jenis logam dan kerusakan tanah akibat pencemaran baik oleh bahan pupuk pestisida atau logam berat serta industri Darmono, 1995.
4.2.3 Uji Perolehan Kembali Recovery
Hasil uji perolehan kembali recovery kadar timbal dan kadmium setelah penambahan masing-masing larutan standar timbal dan kadmium dalam sampel
dapat dilihat pada Lampiran 13 dan lampiran 14, halaman 57 sampai halaman 60. Persen recovery timbal dan kadmium dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Persen Uji Perolehan Kembali recovery Kadar Timbal dan Kadmium
No. Sampel Logam
Recovery Syarat rentang
persen recovery 1.
Wortel Biasa Timbal
98,38 80-120
Wortel Organik 97,01
2. Wortel Biasa
Logam 99,08
80-120 Wortel Organik
100,67 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan
kembali recovery untuk kandungan timbal pada wortel biasa dan wortel organik adalah 98,38 dan 97,01 dan untuk kandungan kadmium adalah 99,08 dan
100,67. Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang baik pada saat pemeriksaan kadar timbal dan kadmium dalam sampel. Hasil uji perolehan
kembali recovery ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan, rata-rata hasil perolehan kembali recovery berada pada rentang 80-120 Ermer, 2005.
4.2.4 Simpangan Baku Relatif
Dari perhitungan yang dilakukan terhadap data hasil pengukuran kadar logam timbal dan kadmium pada wortel biasa, diperoleh nilai simpangan baku
SD sebesar 4,40 untuk logam timbal; 5,86 untuk kadmium dan nilai simpangan baku relatif RSD sebesar 4,47 untuk timbal; 6,05 untuk kadmium.
Sebaliknya pada wortel organik diperoleh nilai simpangan baku SD sebesar 4,14
Universitas Sumatera Utara
untuk logam timbal; 9,09 untuk kadmium dan nilai simpangan baku relatif RSD sebesar 4,26 untuk timbal; 9,03 untuk mineral kadmium. Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 15 dan Lampiran 16, halaman 61 sampai halaman 64. Menurut Harmita 2004, nilai simpangan baku relatif RSD untuk analit dengan
kadar part per million ppm adalah tidak lebih dari 16 dan untuk analit dengan kadar part per billion ppb RSDnya adalah tidak lebih dari 32. Dari hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki presisi yang baik.
4.2.5 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi