untuk meratakan permukaan dengan menggunakan roskam kayu.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu meratakan plesteran :
Menggunakan roskam kayu dengan gerakan memutar
Memeriksa kembali kerataan permukaan plesteran
yang telah digosok dengan roskam kayu.
Mengisi dan meratakan permukaan kembali jika masih terdapat lobang-lobang.
Penggosokan dengan roskamkayu tidak harus sampai halus, karena
pekerjaan ini akan dilanjutkan dengan pekerjaan acian.
i. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1 Plesteran Lantai
a Pembuatan kepala plesteran
Setelah permukaan tanah yang akan diplester disiapkan, pemadatan tanah, pengurugan permukaan tanah dengan
pasir, pengaturan ketebalan, kelurusan dan kedataran sudah dilakukan, maka langkah berikutnya adalah
membuat kepala plesteran. b
Pembuatan dasar kepala plesteran
Melekatlkan adukan pada bagian-bagian permukaan lantai yang sudah ditentukan.
Meratakan permukaan adukan sesuai benang adukan tidak mendorong benang
Memasang bilah bambutripleks pada adukan
151
Memeriksa posisi bilah bambutripleks terhadap benang bilah bambutripleks tidak mendorong
benang
c Pembuatan lajur kepala
Urutan kerja pembuatan lajur kepala plesteran:
Melekatkan adukan diantara dasar kepala plesteran yang sudah dibuat.
Mengiris adukan diantara kedua dasar kepala plesteran sampai rata dengan permukaan dasar
kepala plesteran.
152
dasar kepala plesteran
± 0.00 benang
patok
Gambar
74
. Dasar kepala plesteran lantai
Memeriksa kembali kelurusan dan kerataan lajur yang
dibuat
Memperbaiki kelurusan dan kerataan lajur jika perlu.
Memeriksa kedataran lajur yang dibuat
Memperbaiki kedataran lajur jika perlu.
d
Menghampar adukan di antara lajur kepala plesteran Apabila lajur-lajur kepala plesteran diperkirakan sudah
cukup kering langkah berikutnya adalah mengisi antara lajur-lajur tersebut dengan adukan. Pengerjaan plesteran
di antara lajur untuk pekerjaan lantai lebih mudah dibandingkan dengan pekerjaan dinding atau langit-langit.
Urutan kerja pemelesteran di antara lajur dadala:
Menuangkan adukan di antara dua lajur
Meratakan adukan adukan harus dilebihkan dari permukaan lajur plesteran tetapi tidak menutupi lajur
plesteran
153
Gambar
75
. Lajur kepala plesteran lantai
mistar pengiris
e Mengiris kelebihan adukan plesteran
Mengiris kelebihan adukan dan meratakannya dengan mistar
f Meratakan permukaan plesteran
Menambah kekurangan adukan atau mengisi lubang- lubang dan meratakannya kembali dengan mistar atau
roskam kayu. Pengerjaan plesteran lantai di dalam ruang harus berakhir
atau mengarah ke pintu keluar supaya pekerjaan yang sudah selesai tidak terganggu.
154
Gambar
77
. Mengiris kelebihan adukan antara lajur kepala plesteran lantai
Gambar
76
. Menghampar adukan di antara lajur kepala plesteran lantai
2 Plesteran Langit-Langit
Kondisi langit-langit biasanya sudah cukup datar, hanya perlu penyempurnaan pada beberapa bagian sebagai akibat
dari tidak ratanya bekistingpapan cetakan beton lantai. Plesteran langit-langit cukup dengan adukan yang halus
dengan komposisi semen yang lebih banyak dan tidak terlalu tebal, sehingga pengerjaan lebih mudah. Melekatkan adukan
dengan sistim tempel dengan menggunakan roskam baja dan nampan adukan lebih cocok untuk pekerjaan plesteran
langit-langit. Pada dasarnya pengerjaan plesteran langit-langit sama
dengan pengerjaan plesteran lantai, yakni terdiri dari pekerjaan-pekerjaan:
a Pembuatan kepala plesteran
b Membuat lajur kepala plesteran
155
Gambar
78
. Dasar kepala plesteran langit-langit
Gambar
79
. Lajur kepala plesteran langit-langit
c
Melekatkan adukan di antara lajur kepala plesteran
d
Mengiris kelebihan adukan plesteran
156
Gambar
80
. Melekatkan adukan di antara lajur kepala
Gambar
81
. Mengiris adukan di antara lajur kepala
e Meratakan permukaan plesteran Mengisi lubang-lubangkekurangan adukan dan
meratakannya dengan mistar atau roskam kayu
2 Plesteran pada Konstruksi Lengkung
Plesteran pada konstruksi lengkung dikerjakan jika plesteran dinding secara keseluruhan sudah selesai.
