

Prediksi


(16)

Uraian Alur Pembelajaran Pertemuan pertama Engagement :

Guru mengajukan pertanyaan yang menggiring siswa untuk mengarah pada pengertian benda, misalnya coba siapa yang tahu apa itu benda? sebutkan benda apa saja yang kamu ketahui yang terdapat disekitarmu! Siswa diharapkan menjawab pertanyaan dengan menyebutkan nama-nama benda misal : kursi, gelas, meja, taplak meja, papan tulis, kapur tulis,

Pembentukan konsep benda dan wujudnya.

Dari benda-benda yang ada disekitar siswa mengelompokkan benda

berdasarkan kesamaan sifat benda kemudian memberi alasan

pengelompokkan bendanya. Setelah siswa dapat menjelaskan alasan pengelompokkan benda kemudian Guru memperlihatkan gelas yang berisi air kemudian mengajukan pertanyaan: Apakah gelas ini kosong atau ada isinya? diharapkan siswa menjawab ada isinya, Dilanjutkan dengan pertanyaan : Apa isi gelas ini? Apakah isi gelas ini merupakan benda?. Jadi menurut kalian apa yang disebut dengan benda? Bagaimana kalian mengetahui bahwa benda mempunyai massa? Begaimana kamu mengetahui benda mempunyai bentuk?

Interpretasi data

Untuk membuktikan bahwa benda mempunyai massa, siswa melakukan penimbanngan benda-benda yang disediakan guru termasuk menimbang benda cair. (LKS 1: “Pengertian Benda”)

Setelah melakukan percobaan berikan pertanyaan : Menurut kalian apakah benda padat mempunyai berat? Apakah benda padat mempunyai bentuk? diharapkan siswa menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan ya. Pertanyaan ini diajukan juga untuk benda cair?

Guru menyarankan siswa melakukan kegiatan tarik nafas dengan cara: Coba kalian tarik nafas dalam-dalam! apakah yang kamu rasakan ketika kamu menghirup udara? Apakah udara yang kalian .hirup itu termasuk

benda? Jawaban siswa mungkin tidak tahu. Guru menggiring siswa agar


(17)

Guru mengajukan pertanyaan : Bagaimana kalian mengetahui bahwa udara termasuk benda? Baiklah anak-anak ibu/bapak akan coba mendemonstrasikan benda gas agar kalian memahaminya.

Guru melakukan demonstrasi pembuatan gas dari soda kue dengan asam cuka yang dimasukkan dalam balon. Setelah balon terisi gas dilanjutkan dengan penimbangan balon tersebut untuk membuktikan bahwa gas mempunyai massa. (lihat lembar demonstrasi 1: “Pembuatan Gas dan Pengertian Benda”)

Dengan demikian siswa diminta untuk menyimpulkan bahwa benda di sekeliling mereka mempunyai bentuk, memiliki berat, dan dapat diamati. Serta wujud benda ada yang padat cair dan gas,

Akhirnya guru bersama siswa membuat kesimpulan bahwa:

1. benda adalah segala sesuatu yang memiliki berat, menempati ruang, mempunyai bentuk..

2. benda dapat berwujud padat, cair , dan gas.

Dari kesimpulan ini diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian benda dan wujudnya.

Penerapan Prinsip

Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang pengertian benda dan wujudnya maka guru mengajukan pertanyaan, dengan menggunakan benda-benda lain yang ada disekitar . Siswa menjawab pertanyaan guru tentang apa yang dimaksud dengan pengertian benda dan wujud benda.

Prediksi

Guru menunjukkan benda sehari-hari misalnya : kecap atau sirup dalam botol kemudian mengajukan pertanyaan, Apakah ini termasuk benda? Bagaimana kalian mengetahui bahwa ini benda? Ada berapa wujud benda yang terdapat pada botol kecap atau sirup? Mengapa kalian menjawab seperti itu? Jelaskan jawabanmu!


(18)

Pembentukan Konsep Sifat Benda

Guru memperlihatkan berbagai macam benda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengajukan pertanyaan, tahukah kalian apa sifat dari masing-masing wujud benda tersebut? Coba kelompokkan benda tersebut berdasarkan kesamaan sifatnya!Untuk mengetahui sifat-sifat benda, siswa diarahkan untuk melakukan praktikum LKS 2 : “ Sifat benda ”

Interpretasi data

Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS 2 tentang sifat benda padat dan sifat benda cair. Setelah siswa melakukan praktikum Guru mengajukan pertanyaan apakah bentuk benda padat berubah ketika kalian pindahkan ketempat lain? bagaimana dengan sifat benda cair? . Bagaimana, jika benda padat atau benda cair dituangkan dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah? Untuk membuktikan hal tersebut guru melakukan demonstrasi dengan menuangkan tepung dari tempat yang tinggi sehingga dapat dilihat bahwa benda padat dapat dituangkan tetapi tidak dapat mengalir (menjadi satu kesatuan) seperti air. Siswa lalu diminta mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan demonstrasi dan guru hanya menjawab dengan ya dan tidak!

Dari pertanyaan–pertanyaan siswa lalu ditarik kesimpulan bahwa benda padat tidak dapat mengalir dan benda cair dapat mengalir

Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru untuk memahami sifat benda gas. (lihat lembar demonstrasi 1) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan sifat benda gas.

Dari demonstrasi yang dilakukan guru, siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan bahwa:

1. sifat benda padat : berat, bentuk dan volumenya tetap, tidak mengalir, 2. sifat benda cair : berat dan volume tetap, bentuk sesuai dengan wadah

yang ditempatinya, dan dapat mengalir.

3. sifat benda gas : tidak terlihat tetapi dapat dirasakan, volume dan bentuknya berubah sesuai tempat yang ditempatinya, dan dapat mengisi seluruh ruang yang ditempatinya.


(19)

Penerapan Prinsip

Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang sifat benda padat, cair dan gas, maka guru mengajukan pertanyaan tentang sifat benda dan siswa menjawab pertanyaan guru tentang perbedaan sifat dari benda padat, cair dan gas?

Penutup

Dari pertemuan pertama ini diharapkan siswa dapat menyimpulkan : 1) benda merupakan segala sesuatu yang mempunyai massa, menempati

ruang, dan dapat diamati

2) benda dapat dibedakan berdasarkan wujudnya yaitu padat, cair, dan gas

3) sifat wujud benda berbeda sesuai dengan wujudnya yaitu sebagai berikut.

a) Sifat benda padat : berat, bentuk dan volumenya tetap, tidak mengalir, dan keras

b) Sifat benda cair : berat dan volume tetap, bentuk sesuai dengan wadah yang ditempatinya, dan dapat mengalir.

c) Sifat benda gas : tidak terlihat tetapi dapat dirasakan, berat tetap, volume dan bentuknya berubah sesuai tempat yang ditempatinya, dan dapat mengisi seluruh ruang yang ditempatinya.

Alur Pembelajaran Pertemuan kedua Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu menggolongkan jenis benda padat berdasarkan beratnya (TP no 8)

Siswa mampu menggolongkan jenis benda cair berdasarkan kekentalannya, (TP no 9)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Pendahuluan

Engagement

Pemusatan perhatian siswa dengan melakukan motivasi dan apersepsi tentang sifat benda dan menyampaikan tujuan pertemuan hari ini


(20)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pembentukan

konsep

Siswa melakukan kegiatan tentang jenis-jenis benda padat berdasarkan beratnya

25 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Interpretasi

Data

mencatat data dari hasil diskusi tentang jenis jenis benda padat berdasarkan beratnya kemudian menyimpulkan hasil diskusi

25 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang

jenis-jenis zat padat dan jenis-jenis zat cair

5 menit

1. Uraian Pembelajaran pertemuan kedua Engagement :

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang benda, wujud benda, dan sifat benda padat, cair dan gas, dan menyebutkan perbedaan ketiga sifat benda tersebut.Misalnya dengan mengajukan pertanyaan :

Ada berapa wujud benda yang kalian ketahui? Bagaimana sifat benda padat, benda cair dan gas? Apakah ada perbedaan sifat antara ketiga wujud benda tersebut?

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Penerapan

Prinsip

Memprediksi sifat benda padat atau benda cair yang mempunyai sifat yang berbeda


(21)

Pembentukan konsep :Jenis jenis benda padat berdasarkan beratnya. Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang berat benda padat: Apakah berat semua benda padat sama?

