merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk meningkatkan validitas tes dan menyamakan kondisi dari seluruh peserta tes.
E. Pengaruh Administrasi Tes terhadap Hasil Tes
Pelaksanaan tes psikologi haruslah dilakukan dengan menggunakan prosedur-prosedur yang standar Anastasi Urbina, 2006. Bahkan dalam tes
klasikal, ketika instruksi diberikan kepada peserta tes, diperlukan kejelasan terhadap pernyataan-pernyataan yang harus dibaca untuk mencegah salah baca
dan keragu-raguan yang dialami oleh peserta tes. Penelitian yang komprehensif atas dampak yang ditimbulkan oleh penguji tes dan variabel situasi terhadap skor
tes telah diterbitkan secara berkala Anastasi Urbina, 2006. Berdasarkan pemaparan di atas maka kita dapat mengetahui bahwa prosedur
yang standar dalam pelaksanaan tes sangatlah penting untuk dilakukan. Apabila prosedur pelaksanaan tes psikologi tidak standar maka akan sangat mempengaruhi
skor tes tersebut Anastasi Urbina, 2006. Dapat dibayangkan apabila pada pelaksanaan Big Five Inventory apabila administrasi yang dilakukan tidak standar
seperti peserta diminta untuk menampilkan dirinya yang terbaik pada saat mengerjakan tes yang seharusnya peserta menampilkan dirinya dengan apa
adanya, maka kemudian hal ini akan sangat mempegaruhi skor tes dan pengklasifikasian peserta kepada fakor kepribadian yang tidak sesuai berdasarkan
Big Five Personality. Hal ini dapat dimengerti karena setiap orang memiliki kecenderungan untuk menampilkan dirinya yang terbaik pada saat melakukan tes
Universitas Sumatera Utara
akibat adanya tuntutan sosial atau social desirebility Widiarso dan Suhapti, 2010. Pelaksanaan tes juga mempengaruhi prestis atau harga diri seseorang,
karena tidak ada orang yang ingin mengalami kegagalan dalam suatu tes Anastasi dan Urbiba, 2006. Kondisi tersebut kemudian tentu saja mendorong seseorang
untuk dapat berusaha dan menampilkan dirinya yang terbaik di dalam pelaksanaan tes. Merujuk kepada definisi validitas maupun validitas konstrak sebagaimana
yang telah diungkapkan sebelumnya, tes dengan administrasi yang tidak standar akan mengakibatkan peserta diklasifikasikan tidak sesuai dengan konstrak yang
ia miliki sehingga alat tes yang digunakan tidak akan mampu mengukur sesuai dengan tujuan pengkurannya.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa dengan administrasi yang tidak standar akan sangat berpengaruh terhadap skor tes. Instruksi yang tidak
standar yang digunakan di dalam penelitian ini adalah “silanglah bagian dari kolom tanggapan yang menggambarkan diri anda yang terbaik”. Instruksi yang
tidak standar tersebut akan berpengaruh terhadap ke lima dimensi Big Five Personality. Individu dengan tingkat openness tertentu ketika diberikan instruksi
standar, akan memiliki tingkat openness yang berbeda dengan individu yang diberikan instruksi yang tidak standar. Individu yang diberikan instruksi yang
tidak standar akan memiliki tingkat openness atau skor Openness yang lebih tinggi, hal ini sangat mungkin terjadi dikarenakan Openness memiliki korelasi
nilai yang positif terhadap norma masyarakat, sehingga akan menimbulkan social desirebility yang kemudian menyebabkan setiap individu akan berusaha
menampilkan dirinya dengan sebaik mungkin.
Universitas Sumatera Utara
Begitu juga dengan dimensi Conscientiousness, Extraversion, dan Agreebleness. Ketiga dimensi tersebut apabila diujikan kepada individu yang
diberikan instruksi yang tidak standar maka akan menghasilkan tingkat atau skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan diujikan menggunakan instruksi yang
standar, diakibatkan ketiga dimensi tersebut memiliki korelasi yang positif terhadap norma masyarakat, sehingga sangat rentan terhadap timbulnya social
desirebility yang menyebabkan individu akan menampilkan dirinya yang sebaik- baiknya. Pada dimensi Neuroticism, individu yang diberikan instruksi yang tidak
standar akan memiliki skor yang lebih rendah, hal ini dikarenakan dimensi Neuroticism memiliki korelasi yang negatif terhadap norma masyarakat, hal ini
kemudian mengakibatkan setiap orang akan menampilkan dirinya yang sebaik- baiknya akibat social desirebility sehingga menyebabkan skor yang diperoleh
akan lebih rendah dibandingkan dengan individu yang diberikan instruksi yang standar.
F. Hipotesis Penelitian