Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Biro Rektor Universitas Sumatera Utara

(1)

Lampiran : 1 berkas

Perihal : Kesediaan Menjadi Responden Penelitian

Kepada Yth

Bapak/Ibu selaku responden Di tempat,

Dengan hormat,

Sehubungan dengan survei dalam rangka penulisan skripsi yang sedang saya lakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU), maka Saya melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Biro Rektor Universitas Sumatera Utara”

Nama : Muhammad Fahrullah

NIM : 120503189

Program Studi/Fakultas : S1 Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pada seluruh kuesioner diadopsi dari peneliti sebelumnya yaitu: Almilia (2007) untuk variabel Sistem Informasi Akuntansi, Desmiyawati dan Azlina (2012) untuk variabel Pengendalian Intern, danGinting (2012) untuk variabel Kinerja Pegawai.

Peneliti menyadari sepenuhnya, kehadiran kuesioner ini sedikit banyak akan mengganggu aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Partisipasi Bapak/Ibu sangat penting bagi kesuksesan studi ini, kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya dijamin dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terimakasih.

Hormat saya,


(2)

Nama : ……… (Boleh Diisi atau tidak) Data Responden

Nomor : ……… (Diisi oleh peneliti)

Umur : …… Tahun Jenis Kelamin: L / P *) *) Lingkari jawaban yang sesuai

Pendidikan Terakhir : ………

Beri tanda check list atau centang () pada pilihan yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Sdr/I.

Keterangan

SS = Sangat Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

A. Variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1)

No Item Pernyataan Alternatif Penelitian

SS S KS TS STS

1 Sistem mampu membantu departemen berfungsi

dengan baik.

2 Sistem penting dalam kesuksesan kinerja

departemen saya.

3 Sistem mampu meningkatakan kepuasan kerja

saya.

4 Sistem selalu memberikan informasi yang

dibutuhkan departemen saya.

5 Sistem didalam aplikasi lain dapat digunakan

untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan departemen saya.

6 Saya senang menggunakan sistem yang ada.

7 Dengan sistem yang ada, departemen saya

mampu mengerjakan tugasnya lebih mudah dan lebih efisien.

8 Sistem dapat memberikan kontribusi dalam

pencapaian tujuan dan misi departemen.

9 Sebagian besar karyaawan di departemen saya

tertarik untuk menggunakan sistem yang ada. 10 Sistem telah dilengkapi dengan informasi yang

akurat dan reliable.

11 Sitem dengan mudah melakukan penyusaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan dimasa yang akan datang.

Sumber : Almilia, L. S. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela "Internet Financial And Sustainbility Reporting". Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 12 No. 2 STIE Perbanas Surabaya


(3)

B. Variabel Pengendalian Intern (X2)

No Item Pernyataan Alternatif Penelitian

SS S KS TS STS

1 Subbagian keuangan/akuntansi anda

menyelenggarakan sistem akuntansi yang meliputi:

a.Prosedur akuntansi penerimaan kas b.Prosedur akuntansi pengeluaran kas c.Prosedur akuntansi aset

d.Prosedur akuntansi selain kas

2 Daftar rekening (chart of account) kantor

tersedia dan dapat digunakan

3 Transaksi tidak dapat dilakukan tanpa adanya

otorisasi dari pihak yang berwenang.

4 Setiap transaksi yang terjadi harus didukung

dengan bukti transaksi yang valid dan sah.

5 Setiap transaksi dicatat dalam buku catatan

akuntansi.

6 Catatan akuntansi dijaga untuk tetap

“up-to-date”.

7 Laporan-laporan keuangan direview dan

disetujui terlebih dahulu oleh kepala subbagian keuangan/akuntansi sebelum didistribusikan

8 Sistem akuntansi yang ada memungkinkan

audit/transaction trail.

9 Ada pemisahan tugas dalam rangka pelaksanaan

perencanaan keuangan

Sumber : Desmiyawati dan Nur Azlina. (2012). Pengaruh Sumber Day Manusia, Teknologi Informasi dan Pengendalian Internal Akuntansi Keandalan dan Ketepatwaktu Pelaporan Keuangan.

C. Variabel Kinerja Pegawai (Y)

No Item Pernyataan Alternatif Penelitian

SS S KS TS STS

1 Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh

perhitungan.

2 Skill yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan

yang saya kerjakan.

3 Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan

cekatan.

4 Tingkat pencapaian volume kerja yang saya


(4)

perhitungan.

6 Dengan pengetahuan yang saya miliki saya

mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik.

7 Dengan pengetahuan yang saya miliki saya dapat

menguasai bidang tugas departemen lain.

8 Dengan pengetahuan yang saya miliki saya lebih

menguasai bidang tugas yang saya kerjakan.

9 Saya mendahulukan pekerjaan-pekerjaan yang

merupakan prioritas kerja.

10 Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang praktis, saya proaktif didalam mencari tata kerja baru.

11 Saya dapat dengan cepat menyesuaikan daripada setiap keputusan-keputusan baru yang diambil kantor.

12 Saya handal dalam melaksanakan prosedur kerja. 13 Saya mencari cara lain ketika saya mengalami

kebutuhan kerja

14 Saya taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditettapkan dalam suatu pekerjaan 15 Saya bekerja sesuai dengan koridor struktur

organisasi kantor.

16 Saya memegang erat sistem pendelegasian wewenang, tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan kantor.

17 Saya dapat bekerja dengan baik dalam team. 18 Saya memahami seluruh aturan dan petunjuk

kesalamatan kerja yang ditetapkan kantor.

19 Saya mematuhi seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja yang ditetapkan kantor.

20 Saya lebih mengutamakan pencegahan kecelakaan kerja.

Sumber : Ginting, R. M. (2012). Pengaruh Karakteristik Peserta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Transfer Pelatihan Pada PT. Telkom Kandatel Medan.


(5)

LAMPIRAN 2 DATA KUESIONER

RESPONDEN S.I.A (X1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4

2 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4

3 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5

4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2

6 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4

7 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 5

8 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4

9 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5

10 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5

11 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5

12 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

13 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

14 5 5 5 2 3 5 5 5 3 5 5

15 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4

16 5 3 5 3 3 5 3 5 5 4 4

17 5 5 4 3 4 5 3 5 5 5 5

18 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4

19 3 4 3 5 5 3 3 5 3 4 3

20 5 4 5 3 5 5 5 5 4 4 5

21 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5

22 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3

23 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5

24 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

25 4 4 4 2 3 4 4 4 5 5 3

26 3 3 5 3 3 5 5 3 5 3 3

27 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5

28 4 5 4 4 3 5 5 3 4 5 5

29 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4

30 3 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3

31 5 4 5 5 5 4 5 3 3 4 5

32 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4


(6)

35 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4

36 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5

37 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4

38 5 4 5 4 5 4 4 2 4 4 2

39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

40 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4

41 5 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5

42 4 4 4 2 5 4 4 4 5 5 5

43 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5

44 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5

45 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

46 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5

47 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4

48 5 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4

49 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4

50 5 4 4 5 2 5 5 4 4 4 5

51 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4

52 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4

53 4 3 4 2 5 3 4 5 5 5 4

54 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

55 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

56 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4

57 5 4 4 5 2 5 5 4 4 4 5

58 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4

59 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5

60 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

61 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5


(7)

RESPONDEN PENGENDALIAN INTERN (X2)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 5 5 5 4 5 5 5 4 4