Interpretasi data

Secara berkelompok siswa melakukan diskusi tentang jenis-jenis benda padat berdasarkan beratnya. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan ternyata benda padat ada yang terapung, melayang, tenggelam, ada yang bercampur dan membentuk campuran homogen dan atau heterogen. Berdasarkan data hasil diskusi kelompok Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan bahwa benda padat ada yang berat ada yang ringan

Penerapan Prinsip

Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang jenis benda padat berdasarkan beratnya maka guru mengajukan Prediksi: Guru memegang sesuatu benda, kemudian mengajukan pertanyaan: Menurut kalian benda ini ringan atau berat? Bagaimana kalian, mengetahui bahwa benda ini sesuai dengan jawabanmu?

Pembentukan konsep :Jenis jenis benda cair berdasarkan kekentalannya.

Guru bertanya : Apakah semua benda cair kental? Coba perhatikan benda cair disekelilingmu, benda cair apa saja yang bersifat encer dan benda cair apa saja yang kamu kenal yang bersifat kental?

Interpretasi data

Secara berkelompok siswa melakukan diskusi tentang Jenis-jenis benda cair. Dari hasil diskusi kelompok diperoleh kesimpulan bahwa benda cair ada yang kental dan ada yang tidak kental.

Penerapan Prinsip

Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang jenis benda cair berdasarkan kekentalannya maka dilakukan kegiatan berikut :.

Prediksi :

Guru memegang wadah yang berisi benda cair dengan kekentalan tertentu, kemudian bertanya kepada siswa Benda cair ini


(22)

termasuk cairan yang kental atau encer? Jelaskan mengapa jaawabanmu

demikian? Bagaimana kamu menguji jawabanmu?

Penutup

Dari pertemuan kedua ini disimpulkan bahwa benda padat dapat dibedakan berdasarkan beratnya sedang benda cair dibedakan berdasarkan kekentalannya..

Alur Pembelajaran Pertemuan ketiga Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu menjelaskan perubahan wujud benda melalui pengamatan (TP no 4)

Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya perubahan wujud (TP no 5)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Engagement

Pemusatan perhatian siswa dengan

melakukan demonstrasi tentang perubahan wujud

.

10 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pembentukan konsep

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang perubahan wujud benda dan penyebab terjadinya perubahan wujud tersebut Siswa melakukan percobaan tentang perubahan wujud benda dan perubahan wujud pada coklat (LKS 3: “Perubahan Wujud pada pembuatan strawbery coklat”).

25 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Interpretasi Data

Mencatat data percobaan tentang perubahan yang terjadi pada saat coklat dipanaskan dan didinginkan kembali kemudian menyimpulkan hasil percobaan


(23)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Penerapan

Prinsip

Siswa menjawab pertanyaan tentang memprediksi perubahan benda yang terjadi pada kamper

10 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang

perubahan wujud zat

10 menit

Uraian Pembelajaran Pertemuan Ketiga Engagement :

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang jenis-jenis benda padat dan benda cair. Kemudian memperhatikan demonstrasi tentang perubahan wujud benda. Demonstrasi dapat menggunakan mentega yang dilelehkan kemudian disimpan diatas mangkuk yang berisi es, atau dengan melelehkan es

Pembentukan konsep :Perubahan wujud benda

Guru memperlihatkan beberapa jenis benda dengan wujud yang berbeda, kemudian mengajukan pertanyaan : Apakah wujud semua benda dapat berubah?, Apa yang menyebabkan benda berubah wujudnya? untuk memperjelas hal tersebut maka siswa melakukan percobaan tentang perubahan wujud pada pembuatan coklat dengan buah strawberry yang dilakukan dalam kelompok.

Interpretasi data

Dari hasil percobaan yang dilakukan secara berkelompok diperoleh bahwa wujud benda ada yang dapat berubah dan ada yang tidak berubah. Berdasarkan percobaan coklat meleleh saat dipanaskan dan membeku saat didinginkan pada suhu kamar atau dengan disimpan di atas es. Diskusi kelompok berdasarkan data pengamatan bahwa coklat dapat mengubah wujudnya dari padat menjadi cair karena dipanaskan dan berubah kembali menjadi padat saat didinginkan. Guru membimbing siswa


(24)

untuk menyimpulkan bahwa perubahan wujud dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan suhu

Penerapan Prinsip

Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang perubahan wujud maka diajukan pertanyaan, berikut ini. mengapa kamper yang ada di lemari pakaian kalian lama-lama hilang?

Alur Pembelajaran Pertemuan ketiga Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu menghubungkan sifat benda dengan kegunaannya ( TP no 6)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan Engagement

Pemusatan perhatian siswa dengan

melakukan motivasi dan apersepsi

tentang sifat benda dan menyampaikan tujuan pertemuan hari ini

10 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pembentukan konsep

Guru mengajukan pertanyaan tentang kegunaan benda-benda yang ada disekitar kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan sifat benda

20 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Interpretasi Data

Secara berkelompok siswa mengisi LKS 4: “ Sifat Benda dan Kegunaannya” dan

mendiskusikannya dalam kelompok

20 menit

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Penerapan Prinsip

Guru menunjukkan beberapa jenis benda yang berbeda sifatnya kemudian

mengajukan pertanyaan tentang kegunaannya


(25)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang

perubahan wujud dan hubungan sifat benda dengan kegunaannya

10 menit

Uraian Pembelajaran Pertemuan Ketiga Engagement :

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat-sifat benda yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari

Pembentukan konsep :Hubungan sifat benda dengan kegunaannya Guru memperlihatkan beberapa jenis benda yang mempunyai sifat berbeda yang terdapat disekeliling siswa, misalnya kursi, meja, baju yang digunakan siswa, buku dan lain-lain, kemudian bertanya: Berdasarkan kegunaannya coba kalian sebutkan sifat bendanya? untuk memperjelas hal tersebut lalu guru membimbing siswa untuk mengisi LKS tentang sifat benda dan kegunaannya (LKS 4 ) yang dilakukan dalam kelompok.

Interpretasi data

Secara berkelompok, siswa mengisi LKS 4 : “Sifat Benda dan Kegunaannya” Dari hasil diskusi kelompok berdasarkan LKS diperoleh data bahwa ada bermacam-macam kegunaan benda yang didasarkan pada sifatnya. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan bahwa kegunaan benda didasarkan pada sifat benda.

Penerapan Prinsip

Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang hubungan sifat benda dan kegunaannya maka diperlihatkan beberapa benda kemudian diajukan pertanyaan, berikut ini : coba sebutkan kegunaan dari benda yang di pegang ini lalu sebutkan sifatnya?

Penutup

Guru melakukan penguatan konsep tentang perubahan wujud dan hubungan sifat benda dengan kegunaannya


(26)

E. Alat dan bahan

Lihat lembar LKS dan lembar demonstrasi

F. Media pembelajaran

LKS : 1, 2, 3, dan 4 ; Lembar demostrasi 1

G. Instrumen Evaluasi

(soal-soal evalusi untuk siswa, kunci jawaban dan skoring)

Untuk nomor 1 sampai dengan 10 : Pilihlah jawaban yang paling benar menurut kalian

1. Segala sesuatu yang mempunyai bentuk tidak tetap tetapi volumenya tetap adalah benda berwujud....

A. gas B. cair C. padat D. campuran

2. Benda-benda di bawah ini yang termasuk benda cair adalah .... A.lilin

B. madu C. beras D. sepatu

3. Benda yang wujudnya berubah sesuai dengan wadah yang ditempatinya dan dapat mengalir disebut benda ....

A. cair dan atau gas B. padat

C. cair D. gas

4. Suatu benda ketika dimasukkan dalam air membentuk kekeruhan dalam air maka benda tersebut adalah ....

A. gula pasir B. tepung C. batu D. apel

5. Di rumah sakit jika ada orang sakit yang perlu diinfus, akan menggunakan benda ....


(27)

A. padat dan cair B. padat

C. cair D. gas

6. Wujud benda yang kalian kenal / ketahui .... A. 2 jenis

B. 3 jenis C. 4 jenis D. 5 jenis

7. Suatu benda yang massanya besar, tetapi menempati ruang yang kecil dan tidak dapat mengalir. Benda ini disebut sebagai benda ....

