Berdasarkan hasil hitungan dibutuhkan sebanyak 1 mandor, 1 kepala tukang, 8 tukang dan 20 pekerja.
Kebutuhan bahannya adalah sebagai berikut : 1 m Pekerjaan Plesteran 1 : 2, Tebal 1,5 cm
BAHAN :
8,9724 Sak Semen PC xRp. 750,00 =
Rp. 6.729,30 0,0201 m³ Pasir x Rp.40.000,00
= Rp. 804,00
JUMLAH =
Rp. 7.533,30 Dengan demikian besarnya satuan pekerjaan untuk membentuk 1 m²
plesteran 1 : 2 adalah Rp.12.812,50 + Rp.7.533,30 = Rp.20.345,80.
i. Pekerjaan Plamir
Plamir dilaksanakan setelah pekerjaan plester dan acian selesai dilaksanakan. Untuk dinding bagian dalam sebaiknya diplamir
lebih dahulu sebelum dicat, dengna harapan pemakaian cat dapat lebih hemat dan dihasilkan permukaan yang lebih rata
karena pori-pori telah ditutup plamir. Untuk dinding bagian luar disarankan tidak diplamir, berdasarkan pengalaman dinding luar
yang diplamir akan lebih mudah mengelupas lapisan catnya. Cara menghitung volume plamir adalah dengan menghitung
luasan yang akan diplamir dalam satuan m².
j. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya RAB
Setelah proses perhitungan volume serta penetapan harga satuan pekerjaan selesai dilaksanakan maka akan dilanjutkan
dengan penyusunan semua jenis pekerjaan dalam sebuah format RAB. Penyusunan semua jenis pekerjaan itu dianjurkan
102
untuk menggunakan sistematika yang terstruktur agar mudah dievaluasi dan dikendalikan.
Pada hakikatnya perencaan anggaran biaya merupakan satu bagian kecil dari tahap perencanaan dan merupakan satu
kesatuan dengan proses pengendalian, seperti dalam konsep manajemen konstruksi di mana terdapat delapan fungsi dasar
manajemen yang selanjutnya dapat diperas menjadi tiga fungsi, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen
Proyek Konstruksi, Wulfarm I. Ervianto, 2005. Sebuah proses untuk menetapkan hirarki dari sebuah bangunan dapat
didasarkan pada jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, elevasi pekerjaan, sub-kontrak pekerjaan. Proses ini sering disebut
dengan Work Breakdown Structure WBS. Berdasarkan pengalaman, dalam menyususn WBS bangunan gedung yang
terdiri dari banyak lantai maka sebaiknya penyusunan item-item pekerjaan dipisahkan untuk setiap lantai. Tujuannya tidak lain
adalah untuk mengetahui biaya yang direncanakan dan yang dikeluarkan untuk setiap lantai. Selain hal tersebut, biaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan setiap lantai tidaklah sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk lantai yang lain. Hal
ini disebabkan adanya tambahan biaya karena adaya biaya tambahan untuk fasilitas dan peralatan untuk lantai yang lebih
tinggi. Semakin tinggi lantai tentu membutuhkan biaya yang lebih banyak pula. Besarnya tambahan biaya ini dapat diperkirakan
sejauh lokasi proyek dapat diprediksi dengan baik. Penyusunan RAB dimulai dengan membuat data tentang harga
satuan upah pekerja, harga satuan bahan, analisis harga satuan dan rencana anggaran biaya dan rekapitulasi. Semua data ini
akan saling terkait satu sama lain.
103
1
Daftar Harga Satuan Upah Pekerja Dalam daftar ini berisi penetapan besarnya upah bagi
pekerja yang akan digunakan sebgai dasar pemberian kontraprestasi bagi buruh. Besarnya upah sangat
bergantung dari lokasi proyek, di mana standar penggajiannya didasarkan pada Upah Minimum
regionalProvinsi UMRP daerah tersebut. Dalam pembuatan daftar upah perlu dibedakan kualifikasi
dari pekerjaannya, yang umumnya dibedakan seperti dalam tabel berikut :
Tabel 4. Macam Tenaga Kerja NO
MACAM TENAGA KERJA UPAH HARI
1 Pekerja
Rp. 2
Mandor Rp.
3 Tukang batu
Rp. 4
Tukang kayu Rp.
5 Tukang besi
Rp. 6
Tukang cat Rp.
7 Kepala tukang batu
Rp. 8
Kepala tukang kayu Rp.
9 Kepala tukang besi
Rp. 10
Kepala tukang cat Rp.