a Memasang mistar pada kedua sisi dinding Supaya posisi mistar tidak berubah cetakan
dipakukan ke dinding lihat gambar atau dijepit dengan jepitan besi.
Posisi mistar satu sama lain harus segaris dan datar.
Gambar
82
. Memasang mistar
157
paku mistar
b Melekatkan adukan Adukan untuk lengkungan harus dibuat dengan
komposisi yang lebih baik daripada adukan plesteran dinding.
Adukan dilekatkan dengan cara ditusuk-tusuk supaya padat sehingga tidak mudah terkelupas.
c Mengiris kelebihan adukan Mengiris kelebihan adukan bisa dilakukan dengan
mengunakan mistar atau roskan kayu. Pengirisan harus dilakukan dengan hati-hati supaya
posisi mistar tidak berubah.
158
Gambar
83
. Melekatkan adukan di antara cetakan
Gambar
84
. Mengiris adukan di antara cetakan
d Melepas mistar Mistar dilepas jika diperkirakan adukan sudah cukup
keringmengeras. Melepas mistar harus dilakukan dengan hati-hati supaya
pekerjaan tidak rusak dan bentuk lengkungan tidak berubah.
e Meratakan adukan sambungan Setelah cetakan dilepas biasanya plesteran masih belum
rata dan sambungan antara adukan plesteran dinding dan lengkungan kadang-kadang tampak terpisah tidak
menyatu sehingga masih perlu diperbaiki. Berikut adalah cara perbaikan yang harus dilakukan:
Menyiram plesteran sambungan antara bidang
lengkung dan dinding
Melekatkan adukan pada bagian sambungan antara bidang lengkung dan dinding
Mengiris kelebihan adukan dengan menggunakan
mistar atau roskam kayu
Meratakan bagian sambungan dengan cara menggosoknya dengan roskam kayu sehingga
adukan tampak merata
159
mistar
Gambar
85
. Meratakan sambungan adukan
3 Plesteran Sudut
Pertemuan dua bidang plesteran yang tidak siku dalam sebuah ruangan akan menimbulkan kesan yang tidak baik
pada pasangan ubin lantai dan langit-langit. Untuk menghilangkan kesan tersebut tentunya diperlukan cara
pengerjaan plesteran sudut yang sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
a Menentukan kesikuan i.
Menentukan kesikuan permukaan dua bidang plesteran
Memasang benang pada bidang yang akan diplester
Memeriksa kesikuan antara benang dan permukaan dinding yang sudah diplester dengan siku rangka
ii. Menentukan sudut siku antara bidang plesteran dan
160
Gambar 86. Menentukan kesikuan plesteran ruang
benang
kolom
Memasang mistar pada kolom yang akan diplester
Memeriksa kesikuan antara mistar dengan bidang yang sudah diplester dengan siku rangka
b Pembuatan kepala plesteran Pembuatan dasar kepala plesteran
Melekatlkan adukan pada bagian-bagian dinding
yang sudah ditentukan.
Meratakan permukaan adukan sesuai benang adukan tidak mendorong benang
Memasang bilah bambutripleks pada adukan
Memeriksa posisi bilah bambutripleks terhadap
benang bilah bambutripleks tidak mendorong benang
161
Gambar 87. Menentukan kesikuan plesteran kolom
siku
mistar
dasar kepala plesteran
c Pembuatan lajur kepala
Melekatkan adukan diantara dasar kepala plesteran yang sudah dibuat.
Mengiris adukan diantara kedua dasar kepala plesteran sampai rata dengan permukaan dasar
kepala plesteran.