A. padat ringan B. padat berat C. cair kental D. cair encer

8. Suatu benda digunakan untuk mencuci baju , mencuci kendaraan, memasak, dan menyegarkan tubuh, membersihkan lantai. Benda tersebut berupa benda...

A. cair B. gas C. padat D. uap

9. Orang yang sesak nafas jika berada di rumah sakit akan diberi bantuan pernafasan berupa benda ...

A. padat B. cair C. gas D. uap

10. Santan berwarna putih yang diperoleh dari hasil perasan buah kelapa adalah benda ...

A. cair yang encer B. gas yang ringan C. cair yang kental D. padat yang ringan


(28)

Isilah dengan singkat

1. Air di alam ada dalam 3 wujud padat, cair, dan gas. Di alam air dalam wujud cair ada di ....

a. ( sungai , tanah dan laut) 2. Benda adalah ....

a. (segala sesuatu yang mempunyai massa, menempati ruang, dan dapat diamati)

3. Suatu benda mempunyai bentuk dan volume tidak tetap, sangat ringan. Benda tersebut adalah ... ( benda gas)

4. Benda berwarna merah lunak dan jika terkena air lalu digosok akan menghasilkan busa/ buih. Benda tersebut adalah .... (benda padat disebut sabun)

5. Sebuah benda berwarna kuning dan keras dan biasa digunakan ibu untuk perhiasan. Benda tersebut adalah .... (padat berupa logam emas)

Uraikanlah Jawabanmu !

1. Rumput di halaman rumah akan basah pada pagi hari, padahal tidak ada hujan dan belum ada yang menyiram rumput. Darimanakah air di atas rumput tersebut? ( Dari hasil pengembunan uap air yang ada diudara)

2. Saat tukang cat membuka botol tiner, maka setelah beberapa menit kemudian tercium bau tinner oleh Ina yang berada sekitar 0,5 m dari tempat tukang cat membuka tinner. Jelaskan mengapa bau ini tercium sampai tempat Ina berada? ( bau tercium karena tinner berubah wujudnya menjadi gas yang dapat menempati seluruh ruang yang ditempatinya)

3. Ibu mempunyai suatu benda padat berbentuk kotak berwarna putih dan lunak dan beraroma, ternyata ketika dipanaskan sekitar 10 menit timbul cairan tidak berwarna dan jika pemanasan dilanjutkan terus maka benda lama-lama habis dan aroma tercium sampai jauh. Jelaskan Apa yang terjadi dari kegiatan ini? ( karena benda tersebut berubah wujud yang mula-mula menjadi cair , lama-lama menjadi gas) 4. Tuliskan wujud benda yang kalian ketahui! (padat,cair, dan gas) 5. Benda berwujud apakah yang mempunyai bentuk tertentu dan tetap


(29)

6. Jelaskan apa yang terjadi jika gas ditempatkan dalam wadah tertutup! (Akan menempati seluruh wadah tertutup)

7. Apakah massa benda cair berbeda jika ditempatkan pada tempat yang berbeda? (massabenda tidak berbeda/ massanya tetap) 8. Tuliskan 5 buah benda padat!

9. Tuliskan 5 buah benda cair! 10. Tuliskan 5 buah benda gas!

Cara penskoran :

Untuk PG skornya 2 kalau benar kalau salah 0

Untuk isian singkat skornya 3 kalau benar-benar salah 0 kalau menjawab tidak lengkap antara 0 - 3

Untuk jawaban skornya 5 kalau tidak menjawab atau benar-benar salah 0 jika tidak lengkap nilainya antara 0 – 5

Jumlah skor maksimal Untu PG 10, untuk isian singkat 15 dan untuk jawaban 50 , Total skor 75


(30)

BAB III

INFORMASI UNTUK GURU

A. Model Pembelajaran Induktif

Model pembelajaran induktif ini akan membahas pengertian model pembelajaran, model pembelajaran induktif, kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran induktif, dan dampak langsung dan iringan.

1. Pengertian Model Pembelajaran

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang pembelajaran, model pembelajaran, sintaks, sistem sosial, dampak pembelajaran. a. Pembelajaran

Di dalam modul ini istilah pembelajaran sama dengan proses

belajar mengajar. Dalam konteks pembelajaran terdapat dua komponen penting, yaitu guru dan siswa yang saling berinteraksi. Dengan demikian, dalam modul ini, pembelajaran didefinisikan sebagai pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar pada siswa dengan sebaik-baiknya.

b. Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.(Syaiful Sagala, 2005). Dari pendapat tersebut penulis memaknai model pembelajaran dalam modul ini adalah suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-siswa di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada siswa.

c. Sintaks

Sintaks merupakan serentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru-siswa dalam peristiwa pembelajaran yang diistilahkan dengan fase


(31)

yang dalam praktiknya menggambarkan bagaimana suatu model pembelajaran

d. sistem sosial

Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-siswa dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan siswa dan hubungannya satu sama lain dan jenis-jenis aturan yang harus diterapkan. Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model pembelajaran lainnya

e. Dampak pembelajaran langsung dan iringan

Dampak pembelajaran langsung merupakan hasil belajar yang dicapai dengan cara mengarahkan para siswa pada tujuan yang diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh pebelajar.

2. Pengertian Model pembelajaran Induktif

Model pembelajaran induktif dikemukakan oleh Hilda Taba, ia menganalisis berpikir dari sudut dan butir-butir logika. Proses berpikir atau proses kognitif yang terjadi dalam belajar ada tiga tahap yaitu (1) proses perolehan informasi baru, (2) proses mentransfer informasi yang diterima, dan (3) menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. Perolehan pengetahuan baru dapat terjadi melalui kegiatan membaca, mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan atau

mendengarkan audiovisual. Proses transformasi pengetahuan

merupakan suatu proses tindakan kita dalam memperlakukan pengetahuan yang sudah diterima agar sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang diterima dianalisis, diproses atau diubah menjadi konsep yang lebih abstrak agar dapat dimanfaatkan.

Model pembelajaran induktif merupakan sebuah model pembelajaran yang bersifat langsung, efektif untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kritis. Model ini merupakan cara yang tepat untuk membantu siswa dalam mendapatkan sebuah informasi penting melalui kompetensi kognitif. Model ini dirancang


(32)

berdasarkan teori konstruktivisme yang membutuhkan guru terampil bertanya. Berdasarkan pertanyaan yang dikembangkan guru siswa akan terbimbing dalam membangun pemahaman konsep materi yang diajarkan. Menurut Bruner pemahaman konsep siswa terhadap materi melalui tahapan perkembangan intelektual, yang meliputi enaktif, yaitu berpikir dengan cara manipulasi secara kongkrit; ikonik, dapat membayangkan melalui suatu gambar; dan simbolik, yaitu berpikir secara abstrak. Berdasarkan hal ini, maka Bruner melihat bahwa pebelajar (siswa) dapat memperluas pengetahuannya melalui proses pengembangan dan pengujian hipotesis.

Sistem sosial model pembelajaran induktif ini sangat mudah disusun karena bersifat kooperatif tetapi guru tetap menjadi inisiator dan pengawas semua kegiatan. Efektifitas model pembelajaran induktif

sangat tergantung kepada keterampilan guru dalam bertanya dan

mengarahkan pembelajaran sehingga membuat anak berpikir. Disini peran guru adalah menyesuaikan tugas-tugas dengan tingkat aktivitas kognitif siswa dan menentukan kesiapan siswa. Model pembelajaran induktif mensyaratkan sebuah lingkungan belajar dimana siswa merasa bebas dan terlepas dari resiko takut maupun malu saat memberikan pendapat, bertanya, dan membuat kesimpulan, serta jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar.

Model pembelajaran induktif dikembangkan berdasar beberapa postulat sebagai berikut.

a) Kemampuan berpikir dapat diajarkan.

b) Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data. Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu. Dalam seting tersebut siswa belajar mengorganisasikan fakta ke dalam suatu sistem konsep, yaitu:

1) saling menghubung-hubungkan data yang diperoleh satu sama lain serta membuat kesimpulan berdasarkan hubungan tersebut;

2) menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang telah


(33)

3) memprediksi serta menjelaskan suatu fenomena tertentu. Guru, dalam hal ini, dapat membantu proses internalisasi dan konseptualisasi berdasarkan informasi tersebut.

c) Proses berpikir merupakan suatu tahapan yang beraturan, artinya agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan strategi mengajar tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.

a. Sintak Model Pembelajarn Induktif

Model pembelajaran induktif dimulai dengan pembentukan konsep, interpretasi data, dan penerapan prisip.

