klorida atau belerang Cd Sulfida. Kadmium bisa membentuk Cd
2+
yang bersifat tidak stabil. Kadmium Cd memiliki nomor atom 48, berat atom 112,4
gmol, titik leleh 321
o
C, dan titik didih 767
o
C Widowati, 2008. Sumber Kadmium Cd berasal dari hasil penambangan, hasil sampingan
peleburan Zn dan Pb, pabrik baterai, electroplating, pupuk, pestisida, limbah industri dan rumah tangga Widowati, 2008.
Kadmium Cd banyak digunakan sebagai pigmen warna cat, keramik, plastik, industri baterai, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, PVC, dan
percetakan tekstil Widowati, 2008.
2.4 Spektrofotometri Serapan Atom
Metode spektrofotometri serapan atom berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsurnya. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Transisi elektronik
suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke
tingkat eksitasi. Dasar analisis menggunakan teknik spektrofotometri serapan atom adalah bahwa dengan mengukur besarnya absorbsi oleh atom analit, maka
konsentrasi analit tersebut dapat ditentukan Khopkar, 1990. Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-
unsur logam dalam jumlah sekelumit trace dan sangat sekelumit ultratrace. Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan
tidak tergantung pada bentuk molekul logam dalam sampel tersebut. Cara ini
Universitas Sumatera Utara
cocok untuk analisis sekelumit logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi batas deteksi kurang dari 1 ppm, dan pelaksanaanya relatif sederhana Gandjar
dan Rohman, 2007. Cara kerja spektroskopi serapan atom berdasarkan atas penguapan larutan
sampel, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan
dari lampu katoda Hollow Cathode Lamp yang mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang
gelombang tertentu menurut jenis logamnya Darmono, 1995. Bagian instrumentasi spektrofotometer serapan atom adalah sebagai
berikut: a. Sumber Radiasi
Sumber radiasi yang digunakan adalah lampu katoda berongga hallow cathode lamp
. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda berbentuk silinder berongga yang dilapisi dengan
logam tertentu Gandjar dan Rohman, 2007. b. Tempat Sampel
Dalam analisis dengan spektrofotometer serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan
gas. Ada berbagai macam alat yang digunakan untuk mengubah sampel menjadi uap atom-atomnya, yaitu:
1. Dengan nyala Flame Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa cairan menjadi
bentuk uap atomnya dan untuk proses atomisasi. Suhu yang dapat dicapai oleh
Universitas Sumatera Utara
nyala tergantung pada gas yang digunakan, misalnya untuk gas asetilen-udara suhunya sebesar 2200
C. Sumber nyala asetilen-udara ini merupakan sumber nyala yang paling banyak digunakan. Pada sumber nyala ini asetilen sebagai
bahan pembakar, sedangkan udara sebagai bahan pengoksidasi Gandjar dan Rohman, 2007.
2. Tanpa nyala Flameless Pengatoman dilakukan dalam tungku dari grafit. Sejumlah sampel diambil
sedikit hanya beberapa µL, lalu diletakkan dalam tabung grafit, kemudian tabung tersebut dipanaskan dengan sistem elektris dengan cara melewatkan arus
listrik pada grafit. Akibat pemanasan ini, maka zat yang akan dianalisis berubah menjadi atom-atom netral dan pada fraksi atom ini dilewatkan suatu sinar yang
berasal dari lampu katoda berongga sehingga terjadilah proses penyerapan energi sinar yang memenuhi kaidah analisis kuantitatif Gandjar dan Rohman, 2007.
Pemanasan tabung ini dilakukan dengan arus listrik yang biasa berlangsung dalam tiga tahap, yaitu pengeringan, pengabuan dan pembakaran dari
cairan sampel, yang masing-masing dengan temperatur 500, 700, 3000 C. Semua proses tahapan tersebut berjalan secara elektrik dan otomatik yang dikontrol
dengan komputer Darmono, 1995. c. Monokromator
Monokromator merupakan alat untuk memisahkan dan memilih spektrum sesuai dengan panjang gelombang yang digunakan dalam analisis Rohman,
2007.
Universitas Sumatera Utara
d. Detek De
tempat pen e. Ampli
Am dari detek
Rohman, 2 f. Reado
Re pencatat h
menggamb
Ga Serapan
absorbans yang sesu
ktor etektor digu
ngatoman ifier
mplifier mer
ktor sehingg 2007.
out eadout
meru hasil. Hasil
barkan abso
Gamba
angguan-gan Atom ada
si unsur yan ai dengan k
unakan un Gandjar dan
rupakan su ga dapat di
upakan suat l pembacaa
orbansi atau
r 1. Kompo
ngguan in alah perist
ng dianalisi konsentrasin
ntuk mengu n Rohman,
uatu alat un ibaca alat p
tu alat penu an dapat be
u intensitas
onen Spektr nterference
tiwa-peristiw is menjadi
nya dalam s ukur intens
2007.
ntuk mempe pencatat ha
unjuk atau d erupa angk
emisi Gand
rofotometer yang ad
wa yang lebih kecil
ampel Gan sitas cahaya
erkuat signa sil Readou
dapat juga d ka atau beru
djar dan Ro
Serapan At da pada S
menyebabk atau lebih
ndjar dan Ro ya yang m
al yang dit ut
Gandja
diartikan se rupa kurva
ohman, 2007
tom Spektrofoto
kan pemba h besar dari
ohman, 200 elalui
erima ar dan
ebagai yang
7.
ometri acaan
i nilai 07.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gandjar dan Rohman 2007, gangguan-gangguan yang terjadi pada Spektrofotometri Serapan Atom adalah:
1. Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang dapat mempengaruhi banyaknya sampel yang mencapai nyala.
2. Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlah atau banyaknya atom yang terjadi di dalam nyala.
3. Gangguan oleh absorbansi yang disebabkan bukan oleh absorbansi atom yang dianalisis, yakni absorbansi oleh molekul-molekul yang tidak
terdisosiasi di dalam nyala. 4. Gangguan oleh penyerapan non-atomik.
2.5 Validasi Metode Analisis