Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963, tetapi berdasarkan Peraturan Pemerintah inilah PT. Bank Sumut dapat memiliki Sertipikat hak Miliknya.
3. Jenis Sertipikat
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, khususnya dalam Pasal 17, maka diadakan lalu lintas hukum, dikenai beberapa macam sertipikat
sebagai berikut: a. Sertipikat adalah Surat Tanda Bukti Hak, yang terdiri dari Salinan Buku Tanah,
dan Surat Ukur, diberi sampul dan dijilid menjadi satu, menurut Peraturan Menteri sertipikat ini diberikan bagi tanah-tanah yang sudah ada surat ukurnya, ataupun
tanah-tanah yang sudah diselenggarakan pengukuran desa demi desa, karenanya sertipikat ini merupakan pembuktian yang kuat baik subjek dan objek dari hak
katas tanah. Kemudian ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, tertanggal 8 Juli 1997, khususnya Pasal 1 ayat 2 ditentukan:
“Sertipikat adalah Surat Tanda Bukti Hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2, huruf C UUPA, untuk hak atas tanah. Hak Pengelolaan Tanah Wakaf, Hak Milik
oleh satuan rumah susun dan Hak Tanggungan yang masing-masing dibukukan dalam Buku Tanah yang bersangkutan.
b. Sertipikat Sementara adalah Surat Tanda Bukti Hak, yang terdiri Salinan Buku Tanah dan Gambar Situasi. Dari hak atas tanah tersebut, diberi sampul dan dijilid
menurut Peraturan Menteri. Sertipikat Sementara ini, diberikan bagi tanah-tanah yang belum ada surat ukur, ataupun tanah-tanah di desa-desa yang belum
Universitas Sumatera Utara
diselenggarakan pengukuran desa demi desa. Sertipikat Sementara ini merupakan alat pembuktian mengenai macam hak dan siapa yang punya, jadi tidak
membuktikan mengenai luas dan batas-batas tanah. Untuk diketahui bahwa baik untuk sertipikat maupun Sertipikat Sementara berlaku sebagai alat pembuktian
yang kuat, sepanjang tanah yang dimaksud dalam keadaan tidak sengketa, sedang untuk sertipikat sementara ini mempunyai arti yang penting dan praktis bagi
daerah-daerah desa yang belum lengkap. c. Sertipikat Hak Tanggungan adalah Surat Tanda Bukti Hak yang terdiri dari Salinan
Buku tanah yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah dan diberi sampul yang bentuknya khusus untuk dijilid menjadi satu, menurut Menteri Negara
AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional. Dari uraian diatas sudah dapat ditangkap bahwa makna Sertipikat tanah dalam konstruksi yuridisnya merupakan
suatu dokumen formal yang dipergunakan sebagai tanda dan atau instrument yuridis bukti hak kepemilikan atas tanah yang dikeluarkan oleh BPN RI Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia lembagainstitusi Negara yang ditunjuk dan diberikan wewenang oleh Negara untuk menerbitkannya. Sertipikat sebagai
tanda dan atau sekaligus alat bukti hak kepemilikan atas tanah merupakan produk hukum yang diterbitkan oleh BPNRI didalamnya memuat data fisik dan yuridis.
4. Fungsi Sertipikat Hak Milik