1). Tahap pertama: Pembentukan konsep, terdiri atas tiga langkah

yaitu

a) Mengidentifikasi dan membuat daftar konsep Contoh pertanyaan pada fase ini :

• Apa yang kamu ketahui tentang….?

• Apa yang kamu lihat? Apa yang kau dengar?

b) Pengelompokan menurut sifat-sifat atau karakteristik yang sama Contoh pertanyaan pada fase ini :

• Apakah ada dikelompok ini yang mempunyai sifat yang sama?

Mengapa?

c) Pengkategorian (pemberian nama) Contoh pertanyaan pada fase ini :

• Bagaimana kalian memberi nama kelompok-kelompok ini?

2). Tahap kedua :Interpretasi data terdiri atas tiga langkah juga, yaitu a) Pengumpulan data

Contoh pertanyaan pada fase ini :

• Apa yang kamuingat tentang data…?

• Apa yang kamu lihat?

b) Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan, kemudian dianalisis.


(34)

Contoh pertanyaan pada fase ini :

• Mengapa ini dapat terjadi? Apa yang kamu pikirkan tentang hal

tsb? Apakah kamu melihat hubungan dalam data-data tsb? c). Merumuskan kesimpulan .Data yang diinterpretasikan harus data

yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan. Contoh pertanyaan pada fase ini :

• Apa yang membuat kamu berpikir tentang hal ini?

• Apa yang dapat kamu simpulkan?

3). Tahap ketiga : Penerapan Prinsip

Menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru. Langkah-Langkah:

d) Membuat hipotesis, memprediksi konsekuensi. Contoh pertanyaan pada fase ini : Bagaimana jika….? e) Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atau prediksi.

Contoh pertanyaan pada fase ini:

• Mengapa kamu berpikir akan terjadi hal tersebut?

• Apa yang menjadi dasar akan kondisi tersebut?

f) Menguji hipotesis/prediksi dan generalisasi. Contoh pertanyaan pada fase ini:

• Apa yang harus kamu lakukan untuk membuat hal ini berlaku

secara umum?

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Induktif

Model pembelajaran induktif ini ada kelebihan dan kekurangannya yang semuanya dapat disempurnakan dengan baik asal kelebihan dan

kelemahan ini saling dikuatkaan dan ditutupi. a. Kelebihan Model pembelajaran induktif

Kelebihan model pembelajaran induktif diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Model pembelajaran induktif ditujukan untuk membangun

perkembangan kognitif, sehingga sangat sesuai untuk


(35)

2) Sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang lebih banyak dalam proses belajar melalui proses tanya jawab.

3) Siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran karena guru langsung mempresentasikan informasi-informasi yang memberikan ilustrasi tentang topik yang dipelajari siswa,

4) Pemerataan pemahaman siswa lebih luas karena terjadi

pembimbingan guru melalui tanya jawab tentang materi

pembelajaran.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Induktif

Kelemahan model pembelajaran induktif diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Model ini membutuhkan guru yang trampil bertanya sehingga keberhasilan pembelajaran sepenuhnya ditentukan oleh kemampuan guru dalam memberikan iliustrasi dan pertanyaan untuk membimbing siswa berpikir kritis.

2) Model ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif agar siswa berani mengemukakan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna

3) Guru harus mempersiapkan media pembelajaran yang membuat siswa beraktifitas dan melakukan observasi terhadap ilustrai-ilustrasi yang diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.

4) Peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa, karena guru harus menjaga perhatian siswa agar mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan.

5) Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini bergantung kepada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan guru.

6) Pembelajaran tidak dapat berjalan jika guru dan siswa tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.


(36)

4. Dampak pembelajaran langsung dan iringan

Dalam penggunaannya model pembelaran berpikir induktif memiliki dampak pembelajaran langsung dan iringan. Model pembelajaran induktif di rancang untuk melatih siswa dalam proses pembentukan konsep-konsep yang spesifik dan sekaligus mengajarkan konsep-konsep tersebut. Selain

itu sebagai dampak iringannya adalah membentuk perhatian siswa untuk

fokus pada logika, bahasa dan arti kata dan sifat-sifat pengetahuan.

Menurut Jerome Bruner suatu konsep memiliki lima komponen, yaitu 1) nama, 2) contoh-contoh, 3) atribut (esensial dan non esensial), 4) nilai atribut, dan 5) aturan. Memahami suatu konsep berarti mengetahui semua komponen ini.

Dampak langsung dan iringan dari model pembelajaran induktif ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1. Dampak langsung dan Iringan model pembelajaran induktif

Dampak pengajaran langsung Dampak pengajaran iringan

B. Benda dan sifatnya

Dalam kehidupan, kita selalu dikelilingi oleh benda-benda yang berguna dalam membantu aktivitas kita. Benda dan sifatnya merupakan pengetahuan paling awal yang harus dipahami, karenanya benda dikenalkan pada anak sejak dini. Guru kelas SD sebaiknya membawa benda-benda nyata dalam

Model berpikir

induktif Konsep-konsep yang spesifik

Perhatian pada logika

Sensitivitas pada bahasa

Kesadaran akan hakikat pengetahuan

Proses Pembentukan Konsep


(37)

mengajarkan materi ini , agar siswa dapat mengamati dan melakukan kegiatan dengan benda nyata. Penggunaan benda nyata diharapkan dapat membantu pemahaman siswa tentang benda dan sifatnya menjadi lebih baik. Selain itu kegiatan ini dilakukan untuk merangsang siswa menggunakan semua alat inderanya karena pemahaman melalui indra akan lebih kongkrit.

Benda dan sifatnya dipelajari siswa SD kelas satu sampai dengan kelas enam namun pengertian konsep benda yang sebenarnya belum diketahui siswa dengan baik. Dalam modul ini diharapkan guru dapat menanamkan konsep benda dan sifatnya dengan baik karena benda dan sifatnya ini akan dipelajari siswa sampai tingkat SLTP pada pembahasan materi dan perubahannya.

1. Benda, Wujud Benda, dan Sifatnya

Benda atau materi diartikan sebagai sesuatu yang dapat diamati,

menempati ruang, dan mempunyai massa. Benda dapat diamati berarti

dapat diraba dan dirasakan. Benda menempati ruang dan mempunyai

massa berarti mempunyai volume dan massa. Massa merupakan

banyaknya bahan penyusun yang terdapat pada benda. Massa diukur

dengan satuan gram atau kilogram. Volum adalah ukuran ruang yang

ditempati oleh suatu benda. Apakah udara termasuk benda? Apakah air juga termasuk benda?

Benda yang ada di alam dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya Wujud benda yang dikenal secara umum hanya ada tiga jenis yaitu padat, cair, dan gas., tetapi ada wujud yang lain tergantung pada dasar pengelompokkan benda.

Berdasarkan wujudnya benda memiliki ciri tertentu seperti bentuk, volume, dan susunan partikel. Benda padat bentuknya tetap, sedangkan benda cair dan gas bentuknya berubah sesuai dengan wadahnya.

Susunan partikel benda padat cair dan gas dapat dilaihat pada gambar 3.2


(38)

Gambar 3.2. Struktur partikel berdasarkan wujudnya (sumber Addison Wesley)

Benda padat bentuknya tetap dapat berubah jika diberi gaya atau sengaja dibentuk. Ada berbagai jenis benda padat misalnya kapuk, besi, tanah, jika benda ini ditimbang dengan massa yang sama (misalnya 0,1 Kg) akan memberikan ukuran ruang yang berbeda. Hal ini terjadi karena jenis bendanya berbeda. Kapas merupakan benda padat yang sangat ringan berbeda dengan besi yang jika ditimbang akan memberikan ukuran yang lebih kecil dari pada benda kapas.

Benda padat ada yang murni dan tidak murni, kalau tidak murni biasanya berupa paduan dari berbagai benda padat lainnya, contoh alloy (perpaduan logam, perunggu, kuningan). Benda padat yang murni misalnya almunium yang ada dalam batu baterai, tembaga yang ada pada kabel. Benda padat tidak dapat dimampatkan, ada yang bersifat lentur atau elestis seperti karet. Benda padat ada juga yang keras, lunak, kasar, halus, dan rapuh, dapat dipotong, bentuk dan volumenya tetap, tidak dapat mengalir. Cobalah beri contoh benda padat yang sifatnya keras, lunak, kasar, halus, rapuh, lentur!

