II.3 External Relations
Salah satu tugas External Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar badaninstansi hingga terbentuklah opini publik yang
favorable terhadap badan itu.Bagi suatu perusahaan hubungan-hubungan dengan publik diluar perusahaan itu merupakan sutau keharusan didalam usaha untuk;
a. memperluas langganan
b. memperkenalkan produksi
c. mencari modal dan hubungan
d. memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat buruh, mencegah pemogokan-
pemogokan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang cakap, efektif dan produktif dalam kerjanya Abdurachamn 1995:38
Berdasarkan itu, tugas penting External Relations adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif dan persuasif, yang ditujukan
kepada publik diluar badan itu. Publik ekstern yang menjadi sasaran public relations ialah para pelanggan
customer,khalayak sekitar community, instansi pemerintahan government, pers press, dan lain-lain diluar kelompok-kelompok organisasi. Dengan kelompok-
kelompok tersebut harus senantiasa diadakan komunikasi dalam rangka memelihara dan membina hubunagn yang harmonis dengan mereka. Hubungan baik dengan
mereka sam pentingnya dengan hubungan dengan publik intern; turut menentukan sukses tidaknya tujuan yang dicapai oleh suatu organisasiEffendy 1993:150
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi yang diselenggarakan oleh External Public Relations harus timbal balik juga. Sebab publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan
sebenarnya tantang sesuatu yang menyangkut kepentingannya. Publik kadang-kadang sangat kritis atau hypercritical. Oleh karena itu sikap
yang correct dan ramah merupakan salah satu syarat dalam berkomunikasi dengan publik, tanpa terpengaruh oleh “apperance’, “personality”, kata-kata mereka dan
sebagainya Abdurachman 1995 :39.
II.3.1 Jenis-jenis External Relations 1.
Hubungan dengan khalayak sekitar community relations Effendy, 1993:152
Yang dimaksudkan dengan khalayak sekitar atau komunitas ialah orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar kompleks organisasi perusahaan, jawatan,
dan lain-lain. Komunikasi dengan komunitas ini perlu senantiasa dilakukan, oleh karena mereka pada suatu waktu mungkin diperlukan. Umpamanya saja
di sekitar kompleks itu terdapat pos tentara, pos polisis klinik dan lain-lain patut dihubungi sekali-kali, selain mengadakan huhbungan baik ketua rukun
setempat maupun camat yang membawahinya. 2.
Hubungan dengan pemerintah government relations Sebuah organisasi kekaryaan tidak bisa tidak, akan ada hubungannya dengan
instansi-onstansi pemeritah seperti Kotamadya atau di setiap Kabupaten. Komunikasi dengan jawatan-jawatan tersebut dalam rangka membina
goodwill dan hubungan harmonis, akan banyak membantu memperlancar jalannya organisasi. Kesulitan-kesulitan, seperti telepon rusak, listrik
Universitas Sumatera Utara
mendapat gangguan, masalah pajak, dan lain-lain tidak akan sulit terselesaikan apabila sudah dipelihara dan dibina hubungan baik sebelumnya.
Komunikasi dengan pejabat-pejabat instansi tersebut bisa dilakukan dengan mengirimkan ucapan selamat jika instansi-instansi itu berulang tahun,
mengirimkan kalender atau agenda tahunan, emngadakan pertnadingan olahraga, dan lain sebagainya.
3. Hubungan dengan pers press relations
Penting sekali dalam public relations bagi seorang PRO Public Relations Officer untuk mempunyai hubungan yang baik dengan para
pemimpin atau wakil surat kabar, majalah colomnist-colomnist, penulis- penulis feature, pemimpin radio dan televisi dan sebagainya. Namun
hubungan pribadi anatara seorang PRO dengan petugas-petugas pers tadi bukan berarti PRO itu harus mendapatkan pelayanan yang istimewa dari
mereka. Misalnya : tulisan-tulisan yang tidak memeuhi syarat untuk disiarkan dengan melalui media itu haurs disiarkan. Hubungan pribadi harus dipelihara
dan harus berdasarkan integritas profesi Abdurachman 1995:38. 4.
Hubungan dengan pelanggan customer relations “ Sukses yang besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah
mendapatkan pelanggan, bukan penjualannya itu sendiri. Setiap barang dapat saja dijual untuk satu kali kepada seorang pembeli, akan tetapi sebuah
perushaaan dikatakan sukses apabiala ia bisa meningkatkan jumlah
pelangganya yang membeli berulang-ulang “ demikianlah Lew Han, seorang
pengusaha terkenal di Amerika Serikat.
Universitas Sumatera Utara
Dalam menghadapi tantangan itu, seorang PRO selain harus waspada, juga terampil. Ia harus membiasakan diri tiap hari membaca surat kabar,
mendengarkan radio dan menonton televisi, untuk mengetahui kalau-kalau ada propaganda dari perusahaan saingannya yang mungkin merebut
publiknya. Dalam hal itu, ia harus tetap bergiat selain mempertahankan pelanggannya yang sudah tetap, juga mengajak mereka yang belum menjadi
pelanggannya untuk menjadi pelanggan yang tetap.
II.4 TEORI SOR