Memeriksa kembali kelurusan dan kerataan lajur yang dibuat
Memperbaiki kelurusan dan kerataan lajur jika perlu
Memeriksa ketegakan lajur yang dibuat
Memperbaiki ketegakan lajur jika perlu.
d
Melekatkan adukan di antara kepala plesteran
162
lajur kepala plesteran
Gambar
86
. Dasar kepala plesteran sudut dinding
Gambar
87
. Lajur kepala plesteran sudut dinding
Gambar
88
. Melekatkan adukan di antara lajur kepala plesteran sudut dinding
e Mengiris kelebihan adukan plesteran di antara lajur kepala plesteran
f Melekatkan adukan pada bagian sudut
163
mistar
Gambar
89
. Mengiris adukan di antara lajur kepala plesteran
Gambar
90
. Melekatkan adukan pada sudut dinding
g Mengiris adukan pada bagian sudut
h Meratakan permukaan plesteran.
164
mistar
mistar
Gambar
91
. Cara mengiris adukan pada sudut dinding
Mengisi lubang-lubangkekurangan adukan dan meratakannya dengan mistar atau roskam kayu
4 Plesteran Dinding Lengkung
Secara prinsip cara pengerjaan plesteran dinding lengkung sama dengan pengerjaan plesteran pda dinding lurus,
bedanya hanya pada proses penggirisan. Berikut ini akan diuraikan cara pemelesteran dinding
lengkung. Cara pemelesteran dinding lengkung dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a
Dengan mistar penggiris lengkung Curved rule Mempersiapkan mistar penggiris berbentuk lengkung
bentuk kelengkungan harus mengikuti lenglcungan dinding lengkung. Sebelum membuat mistar penggiris
terlebih dahulu hams dicari letak titik pusat serta besarnya jari-jari lengkungan tersebut.
Untuk membuat mistar penggiris lengkung ialah dengan
cara mengurangi panjang jari-jari R dengan ketebalan
plesteran yang direncanakan, seperti terlihat pada gambar berikut.
165
Gambar
92
. Membuat mistar penggiris lengkung Curved Rule
Langkah-langkah memplester dinding lengkung adalah sebagai berikut :
Siapkan bidang dinding yang akan diplester
Lakukan set Out
Tentukan dot-dot
Buat dot pada dinding lengkung
Siapkan seperangkat alat plesteran
Buat jalur kepala dengan alat plesteran
Iris jalur kepala bagian bawah dengan menggunakan mistar penggiris lengkung
Buatlah jalur bagian atas dengan cara yang sama seperti membuat jalur kepala bagian bawah
Hamparkan spesi di antara jalur kepala
Iris kelebihan plesteran dengan penggiris lurus
Isi lobang-lobang dengan spesi kemudian ratakan kembali dengan penggiris lengkung.
Gambar
93
. Penggiris jalur dengan mistar penggiris lengkung
b
Dengan bantuan tangkai penggiris Gig Stick Tangkai penggiris yang dipergunakan untuk memplester
dinding lengkung dibuat dari sebilah kayu yang salah satu ujungnya dipakukan pada papan penggiris tegak
lurus terhadap tangkai, dan pada salah satu ujungnya
166
lagi dipasang plat penahan atau penguat. Ujung yang dipasang plat penahan diletakkan pada titik pusat
lengkungan, sedangkan pada ujung satunya lagi yang dipasang bilah penggiris dipergunakan untuk menggiris
jalur kepala, seperti pada gambar berikut.
Gambar
94
. Tangkai penggiris gig stick
Gambar
95
. Cara penggunaan tangkai penggiris
Langkah kerja untuk menggunakan tangkai penggiris gig stick adalah sebagai berikut :
Lakukan set out
Siapkan seperangkat alat plesteran
Siapkan bahan plesteran
Hamparkan spesi pada
Iris dengan menggunakan tongkat penggiris, dengan
167
cara menempatkan salah satu ujung tangkai yang dipasang plat penahan pada titik pusat bidang
lengkung.
Cek permukaan jalur kepala
Hamparkan spesi plesteran pada permukaan jalur yang tidak teriris oleh penggiris.
Iris dengan tongkat penggiris sampai permukaan jalur teriris semua.
Buat jalur bagian atas dengan cara yang sama seperti membuat jalur kepala bagian bawah.