Benda cair berada di antara dua keadaan yaitu padat yang sifatnya keras dan gas yang sifatnya berubah volumenya sesuai dengan tempatnya. Benda cair bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya tanpa ada gaya dari luar. Benda cair sifatnya dipengaruhi oleh kekentalan cairan, jadi zat cair ada yang kental dan ada yang encer. . Benda cair sukar dimampatkan karena volumenya tetap. Bagian atas cairan (permukaannya) akan selalu datar kalau cairannya tenang. Sifat benda cair lainya adalah mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah , memiliki


(39)

tekanan dan menekan ke segala arah dan meresap melalui celah – celah kecil. Peristiwa meresapnya benda cair melalui celah–celah kecil disebut kapilaritas

Benda gas tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita rasakan umumnya tidak berwarna, ada yang berbau, dan ada yang tidak berbau. Benda gas ada di mana-mana, misalnya udara yang ada di atmosfir. Atmosfir merupakan lapisan gas sangat besar yang mengelilingi bumi. Karakteristik fisik dari gas adalah dapat

mengisi seluruh wadahnya

dalam berbagai bentuk dan ukuran

Cairan hanya dapat mengisi bagian bawah dari wadah sementara gas mengisi seluruh bagian wadah. Gas dapat dicairkan dengan cara pemampatan dan penurunan suhu. Contoh gas yang sering kita gunakan adalah gas bahan bakar yang ada dalam tabung yaitu LPG. LPG merupakan gas hasil penyulingan minyak bumi. LPG berbeda dengan LNG yang merupakan gas bumi yang langsung diambil dari dalam tanah. Mungkin pernah juga mendengar tentang istilah gas kota yang merupakan gas hasil pembusukan sampah gas inipun dapat digunakan sebagai bahan bakar gas.

Uap adalah fasa gas dari zat yang pada suhu kamar berwujud cair, contoh : uap air, uap alkohol. Kata uap digunakan untuk menggambarkan campuran gas yang tercampur dengan benda berwujud cair. Sedangkan asap digunakan untuk campuran gas yang bercampur dengan benda padat.

Jadi sifat gas adalah bentuknya sesuai dengan wadahnya, volumenya berubah–ubah sesuai wadahnya, dapat dimampatkan, menekan ke segala arah, volumenya tidak tetap, mengisi seluruh ruangan yang di tempatinya,

Gambar 3.3. Gas bertekanan ada di sekitar kita (sumber Google)


(40)

dapat mengalir dengan mudah. Dapat dimampatkan, tidak dapat dilihat hanya dapat dirasakan

Tabel 3.1. Sifat benda berdasarkan wujudnya Wujud

benda Bentuk Volume

Susunan Partikel Kekuatan antar partikel Jarak antar partikel Gerakan Partiktel Padat Tertentu

(kotak, bulat, lon-jong) dan relatif tetap

Tertentu dan tetap

Teratur Sangat kuat

Dekat Tidak

bebas

Cair Mengikuti wadahnya

Tertentu dan tetap

Tidak teratur

Kuat Agak

jauh

Bebas

Gas Mengikuti

wadahnya

Bergantung pada tekan-an dan tidak tetap

Sangat tidak teratur

Lemah Sangat

jauh

Sangat bebas

2. Perubahan Wujud Benda

Semua benda yang ada di

alam merupakan benda yang

berwujud padat, cair, dan gas.

Bergantung pada kondisi-nya,

beberapa benda bisa berada dalam keadaan tiga wujud contoh air dapat berada dalam keadaaan padat yang berupa es, cair (air), dan gas sering disebut sebagai uap air.

Jika suhu benda berubah maka wujud bendapun akan berubah. Umumnya jika suhu naik maka wujud benda akan bertambah ukuran volumenya , Pertambahan ukuran volume atau pemuaian terjadi karena jarak antar partikel membesar sehingga ruang yang diperlukan oleh partikel juga membesar

Contoh pada besi yang dipanaskan akan memuai dan akan meleleh jika terus dipanaskan

Gambar 3.4. Segala sesuatu yang ada di bumi adalah benda yang dapat dipilah berdasarkan wujudnya (sumber Google)


(41)

Dari ketiga wujud benda, gas merupakan benda yang paling aktif

bergerak karena partikel-partikel

dapat bergerak pada seluruh ruang dengan bebas, sedangkan benda padat partikelnya tidak dapat bergerak bebas dan benda cair dapat bergerak bebas tetapi terbatas.

Wujud menunjukkan keadaan fisik suatu benda, maka benda dapat berubah wujud dari satu wujud ke wujud yang lain karena adanya gaya fisik.

Perubahan wujud dari cair ke padat, disebut pembekuan, kebalikan dari proses ini disebut pelelehan. Perubahan cair ke gas disebut penguapan dan proses kebalikannya disebut pengembunan. Perubahan padat ke gas atau sebaliknya disebut penyubliman. Untuk perubahan dari gas ke padat ada yang menyebut sebagai deposit.

Semua benda cair atau gas dapat menjadi padat jika benda tersebut didinginkan pada suhu yang cukup rendah yaitu melewati titik bekunyha. Sebaliknya benda padat berubah jadi benda cair jika benda ini dipanaskan sampai di atas titik bekunya, benda cair akan berubah menjadi gas jika dipanaskan sampai diatas titik didihnya .

Proses perubahan wujud dari padat ke cair , cair ke gas dan dari gas ke padat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.5. Wujjud air ada dalam 3 wujud yaitu padat cair dan gas yang dapat saling berubah jika ada energi ( Sumber Google)


(42)

Gambar 3.6. Proses perubahan wujud

Contoh peristiwa penguapan air yang menguap akibat pemanasan baik akibat pemanasan oleh sinar matahari atau proses mendidihkan air. Contoh pengembunan adalah peristiwa berubahnya uap air hasil penguapan air laut, sungai, kolam dan lain-lain di lapisan udara bagian atas yang bersuhu dingin membentuk awan... Contohnya proses pembekuan dapat dilihat pada penjual es yang membuat es dari campuran gula air dan buah-buahan atau aroma yang ketika dicampur akan membentuk cairan dan pada saat didinginkan akan membentuk padat yaitu terjadinya es yang enak rasanya..

Perubahan struktur partikel pada perubahan wujud benda. Perhatikan gambar dibawah ini ;

Gambar 3.7. Perubahan wujud benda ( sumber Google) (air) air Mendidih Meleleh

Uap

ES Partikel Air Air Mendidih

saling merapat dan tidak dapat bergerak

Partikel sa-ling berjauh-an dberjauh-an berge-rak sangat ce-pat serta acak Partikel

bergerak cepat dan agak ber-dekatan

Padat Cair

Gas

Mencair Membeku

Menguap

Menyublim

Perubahan Wujud benda


(43)

Benda ini tetap air walaupun ada dalam berbagai wujud (cair, uap, padat) sifat kimianya selalu sama. Dengan kata lain, perubahan fisika tidak akan mengubah benda untuk menghasilkan benda baru. Cobalah sebutkan peristiwa lain yang menyebabkan perubahan wujud?.

Es dalam bentuk padat akan meleleh menjadi air akibat pemanasan, partikel dalam benda padat sangat rapat sehingga partikel hanya dapat bergetar pada tempatnya (vibrasi), dengan pemanasan gerakan vibrasi partikel semakin cepat sehingga jarak antar partikel menjadi lebih renggang. Apabila es dipanaskan terus menerus akan terjadi kerusakan susunan partikel dari teratur menjadi tidak teratur. Pada keadaan ini benda akan terlihat berubah wujud dari padat menjadi cair. Jika dipanaskan lagi sampai mencapai titik didihnya, partikel- partikel akan lebih cepat bergerak dan semakin tidak teratur, pada keadaan ini benda akan terlihat berubah wujud dari cair menjadi uap. Dengan demikian terjadinya perubahan wujud pada benda karena perubahan susunan partikel yang menyususn benda dari teratur menjadi tidak teratur, partikelnya sendiri tidak mengalami perubahan.

