Bahan Adukan Plesteran Uraian Materi a. Alat-alat untuk Pekerjaaan Plesteran Dinding

4 Bahan bakar a Periksa bakar dengan cara melepas tutup tangki bahan bakar b Perhatikan apakah jumlah bahan bakar apakah masih cukup atau kurang. Jika kurang segera tambahkan bahan bakar secukupnya d Mesin pemadat stamper 1 Minyak pelumas a Periksa minyak pelumas dengan cara melepas batang pengukur b Perhatikan batang pengukur apakah kondisi minyak pelumas masih baik bisa dilihat dari warnanya apakah bening atau hitam jika masih bening berarti masih baik dan tidak perlu diganti tetapi kalau hitam berarti sudah harus diganti. 2 Bahan bakar a Periksa bakar dengan cara melepas tutup tangki bahan bakar b Perhatikan apakah jumlah bahan bakar apakah masih cukup atau kurang. Jika kurang segera tambahkan bahan bakar secukupnya

d. Bahan Adukan Plesteran

Bahan-bahan untuk adukan plesteran perlu dipahami agar peserta mampu mengarahkan kenek untuk membuat adukan plesteran yang benar dengan perbandingan bahan-bahan yang sesuai kebutuhan serta bahan-bahan apa saja yang diperlukan. Pada penjelasan tentang bahan adukan untuk pekerjaan plesteran, peserta didik dapat menjelaskan tentang pengertian adukan, komposisi adukan, persiapan bahan untuk adukan, 126 pembuatan adukan dengan alat-alat tangan, dan pembuatan adukan dengan mesin. 1 Bahan Pengikat a Semen Portland PC 1 Fungsi semen Fungsi semen dalam adukan adalah sebagai bahan pengikat. Artinya bahan yang merekatkan antara butir pasir yang satu dengan lainnya dan kalau dicampur dengan air akan membentuk gumpalan yang keras. 2 Penempatan semen Semen harus ditempatkan di dalam ruangan yang terlindung dari air dan udara lembab supaya daya rekat mutunya tetap terjaga. Pengambilan semen dari tumpukannya harus diatur sehingga semen yang lama bisa diambil lebih dahulu. 3 Mutu semen Semen yang beredar di pasaran di Indonesia sudah memenuhi standar mutu yang ditentukan karena 127 Gambar 54 . Cara Penempatan Semen dibuat di pabrik secara masal. Tetapi jika sudah berumur tiga bulan atau lebih dan butirannya sudah tidak halus lagi, harus diperiksa terlebih dahulu dengan cara mencampur semen dengan air. Jika dalam waktu 10 jam menit belum mengeras artinya mutu semen tidak baik. b Kapur aduk 1 Fungsi kapur Fungsi kapur dalam adukan sama dengan fungsi semen yakni sebagai bahan pengikat. Kapur lebih lunak dan lebih lambat mengeras dibanding semen. 2 Penempatan kapur Kapur sebaiknya ditempatkan di tempat yang terlindung dari hujan dan terik matahari, supaya daya rekat mutunya tetap baik. 3 Mutu kapur Kapur yang baik adalah kapur yang dapat mengeras apabila dicampur dengan air, ukuran butir maksimum 128 Gambar 55 . Cara Penempatan Kapur 6,7 milimeter. Jadi kalau ukuran butir kapur lebih dari 6,7 milimeter artinya mutu kapur tersebut tidak baik. c Gipsum 1 Fungsi gipsum Fungsi gipsum dalam pekerjaan plesteran adalah sebagai bahan untuk membuat ornamen seperti lis profil, dekorasi langit-langit centre panel, dekorasi kolom base coping, dan pekerjaan dekoratif lainnya. Gipsum lebih lunak dibanding semen tetapi lebih cepat mengeras dibanding kapur. Karena lebih lunak dari pada semen dan tidak tahan air, gipsum tidak cocok untuk digunakan pada bagian luar bangunan. 2 Penempatan gipsum Penempatan gipsum sama dengan penempatan semen yakni, harus ditempatkan di dalam ruangan yang terlindung dari air dan udara lembab. Pengambilan dari tumpukannya harus diatur sehingga gipsum yang lama bisa diambil lebih dahulu. 129 Gb. 2.3 Cara Penempatan Gipsum Gambar 56 . Penempatan Gipsum 3 Mutu gipsum Gipsum yang beredar di pasaran di Indonesia sudah memenuhi standar mutu yang ditentukan karena dibuat di pabrik secara masal. Tetapi jika sudah berumur tiga bulan atau lebih, harus diperiksa terlebih dahulu yakni dengan cara mencampur gipsum dengan air. Jika dalam waktu 10 menit belum mengeras artinya mutu gipsum tersebut sudah tidak baik. 2 Bahan Pengisi aggregate a Pasir 1 Fungsi Fungsi pasir dalam adukan adalah sebagai bahan pengisi aggregate halus. Artinya bahan tambahan supaya tidak terjadi penyusutan pada adukan yang kemungkinan akan menimbulkan retak-retak pada plesteran. 2 Penempatan pasir Penempatan pasir hampir sama dengan penempatan kapur yakni, ditempatkan di tempat yang terlindung dari hujan dan terik matahari. 3 Mutu pasir Pasir yang baik untuk adukan adalah pasir yang berasal dari gugusan batuan dan lolos ayakan diameter 4,76 milimeter. Kandungan kadar lumpurnya maksimum 5. Untuk mengetahui kandungan kadar lumpur di lapangan, bisa dilakukan dengan cara menggenggam pasir tersebut. Kalau genggaman dibuka dan pasir masih tetap dalam bentuk gumpalan 130 utuh artinya kandungan kadar lumpur pasir tersebut di atas 5 bahkan mungkin lebih. b Koral 1 Fungsi Sebagai bahan pengisi aggregate kasar, koral digunakan sebagai bahan finishing plesteran motif koral sikat. Di pasaran koral bisa diperoleh dalam berbagai ukuran butir mulai dari diameter 5 milimeter sampai dengan 50 milimeter dengan bermacam- macam warna seperti: putih, kuning, hitam, abu, dan merah. 2 Mutu koral Koral yang baik untuk finishing batu sikat adalah koral yang permukaannya tidak retak-retak dan tidak terlalu halus. Sehingga daya rekatnya bisa baik, tetapi hal ini kadang-kadang diabaikan karena tuntutan arsitektural keindahan. 3 Penempatan Koral bisa ditempatkan di tempat terbuka yang penting terlindung dari terik matahari serta diberi alas supaya tidak tercampur kotoran. c Air Fungsi air dalam adukan adalah sebagai bahan pembantu proses pengerasan. Air untuk adukan harus air bersih yang dapat diminum. Tetapi kalau terpaksa bisa digunakan air hujan, air sungai atau air rawa yang jernih dan bersih. 131 Air laut sebaiknya tidak digunakan karena kandungan garamnya dapat merusak adukan.

e. Pembuatan Adukan Plesteran