2
Daftar Harga Satuan Bahan Daftar ini berisi seluruh jenis materila yang akan digunakan
dalam proyek. Harga dari setiap material disiapkan berdasarkan data terbaru. Lokasi proyek juga berpengaruh
terhadap harga material sehingga disarankan agar harga material yang dicantumkan dalam daftar harga adalah harga
sampai di proyek termasuk transportasi. Daftar harga ini nantinya akan digunakan sebagai basis perhitungan
104
besarnya harga satuan pekerjaan. Jadi untuk kebutuhan ini diperlukan data yang senyata-nyatanya agar diperoleh
Rencana Angaran Biaya yang ealistis dan akurat. Tabel 5. Daftar harga satuan bahan
NO MACAM BAHAN SATUAN
HARGA 1
Pasir pasang m³
Rp. 2
Semen PC 50 kg Sak
Rp. 3
Semen putih 40 kg Kg
Rp. 4
Cat kayu mowilek Kg
Rp. 5
Cat besi Kg
Rp. 6
Cat tembok dalam Kg
Rp. 7
Cat tembok luar Kg
Rp. 8
Cat plafon Kg
Rp. 9
Plamir kayu Kg
Rp. 10
Plamir dinding maxilite Kg
Rp. 11
Dst dst
dst
3
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Setiap item pekerjaan yang ada dalam sebuah proyek harus
teridentifikasi dengan baik sedemikian rupa sehingga seluruh pekerjaan mempunyai nilai atau value dalam satuan oneter.
Penyusunan harga satuan disiapkan dalam format yang terstruktur sehingga mudah dipahami dan antara komponen
bahan dan upah pekerja jugadapat dipisahkan dengan mudah. Tujuan pemisahan ini tidak lain adalah agar
besarnya kebutuhan biaya untuk material dan biaya upah pekerja dengan mudah diketahui. Hal ini penting dilakukan
untuk proses evaluasi pembiayaan, khususnya dalam membandingkan “apa yang seharunya terjadi” dengan “apa
yang terjadi”. Format yang digunakan dapat bermacam- macam, sesuai kebutuhannya. Karena tidak ada atuaran
baku, berikut ini salah satu contoh penyusunan anlisis harga satuan pekerjaan :
Tabel 6. Analisis harga satuan pekerjaan
105
No Macam
Pekerjaan Koefisien
Jenis Harga
Satuan Jumlah
Harga 1
Uitzet bouwplank
0,010 m³ Kayu
1.700.000 17.000
0,015 kg paku
7.000 105
Total bahan 17.105
0,110 org Pekerja
16.000 1.760
0,040 org Mandor
22.000 880
0,150 org Tukang
kayu 20.000
3000 Total upah
5.640 JUMLAH
22.745
4
Rencana Anggaran Biaya Tahap ini merupakan tahap penggabungan antara hasil
perhitungan volume pekerjaan dengna harga satuan pekerjaan, yang kemudian dilakukan perkalian antara
keduanya. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang tidak dapat dihitung secara unit price atau sejak awal ditetapkan secara
lumpsum maka harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan tersebut ditetapkan berdasarkan perkiraan namun dengan
tetap menggunakan dasar yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Format yan digunakan sesuai
dengan yang dikehendaki, atau apabila akan digunakan untuk keperluan tender maka dapat mengikuti format yang
ditetapkan oleh pengguna jasa. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Rencana anggaran biaya No Pekerjaan
Sat Volume Harga Satuan
Jumlah Total
Bobot 1
PERSIAPAN Galian
Tanah m³
10 15.000 150.000
Pagar Lokasi m² 15
50.000 750.000 900.000 x
106
5
Rekapitulasi Tahap ini merupakan tahap akhir di mana hanya ditampilkan
item-item pokok saja. Sesuai dengan peraturan yang saat ini berlaku, persentase jasa bagi penyedia jasa tidak lebih besar
dari 10. Rata-rata saat ini persentase jasa yang digunakan adalah 7. Pajak Pertambahan Nilai PPN sebesar 10
ditambahkan dalam nilai proyek. Setelah semuanya diperhitungkan maka akan diperoleh besarnya biaya proyek.
Tabel 8. Rekapitulasi NO
MACAM PEKERJAAN JUMLAH
HARGA I
Pekerjaan Persiapan dan Tanah Rp.
II Pekerjaan Beton Bertulang
Rp. III
Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap Rp.
IV Pekerjaan Kosen dan Kayu
Rp. V
Pekerjaan Plafond Rp.
VI Pekerjaan Lantai Dinding Keramik
Rp. VII
Pekerjaan Pasang Bata Rp.
VIII Pekerjaan Pengecatan Rp.
IX Pekerjaan Sanitary Fixtures
Rp. X
Pekerjaan Sun Screen Rp.
XI Pekerjaan Drainase
Rp. XII
Pekerjaan Plumbing Rp.
Jumlah Nominal = Rp.
Jasa Pemborong 7 = Rp.
JUMLAH = Rp.
PPN 10 = Rp.
TOTAL = Rp.
DIBULATKAN = Rp.
3. Rangkuman