3. Hubungan Antara Sifat Bahan Dengan Kegunaannya

Sifat benda merupakan sifat kumpulan partikel yang dipengaruhi oleh jenis partikel dan bagaimana partikel-partikel itu tersusun. Misalnya jenis partikel sama jika mempunyai susunan yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula, contoh : intan dan grafit.

Sifat benda dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisik dari suatu materi adalah sifat yang dapat diamati atau diukur tanpa haarus mengubah zat tersebut

Sifat fisik dari suatu materi dapat ditentukan dengan cara mengamati dan mengukur tanpa melibatkan reaksi kimia. Sifat fisis dari materi yang dapat diamati adalah: warna, bau, rasa, rapat massa/ berat jenis, kekerasan, kelarutan, daya hantar panas dan daya hantar listriknya, massa, titik leleh, titik didih, ukuran, kehalusan, dan teksture, dapat ditempa (malleability), dapat ditarik sehingga menjadi serat/kawat (ductility), mengkilap tidaknya bahan tersebut. ( Selain itu untuk benda padat dapat pula diamati sifat fisis yang berupa kekuatan dan elastisitas


(44)

yang merupakan s sifat dari benda cai Sifat kimia adal tersebut mengalam yaitu perubahan-melibatkan perubahan diantaranya adalah dengan oksigen, k

Segala sesuatu cair, dan gas. Penggun yang ada di lingk tertentu dan dises harus diperhatikan k

Benda yang s merupakan benda kegunaan benda digunakan sebagai lainnya adalah , menyerap air, kua pandang.

Beberapa sifat bahan

sifat dari benda padat, sedangkan kekentalan m cair.

dalah sifat suatu materi yang dapat diketahui lami perubahan dengan cara mengamati reaksi

-perubahan yang terjadi dalam reaksi ki ubahan komposisi dari materi itu sendiri, s alah kemudahan terbakar atau kemudahan , kemudahan bereaksi dengan asam (gambar 3.

Gambar 3.8. sifat kimia benda

tu yang ada di alam ini merupakan benda berben Penggunaan benda disesuaikan dengan sifatny gkungan umumnya terbuat dari bahan yang me isesuaikan dengan kegunaannya, akibatnya s

an karena sifat bahan mempengaruhi fungsi suat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari da yang mempunyai sifat khusus yang disesuaik

a tersebut, misalnya sifat benda yang tahan/ gai bahan untuk membuat jas hujan, Sifat be , tahan panas, berdaya hantar panas maup kuat, keras, tidak mudah terbakar, dan tembu

t bahan untuk benda padat ditunjukkan di tabel 3

merupakan

i jika materi si kimianya kimia yang sifat kimia an bereaksi

3.8).

entuk padat, nya Benda emiliki sifat sifat bahan atu benda.

umumnya ikan dengan n/ kedap air benda yang upun listrik, bus cahaya/


(45)

Tabel 3.2. Sifat beberapa bahan benda padat

No. Jenis Bahan Sifat

1. Kaca Keras, mudah pecah, tembus pandang, tembus cahaya,

2. Logam Kuat, kokoh, kaku, tidak tembus cahaya, keras, halus/licin,

menghantarkan panas dan listrik, beberapa dapat berdaya magnet, dapat berkarat permukaannya

mengkilap dan mudah menjadi kusam karena teroksidasi

3. Kayu Keras, padat, tidak tembus pandang, kasar, bukan

penghantar panas dan listrik, dapat lapuk , dapat terbakar, dapat dihaluskan dengan cara menggosok.

4. Karet Lentur, elastis, lunak, bukan penghantar panas dan listrik,

dapat terbakar dan menghasilkan bau tidak sedap, tahan air

5. Plastik Ringan, mudah dibentuk, mudah terbakar, tidak dapat

berkarat atau lapuk, tidak ditembus air/ tahan air, tahan lama karenanya sukar terurai, ada yang dapat didaur ulang.

6. Keramik

(tanah liat)

Keras, kuat, menghantarkan panas, mudah pecah, tidak dapat lapuk

7. Kertas Dapat terbakar, mudah sobek, tidak menghantar panas

dan listrik, dapat lapuk, ada yang tembus pandang, menyerap air

8. Kulit Dapat terbakar, mudah sobek, tidak menghantar panas

dan listrik, dapat lapuk, tidak tembus pandang, tidak menyerap air

Tabel 3.3 menunjukkan kegunaan beberapa benda berbahan logam, kaca karet, plastik, kertas, keramik, kulit, kayu. Yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 3.3. Kegunaan benda padat berdasarkan jenis bahan

No. Jenis Bahan Kegunaan

1. Kaca Jendela (untuk rumah dan mobil, alat-alat rumah tangga

untuk makan dan minum

2. Logam Mobil, motor,alat-alat rumah tangga untuk masak

3. Kayu Furniture/ mebelair rumah tangga dan kantor

4. Karet Ban kendaraan, sekat-sekat

5. Plastik Alat-rumah tangga, kendaraan, bahan bangunan, alat

elektronik.

6. Keramik

(tanah liat)

Bahan bangunan, alat rumah tangga

7. Kertas Buku dan ATK

8. Kulit Untuk pembungkus, mebelair, jaket, sepatu, tas

C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran

1. Aspek-aspek yang harus diperhatikan pada saat menggunakan model pembelajaran induktif.


(46)

Guru harus trampil menggunakan teknik bertanya. Disarankan untuk membaca modul Teknik Bertanya pada BBM tahun 2010 dan PAKEM pada BBM tahun 2010.

Guru dan siswa harus suka membaca sehingga proses induktif dapat berlangsung dengan baik.

2. Aspek keselamatan kerja

Untuk benda-benda runcing/tajam yang digunakan untuk siswa harus diperhatikan agar tidak dijadikan mainan.

Jika menggunakan pembakar perhatikan bahan yang akan dipanaskan, Pembuatan gas harus dilakukan oleh guru dan disajikan dengan metode

demonstrasi.

Hati-hati dengan alat-alat yang dipanaskan sebaiknya gunakan alat penjepit atau lap

Jika menggunakan lap jangan sampai lap mengenai api 3. Pelik-pelik kegiatan

• Bahan yang digunakan untuk pembuatan gas diperoleh dari bahan

bekas (misalnya batu baterai) atau menggunakan soda kue yang dapat dibeli di toko kue dan bahan yang ada di rumah ( misalnya cuka ) atau membeli cairan pembersih porselain di toko material/ besi

• jika bahan tersebut mudah terbakar maka harus dilakukan dalam

penanggas (wadah yang berisi air dan wadah ini yang dipanaskan)

• Cara memadamkan pembakar sepiritus lakukan dengan menggunakan

penutupnya.

• Alat-alat yang bekas pakai hendaknya segera dibersihkan dan jika alat gelas digunakan untuk memanaskan lilin bersihkan dengan cara memanaskan gelas bersama air.

D. Bahan Bacaan yang disarankan dibaca

Joyce, Bruce R, 2009, Model Of teaching, Pearson Education,Inc, USA

Modul Teknik Bertanya, BBM tahun 2010 Modul PAKEM, BBM tahun 2010

Buku : IPA Kelas IV tentang Benda dan Sifatnya atau rujukan buku lainnya yang berhubungan dengan Benda dan sifatnya


(47)

BAB IV

EVALUASI dan TUGAS MANDIRI

Pada bab ini diberikan Evaluasi dan tugas mandiri, bagi guru agar guru dapat mengukur sejauh mana pengetahuan dan pengalaman yang telah diperolehnya setelah membaca modul ini.

Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat

1. Jelaskan dengan singkat dan jelas sintak pada model pembelajaran induktif!. 2. Jelaskan bagaimana mengajarkan topik BERBAGAI BENTUK ENERGI

dengan menggunakan model pembelajaran induktif?

3. Jelaskan apa kelebihan model pembelajaran induktif dalam mengajarkan topik IPA?

4. Jelaskan apa kelemahan model pembelaran induktif ?

5. Keterampilan apa saja yang harus dikuasai oleh guru sehingga pembelajaran IPA dengan model induktif dapat berhasil?

6. Jelaskan definisi benda!

7. Sebutkan perbedaan benda padat dan cair dilihat dari perubahan volume dan bentuknya ketika benda-benda tsb dipindahkan! Jelaskan penyebab terjadinya perbedaan sifat ketiga wujud benda tersebut!