2 5 5 5 5 4 5 4 4 4

3 4 5 5 5 5 5 4 5 4

4 5 4 5 4 5 5 4 4 5

5 5 4 4 5 5 4 4 4 5

6 5 5 4 4 5 5 5 4 4

7 5 5 5 5 4 4 4 5 4

8 5 4 5 4 4 4 4 4 4

9 4 4 5 4 4 4 5 5 5

10 4 5 4 4 4 5 5 5 5

11 4 5 4 5 4 5 4 4 4

12 5 5 5 4 4 5 5 4 4

13 5 5 5 4 5 5 5 4 4

14 5 4 5 5 4 4 4 4 4

15 5 5 5 5 5 5 4 5 5

16 4 4 5 4 4 5 5 5 4

17 4 5 5 4 4 5 5 4 4

18 4 5 5 5 4 4 4 5 4

19 5 4 4 4 4 4 4 4 4

20 4 4 5 5 4 4 5 4 4

21 4 5 5 4 5 5 5 5 5

22 5 5 5 4 5 5 5 4 4

23 4 4 5 5 4 5 5 4 5

24 5 4 5 5 4 5 5 5 5

25 4 5 5 4 5 5 4 4 5

26 5 5 5 5 4 4 4 5 5

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 5 5 5 5 5 5 5 4 4

29 4 5 5 5 5 5 5 4 4

30 5 5 5 5 5 4 4 4 5

31 5 4 5 4 4 4 4 4 4

32 5 5 5 4 4 5 4 4 4

33 5 4 5 5 4 5 5 4 5

34 5 5 5 5 4 5 4 4 5


(8)

37 5 5 5 4 5 4 4 5 4

38 5 4 4 5 4 5 5 4 4

39 4 5 5 4 5 5 5 5 5

40 5 4 5 4 4 5 5 4 5

41 5 4 5 5 4 4 4 4 4

42 5 4 5 5 4 4 5 4 4

43 5 5 5 4 5 5 4 4 5

44 4 4 5 5 5 5 5 5 5

45 5 4 5 4 5 5 4 5 5

46 5 5 5 4 5 5 5 4 5

47 4 4 5 4 4 4 4 4 4

48 5 5 5 5 5 4 4 5 4

49 4 4 5 5 5 5 4 4 5

50 5 4 5 5 4 4 5 5 5

51 5 4 5 4 5 5 4 4 4

52 4 5 5 5 4 5 4 5 4

53 5 5 5 5 5 5 4 5 4

54 5 4 5 4 5 5 5 4 5

55 5 4 5 5 4 4 4 4 4

56 4 4 5 5 5 5 4 4 5

57 5 4 5 5 4 4 5 5 5

58 5 4 5 4 5 5 4 4 4

59 4 4 5 5 5 5 5 5 5

60 5 4 5 4 5 5 4 5 5

61 5 5 5 4 5 5 5 4 5


(9)

KINERJA PEGAWAI (Y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 5 2

2 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5

3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5

4 5 5 5 5 3 4 1 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3

5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

6 3 4 3 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 4

7 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4

9 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5

10 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 3

11 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5

12 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4

13 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4

14 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3

15 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4

17 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4

18 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

20 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

22 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5

23 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4

24 3 3 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 3

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5

26 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5

27 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4

29 2 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 3 4 5 5 4

30 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4

31 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

32 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4

33 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5

34 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4


(10)

37 4 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4

38 2 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 4 5 4 5 4

39 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 3 4

40 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 3 4

41 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

42 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 5 4

43 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5

44 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

45 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5

46 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5

47 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

48 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4

49 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4

50 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 5 3 3 3 5 5 4

51 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4

52 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 5 5 3

53 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5

54 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5

55 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

56 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4

57 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 5 3 3 3 5 5 4

58 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4

59 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

60 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5

61 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5


(11)

LAMPIRAN 3 UJI ASUMSI KLASIK DAN ANALISIS REGRESI BERGANDA

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KINERJA 86.0806 7.18673 62

S.I.A 47.3065 3.89025 62

P.INTERN 41.1290 1.60413 62

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .467a .219 .192 6.45998

a. Predictors: (Constant), P.INTERN, S.I.A b. Dependent Variable: KINERJA

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 688.449 2 344.224 8.249 .001b

Residual 2462.148 59 41.731

Total 3150.597 61

a. Dependent Variable: KINERJA b. Predictors: (Constant), P.INTERN, S.I.A

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -2.654 22.228 -.119 .905

S.I.A .105 .216 .057 .487 .628 .972 1.029 P.INTERN 2.037 .523 .455 3.894 .000 .972 1.029 a. Dependent Variable: KINERJA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 62

Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation 6.35319476 0E-7 Most Extreme Differences

Absolute .154

Positive .078

Negative -.154

Kolmogorov-Smirnov Z 1.212

Asymp. Sig. (2-tailed) .106

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(12)

(13)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) -12.784 12.279 -1.041 .302

S.I.A .061 .119 .067 .514 .610

P.INTERN .367 .289 .165 1.271 .209


(14)

Daftar Pustaka

Afriyani, D. (2008). Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Almilia, L. S. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela "Internet Financial And Sustainbility Reporting". Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 12 No. 2 STIE Perbanas Surabaya.

Arikunto, S. (1995). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.

As'ad, M. (2001). Seri Ilmu SDM : Psikologi Industri Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Cohn, E. (1979). The economic of Esucation: An Introduction Massachussets.

Balilinger Pub. Company.

Craig, R. P. (2006). Resign Compounds Restorative Material in Craig's Restorative Dental Material. Mosby, St. Louis.

Desmiyawati dan Nur Azlina. (2012). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Teknologi

Informasi dan Pengendalian Internal Akuntansi Keandalan dan Ketepatwaktu Pelaporan Keuangan.

Dessler, G. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Prenhalindo.

Erlina. (2011). Metodologi Penelitia: Untuk Akuntansi. Medan: USU PRESS.

Fasihat, D. U. (2015). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan di Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) Syariah.

Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Edisi

Kedua). Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Gibson, e. a. (2000). Organisasi Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ginting, R. M. (2012). Pengaruh Karakteristik Peserta Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai Melalui Transfer Pelatihan Pada PT. Telkom Kandatel Medan.


(15)

Koko, S. (1999). Analisis Pengaruh Faktor dan Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perpustakaan di Kotamadya Surabaya. Surabaya: PPS-Universitas Aerlangga.

Krismiaji. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Kuncoro, M. (2013). Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mayers C, H. F. (1964). Education, Manpower, and Economic, Growth, Strategies, of

Human Resource Development. NewYork: McGrawn Hill.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba

Empat.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group.

Psacharopoulus, G. (1987). Economics of Education Research and Studies.

Washington: The Word Bank.

Russel, B. H. (2000). Human Resource Management. Singapore: Mc. Graw Hill, Inc.

Saputra, S. d. (2009). Manajemen Emosi. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sondang P, S. (2003). Teori & Praktek Kepemimpinan . Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supardi, S. d. (1999). Mikrobiologi Dalam Pengolahan dan Keamanan Produk

Pangan. Bandung: Penerbit Alumni.

