Uji Reliabilitas Analisis Regresi Linier Sederhana

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari r hitung keseluruhan indikator yang diuji bernilai positif dan lebih besar dari nilai r tabel yang besarnya adalah 0,113. Karena keseluruhan nilai r hitung semua indikator yang diuji lebih besar daripada nilai r tabel, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa semua butir indikator dalam penelitian ini dinyatakan valid.

5.2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya. Pengujian realibilitas terhadap seluruh itempertanyaan yang dipergunakan dalam penelitian ini akan menggunakan formula cronbach alpha koefisien alpha cronbach, dimana secara umum yang dianggap reliabel apabila nilai alpha cronbachnya 0,6 Nunnaly dalam Ghozali, 2006. Hasil lengkap uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 5.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Keterangan Kinerja pegawai Y 0,854 Reliabel Pemanfaatan Informasi Akuntansi X1 0,780 Reliabel Kemudahan Penggunaan X2Z1 0,944 Reliabel Kepuasan Pengguna Sistem Informasi X3Z2 0,913 Reliabel Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari seluruh variabel yang diujikan nilainya sudah diatas 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini lolos dalam uji reliabilitas dan dinyatakan reliabel. 5.3 Uji Asumsi Klasik 5.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, Universitas Sumatera Utara variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model data yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat data berdistribusi normal dilakukan dengan memperhatikan normal probability plot pada scatter plot berdistribusi normal. Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa semua data yang ada berdistribusi normal, karena semua data menyebar membentuk garis lurus diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi normal atau mengikuti garis normalitas. Selain dengan melihat grafik, normalitas data juga dengan melihat uji statistik yaitu dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5. Jika nilai signifikansi dari Universitas Sumatera Utara pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal. Tabel 5.4 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 131 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.91371344 Most Extreme Differences Absolute .071 Positive .040 Negative -.071 Kolmogorov-Smirnov Z .813 Asymp. Sig. 2-tailed 0.524 a. Test distribution is Normal Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel 4.6 menunjukkan p-value 0.524 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data terdistrubusi normal.

5.3.2 Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi adanya ketidaksamaan variance residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya Ghozali, 2006. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tidak tetap maka diduga terdapat masalah heteroskedastisitas. Pada gambar berikut ini adalah hasil dari uji hererokedasitas. Gambar 5.2 Hasil Uji Heteroskedasitas Universitas Sumatera Utara Berdasarkan grafik di atas dapat terlihat bahwa distribusi data tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

5.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk Model 1 : Y= β + β 1 X 1 + Berikut hasil analisa SPSS : e Tabel 5.5 Hasil Model Pertama Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .220 a .048 .041 2.49443 1.023 a. Predictors: Constant, Pemanfaatan Sistem Informasi b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Hasil Model Pertama Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.976 .971 9.240 .000 Pemanfaatan Sistem Informasi X1 .232 .091 .220 2.558 .012 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Y Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ternyata terdapat pengaruh yang rendah antara pemanfaatan informasi akuntansi terhadap kinerja pegawai, yang ditunjukkan dengan nilai r 2 Hipotesis 1 menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Pada tabel 5.8 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,558 sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikan 95 a = 0,05 dan degree of freedom 1129 131 - 2 sama dengan 1,656 lihat tabel distribusi t, maka t hitung t tabel α = 0,05 sehingga hasil analisis tersebut dinyatakan signifikan. Hal ini berarti bahwa hipotesis 1 yang diajukan mendapat dukungan dapat diterima dan konsisten dengan H 1 . Dengan kata lain pemanfaatan sistem informasi akuntansi berhubungan positif dengan kinerja pegawai. = 0,048 yang berarti bahwa pemanfaatan informasi akuntansi berkontribusi terhadap kinerja pegawai sebesar 4,8. Nilai t hitung sebesar 2,558, dengan signifikasi sebesar 0,01 2 yang lebih kecil dari α = 0,05. Adanya pengaruh positif pemanfaatan informasi akuntansi terhadap kinerja pegawai menunjukkan bahwa semakin tinggi partisipasi pemanfaatan informasi akuntansi maka akan semakin meningkatkan kinerja pegawai.

5.5 Uji Hipotesis 2