8. Jelaskan sifat dan perbedaan sifat dari benda padat, cair, dan gas! 9. Jelaskan penyebab perubahan wujud pada benda!

10. Mengapa air di bumi ada dalam 3 wujud yaitu padat, cair, dan gas.

Jelaskan alasannya !!

Tugas Mandiri :

Buat RPP dengan menggunakan model pembelajaran induktif untuk topik yang lain sesuai pilihan Anda.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R., Chemistry, 6th edition, New york, U.S.A., McGraw-Hill, 1999

Devi Poppy dan Sri Anggraeni, Ilmu Pengetahuan Alam, SD dan MI Kelas IV, Pusat Berbukuan , Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Dr. Tik L.Liem, Invitation to science inquiry – Asyiknya Meneliti sains, Bandung, Pudak Scientific, 2007.

Hill, John W. Petrucci, Ralph H.. General Chemistry, an Integrated approach, 3rd edition, Mexico U.S.A., Prentice Hall, 2002.

Jones, Mark M. Dan kawan-kawan, Chemistry & Society, 5th edition, New york, U.S.A. CBS college Publishing 1987.

Joyce, Bruce R, 2009, Model Of teaching, Pearson Education,Inc, USA

Matta, S Michael, Staley, D. Dennis, Wilbraham, C. antony,Chemistry, 3rd edition, Omaha, Nebraska, Addison Wesley, 1997.

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif/ diunduh tgl 28 April 2011

http:// www.geocities.com/no_vyant/Ss_inisiasi_sem2/Inisiasi_Pemngembangan_ Pembelajaran_IPA_4.doc / diunduh tgl 28 April 2011

http://rpdp.net/adm/uploads/science/959PropertiesofSolidObjectsLesson-U.pdf, diunduh tgl 25 MAret 2011

http://www.tutorvista.com/content/chemistry/chemistry-ii/carbon- compounds/natural-rubber.php, diunduh tgl 25 Maret 2011

http://www.crayonpedia.org/mw/Sifat_Bahan_Penyusun_Benda_5.1, diunduh tgl 25 Maret 2011


(49)

Glosarium

Model Pembelajaran : Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu

Sistem Sosial : Bentuk kerja sama antara guru dan

siswa dalam pembelajaran

Pembelajaran : Proses belajar mengajar

Metode : Cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan

pembelajaran

Model pembelajaran Induktif : Model pembelajaran yang dikembangkan atas dasar untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi

Sintak : rentetan atau tahapan

perbuatan/kegiatan guru-siswa dalam peristiwa pembelajaran

Pembentukan konsep. : proses perolehan informasi baru

Interpretasi data. Menafsirkan, menyimpulkan, dan

generalisasi yang mengarah pada pencapaian konsep

Penerapan prinsip. : Menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang berbeda..

Asap : Uap yang dapat dilihatdan dihasilkan dari pembakaran

Campuran : Gabungan 2 atau lebih benda yang berbaur menjadi satu

Deposit : Membentuk padat Kapilaritas

:

Peristiwa meresapnya benda cair melalui celah–celah kecil

LNG = liquid natural gas : Gas yang diperoleh dari alam lalu dicairkan

LPG = liquid petroleum gas : Gas yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi lalu dicairkan

Massa : Besaran yang menyatakan banyaknya bahan penyusun yang terdapat pada benda

Membeku : Perubahan dari benda cair menjadi benda padat

Mencair : Perubahan dari benda padat menjadi benda cair

Mengembun : Perubahan dari benda gas menjadi

benda cair

Menguap : Perubahan dari benda cair menjadi benda gas


(50)

Menyublim : Perubahan dari benda padat menjadi benda gas

Partikel : Bagian terkecil dari suatu benda dan mempunyai ukuran

Plasma : Gas yang terionisasi (bermuatan listrik) dan bertemperatur tinggi

Uap : Adalah gas yang dihasilkan dari pemanasan air

Volume = isi : Besaran yang menunjukkan ruang suatu


(51)

47

Silabus RPP

I. CONTOH SILABUS

Nama Sekolah : SD Ruthalia

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/ 1

Standar Kompetensi : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

Alokasi Waktu : 6 JP

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alok asi Wak tu Sum ber/ baha n/ alat Teknik Bentuk

6.1 Mengiden-tifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu Pengertian Benda dan wujudnya (padat, cair, gas)

1. Menjelaskan pengertian benda 2. Menjelaskan

perbedaan benda padat, cair, dan gas

3. Memberikan

contoh benda

padat, cair, dan gas

4. Menjelaskan sifat benda padat, cair, dan gas

5. Menjelaskan perbedaan sifat benda padat, cair, dan gas

• Guru menggali informasi tentang berbagai

macam benda padat, cair dan gas

• Guru melakukan tanya jawab untuk menggiring

siswa pada pengertian benda

• Siswa melakukan percobaan untuk membuktikan

bahwa benda mempunyai massa, bentuk dan volume dengan LKS 1

• Guru melakukan kegiatan demonstrasi untuk

membuktikan bahwa udara termasuk benda yang berbentuk gas

• Siswa melakukan percobaan untuk membuktikan

bahwa benda padat dan cair mempunyai sifat tertentu dengan LKS 2

• Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil

percobaan berdasarkan data percobaan yang dilakukannya

• Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang benda dengan cara memprediksi apakah kecap atau sirup dalam

Tes Tertulis Observasi Tes kinerja Portofolio PG Uraian Lembar pengamata n Instrumen Uji petik kinerja Lembar penilaian portofolio

4 JP Sumb

er Buku IPA SD Baha n Lemb ar kerja, Baha n/ alat untuk prakt ek


(52)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alok asi Wak tu Sum ber/ baha n/ alat Teknik Bentuk 6. Mendeskripsikan jenis jenis benda padat berdasarkan beratnya

7. Mendeskripsikan apa yang terjadi jika benda padat dimasukkan dalam air

8. Mendeskripsikan jenis zat cair berdasarkan kekentalannya

botol termasuk benda,

• Guru melakukan tanya jawab untuk menggiring

siswa pada jenis benda padat dan benda cair

• Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang jenis benda padat/ cair berdasarkan beratnya/ kekentalannya dengan cara mempre-diksi apakah suatu ben-da ringan/ berat, kental /encer

6.2 Mendes-kripsikan terjadinya perubaha n wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas Perubahan Wujud (mencair, membeku, menguap, mengembun, menyublim)

1. Menjelaskan perubahan wujud pada benda 2. menjelaskan

penyebab terjadinya

perubahan wujud 3. Menjelaskan

proses mencair, membeku,

menguap, dan

mengembun yang terjadi pada benda

• Siswa menjawab pertanyaan guru tentang benda

dan sifat-sifatnya (benda padat, cair dan gas)

• Siswa melakukan percobaan sesuai dengan LKS

3 tentang perubahan wujud

• Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk

membahas data percobaan

• Siswa menyimpulkan hasil percobaan dengan

bimbingan guru

• Guru mengajukan pertanyaan untuk memprediksi

perubahan wujud yang terjadi pada kamper

Tes Tertulis Observasi Tes kinerja Portofolio PG Uraian Lembar pengamata n Instrumen Uji petik kinerja Lembar penilaian

2 JP Sumb

er Buku IPA SD Baha n Lemb ar kerja, Baha n/ alat untuk


(53)

49

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alok asi Wak tu Sum ber/ baha n/ alat Teknik Bentuk 6.3 Menjelas-kan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaan nya Hubungan sifat benda dengan kegunaan -nya Hubungan sifat benda dan kegunaannya

1. Menjelaskan sifat

bahan yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari 2. Menjelaskan

kegunaan benda dalam kehidupan sehari-hari 3. menghubungkan

sifat benda

dengan kegunaannya

• Siswa menyebutkan jenis-jenis benda dan

sifatnya melalui gambar

• Siswa mengisi LKS 4 Sifat dan kegunaan benda • Siswa berdiskusi dalam kelompok berdasarkan

LKS 4

• Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan

hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya

portofolio prakt


(54)

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : IPA

Kelas/ Semester : IV / 1

Materi : BENDA DAN SIFATNYA

Waktu : 2 jam pelajaran

Standar Kompetensi

: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan

wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair,

dan gas memiliki sifat tertentu

Indikator : Kognitif

Produk :