Syahputra, J. R. (2009). Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode penelitian asosiatif kausal (sebab akibat) dengan pendekatan kuantitatif. Perumusan masalah dengan penelitian asosiatif adalah menghubungkan dua variabel atau lebih (Erlina, 2011). Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti. Tujuan penelitian asosiatif adalah melihat apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian. Penelitian kualitatif ini akan melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti dan lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2013).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian untuk melengkapi data pembahasan dan pemecahan permasalahan pada rumusan masalah maka lokasi penelitian di bagian aset Universitas Sumatera Utara yang berada di Jl. Dr. Mansur No.9 Medan 20155 Sumatera Utara pada Februari hingga Maret 2016.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian (Erlina, 2011 : 48). Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam


(17)

penelitin ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Interndan variabel terikatnya adalah Kinerja Pegawai. Penelitian ini menggunakan metode angket yaitu menyebarkan pertanyaan (kuesioner), adapun kuesioner mengenai Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 11 item pertanyaan yang penulis adopsi atau secara keseluruhan tidak ada perbedaan kuesioner dari peneliti sebelumnya (Almilia, 2010), kuesioner mengenai Pengendalian Internterdiri dari 9 item pertanyaan yang diadopsi dari peneliti sebelumnya (Desmiyawati dan Nur Azlia, 2012) dan kuesioner Kinerja Pegawai yang terdiri dari 20 item pertanyaan yang diadaptasi dari peneliti sebelumnya (Rika Meihayani Ginting, 2012). Skala yang digunakan adalah Skala Rasio dengan Likert, dimana peneliti akan memberikan 5 pilihan jawaban yang berbeda, yaitu sangat setuju dengan 5 poin, setuju dengan 4 poin, kurang setuju dengan 3 poin, tidak setuju dengan 2 poin, dan sangat tidak setuju untuk 1 poin.

Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1

Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Pengukuran Sistem

Informasi Akuntansi (X1)

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu

sistem yang berinteraksi secara harmonis agar menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan

manajemen secara terstruktur. a. Transaksi Keuangan b. Identifikasi c. Klasifikasi d. Prosedur e. Analisis Rasio


(18)

Pengendalian Intern

(X2)

Pengendalian Internadalah suatu kebijakan, prosedur serta metode fungsi manajemen agar tercapai tujuan secara andal dalam

laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi.

a. Intervensi b. Bimbingan c. Perlindungan d. Pelaporan e. Pengendalian Risiko Rasio Kinerja Pegawai (Y) Kinerja merupakan kondisi yang harus

diketahui dan diinformasikan kepada

pihak-pihak tertentu untuk

mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. a. Kualitas Kerja b. Kuantitas Kerja c. Pengetahuan d. Penyesuaian Pekerjaan e. Keandalan f. Hubungan Kerja g. Keselamatan Kerja Rasio

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2013 : 62), adalah : “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 159 orang, dengan rincian sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut:


(19)

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

No Biro Jumlah Pegawai

1 Biro Akademik 29 orang

2 Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian 15 orang

3 Biro Keuangan 7 orang

4 Biro Sumber Daya Manusia 9 orang

5 Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset 49 orang

6 Biro Perencanaan dan Kerjasama 14 orang

7 Unit Audit Internal 10 orang

8 Sekretaris Eksekutif 20 orang

9 Unit Akuntansi 6 orang

TOTAL POPULASI 159 orang

3.4.2 Sampel Penelitian

Sugiyono (2013 : 63), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel ditujukan kepada pegawai di kantor Biro Rektor Universitas Sumatera Utara

Teknik sampel yang akan digunakan adalah Simple Random Sampling dimana

akan dilakukan pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:

�= �

1 +� (�)2

�= 159

1 + 159(0,1)2 = 61.389

n = 62 responden

Sampel pada penelitian saya ini akan dibagi menggunakan proportionate random


(20)

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No Biro Jumlah

Pegawai

Perhitungan Sampel

1 Biro Akademik 29 orang 29

159× 62

12 orang

2 Biro Kemahasiswaan dan

Kealumnian

15 orang 15

159× 62

6 orang

3 Biro Keuangan 7 orang 7

159× 62

3 orang

4 Biro Sumber Daya Manusia 9 orang 9

159× 62

3 orang

5 Biro Pengembangan dan

Pemeliharaan Aset

49 orang 49

159× 62

19 orang

6 Biro Perencanaan dan Kerjasama 14 orang 14

159× 62

5 orang

7 Unit Audit Internal 10 orang 10

159× 62

3 orang

8 Sekretaris Eksekutif 20 orang 20

159× 62

8 orang

9 Unit Akuntansi 6 orang 6

159× 62

3 orang

TOTAL 159 orang 62 orang

3.5 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden dengan cara membagikan kuesioner yang bersumber dari kuesioner penelitian terdahulu. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.


(21)

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : Kuesione diberikan kepada Pegawai di bagian Aset Universitas Sumatera Utara agar memperoleh data yang diperlukan. Menurut Arikunto (1995:134) “dalam penelitian diperlukan instrumen data yaitu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematik”. Alasan penulis menggunakan angket adalah: (1) untuk memudahkan perolehan data dari responden sekaligusdapat diedarkan langsung kepada responden dalam waktu tertentu. (2) pengisian angket tidak memerlukan waktu yang begitu lama. (3) penggunaan angket dapat memperoleh jawaban untuk memudahkan pengolahan data. 3.7 Teknik Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif yaitu: uji kualitas dataa, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, dan uji hipotesis penelitian. Statistik Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gusus data sehingga memberikan informasi yang berguna memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang induknya yang lebih besar. Kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistik deskriptif antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.


(22)

3.8 Uji Kualitas Data

Pengujian data bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable, sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas hassil penelitian

3.8.1 Uji Validitas

Uji Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yan diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid atau sah, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner. Adapun teknik korelasi yang biasa dipakai adalah teknik

korelasi product moment dan untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap

pertanyaan itu significant, maka dapat dilihat pada tabel nilai product moment atau menggunakan SPSS untuk mengujinya. Untuk butir pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen. Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap setiap konstruk atau variabel yang digunakan dalam penelitian.


(23)

Uji keterandalan atau reliabilias dapat menggunakan salah satu dari beberapa kriteria yang telah umum digunakan, yakni stabilitas, ekuivalen dengan bentuk parallel (parallel forms), dan internal consistency. Pada kriteria internal consistency, pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Alpha Cronbach. Alpha Cronbach mengindikasikan apabila kerelasian memiliki nilai yang tinggi, maka instrumen penelitian juga memiliki reliabilitas yang tinggi pada internal consistency dan umumnya Alpha Cronbach digunakan untuk skala interval. Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel. Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011).

3.9 Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik terhadap data primer, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas.

3.9.1 Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parameterik yaitu uji normalitas data populasi. Menurut Ghozali (2011:160),uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memilki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.


(24)

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Untuk menafsirkan apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan cara menggunakan harga koefisien Skewness atau Kurtosis. Jika koefisien Skewness berada pada rentangan nilai -0,5 sampai dengan -0,5 maka dapat dikatakan bahwa masing-masing variabel penelitian terdistribusi secara normal.

3.9.2 Uji Multikolienaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2011:105). Cara umum untuk mendeteksi adanya multikolinear dalam model ini adalah dengan

melihat bahwa adanya R2 yang tinggi dalam model tetapi tingkat signifikasi

t-statistiknya sangat kecil dari hasil regresi tersebut dan cenderung banyak yang tidak signifikan. Selain itu untuk menguji multikolinearitas, bisa dilihat melalui matrik korelasinya. Jika masing-masing variabel bebas berkorelasi lebih besar dari 80% maka termasuk yang memiliki hubungan yang tinggi atau ada indikasi multikolinearitas.