5 Plesteran pada Tiang Bulat Bulat
Bila tiang bulat yang akan diplester itu banyak dan berderet lurus, pengerjaan persiapan permukaan yang akan diplester
dan menset out kelurusannya sama dengan pengerjaan pada tiang persegi. Perbendaanya pada pembuatan dotnya,
karena harus berbentuk bundar. Agar jalur kepalanya berbentuk bundar, maka dot yang dibuat harus mengikuti
bulatan tiang. Permukaannnya harus diukur dengan mistar berbentuk lengkung. Mistar Iengkung harus disesuaikan
dengan bulatan plesteran yang akan dibuat. Untuk menentukan bulatan dengan cara melukis bulatan di luar
pekerjaan tiang, ditambah dengan ketebalan plesteran. Kemudian dipindahkan pada papan penggiris yang akan
dibentuk.
168
Gambar
96
. Melukis mistar penggiris
Gambar
97
. Penggiris dan cara membuat dot
Gambar
98
. Cara mengiris bidang plesteran bulat
169
Penggirisan lengkung dipergunakan untuk menggiris jalur kepala dan penggirisan lurus dipergunakan untuk menggiris
plesteran bidang lengkung dengan menggunakan landasan jalur-jalur kepala lengkung. Agar penggiris lurus pada waktu
digunakan sebagai penggiris selalu dalam posisi tegak lurus sebaiknya pada kedua ujung penggiris tadi dipasangkan 14
bagian penggiris lengkung. Posisi 14 bagian Iengkung diletakkan pada jalur kepala lengkung.
Berikut ini dituliskan langkah-langkah kerja cara memplester bidang tiang bulat :
Siapkan permukaan bidang tiang bulat
Siapkan seperangkat alat plesteran
Siapkan bahan dot dan abahan plesteran
Buat dot pada bidang bulat
Periksa permukaan dot dengan menggunakan mistar Iengkung, dot satu dengan yang lainnya harus
merupakan bulatan yang diharapkan.
Buat jalur- jalur kepala, gunakan mistar penggiris lengkung.
Buat jalur lainnya dengan cara yang sama seperti membuat jalur yang telah dibuat.
Hamparkan spesi diantara jalur dengan ketebalan sama dengan tebal jalur.
Iris permukaan plesteran dengan menggunakan mistar penggiris lurus.
6 Pembuatan hurufangka
Pembuatan hurufangka dari bahan adukan merupakan salah satu bagian dari pekerjaan plesteran yang biasanya
diaplikasikan dalam pembuatan papan nama. Bentuk
170
hurufangka yang standar dihasilkan dengan pengerjaan yang sesuai dengan prosedur yang benar.
Pengerjaan hurufangka terdiri dari pekerjaaan: a Melukis hurufangka dengan cara membuat garis
acuan untuk hurufangka pada permukaan plesteran. Garis harus dilebihkan sebagai acuan untuk
membentuk hurufangka yang akan dibuat. Salah satu model pembuatan huruf bisa dilihat pada gambar
berikut.
b Menyiapkan permukaan plesteran untuk hurufangka
dengan cara memahat chipping permukaan plesteran sekitar garis hurufangka pada jarak-jarak tertentu dan
membasahinya dengan air. Kemudian melekatkan cairan semen pada sekitar garis hurufangka tersebut supaya
daya rekat antara permukaan plesteran dengan adukan hurufangka bisa lebih baik lagi.
c Melekatkan adukan dengan menggunakan sendok
relif small tool atau sendok kecil dengan berpedoman pada garis acuan.
171
garis acuan
Gambar
99
. Cara melukis huruf
d Mengiris kelebihan adukan dengan pengiris yang
dibuat khusus dengan ketebalan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
e Membentuk hurufangka dengan cara mengiris pinggiran adukan dengan menggunakan sendok relif
small tool atau sendok kecil dengan berpedoman pada garis acuan sehingga berbentuk huruf yang
sempurna.
172
Gambar
100
. Melekatkan adukan hurufangka
Gambar
101
. Mengiris adukan hurufangka
f Mengerjakan finishing acian hurufangka dengan cara
menggunakan mistar sebagai alat bantu sehingga diperoleh bentuk hurufangka yang sempurna, halus,
lurus pinggirannya, siku dan tajan sudutnya.
j. Finishing Plasteran