1. Mampu menjelaskan pengertian benda 2. Mampu menjelaskan perbedaan benda

padat, cair, dan gas

3. Mampu membedakan sifat benda padat, cair dan gas

Proses

4. Mampu mengelompokkan benda padat, cair dan gas berdasarkan perbedaan sifat.

Psikomotor

5. Mampu menggunakan alat timbangan untuk mengukur massa benda.

A. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Produk :

1. Dari contoh-contoh benda yang ditunjukkan oleh guru siswa dapat Menjelaskan pengertian benda.

2. Setelah memperhatikan demonstrasi guru, siswa dapat menjelaskan pengertian dan sifat gas

3. Setelah melakukan percobaan siswa dapat menjelaskan sifat benda padat dan benda cair

Proses

4. Dari benda-benda yang ada disekitar siswa, siswa mampu mengelompokkan benda berdasarkan sifatnya

Psikomotor:

5. Setelah melakukan percobaan siswa dapat menentukan benda padat berdasarkan massanya

6. Setelah melakukan percobaan siswa dapat menentukan jenis benda cair berdasarkan kekentalannya


(55)

B. Nilai karakter bangsa yang dilatihkan melalui pembelajaran ini ; Disiplin, aktif, kerjasama, jujur, teliti, kritis

C. Materi Pembelajaran 1. Pengertian benda

2. Wujud benda (padat, cair dan gas) 3. Sifat benda padat , cair, dan gas C. KKM : 80

D. Model / Metode

1. Model : Induktif

2. Metode : Diskusi informasi

E. Langkah-langkah Kegiatan No.

TP

Rincian Kegiatan Waktu

(menit) 1-5

Pendahuluan

• Prasyarat Pengetahuan : benda hidup dan benda tak hidup • Motivasi : Ditanyakan pada siswa tentang benda apa saja

yang terdapat disekitarmu dalam kehidupan sehari-hari.

• Masalah : Apakah benda mempunyai berat yang sama?

5 Kegiatan Inti

Pembentukan Konsep

Guru menunjukkan gelas yang berisi air kemudian mengajukan pertanyaan yang menggiring siswa kepada pengertian benda misalnya : Apakah yang mengisi gelas ini termasuk benda ? Apakah gelas termasuk benda? Jadi menurut kalian apa yang disebut dengan benda?

Diharapkan siswa menjawab : Benda adalah sesuatu yang dapat diamati, menempati ruang, mempunyai massa, dan mempunyai bentuk. Bagaimana kalian mengetahui bahwa benda mempunyai massa? Bagaimana kamu mengetahui benda mempunyai bentuk?

Guru melakukan demonstrasi pembuatan gas ( lembar demonstrasi 1). Setelah balon terisi gas dilanjutkan dengan penimbangan balon tersebut untuk membuktikan bahwa gas mempunyai massa Interpretasi data

- Siswa membentuk kelompok yang heterogen untuk melakukan percobaan sesuai dengan LKS 1 (Pengertian Benda)

- Mengerjakan lembar kerja siswa (LKS 1) tentang pengertian benda

- Diskusi kelompok tentang pengertian benda padat dan benda cair

- Setelah selesai mengerjakan LKS 1, dilanjutkan dengan mengerjakan LKS 2 tentang sifat benda padat dan benda cair

25


(1)

67

Halaman 2 LKS 2 : Sifat Benda

Tabel Pengamatan :

No Benda Bentuk benda di atas meja

Bentuk benda di dalam gelas 1 Penggaris

2 Pensil 3 Pulpen

4 Penghapus pensil

Jawablah pertanyaan dibawah ini

1. Apakah bentuk benda padat jika dimasukkan ke dalam gelas bentuknya berubah?

2. Mengapa demikian? Jelaskan jawabanmu!

3. Simpulkanlah tentang sifat benda padat sesuai dengan hasil pengamatanmu

Sifat Benda Cair

1. Masukkan air ke dalam gelas. Amati apa yang terjadi

2. Tuangkan air dalam gelas ke dalam mangkuk, perhatikan apa yang terjadi

3. Tuangkan air yang dari dalam mangkuk ke dalam botol, hati-hati agar tidak tumpah. Amati apa yang terjadi.

4. Botol yang berisi air simpan diatas meja. Perhatikan permukaaan airnya 5. Miringkan botol seperti pada gambar

6. Catat pengamatanmu bagaimana permukaan air dalam botol pada saat botol dimiringkan


(2)

Halaman 3 LKS 2 : Sifat Benda

Tabel Pengamatan

Wadah tempat air Bentuk air

Gelas Mangkuk Botol

Jawablah pertanyaan dibawah ini :

1. Apakah air dalam gelas bentuknya sama dengan bentuk gelas? 2. Bagaimanakah bentuk air jika dimasukkan ke dalam mangkuk

dan botol?

3. Apakah permukaan air berubah ketika botol dimiringkan? 4. Simpulkanlah tentang sifat benda cair sesuai dengan hasil

pengamatanmu! Sifat Benda Gas

1. Tiuplah balon yang mempunyai bentuk yang berbeda 2. Timbanglah masing-masing balon yang telah di tiup 3. Catat hasil pengamatanmu

Tabel pengamatan

Benda Massa Bentuk

Gas dalam balon 1 Gas dalam balon 2 Gas dalam balon 3

Jaawablah pertanyaan dibawah ini:

1. Apakah udara yang ditiupkan dari mulut sama? 2. Apakah bentuk balon sama?


(3)

69 Halaman 1

Lembar kerja Siswa 3

PERUBAHAN WUJUD PADA PEMBUATAN STRAWBERY COKLAT

Perubahan wujud pada benda dapat dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan suhu, benda padat dapat berubah menjadi cair jika dipanaskan, dan benda cair dapat berubah menjadi padat jika didinginkan.

Tujuan : Mengamati perubahan wujud yang terjadi bila coklat batangan (padat) dipanaskan dan coklat cair didinginkan.

ALAT BAHAN

Mangkuk yang dapat dipanaskan Piring kecil

Mangkuk untuk diisi air panas

Coklat balok strawberry Es batu

Gula pasir

Cara Kerja

1. Potong-potong coklat balok kemudian masukkan ke dalam mangkuk

2. MAsukkan mangkuk yang berisi coklat diatas mangkuk yang berisi air panas. Amati yang terjadi

3. Setelah semua coklat meleleh

tambahkan 2 sendok makan gula pasir sambil terus diaduk sampai semua gula tercampur

4. Masukkan strawberry segar kedalam lelehan coklat lalu angkat dan simpan pada piring kecil yang diisi es. Amati apa yang terjadi pada strawberry!


(4)

Jawablah pertanyaan berikut ini :

1. Pada saat mangkuk potongan coklat dimasukkan ke dalam mangkuk air panas,

terjadi……… 2. Terjadi perubahan ………….. pada coklat

3. Perubahan yang terjadi pada coklat adalah dari wujud ...ke wujud ...

4. Nama proses dari perubahan ini adalah ………..

5. Yang menyebabkan perubahan pada coklat adalah……….. 6. Apa yang akan terjadi jika coklat dari strawbery dikelupas lalu dipanaskan


(5)

71 Halaman 1

Lembar kerja Siswa 4

SIFAT BENDA DAN KEGUNAANNYA

Benda yang terdapat disekitarmu mempunyai sifat yang berbeda, masing-masing benda dapat dibuat alat atau bahan yang berguna bagi kehidupan manusia sesuai dengan sifat benda asalnya.

Tujuan : mengetahui kegunaan dan sifat benda-benda yang ada disekitar kita

Berikut ini benda-benda yang ada disekitarmu. Lengkapilah tabel dibawah ini dengan kegunaan dan sifat-sifatnya

No Benda Kegunaan Sifat

1

Buku tulis

Untuk menulis Putih, dapat ditulisi, basah jika kena air

2

Sendok garpu logam

……….. ……….. ……… ……… 3 Payung ………. ……… ……… ……….. 4 Jok kursi ……… ……… ……… ……… 5 Botol kaca ……….. ……… ……… ………

6 ………

………..

……… ………


(6)

Halaman 2

Lembar kerja Siswa 4

SIFAT BENDA DAN KEGUNAANNYA

No Benda Kegunaan Sifat

7

Ember plastik

……….. ………..

……… ………

8

Kipas angin

………. ………

……… ………

9

Handuk

……… ………

……… ………

10

Sepatu olahraga

……….. ………

……… ………