(25)

Uji Multikolinearitas dapat dilakukan untuk hasil regresi didalam kedua

model yang akan diestimasi. Caranya adalah dengan mencari angka tolerance,

dimana tolerance adalah nilai 1-R2. R2 disini adalah koefisien determinasi dari regresi atas suatu variabel bebas terhadap sisa variabel bebas lainnya. Setelah angka tolerance diperoleh selanjutnya dicari angka VIF (Variance Inflation Factor). Angka

VIF merupakan kebalikan dari tolerance. Dengan demikian, semakin tinggi nilai

tolerance maka semakin rendah derajat kolinearitas yang terjadi. Sedangkan untuk VIF, semakin rendah nilai VIF semakin rendah derajat kolinearitas yang terjadi. Batasan nilai maksimum VIF yang biasa digunakan untuk menjustifikasi adanya kolinearitas adalah 10. Apabila menggunakan pendekatan VIF untuk menguji hipotesisnya, maka kriteria yang digunakan adalah:

1) Apabila harga koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics sama dengan

atau lebih kecil dari 10 (VIF hitung ≤ 10), maka H0 diterima yang berarti tidak terdapat hubungan antar variabel independen (tidak terjadi gejala multikolinearitas).

2) Apabila harga koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics lebih besar

daripada 10 (VIF hitung > 10), maka H0 ditolak yang berarti terdapat

hubungan antar variabel independen (terjadi gejala multikolinearitas) 3.9.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel residual absolut sama atautidak sama untuk semua pengamatan (Sudarmanto, 2005).


(26)

Apabila asumsi heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat. Jika menerapkan uji heteroskedastisitas menggunakan korelasi Rank-Order dari Spearman, maka kriteria atau ketentuan yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi hubungan antara data hasil pengamatan dengan nilai residual absolutnya atau tidak (heteroskedastisitas), dapat dilakukan dengan cara:

1) Apabila koefisien Signifikansi (nilai probabilitas) lebih besar dari alpha yang ditetapkan (Sig. > alpah), maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H0 diterima.

2) Apabila koefisien Signifikansi (nilai probabilitas) lebih kecil dari alpha yang ditetapkan (Sig. < alpha), maka dapat dinyatakan terjadi adanya heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H0 ditolak.

3.10 Uji Regresi Berganda

Pengujian regresi berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan regresi linear berganda. Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2,X3,X4 ... Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen


(27)

apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu: faktor pendidik, faktor interkoneksitas kurikulum, dan faktor spesifikasi kompetensi terhadap suatu variabel dependen yaitu peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara. Adapun rumus yang digunakan:

Y = a + �1X1 + �2X2 + �3X3 + e Keterangan:

Y = peningkatan kualitas mahasiswa X1= faktor pendidik

X2= faktor interkoneksitas kurikulum X3= faktor spesifikasi kompetensi a = bilangan Konstanta

� = bilangan Koefisien e = error yang ditolerir (5%) 3.11 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F, dan uji koefisien determinan (Adjusted R2)


(28)

3.11.1 Uji statistik t (Uji Signifikansi Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan secara individual dalam menerangkan variabel-variabel terikat (Kuncoro, 2013:244). Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen, yaitu: faktor pendidik, faktor interkoneksitas kurikulum, dan faktor spesifikasi kompetensi terhadap suatu variabel dependen yaitu peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara, maka nilai Signifikan t dibandingakan dengan derajat kepercayaannya. Apabila Sig t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, demikian pula sebaliknya jika Sig t lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Bila H0 ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:101)

3.11.2 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan dependen secara simultan. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan dari variabel masing-masing independen, yaitu: faktor pendidik, faktor interkoneksitas kurikulum, dan faktor spesifikasi kompetensi terhadap suatu variabel dependen yaitu peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi Universitas


(29)

Sumatera Utara secara bebas dengan Signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan (Ghozali, 2001:98).

1) Jika nilai Signifikan <0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai Signifikan >0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, ini berarti

menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 3.11.3 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variabel-variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah

diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variasi dependen yang terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen (Kuncoro, 2013:247).


(30)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Metode Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang disebar kepada 62 responden yang merupakan pegawai Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Jumlah pernyataan seluruhnya berjumlah 40 pernyataan, dengan 11 butir pernyataan untuk variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1), 9 butir pernyataan untuk variabel Pengendalian Intern (X2), serta 20 butir pernyataan untuk variabel Kinerja Pegawai (Y).

1. Analisis Deskriptif Responden

Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 62 responden, telah didapatkan gambaran umum mengenai responden mengenai usia, jenis kelamin, dan pendidikan yang tersaji pada Tabel 4.1, 4.2 , dan 4.3 berikut:

Tabel 4.1

Analisis Deskriptif RespondenUsia USIA

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid

21-30 TAHUN 19 30.6 30.6 30.6

31-40 TAHUN 36 58.1 58.1 88.7

41-50 TAHUN 6 9.7 9.7 98.4

>50 TAHUN 1 1.6 1.6 100.0

Total 62 100.0 100.0


(31)

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif Responden berdasarkan Jenis Kelamin GENDER

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid

PRIA 35 56.5 56.5 56.5

WANITA 27 43.5 43.5 100.0

Total 62 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016) Tabel 4.3

Analisis Deskriptif Responden berdasarkan Pendidikan PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid

SMA 19 30.6 30.6 30.6

DIPLOMA 21 33.9 33.9 64.5

S1 21 33.9 33.9 98.4

S2 1 1.6 1.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan data yang terlampir pada Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3 di atas diketahui bahwa mayoritas responden berjenis kelamin pria dengan persentase 56.5%, kemudian wanita sebanyak 43.5%. berdasarkan usia, diketahui bahwa mayoritas responden berusia 31-40 tahun sebanyak 58.1%, 21-30 tahun sebanyak 30.6%, kemudian 41-50 tahun sebanyak 9.7%, dan >50 tahun sebanyak 1.6%. Berdasarkan latar belakang pendidikan diketahui bahwa mayoritas responden berlatar belakang pendidikan diploma atau sarjana sebanyak masing-masing 33.9%, kemudian berlatar


(32)

2. Analisis Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden, maka selanjutnya akan menampilkan hasil olahan data yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden, yang ditampilkan pada Tabel 4.4, 4.5, dan 4.6berikut:

1. Variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1) No

Item

STS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 5 8.1 22 35.5 35 56.5

2 0 0 0 0 4 6.5 33 53.2 25 40.3

3 0 0 0 0 3 4.8 30 48.4 29 46.8

4 0 0 4 6.5 19 30.6 24 38.7 15 24.2

5 0 0 2 3.2 13 21.0 18 29.0 29 46.8

6 0 0 0 0 6 9.7 24 38.7 32 51.6

7 0 0 0 0 5 8.1 28 45.2 29 46.8

8 0 0 1 1.6 7 11.3 28 45.2 26 41.9

9 0 0 1 1.6 7 11.3 29 468 25 40.3

10 0 0 1 1.6 3 4.8 25 40.3 33 53.2

11 0 0 2 3.2 6 9.7 27 43.5 27 43.5

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan data yang terlampir pada Tabel 4.4 diketahui bahwa:

1. 35 orang (56.5%) sangat setuju, 22 orang (35.5%) setuju, dan 5 orang (8.1%)

kurang setuju bahwa Sistem mampu membantu departemen berfungsi dengan baik.

2. 25 orang (40.3%) sangat setuju, 33 orang (53.2%) setuju, dan 4 orang (6.5%)


(33)

saya.

3. 29 orang (46.8%) sangat setuju, 30 orang (48.4%) setuju, dan 3 orang (4.8%)

kurang setuju bahwa sistem mampu meningkatakan kepuasan kerja saya.

4. 15 orang (24.2%) sangat setuju, 24 orang (38.7%) setuju, dan 19 orang

(30.6%) kurang setuju serta 4 orang (6.5%) tidak setuju bahwa Sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya.

5. 29 orang (46.8%) sangat setuju, 18 orang (29.0%) setuju, dan 13 orang

(21.0%) kurang setuju serta 2 orang (3.2%) tidak setuju bahwa Sistem didalam aplikasi lain dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan departemen saya.

6. 32 orang (51.6%) sangat setuju, 24 orang (38.7%) setuju, dan 6 orang (9.7%)

kurang setuju bahwa Saya senang menggunakan sistem yang ada.

7. 29 orang (46.8%) sangat setuju, 28 orang (45.2%) setuju, dan 5 orang (8.1%)

kurang setuju bahwa Dengan sistem yang ada, departemen saya mampu mengerjakan tugasnya lebih mudah dan lebih efisien.

8. 26 orang (41.9%) sangat setuju, 28 orang (45.2%) setuju, dan 7 orang (11.3%)

kurang setuju serta 1 orang (1.6%) tidak setuju bahwaSistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi departemen.

9. 25 orang (40.3%) sangat setuju, 29 orang (46.8%) setuju, dan 7 orang (11.3%)

kurang setuju serta 1 orang (1.6%) tidak setuju bahwaSebagian besar karyaawan di departemen saya tertarik untuk menggunakan sistem yang ada.


(34)

10. 33 orang (53.2%) sangat setuju, 25 orang (40.3%) setuju, dan 3 orang (4.8%) kurang setuju serta 1 orang (1.6%) tidak setuju bahwaSistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliable.

11. 27 orang (43.5%) sangat setuju, 27 orang (43.5%) setuju, dan 6 orang (9.7%) kurang setuju serta 2 orang (3.2%) tidak setuju bahwaSistem dengan mudah melakukan penyusaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan dimasa yang akan datang.

2. Variabel Pengendalian Intern (X2)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pengendalian Intern (X2) No

Item

STS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 21 33.9 41 66.1

2 0 0 0 0 0 0 30 48.4 32 51.6

3 0 0 0 0 0 0 6 9.7 56 90.3

4 0 0 0 0 0 0 29 46.8 33 53.2

5 0 0 0 0 0 0 31 50.0 31 50.0

6 0 0 0 0 0 0 19 30.6 43 69.4

7 0 0 0 0 0 0 32 51.6 30 48.4

8 0 0 0 0 0 0 39 62.9 23 37.1

9 0 0 0 0 0 0 33 53.2 29 46.8

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan data yang terlampir pada Tabel 4.5 diketahui bahwa:

1. 41 orang (66.1%) sangat setuju dan 21 orang (33.9%) setuju bahwaSubbagian

keuangan/akuntansi anda menyelenggarakan sistem akuntansi yang meliputi: a.Prosedur akuntansi penerimaan kas


(35)

c.Prosedur akuntansi aset d.Prosedur akuntansi selain kas

2. 32 orang (51.6%) sangat setuju dan 30 orang (48.4%) setuju bahwaDaftar

rekening (chart of account) kantor tersedia dan dapat digunakan

3. 56 orang (90.3%) sangat setuju dan 6 orang (9.7%) setuju bahwaTransaksi tidak

dapat dilakukan tanpa adanya otorisasi dari pihak yang berwenang.

4. 33 orang (53.2%) sangat setuju dan 29 orang (46.8%) setuju bahwaSetiap

transaksi yang terjadi harus didukung dengan bukti transaksi yang valid dan sah.

5. 31 orang (50.0%) sangat setuju dan 31 orang (50.0%) setuju bahwaSetiap

transaksi dicatat dalam buku catatan akuntansi.

6. 43 orang (69.4%) sangat setuju dan 19 orang (30.6%) setuju bahwaCatatan

akuntansi dijaga untuk tetap “up-to-date”.

7. 30 orang (48.4%) sangat setuju dan 32 orang (51.6%) setuju

bahwaLaporan-laporan keuangan direview dan disetujui terlebih dahulu oleh kepala subbagian keuangan/akuntansi sebelum didistribusikan

8. 23 orang (37.1%) sangat setuju dan 39 orang (62.9%) setuju bahwaSistem

akuntansi yang ada memungkinkan audit/transaction trail.

9. 29 orang (46.8%) sangat setuju dan 33 orang (53.2%) setuju bahwaAda


(36)

3. Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kinerja Pegawai (Y) No

Item

STS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 2 3.2 9 14.5 26 41.9 25 40.3

2 0 0 0 0 12 19.4 30 48.4 20 32.3

3 0 0 1 1.6 10 16.1 24 38.7 27 43.5

4 0 0 0 0 1 1.6 27 43.5 34 54.8

5 0 0 0 0 6 9.7 41 66.1 15 24.2

6 0 0 0 0 5 8.1 33 53.2 24 38.7

7 1 1.6 0 0 12 19.4 35 56.5 14 22.6

8 0 0 0 0 2 3.2 38 61.3 22 35.5

9 0 0 0 0 3 4.8 31 50.0 28 45.2

10 0 0 0 0 1 1.6 21 33.9 40 64.5

11 0 0 0 0 1 1.6 19 30.6 42 67.7

12 0 0 0 0 3 4.8 32 51.6 27 43.5

13 0 0 0 0 8 12.9 39 62.9 15 24.2

14 0 0 0 0 1 1.6 33 53.2 28 45.2

15 0 0 2 3.2 9 14.5 26 41.9 25 40.3

16 0 0 0 0 12 19.4 30 48.4 20 32.3

17 0 0 1 1.6 10 16.1 24 38.7 27 43.5

18 0 0 0 0 0 0 32 51.6 30 48.4

19 0 0 0 0 8 12.9 25 40.3 29 46.8

20 0 0 1 1.6 7 11.3 32 51.6 22 35.5

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan data yang terlampir pada Tabel 4.6 diketahui bahwa:

1. 25 orang (40.3%) sangat setuju, 26 orang (41.9%) setuju, 9 orang (19.4%)

kurang setuju, dan 2 orang (3.2%) tidak setuju bahwaSaya mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh perhitungan.

2. 20 orang (32.3%) sangat setuju, 30 orang (48.4%) setuju, 12 orang (16.1%)


(37)

kerjakan.

3. 27 orang (43.5%) sangat setuju, 24 orang (38.7%) setuju, 10 orang (1.6%)

kurang setuju, dan 1 orang (1.6%) tidak setuju bahwaSaya mengerjakan suatu pekerjaan dengan cekatan.

4. 34 orang (54.8%) sangat setuju, 27 orang (43.5%) setuju, 1 orang (9.7%)

kurang setuju, bahwaTingkat pencapaian volume kerja yang saya hasilkan telah sesuai dengan harapan kantor.

5. 15 orang (24.2%) sangat setuju, 41 orang (66.1%) setuju, 6 orang (8.1%)

kurang setuju, bahwaKantor ini menetapkan target kerja dengan penuh perhitungan.

6. 24 orang (38.7%) sangat setuju, 33 orang (53.2%) setuju, 5 orang (19.4%)

kurang setuju, bahwaDengan pengetahuan yang saya miliki saya mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik.

7. 14 orang (22.6%) sangat setuju, 35 orang (56.5%) setuju, 12 orang (3.2%)

kurang setuju, dan 1 orang (1.6%) tidak setuju bahwaDengan pengetahuan yang saya miliki saya dapat menguasai bidang tugas departemen lain.

8. 22 orang (35.5%) sangat setuju, 38 orang (61.3%) setuju, 2 orang (4.8%)

kurang setuju, bahwaDengan pengetahuan yang saya miliki saya lebih menguasai bidang tugas yang saya kerjakan.

9. 28 orang (45.2%) sangat setuju, 31 orang (50.0%) setuju, 3 orang (1.6%)


(38)

prioritas kerja.

10. 40 orang (64.5%) sangat setuju, 21 orang (33.9%) setuju, 1 orang (1.6%) kurang setuju, bahwaUntuk menghasilkan suatu pekerjaan yang praktis, saya proaktif didalam mencari tata kerja baru.

11. 42 orang (67.7%) sangat setuju, 19 orang (30.6%) setuju, dan 1 orang (1.6%) kurang setuju bahwaSaya dapat dengan cepat menyesuaikan daripada setiap keputusan-keputusan baru yang diambil kantor.

12. 27 orang (43.5%) sangat setuju, 32 orang (51.6%) setuju, dan 3 orang (4.8%) kurang setuju bahwaSaya handal dalam melaksanakan prosedur kerja.

13. 15 orang (24.2%) sangat setuju, 39 orang (62.9%) setuju, dan 8 orang (12.9%) kurang setuju bahwaSaya mencari cara lain ketika saya mengalami kebutuhan kerja.

14. 28 orang (45.2%) sangat setuju, 33 orang (53.2%) setuju, dan 1 orang (1.6%) kurang setuju bahwaSaya taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditettapkan dalam suatu pekerjaan

15. 25 orang (40.3%) sangat setuju, 26 orang (41.9%) setuju, dan 9 orang (14.5%) kurang setuju serta 2 orang (3.2%) tidak setuju bahwaSaya bekerja sesuai dengan koridor struktur organisasi kantor.

16. 20 orang (32.3%) sangat setuju, 30 orang (48.4%) setuju, dan 12 orang (19.4%) kurang setuju bahwa Saya memegang erat sistem pendelegasian wewenang, tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan kantor.


(39)

17. 27 orang (43.5%) sangat setuju, 24 orang (38.7%) setuju, dan 10 orang (16.1%) kurang setuju serta 1 orang (1.6%) tidak setuju bahwaSaya dapat bekerja dengan baik dalam team.

18. 30 orang (48.4%) sangat setuju, 32 orang (51.6%) setuju bahwaSaya memahami seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja yang ditetapkan kantor.

19. 29 orang (46.8%) sangat setuju, 25 orang (40.3%) setuju, dan 8 orang (12.9%) kurang setuju bahwaSaya mematuhi seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja yang ditetapkan kantor.

20. 22 orang (35.5%) sangat setuju, 32 orang (51.6%) setuju, dan 7 orang (11.3%) kurang setuju serta 1 orang tidak setuju bahwaSaya lebih mengutamakan pencegahan kecelakaan kerja.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yang pertama adalah uji normalitas. Ada dua

pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov.

1. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.


(40)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawaiadalah


(41)

berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang tidak terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.2 data berdistribusi

normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik-titik yang mengikuti garis

diagonal.

2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal.Berikut ini pengujian normalitas yang

berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) untuk

memastikan apakah data benar berdistribusi normal.

Tabel 4.7

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 62

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 6.35319476

Most Extreme Differences

Absolute .154

Positive .078

Negative -.154

Kolmogorov-Smirnov Z 1.212

Asymp. Sig. (2-tailed) .106

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah

0.106, dan diatas nilai signifikan (0.01), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z yakni 1.212 lebih kecil dari 1.97


(42)

berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

3.Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

1. Metode Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.


(43)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Gambar 4.3 Grafik ScatterPlot Uji heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat dari grafik ScatterPlot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Pegawai dengan variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern.

2. Uji Glejser

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya, jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0.05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.


(44)

Tabel 4.8 Uji Glejser Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -12.784 12.279 -1.041 .302

S.I.A .061 .119 .067 .514 .610

P.INTERN .367 .289 .165 1.271 .209

a. Dependent Variable: ABSUT

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 1%, jadi disimpulkan model regresi tidak memengaruhi heteroskedastisitas.

4.Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen.

Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Toler

ance

VIF

1

(Constant) -2.654 22.228 -.119 .905

S.I.A .105 .216 .057 .487 .628 .972 1.029

P.INTERN 2.037 .523 .455 3.894 .000 .972 1.029

a. Dependent Variable: KINERJA


(45)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawailebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel

independen dalam model regresi.Nilai Tolerance dari variabel bebas yakni, Sistem

Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern lebih besar dari 0.1 (Tolerance>0.1), ini berarti tidak terdapat multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.1.3 Uji Hipotesis a. Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Kinerja Pegawai. Model hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : b1,b2,= 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Ha : b1,b2, ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Ftabel dapat dilihat pada α = 0,05


(46)

Tabel 4.10 Hasil Uji-F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 688.449 2 344.224 8.249 .001b

Residual 2462.148 59 41.731

Total 3150.597 61

a. Dependent Variable: KINERJA

b. Predictors: (Constant), P.INTERN, S.I.A

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (8.249) > Ftabel (2.76), maka model regresi dinyatakan layak. Nilai signifikan 0.001< 0.05, maka model regresi dinyatakan layak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni Kinerja Pegawai.

b. Uji t (Parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen (bebas) secara parsial (masing-masing) terhadap variabel terikat dan mengetahui variabel bebas mana yang berpengaruh paling dominan.Dengan kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t-hitung < t-tabel pada α = 5% Ha diterima jika t-hitung > t-tabel pada α = 5%

Nilai Ttabeldapat dilihat pada α = 5% yang diperoleh dari n-k n = jumlah sampel yaitu 62 responden


(47)

maka nilai Ttabel 5% (59) adalah 1.67109

Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11

Hasil Uji t Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) -2.654 22.228 -.119 .905

S.I.A .105 .216 .057 .487 .628

P.INTERN 2.037 .523 .455 3.894 .000

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 maka model persamaan substrukturnya sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = -2.654 + 0.105X1 + 2.037X2 + e

Dengan demikian pengaruh setiap variabel secara parsial sebagai berikut:

1. Variabel Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap Kinerja Pegawai, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.628) < (0.05), dan nilai thitung (0.487) > ttabel (1.67109).

2. Variabel Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Pegawai, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000) < (0.05), dan nilai thitung (3.894) > ttabel (1.67109).


(48)

c. Uji Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R 2 ≥ 1). Berikut ini adalah hasil

pengujian Koefisien Determinan (R2) yang ditampilkan pada Tabel 4.12:

Tabel 4.12

Pengujian Koefisien Determinan (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .467a .219 .192 6.45998

a. Predictors: (Constant), P.INTERN, S.I.A b. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:

a. R=0.467 berarti hubungan variabel Sistem Informasi Akuntansi dan

Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawaiadalah cukup erat.

b. R Square sebesar 0.219 atau 21.9% kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern; sedangkan sisanya sebesar 78.1% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari penelitian ini. c. Standard Error of Estimate (standar deviasi) artinya menilai ukuran variasi

dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 6.45998, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.


(49)

4.2 Pembahasan

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi yang baik akan meningkatkan kinerja pegawai, walaupun tidak berdampak secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada pernyataan butir 4 mengenai sistem informasi akuntansi memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya, diketahui 6.5% menjawab tidak setuju, dan 30.9% menjawab kurang setuju. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fasihat (2015) mengenai Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Perusahaan di BPD DI Yogyakarta, bahwa sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan toeri yang diungkapkan oleh Bernadin dan Russel (2000), mengajukan enami kriteria cara untuk mengukur kinerja pegawai yaitu:

1. Kualitas kerja: Merupakan tingkat sejauh mana hasil pelaksanaan kegiatan

mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yangdiharapkan.

2. Kuantitas kerja: Merupakan jumlah yang dihasilkan, jumlah rupiah,

jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yangdiselesaikan.

3. Waktu yang dibutuhkan: Merupakan tingkat sejauh mana suatu kegiatan


(50)

yang lain

4. Efektivitas sumber daya: Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan

sumber daya organisasi di maksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi, atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumberdaya.

5. Kebutuhan terhadap pengawasan: Merupakan tingkat sejauh mana seorang

pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.

6. Dampak kepribadian: Merupakan tingkat sejauh mana karyawan

memelihara Harga diri, naina baik dan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan

Sistem informasi akuntansi yang baik akan menambah efisiensi yang akan berujung kepada peningkatan kinerja, sehingga sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja.

Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil ini menunjukkan bahwa pengendalian intern yang intensif dan menyeluruh akan memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pernyataan butir 10 mengenai Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang praktis, saya proaktif didalam mencari tata kerja baru, diketahui bahwa 33.9% setuju dan


(51)

64.5% sangat setuju. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahputra (2009) mengenai Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern terhadap Aktiva Tetap milik FE USU, bahwa Efektivitas Pengendalian Intern pegawai sudah baik dalam melakukan pekerjaanya. Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori yang diungkapkan oleh Menurut Tiffin dan Mc. Cormick dalam Srimulyo (1999) ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:

a. Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pcndidikan, serta faktor individuallainnya.

b. Variabel situasional meliputi : 1) Faktor fisik dan pekerjaan, terdiridari;

metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik (penyinaran, temperatur, dan fentilasi); dan 2) Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan pengendalian intern yang diungkapkan oleh Mulyadi (2001) bahwaTujuan sistem pengendalian intern adalah:

a. Menjaga kekayaan organisasi.

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.


(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara bersama-sama (simultan), sistem informasi akuntansi dan

pengendalian intern memepengaruhi kinerja pegawai secara positif dan signifikan pada kantor biro rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Secara parsial, pengendalian intern memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai biro rektor Universitas Sumatera Utara, sedangkan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.

3. Berdasarkan pengujian koefisien determinan diketahui bahwa 21.9%

kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern; sedangkan sisanya sebesar 78.1% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan saran diantaranya:

1. Sistem Informasi Akuntansi yang telah diterapkan di kantor Biro Rektor

Universitas Sumatera Utar hendaknya disempurnakan kembali sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai.


(53)

2. Pengendalian intern yang dilaksanakan oleh pegawai biro rektor harus lebih ditingkatkan lagi guna meningkatkan kinerja pegawai.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah dan


(54)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi

Krismiaji (2010), menjelaskan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Sistem Informasi Akuntansi merupakan jenis sistem yang relatif tertutup, karena sistem ini

mengolah input menjadi output dengan memanfaatkan pengendalian intern untuk

membatasi dampak lingkungan. Dikarenakan setiap perusahaan atau instansi mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda, maka tiap perusahaan atau instansi juga akan menggunakan sistem informasi akuntansi yang berbeda pula. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan suatu perusahaan maupun instansi tergantung dari skala usaha dan kegiatannya. Semakin besar skala usaha suatu usaha maka semakin banyak jenis dan semakin kompleks proses bisnis yang terdapat di dalamnya. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan bisa berupa sistem akuntansi secara manual, maupun secara terkomputerisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem:


(55)

• Sistem buku besar/pelaporan keuangan

• Sistem penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan

dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Suatu sistem yang baik sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan atau instansi dalam menjalankan operasi usahanya, dimana sistem tersebut harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi perusahaan. Keberadaan sistem tersebut dapat membantu tugas-tugas unit organisasi yang terkait. Sistem perusahaan akan menggunakan sistem yang paling sesuai dengan aktivitas perusahaan yang dijalankan, sederhana dalam pelaksana serta mudah dalam pengawasannya.

Dari kutipan di atas jelas diketahui bahwa di dalam sistem akuntansi yang perlu mendapat perhatian utama adalah mengumpulkan data agar sesuai dengan informasi yang diperlukan sebagai alat untuk menggunakan buku – buku yang dituliskan dengan tangan, mesin, ataupun dengan alat elektronik lainnya. Sistem Informasi Akuntansi memproses data yang diterima untuk menghasilkan dokumen, laporan, dan informasi lainnya dalam satuan mata uang ini memberikan informasi untuk pencatatan nilai seperti besarnya laba perusahaan dalam satu periode, besarnya hutang kepada pemasok pada satu titik tertentu. Sebagian informasi digunakan untuk mengetahui besarnya penyimpangan satu pos biaya dari anggaran yang telah ditetapkan dan akhirnya informasi itu digunakan untuk mengambil keputusan.


(56)

Sistem Informasi Akuntansi harus mengikuti perkembangan kebutuhan informasi yang berjalan sesuai dengan perkembangan perusahaan dan perkembangan teknologi (terutama alat untuk memproses data). Oleh sebab itu, dperlukan penyusunan kembali sistem yang baru. Langkah-langkah penyusunan Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tahapan sebagai berikut:

a. Analisis sistem yang ada

Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang berlaku. Analisis ini dilakukan dengan penelitian (survey) sistem yang berlaku. Data yang dikumpulkan dalam penelitian yaitu: analisis laporan keuangan yang digunakan saat ini, analisis transaksi, analisis catatan pertama, dan analisis catatan terakhir. (Jogiyanto,2002:35-36)

b. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Perancangan sistem dalam suatu entitas merupakan suatu kegiatan menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Beberapa hal yang menyebabkan sistem yang lama perlu diganti atau diperbaiki, yaitu: Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem yang lama, untuk meraih kesempatan, adanya instruksi-instruksi dan tujuan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Siklus akuntansi secara garis besar menggambarkan proses pengidentifikasian bukti transaksi, pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum (posting jurnal ke buku besar), pengelompokan bukti – bukti transaksi ke dalam golongan transaksi yang


(57)

sama ke dalam buku besar (ledger), meringkas bukti transaksi ke dalam neraca saldo (trial balance), melakukan penyesuaian (adjustment), membuat kertas kerja (work sheet), dan membuat laporan keuangan (financial statement).

2.1.2 Sistem Pengendalian Intern (Internal Control)

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan mengolah informasi secara manual, dengan mesin pembukuan maupun dengan komputer (Mulyadi, 2001).Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi sistem pengendalianintern yang dikemukakan Mulyadiadalah:

a. Menjaga kekayaan organisasi.

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

c. Mendorong efisiensi.

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Pengendalian intern akuntansi (Internal accounting control).


(58)

dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

b. Pengendalian intern administrasi (Internal administrative control).

Pengendalian intern administrasi meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen.

2.1.3 Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian yang terpenting dari ilmu ekonomi sumber daya manusia untuk pembangunan nasional. Sebagai landasan konseptual tentang ilmu ekonomi pendidikan, berikut ini diuraikan definisi yang dikemukakan oleh Elchnan Cohn (1979) sebagai berikut: “Ekonomi pendidikan adalah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun di dalam kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendapat, sikap dan nilai-nilai khususnya melalui pendidikan formal, serta bagaimana mendiskusikannya secara

merata (equal) dan adil (equality) di antara berbagai masyarakat.


(59)

Ilmu Ekonomi Pendidikan tumbuh dan berkembang oleh perspektif investasi

sumber daya manusia (human capital). Konsep investasi SDM ini menganggap

penting kaitannya antara pendidikan, produktivitas kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Teori human capital menganggap bahwa tenaga kerja merupakan pemegang kapital

(capital holder) yang tercermin dalam keterampilan, pengetahuan, dan produktivitas kerjanya. Jika tenaga kerja merupakan pemegang kapital, orang dapat melakukan investasi untuk dirinya dalam rangka memilih profesi atau pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Investasi sebagai suatu konsep umum, dapat diartikan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah barang ataupun jasa dikemudian hari dengan

mengorbankan nilai konsumsi sekarang (Cohn. 1979, Psacharopoulos, 1988).

1nvesatasi dalam bidang SDM memiliki prinsip yang tidak berbeda dengan konsep investasi manusia yang juga bisa dianggap sebagai suatu entitas yang nilainya bisa berkembang dikemudian hari melalui suatu proses pengembangan nilai seperti peningkatan sikap, perilaku, wawasan, keahlian, dan keterampilan manusia dengan nilai-nilai tersebut merupakan subjek dari konsepsi SDM atau human Capital.

Pengembangan SDM tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan pada berbagai jenjang dan jalur. SDM ini bernilai jika kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan hidup dan sektor pembangunan yang memberikan keuntungan, baik kepada individu maupun


(60)

2.1.4 Teori Kinerja Pegawai

Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan lain-lain.

Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang diharapkan (Dessler, 2002). Dengan demikian kinerja memfokuskan pada hasil kerjanya. Menurut Siagian (2003) kinerja adalah konsep yang bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian yang berdasar standar dan

kriteria yang ditetapkan. Gibson et al. (2000)

menyatakankinerjaadalahcatatanterhadaphasilproduksidanpekerjaanatau aktivitas tertentu. Beberapa faktor yang berperan dalam kinerja antara lain adanya kesimbangan antara pekerja dan lingkungan yang berada didekatnya yang meliputi individu, sumberdaya, kejelasan kerja dan umpan balik. Untuk dapat mengetahui kinerja seseorang atau organisasi, perlu diadakan pengukuran kinerja. Untuk dapat mengetahui kinerja seseorang atau organisasi, perlu diadakan pengukuran kinerja. Menurut Stout (dalam Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah, 2000), pengukuran


(61)

kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan

dalam arah pencapaian misi (mission accomplishment) melalui hasil-hasil yang

ditampilkan berupa produk, jasa ataupun suatu proses. Maksudnya setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah organisasi di masa yang akan datang yang dinyatakan dengan pencapaian visi dan misi organisasi.

Produk dan jasa yang dihasilkan akan kurang berarti apabila tidak ada kontribusinya terhadap pencapaian visi dan misiorganisasi. Melalui pengukuran kinerja diharapkan pola kerja dan pelaksanaan tugas pembangunan dan tugas umum pemerintahan akan terlaksana secara efisien dan efektif dalam mewujudkan tujuan nasional. Pengukuran kinerja pegawai akan dapat berguna untuk: (1) mendorong orang agar berperilaku positif atau memperbaiki tindakan mereka yang berada di bawah standar kinerja, (2) sebagai bahan penilaian bagi pihak pimpinan apakah mereka telah bekerja dengan baik, dan (3) memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan untuk peningkatan organisasi (Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah, 2000). Kinerja pegawai mengacu pada mutu pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai didalam implementasi mereka melayani program sosial, memfokuskan pada asumsi mutu bahwa perilaku beberapa orang yang lain lebih pandai daripada yang lainnya dan dapat diidentifikasi, digambarkan, dan terukur. Aspek dalam kinerja pegawai adalah sebagai berikut (Martin & Whiddon dalam Siagian 2005) :


(62)

2. Bermanfaat daripengawasan

3. Merasa terikat dalam melayaniklien

4. Berhubungan baik dengan stafflain

5. Mempertunjukkan ketrampilan dan pengetahuan inti bekerjaaktivitas

6. Menunjukkan kebiasaan bekerja yangbaik

7. Mempunyai sikap positif dalampekerjaan

Kinerja pegawai mengacu pada prestasi kerja pegawai yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai kinerja pegawai yang sangat tinggi terutama untuk meningkatkan kinerjaperusahaansecara keseluruhan. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja pegawai meliputi strategi organisasi, (nilai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, budaya organisasi dan kondisi ekonomi) dan atribut individual antara lain kemampuan danketrampilan.

Ada beragam kriteria yang digunakan dalam pengukuran kinerja pegawai. Bernadin dan Russel (2000), mengajukan enami kriteria cara untuk mengukur kinerja pegawai yaitu:

1. Kualitas kerja: Merupakan tingkat sejauh mana hasil pelaksanaan kegiatan

mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yangdiharapkan

2. Kuantitas kerja: Merupakan jumlah yang dihasilkan, jumlah rupiah,


(1)

M.B.A., Ak.Selaku Dosen Pembanding. Terimakasih atas bimbingan kepada

penulis selama penyelesaian penulisan skripsi ini.

5.

Kedua orang tua penulis yang tercinta: ayahanda Ami Dilham dan Ibunda

Rafika Nst;abang tersayang: Maulana Zul Fadli beserta adikMuhammad

Faris;kepada Oma dan Opa tersayang semoga kesehatan selalu menyertai;

serta keluarga besar. Terima kasih untuk kasih, motivasi dan bantuan moral

yang telah diberikan kepada penulis.

6.

Sahabat dan teman penulis: Ratu Bilia Sawitri, Abdul Haris, Ferryal Husseini,

Muhammad Aldillah, Zol Fahmi, Juansyah Reza, Khansa Aqila, Faizah, Rifqi

Hasmi dan Azwarsyah yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama

pengerjaan skripsi ini, serta teman-teman akuntansi 2012.

Penulis telah menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Penulis

memohon maaf untuk keterbatasan yang ada. Akhir kata, penulis mengucapkan

terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin Ya Rabbal Alamin.

Medan, Maret 2016

Penulis,

Muhammad Fahrullah


(2)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 5

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 5

2.1.2 Sistem Pengendalian Intern (Internal Control) ... 8

2.1.3 Pendidikan... 9

2.1.4 Teori Kinerja Pegawai ... 11

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai ... 15

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual ... 19

2.4 Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.3 Definisi Operasional ... 21

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.4.1 Populasi Penelitian ... 23

3.4.2 Sampel Penelitian ... 24

3.5 Jenis Data ... 25

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.7 Teknik Analisis Data ... 26

3.8 Uji Kualitas Data ... 27

3.8.1 Uji Validitas ... 27

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 27


(3)

3.9.1 Uji Normalitas ... 28

3.9.2 Uji Multikolinearitas ... 29

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas ... 30

3.10 Uji Regresi Berganda ... 31

3.11 Uji Hipotesis Penelitian ... 32

3.11.1 Uji Statistik t ... 33

3.11.2 Uji Statistik F ... 33

3.11.3 Koefisien Determinasi ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Metode Analisis Deskriptif ... 35

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 44

4.1.3 Uji Hipotesis ... 50

4.2 Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(4)

viii DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

3.1 Definisi Operasional ... 22

3.2 Populasi Penelitian ... 23

3.3 Sampel Penelitian ... 25

4.1 Analisis Deskriptif Responden Usia ... 35

4.2 Analisis Deskriptif Responden Jenis Kelamin ... 36

4.3 Analisis Deskriptif Responden Pendidikan ... 36

4.4 Distribusi Jawaban Responden ... 37

4.5 Distribusi Jawaban Responden ... 39

4.6 Distribusi Jawaban Responden ... 41

4.7 One Sample Kolmogorov Smirnov ... 46

4.8 Uji Glejser ... 49

4.9 Uji Multikolinearitas ... 49

4.10 Hasil Uji-F ... 51

4.11 Hasil Uji-t... 52


(5)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual ... 20

4.1 Grafik Histogram ... 45

4.2 Grafik Normal P-P plot ... 45


(6)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 62 Lampiran 2 Distribusi Jawaban Responden ... 67 Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik dan Regresi Berganda ... 73